Klinik Mutiara Cikutra

Tahu Lebih Seputar Sunat Metode Smart Klamp

Tahu Lebih Seputar Sunat Metode Smart Klamp

Tahu Lebih Seputar
Sunat Metode Smart Klamp

Seiring berkembangkan teknologi kini metode sunat semakin berkembang, salah satunya dengan hadirnya metode sunat Smart Klamp. Apa sih ituu??? Sunat metode smart klamp merupakan metode sunat dengan menggunakan tabung khusus sekali pakai (disposable) terbuat dari plastik yang digunakan pada bagian kepala penis. Pearls mungkin harus mengetahui terlebih dahulu seputar metode sunat  Smart Klamp untuk menentukan pilihan metode sunat yang tepat untuk si Kecil. Yuk simak ulasannya berikut ini.

 

Jenis Klamp yang digunakan di Circum By Mutiara Cikutra 

Layanan Sunat yang ada di Klinik Mutiara Cikutra kini berdiri secara mandiri dengan nama Circum By Mutiara Cikutra. Ada dua jenis klamp yang tersedia :

alat klamp reguler
Klamp Reguler
Alat Klamp Khusus
Klamp Khusus

Cara Kerja Sunat Metode Smart Klamp :

Gambaran Pemasangan Klamp
Gambaran Pemasangan Klamp

Pada cara kerja sunat metode Smart Klamp batas bagian penis yang akan disunat ditandai dengan menggunakan marker di bagian sisi kulit kulup. Kemudian dokter akan menentukan ukuran klamp yang sesuai dengan ukuran penis anak. Ukuran klamp bervariasi dari ukuran 10-21 mm. Setelah memilih ukuran klamp yang tepat sesuai penis anak, kulup diregangkan agar tabung dapat masuk. Kemudian, bagian luar klamp masuk ke dalam tabung sampai mencapai bagian akhir tabung. 

Setelah dokter menarik kulit kulup dan melakukan observasi pada lubang kencing pada posisi normal, klamp akan dikunci, dan anak dapat buang air kecil seperti biasa. Kulit kulup yang dibuang, akan dipotong secara melingkar sekitar 1-2 mm dari bagian luar, kemudian klamp dipertahankan. Setelah 5-6 hari, penghubung antara klamp dan tabung akan dipotong sehingga Smartklamp dapat dilepas tanpa menimbulkan nyeri pada anak.

 

Kelebihan Sunat Metode Smart Klamp :

  • Proses sunat hanya berlangsung sekitar 10-15 menit
  • Anak dapat langsung beraktivitas seperti biasa dan jarang merasakan nyeri saat sunat
  • Tidak perlu melakukan penjahitan
  • Anak dapat buang air kecil seperti biasanya (lewat tabung)
  • Anak bisa langsung pulang setelah dilakukan sunat
  • Perdarahan sangat minimal

Tahapan Proses Perawatan Alat SmartKlamp di Circum By Mutiara Cikutra:

  • Pada hari perawatan yaitu h-1 sebelum kontrol, mulai dari pagi hari ditetes baby oil atau minyak zaitun setiap 2-3 jam sekali di bagian kulit yang menghitam (bekas potongan/sayatan saat sunat) hingga saat kembali kontrol
  • Pada hari perawatan setiap jadwal mandi (pagi, sore, dan pagi keesokan harinya (hari H kontrol)) penis anak direndam menggunakan air hangat atau dingin sekitar 10 menit
  • Pada hari perawatan, untuk klamp reguler akan dilakukan pembukaan tabung putih di rumah pada saat sore hari sebelum mandi sore (seperti yang diajarkan oleh perawat)

Perawatan Pasca Lepas Klamp di Circum By Mutiara Cikutra :

  • Anak dapat mandi dengan menggunakan sabun seperti biasa karena jaringan hitam yang menempel akan lepas dalam beberapa hari
  • Pada bagian hitam yang paling bawah sekitar lubang kencing sering terlepas lebih dahulu karena sering basah terkena air kencing anak sehingga sering muncul cairan putih seperti nanah. Hal ini bukan nanah tetapi cairan penyembuh luka sehingga cukup dibiarkan saja karena akan kering dengan sendirinya. Yang terpenting tetap keringkan menggunakan tisu setelah buang air kecil dan mandi dengan melilitkan tisu ke batang penis dan ditekan ringan.
  • Jika cairan putih meluas di sekeliling penis, tidak perlu untuk khawatir. Siapkan kassa steril dan cairan infus NaCl. Untuk mengurangi cairan putih yang menempel basahi kassa steril dengan cairan infus NaCl, lalu dikompres selama 10-15 menit dan lepaskan kembali kassa kompresannya.
  • Jika anak memiliki penis yang berukuran besar, penyembuhan luka sering lebih lama dibandingkan anak-anak yang memiliki penis lebih kecil. Jika penis ereksi, maka dapat menarik luka dalam proses penyembuhan, yang tadinya rapat menjadi teregang kebali sehingga sering menimbulkan basah. Jika hal seperti ini terjadi, maka tinggal dilakukan perawatan kompres menggunakan cairan infus Nacl dan akan sembuh dengan sendirinya.
  • Jika muncul bengkak pada anak dengan kulit yang tebal juga dapat dilakukan kompres dengan menggunakan kassa steril dan NaCl.

 

Sekian informasi seputar metode sunat smartklamp yang dilakukan di Circum By Mutiara Cikutra. Semoga informasinya bermanfaat ya Pearls!

Khitan Dewasa Aman ?

Khitan Dewasa Aman ?

Apakah Khitan Dewasa Aman?

 

Khitan atau sunat merupakan prosedur yang dilakukan untuk melepas kulup atau kulit yang menutupi kepala penis. Terus kalo udah terlanjur dewasa belum khitan aman ga ya?? Faktanya prosedur khitan saat dewasa boleh dilakukan dan termasuk prosedur yang aman loh, Pearls! Khitan saat dewasa dapat dilakukan dengan bius lokal maupun umum. Indikasi medis untuk dilakukan khitan di antaranya adalah kondisi :

  1. fimosis (kondisi kulup tidak bisa ditarik ke belakang)
  2. parafimosis (kondisi kulup bisa ditarik ke belakang tetapi tidak bisa kembali ke posisi normal)
  3. balanitis (peradangan pada kepala penis)
  4. posthitis (peradangan pada kulup)

Selain itu, biasanya terdapat faktor sosial, agama, maupun budaya yang juga menyebabkan seseorang melakukan prosedur khitan saat dewasa.

Prosedur Khitan Dewasa

Khitan saat bayi dilakukan dengan prosedur singkat. Sedangkan pada orang dewasa, khitan dilakukan sedikit lebih lama yaitu sekitar 30 menit – 1 jam. Saat prosedur, dokter akan menggunting kulup atau kulit pada kepala penis, kemudian dengan menggunakan scalpel dokter akan menggunting kulupnya. Pada orang dewasa, kulup akan di cauter dan dijahit. Setelah selesai, Pearls akan dibawa ke ruang pemulihan. Biasanya Pearls boleh langsung pulang beberapa jam setelah dilakukan tindakan khitan.

Risiko Khitan Saat Dewasa

Tentu pada tindakan ada beberapa resiko. Risiko melakukan khitan saat dewasa dapat terjadi seperti :

  • Kemerahan pada penis
  • Bengkak pada penis
  • Infeksi pada penis
  • Muncul komplikasi luka seperti saat pengguntingan kulup dan jahitan tidak sempurna sehingga menimbulkan jaringan parut

Pemulihan Setelah Khitan Saat Dewasa

Pada beberapa jam dan hari setelah tindakan, Pearls mungkin dapat merasakan bengkak dan memar di sekitar penis. Pearls dapat melakukan kompres es pada selangkangan dalam waktu 10-20 menit setiap 2 jam sekali. Pada hari pertama pemulihan, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan penis agar menurunkan risiko timbulnya infeksi. Pada hari ketiga, dokter akan meminta untuk melakukan kontrol untuk mengganti perban pada penis setelah khitan. Untuk mengurangi nyeri dan keluhan setelah tindakan, dokter akan meresepkan obat anti nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi.

Dokter juga akan menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik termasuk olahraga yaitu dalam waktu 4 minggu setelah tindakan. Sedangkan untuk melakukan hubungan seksual dan masturbasi dapat dilakukan sekitar 6 minggu setelah tindakan. 

 

Sumber :

https://www.healthline.com/health/adult-circumcision#takeaway

Wakefield SE, Elewa AA. Adult circumcision under local anaesthetic. Br J Urol. 1995;75:96.

Szmuk P, Ezri T, Ben Hur H, Caspi B, Priscu L, Priscu V. Regional anaesthesia for circumcision in adults: a comparative study. Can J Anaesth. 1994;41:1181–4.

 

Mengenal Jenis Metode Khitan

Mengenal Jenis Metode Khitan

Mengenal Jenis Metode Khitan

Seiring berjalannya waktu selalu akan ada perubahan inovasi, salah satunya pada metode khitan. Jenis metode khitan apa aja sih yang ada ??. Yuk simak disini Pearls

1. Tradisional

Metode khitan tradisional dilakukan dengan menggunakan bambu, pisau, atau silet yang telah ditajamkan. Khitan tradisional sering ditemukan di daerah pedesaan dan dilakukan oleh juru khitan. Peralatan yang akan digunakan harus disterilkan terlebih dahulu, kemudian tanpa dilakukan bius, kulit kulup diregangkan kemudian dipotong. Setelah selesai, bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus dengan perban. Metode ini sering berisiko terjadi perdarahan dan infeksi jika tidak dilakukan dengan kurang tepat dan kurang steril. Namun, kelebihannya metode tradisional ini lebih cepat dan biayanya murah. 

2. Konvensional

Pasien akan dibius terlebih dahulu, kemudian kulit kulup digunting menggunakan gunting khusus bedah, lalu dijahit. Metode ini masih sering dilakukan oleh tenaga medis hingga sekarang. Pasien merasa sakit minimal karena menggunakan bius lokal, risiko infeksi juga lebih kecil. Namun, pengerjaan dengan metode ini cenderung lama dan proses penyembuhan juga lebih lama.

3. Klem (Klamp)

Klem merupakan tabung plastik khusus yang memiliki berbagai macam ukuran yang disesuaikan dengan ukuran penis anak. Kulup penis akan dijepit dengan klem sekali pakai, kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa perlu dijahit.

Klem akan dipasang pada penis hinga luka bekas khitan mengering, yaitu sekitar 3-7 hari. Metode klem ini merupakan metode yang paling favorit karena anak biasanya tidak merasakan sakit sama sekali, tidak perlu dijahit, dan bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Kekurangan menggunakan metode klem ini mungkin anak hanya akan merasakan sedikit tidak nyaman jika menggunakan metode klm ini. Pearls bisa melakukan khitan di KMC dengan metode smart klamp ini lho!

4. Laser CO2

Dengan menggunakan metode khitan laser, setelah dilakukan pembiusan, kulup penis yang akan dipotong, kemudian ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2 akan memotong bagian kulup penis, kemudian dilakukan penjahitan agar mempercepat proses penyembuhan. Metode laser CO2 ini sangat minim perdarahan dan rasa nyeri, tetapi untuk biayanya relatif agak mahal dan hanya tersedia di rumah sakit tertentu.

5. Electric Cauter

Metode electric cauter menggunaan alat cauter untuk memotong kulup penis. Ujung logam dari cauter akan panas dan merah yang digunakan untuk memotong kulup penis. Metode khitan ini harus dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman karena sifat dari cauter cenderung panas dan akan membekukan darah di kulit tersebut. Metode ini tetap memerlukan penjahitan untuk merapikan hasil luka pasca khitan. 

 

Sumber :

https://www.sehatq.com/artikel/seputar-sunat-modern-yang-kian-populer-harus-pilih-yang-mana

Abdulwahab-Ahmed, A. and Mungadi, I. A. (2013) ‘Techniques of male circumcision’, Journal of Surgical Technique and Case Report, 5(1), pp. 1–7. doi: 10.4103/2006-8808.118588.

 

Masalah Kesehatan yang Dapat Muncul Ketika Tidak Khitan

Masalah Kesehatan yang Dapat Muncul Ketika Tidak Khitan

Masalah Kesehatan yang Dapat Muncul
Ketika Tidak Khitan

Khitan sangat bermanfaat bukan hanya karena tradisi agama atau budaya, tetapi bermanfaat juga untuk kesehatan. Hal ini disebabkan karena kulit kulup pada penis yang tidak diangkat dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Jika dibiarkan terlalu lama, maka dapat menyebabkan infeksi pada organ reproduksi yang diakibatkan karena bakteri yang menumpuk loh, Pearls! 

Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat ditemukan ketika tidak melakukan khitan :

  • Infeksi Menular Seksual

Penyakit menular seksual yang dapat terjadi pada laki-laki yang tidak melakukan khitan yaitu gonorea, HIV, infeksi HPV, herpes genital, dan sifilis. Kulup yang dihilangkan saat khitan akan melindungi laki-laki dari penyakit ini.

  • Peradangan pada Penis

Peradangan pada penis dapat terjadi seperti balanitis (pada kepala penis), posthitis (pada kulup penis), balanoposthitis (pada kepala dan kulup penis), fimosis (kulup yang tidak dapat ditarik ke belakang), dan parafimosis (kulup yang sudah ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula). 

Selain itu, dapat pula terjadi penumpukan smegma yaitu cairan kental dan berbau tidak sedap sehingga apabila menumpuk juga dapat menyebabkan terjadi infeksi pada penis. Kulup yang dihilangkan saat khitan juga akan menurunkan risiko laki-laki mengalami peradangan dan penumpukan smegma. 

  • Infeksi Jamur

Selain infeksi bakteri, infeksi jamur yang paling sering timbul akibat tidak khitan disebabkan karena Candida albicans. Gejala yang ditimbulkan adalah gatal, perih, muncul ruam, dan bengkak di sekitar penis.

 

Nah, beberapa penyakit di atas merupakan masalah kesehatan yang paling sering muncul jika laki-laki tidak melakukan khitan. Jadi, khitan sangat banyak manfaatnya salah satunya agar terhindar dari penyakit di atas. Semoga bermanfaat informasinya, Pearls!

 

Sumber :

https://www.medicalnewstoday.com/articles/uncircumcised-problems#phimosis

https://www.healthgrades.com/right-care/childrens-health/health-risks-associated-with-being-uncircumcised#:~:text=Uncircumcised%20boys%20are%20more%20likely,UTIs%20are%20rare%20in%20infants.

 

Kanker Prostat Termasuk Penyakit Mematikan?

Kanker Prostat Termasuk Penyakit Mematikan?

Kanker Prostat Termasuk Penyakit Mematikan?

Pernah mendengar tentang Kanker prostat ? Kanker ini terjadi ketika sel di dalam prostat tumbuh tidak terkontrol. Prostat adalah kelenjar pada laki-laki yang membantu memproduksi cairan ke dalam semen. Prostat terletak di depan rektum dan dibawah kandung kemih. Jika dilakukan pemeriksaan rutin, kanker prostat akan terdeteksi dini sebelum kanker menyebar (metastasis) ke organ lain dan biasanya tidak mematikan. Ketika kanker terdeteksi dini, terdapat beberapa pilihan tatalaksana dan kemungkinan untuk sembuh.

Harapan hidup untuk kanker prostat biasanya sekitar 5 tahun, seseorang akan hidup sampai 5 tahun setelah terdiagnosis. Jika kanker prostat belum mengalami metastasis atau belum menyebar ke organ lain, maka harapan hidup 5 tahun kedepan mencapai 100%. Akan tetapi, jika kanker prostat sudah mengalami metastasis dan menyebar ke organ lain seperti paru-paru, hati, atau tulang maka harapan hidup turun menjadi 30%. Jadi, penting sekali untuk melakukan deteksi dini ya, Pearls!

kanker prostat

Gejala Kanker Prostat : 

Gejala kanker prostat diantaranya :

    • Masalah buang air kecil
    • Sering BAK terutama di malam hari
    • Aliran kencing melambat
    • Adanya darah pada urin atau semen
    • Masalah ereksi (disfungsi ereksi)
    • Nyeri pada pinggang, punggung, dada, dan area lain dimana kanker telah menyebar ke tulang
    • Kelemahan atau mati rasa pada tungkai atau kaki

Penyebab Kanker Prostat :

  • Belum diketahui dengan pasti penyebabnya, tetapi diduga faktor genetik atau keturunan turut berperan
  • Faktor risiko timbulnya kanker prostat di antaranya :
  • Usia laki-laki di atas 50 tahun
  • Ras paling sering Afrika-Amerika
  • Obesitas
  • Merokok
  • Peradangan pada prostat (prostatitis)
  • Infeksi menular seksual seperti gonorrhea atau chlamydia

Diagnosis Kanker Prostat :

  • Pemeriksaan colok dubur (meraba ukuran, tekstur, nyeri tekan, massa)
  • Tes darah untuk cek level PSA (prostate-specific antigen)
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI), Transrectal Ultrasound (TRUS)

Tatalaksana Kanker Prostat :

  • Tindakan operasi (mengambil seluruh prostat atau jaringan sekitar)
  • Terapi radiasi
  • Terapi hormonal
  • Kemoterapi
  • Obat-obatan anti nyeri

 

Sumber :

  1. Tjahjodjati et al. (2017) ‘Panduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia / BPH)’, Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), pp. 1–38. Available at: http://iaui.or.id/gdl/Guideline BPH 2017 (1).pdf.
  2. https://www.emedicinehealth.com/is_prostate_cancer_usually_fatal/article_em.htm

 

Persiapan dan Perawatan Pasca Khitan

Persiapan dan Perawatan Pasca Khitan

Persiapan dan Perawatan Pasca Khitan

 

Setelah anak menjalani khitan, Pearls perlu memperhatikan agar luka pasca khitan pada anak supaya cepat kering dan tidak terjadi infeksi. Biasanya dokter akan menjadwalkan kontrol rutin setelah khitan. Namun perlu diigat proses perawatan khitan secara khusus memiliki tahap perawatan yang berbeda-beda sesuai metode khitan yang digunakan. Rata-rata roses penyembuhan khitan biasanya berlangsung sekitar 1-2 minggu atau lebih cepat. Beberapa hal yang dapat Pearls lakukan di rumah untuk membantu proses penyembuhan, yaitu :

  • Pakaikan anak celana yang longgar sampai 3 hari setelah khitan untuk mencegah terjadi iritasi pada penis
  • Berikan obat sesuai dosis yang disarankanan dokter seperti obat antibotik dan anti nyeri
  • Jika anak merasa nyeri, Pearls juga dapat melakukan kompres dengan es yang dibalut dengan handuk pada area penis pasca khitan selama 15-20 menit
  • Tetap bersihkan bagian penis anak dengan menggunakan air hangat dan sabun secara perlahan (bagi metode khitan yang memperbolehkan terkena air)
  • Konsumsi makanan yang mengandung kacang-kacangan, sayuran hijau, protein daging, ikan salmon dan telur untuk membantu luka menjadi lebih cepat kering dan sembuh
  • Bagi anak yang memiliki riwayat alergi terhadap makanan di atas maka hindari anak untuk tidak mengkonsumsinya agar terhindar dari gatal karena dapat menimbulkan luka baru

 

Sekian Pearls penjelasan tentang beberapa perawatan yang dapat dilakukan di rumah setelah anak melakukan khitan. Namun, jika selama perawatan di rumah, anak mengalami demam, perdarahan, kemerahan, bengkak, atau muncul nanah pada penis sebelum jadwal kontrol, maka jangan ragu untuk segera kembali ke dokter atau hubungi perawat untuk diperiksa lebih lanjut. Semoga bermanfaat Pearls .

 

Sumber :

https://www.chadkids.org/urology/post-circumcision-care

https://www.childrensdayton.org/patients-visitors/services/urology/conditions/circumcision

https://id.theasianparent.com/7-tips-perawatan-pasca-sunat

Usia Tepat Untuk Khitan Anak Laki-Laki

Usia Tepat Untuk Khitan Anak Laki-Laki

Usia Tepat Untuk Khitan Anak Laki-Laki

 

Banyak para orangtua yang bertanya, sebenarnya kapan sih Usia yang tepat untuk melakukan khitan atau sunat pada anak laki-laki?. Nah Faktanya usia yang tepat untuk melakukan khitan pada anak laki-laki dapat dilakukan kapan pun apabila tidak ada kondisi medis tertentu. Pearls dapat melakukan sirkumisisi atau khitan saat bayi masih lahir, namun direkomendasikan untuk dilakukan antara 24-72 jam setelah bayi lahir ya agar meminimalisir terjadinya risiko saat sirkumsisi terutama perdarahan. Dilaporkan bahwa khitan yang dilakukan saat bayi, rasa nyerinya lebih berkurang  selain itu juga berhubungan dengan komplikasi yang rendah, tetapi memerlukan pengalaman pada dokter ahli yang akan melakukan khitan.

Penelitian dari Erzincan University of Medical Sciences, Erzincan, Turki pada tahun 2014 menjelaskan bahwa untuk melakukan khitan pada anak laki-laki dapat dilakukan pada usia neonatus, phallic stage (usia 3-4 tahun), dan usia sekolah (2, 12, dan 13 tahun). Namun, dengan mempertimbangkan penggunaan obat bius, komplikasi, dan durasi perawatan, waktu paling baik yaitu dilakukan saat usia dibawah 1 tahun (saat bayi). Jika usia anak sudah semakin dewasa, maka biasanya Pearls akan kesulitan untuk mengajak anak melakukan khitan karena mungkin anak akan cenderung takut sehingga sering ditunda. 

Nah, sebaiknya untuk melakukan khitan pada bayi, Pearls bisa konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Biasanya pada bayi jauh lebih minimal komplikasinya dibandingkan saat anak sudah beranjak dewasa. Semoga bermanfaat informasinya, Pearls.

 

Sumber :

https://www.circumcisioninlondon.co.uk/post/what-is-the-best-age-for-circumcision

https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2431-12-20

 

Manfaat dan Risiko Khitan pada Anak

Manfaat dan Risiko Khitan pada Anak

Manfaat dan Risiko Khitan pada Anak

 

Khitan merupakan pemotongan kulit yang menutupi penis sehingga keseluruhan dari kepala penis terlihat. Nah Khitan atau sunat itu sendiri tentu memiliki banyak manfaatnya loh Pearls terutama dalam bidang kesehatan. Apa aja sih manfaatnya??  Yuk simak ulasannya berikut ini

Manfaat khitan bagi kesehatan :

  • Menurunkan risiko terkena penyakit menular seksual seperti HIV, IMS (infeksi menular seksual), kutil kelamin, herpes genital, dan ulkus genital
  • Bagi pasangan seksual untuk wanita juga menurunkan risiko terkena bakterial vaginosis dan trikomoniasis
  • Tidak sakit saat berhubungan seksual
  • Menghindari risiko anak terkena balanitis (peradangan pada kulup atau kepala penis) dan balanopostitis (peradangan pada kepala penis dan preputium)
  • Mencegah timbulnya masalah pada penis (kulit pada penis yang tidak disirkumsisi biasanya sulit untuk ditarik (fimosis), lama-kelamaan bisa menimbulkan peradangan pada kulup atau kepala penis
  • Menurunkan risiko terkena kanker prostat, kanker penis, dan kanker serviks (Pauff and Miller, 2012)

Selain bagi kesehatan, sirkumsisi alias khitan ini juga bermanfaat bagi agama agar seorang muslim tetap mensucikan diri dari najis agar ibadah (shalat) tetap sah. 

 

Risiko khitan pada anak :

Melakukan proses sirkumsisi atau khitan tentu juga memiliki risiko pada anak, tetapi cenderung rendah yah, risiko yang paling sering yaitu :

  • Perdarahan 
  • Infeksi
  • Kulit penis pada anak juga menjadi lebih sensitif setelah sirkumsisi. Area sirkumsisi dapat mengalami iritasi apabila bergesekan dengan popok dan terkena pipis. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian gel pada penis untuk beberapa hari. 
  • Nyeri
  • Kulup yang terpotong terlalu pendek atau terlalu panjang
  • Meatitis (peradangan pada lubang penis)

Risiko khitan sangat rendah dan jarang sehingga tidak perlu khawatir untuk tetap melakukan khitan pada anak ya Pearls! Kini metode khitan atau sunat semakin canggih sehingga lebih aman tanpa resiko tinggi. Jika Pearls ingin melakukan khitan pada anak boleh melakukan konsultasikan terlebih dahulu ya… 

 

Sumber :

Pauff, S. M. and Miller, S. C. (2012) ‘NIH Public Access’, Bone, 78(2), pp. 711–716. doi: 10.1001/jama.2011.1431.The.

https://www.nhs.uk/conditions/circumcision-in-boys/

Berbagai Posisi Menyusui dan Perlekatan Menyusui yang Benar

Berbagai Posisi Menyusui dan Perlekatan Menyusui yang Benar

Berbagai Posisi Menyusui
& Perlekatan Menyusui yang Benar

 

Tau gak sih moms kalau keberhasilan menyusui tergantung pada posisi dan perlekatan bayi ke payudara loh. Ketika bayi diposisikan dan dilekatkan dengan benar, mereka akan menyusu dengan baik dan Moms tidak akan merasakan sakit. Saat Moms mulai menyusui, mungkin akan merasa tidak nyaman, tetapi lama kelamaan Moms akan terbiasa dengan perasaan itu. Posisi menyusui bisa berbeda-beda, jadi temukan satu yang paling sesuai untuk Moms dan bayi, ya!

 

Berbagai posisi menyusui yang dapat Moms coba di antaranya :


  1.   Cradle Position

Cradle Position
Cradle Position

Cradle Position merupakan posisi menyusui yang paling banyak dilakukan, yaitu dengan posisi Moms tegak dan bayi diposisikan miring, kepala dan leher berbaring di sepanjang lengan bawah serta tubuh menempel pada perut Moms. Moms bisa menggunakan bantal di belakang Moms dan bantal menyusui di pangkuan untuk menopang bayi dan lengan Moms. Jika menggunakan bantal menyusui pastikan posisi bayi tidak terlalu tinggi untuk menghindari putting yang sakit dan perlekatan yang terlalu tegang.

 


  1.   Cross-Cradle Position

Cross-Cradle
Cross-Cradle

Posisi ini terlihat mirip dengan Cradle, tetapi bayi diletakkan di sepanjang lengan yang berlawanan. Tujuannya adalah untuk menopang bayi di sekitar leher dan bahu agar bisa memiringkan kepalanya sebelum menempel. Posisi ini sangat bagus unutk bayi baru lahir terutama untuk bayi dengan tubuh kecil dan bayi-bayi yang kesulitan menempel pada tubuh ibu.

 


  1. Football Hold Position

Football Hold Position
Football Hold Position

Posisi ini merupakan posisi menyusui yang baik untuk Moms yang menjalani operasi Caesar, ibu dengan payudara besar atau bayi kecil. Caranya yaitu dengan meletakkan bantal di sebelah Moms. Kemudian gendong bayi menghadap ke atas di lengan Moms. Gunakan telapak tangan Moms di lengan yang sama untuk menopang leher bayi dan sandarkan sisi bayi ke sisi tubuh Moms. Kemudian angkat bayi ke payudara Moms.

 


  1. Laid Back Position

Laid Back Positions
Laid Back Position

Jika Anda pernah melahirkan secara operasi caesar dan tidak dapat menemukan posisi menyusui yang nyaman, posisi ini dapat membantu. Berbaring dengan tubuh bayi di bahu Moms akan membuat Moms menyusui dengan nyaman tanpa beban atau tekanan pada luka Moms.

 


  1. Side Lying Position

  

Side Lying
Side Lying

Posisi ini juga nyaman bagi ibu yang pernah menjalani operasi caesar karena bayi tidak memberikan tekanan pada perut ibu. Mulailah dengan berbaring miring dengan bayi Moms menghadap Anda. Bayi harus diposisikan sehingga hidungnya berseberangan dengan puting susu Moms. Gunakan lengan bawah Moms untuk menggendong punggung bayi, atau Moms dapat menyelipkan selimut yang digulung di belakang bayi untuk membantu meletakkan bayi di dekat Moms sementara Moms dapat menggunakan lengan untuk menopang kepala Moms sendiri. Moms dapat menopang payudara Moms dengan tangan yang lain.

 

Perlekatan menyusui yang benar :

perlekatan yang benar

  1.   Dekatkan seluruh badan bayi dan hidung dekat dengan puting susu ibu
  2.   Biarkan kepala bayi agak ke belakang sehingga bagian atas bibir bayi dapat menyentuh puting ibu
  3.   Ketika mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi akan menyentuh payudara, disertai bagian belakang kepala ke belakang sehingga lidah bayi dapat menyentuh keseluruhan payudara
  4.   Dengan posisi dagu yang menempel pada payudara dan posisi hidung terbuka, disertai mulut bayi yang terbuka lebar, maka pipi bayi akan terlihat bulat dan penuh selama bayi sedang menetek

 

Tanda-tanda bayi melekat dengan benar:

  • Bayi harus memiliki mulut penuh payudara di mulutnya
  • Dagu harus menyentuh payudara Moms
  • Moms mungkin melihat bibir atas dan bawah bayi melengkung
  • Pipi bayi harus penuh dan bulat, Moms seharusnya tidak melihat lesung pipi saat bayi menetek
  • Rahang bayi harus bergerak, mungkin juga melihat telinga bayi berkedut saat mereka makan
  • Bayi akan mulai dengan hisapan cepat pendek, kemudian berubah menjadi hisapan panjang dalam dengan jeda untuk bernapas
  • Moms harus mendengar bayi menelan saat volume ASI meningkat
  • Moms seharusnya tidak mendengar suara seperti “klik”
  • Bayi harus menyusui dengan tenang dan tidak berpindah-pindah payudara
  • Bayi selesai menyusu dan tampak puas
  • Moms akan merasa nyaman saat menyusui dan puting tidak akan sakit

 

 

Sumber :

https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/how-to-breastfeed/breastfeeding-positions/

https://www2.hse.ie/wellbeing/babies-and-children/breastfeeding/a-good-start/positioning-and-attachment/

 

 

Memahami Perbedaan USG 2D, 3D, 4D, dan Transvaginal

Memahami Perbedaan USG 2D, 3D, 4D, dan Transvaginal

Memahami Perbedaan USG 2D, 3D, 4D
dan USG Transvaginal

USG 2 DIMENSI

USG 2D
                                  USG 2D

USG 2 dimensi merupakan teknologi USG menggunakan 2 bidang untuk melihat perkembangan janin. USG ini menampilkan gambaran datar secara dua dimensi dan berwarna hitam putih. Moms dapat melihat gambaran tulang bayi yang berwarna putih. Biasanya USG 2 dimensi sering dipakai pada awal usia kehamilan untuk menentukan kehamilan dan perkiraan usia kelahiran. Moms juga bisa mendengar detak jantung bayi. Penggunaan USG ini biasanya diulang pada usia kehamilan 18-20 minggu untuk mengecek pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan Moms juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi.

 

USG 3 DIMENSI

USG 3D
                                        USG 3D

    USG 3 dimensi merupakan teknologi USG menggunakan 3 bidang yang sering digunakan untuk melihat apakah ada kecacatan dari wajah atau tulang bayi. Biasanya penggunaan USG ini dilakukan pada usia kehamilan 24-32 minggu. USG 3 dimensi dapat membantu untuk diagnosis apakah bayi memiliki kelainan seperti bibir sumbing, kelainan celah langit mulut, dan kondisi jantung bayi. Beberapa orang tua lebih menyukai penggunaan USG 3 dimensi karena bisa melihat wajah bayi dengan lebih jelas daripada USG 2 dimensi.

USG 4 Dimensi

USG 4D
                               USG 4D

Gambaran USG 4 dimensi mirip dengan USG 3 dimensi, namun perbedaannya adalah USG 4 dimensi bisa menampilkan video yang bergerak. Moms bisa melihat aktivitas bayi ketika sedang tersenyum, menguap, mengisap jempol, menendang, menutup atau membuka mata. Penggunaan USG 4 dimensi juga bisa melihat anggota tubuh bayi secara lebih jelas, seperti lesung pipi yang muncul pada bayi atau bentuk hidung bayi. USG 4 dimensi sebaiknya dilakukan ketika bagian tubuh janin sudah terbentuk yaitu pada usia kehamilan 26-30 minggu.

 

USG TRANSVAGINAL

USG Transvaginal
                                     USG Transvaginal

 USG transvaginal digunakan untuk melihat kondisi organ reproduksi seperti dinding rahim, leher rahim, dan panggul. Moms akan diminta untuk berbaring di tempat tidur, kemudian probe USG akan dimasukkan lewat vagina dengan menggunakan kondom dan gel. Mungkin rasanya akan sedikit tidak nyaman ya Moms, namun bisa berguna untuk melihat kantong kehamilan di awal usia kehamilan. USG transvaginal biasanya dilakukan pada awal-awal kehamilan yaitu usia kehamilan kurang dari 6 minggu atau pada kasus-kasus tertentu seperti kista ovarium, mioma uteri, dan kasus-kasus ginekologi lainnya.

 Itulah 4 perbedaan masing-masing USG yang sering digunakan. Semoga informasinya bermanfaat untuk Pearls dan penggunaan masing-masing USG bisa disesuaikan dengan usia kehamilan yah.

 

Sumber :

https://www.focusonthefamily.com/pro-life/the-differences-between-2d-3d-and-4d-ultrasounds-explained/

https://www.babycentre.co.uk/x557299/what-are-3d-and-4d-ultrasound-scans