Kenali Penyakit Glaukoma ‘Si Pencuri Penglihatan’ Pada Mata
Glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf mata pusat sehingga menyebabkan penyempitan lapang pandang. Perjalanan penyakit glaukoma biasanya berjalan lambat sehingga penderita sering tidak sadar tentang gejala yang dialaminya dan biasanya datang berobat sudah dalam keadaan terlambat dengan kerusakan cukup luas. Oleh karena itu, glaukoma bisa mengakibatkan kebutaan secara permanen. Yuk, simak lebih lanjut penyakit glaukoma yang sering diberikan istilah ‘Si Pencuri Penglihatan!’
PENYEBAB GLAUKOMA
Glaukoma disebabkan karena peningkatan tekanan bola mata lebih dari 21 mmHg. Tekanan bola mata normal adalah 10-20 mmHg. Faktor risiko glaukoma yaitu usia lebih dari 40 tahun, riwayat keluarga dengan glaukoma, dan minus tinggi (lebih dari 6). Penyakit kencing manis (diabetes melitus) dan darah tinggi (hipertensi) juga menjadi faktor risiko seseorang mengalami glaukoma.
JENIS GLAUKOMA
Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma sudut tertutup terjadi secara akut, biasanya muncul keluhan seperti nyeri pada mata, mual, muntah, mata merah, penglihatan mendadak buram. Tekanan bola mata dapat mencapai 40-50 mmHg. Glaukoma sudut tertutup disebabkan karena sudut bilik mata depan tertutup sehingga menutup saluran keluar air yang terdapat pada bilik mata depan.
Glaukoma Sudut Terbuka
Glaukoma sudut terbuka terjadi lebih lambat dan kadang tidak disertai rasa sakit maupun mata merah. Glaukoma sudut terbuka merusak saraf mata pusat secara perlahan sehingga penderitanya sering tidak merasakan adanya gejala. Glaukoma tipe ini diakibatkan karena sudut bilik mata depan terbuka namun terdapat tahanan pada saluran keluar air yang terdapat pada bilik mata depan. Pada tahap lebih lanjut dapat terjadi penyempitan lapang pandang sehingga penderitanya akan sulit melihat.
PENCEGAHAN GLAUKOMA
Untuk mencegah seseorang mengalami glaukoma, hingga saat ini belum ada pencegahan khusus yang dapat dilakukan. Cara terbaik adalah dengan melakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kebutaan pada kasus glaukoma. Jika kasus glaukoma semakin cepat ditemukan, maka pengobatan dapat diberikan di tahap awal untuk menjaga agar lapang pandang masih tetap terjaga. Cara yang paling tepat yaitu dengan melakukan pemeriksaan mata rutin minimal setiap 6 bulan sekali terutama pada orang-orang yang memiliki faktor risiko untuk mengalami glaukoma.
PENGOBATAN GLAUKOMA
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengembalikan serabut saraf mata rusak menjadi kembali lagi pada penyakit glaukoma. Pengobatan yang diberikan adalah untuk mempertahankan penglihatan dan menurunkan tekanan bola mata. Untuk menurunkan tekanan bola mata, biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata ataupun obat minum dan terkadang pemberian lewat infus jika diperlukan.
Namun, apabila dengan obat-obatan yang diberikan, tekanan bola mata masih belum terkontrol, maka harus dilakukan tindakan laser atau operasi pembuatan saluran. Bila tindakan laser tidak dapat dilakukan, maka tindakan operasi menjadi pilihan untuk membuat saluran agar cairan dapat disalurkan sehingga tekanan bola mata dapat turun. Jika tekanan bola mata dapat turun, maka dapat mempertahankan fungsi penglihatan dan meningkatkan kualitas hidup.
REFERENSI :
- American Academy of Ophthalmology. Section 10. Glaucoma. 2011-2012.
- AAO Section 10. Glaucoma. 2019-2020
3. Stamper R, Lieberman M, Drake M. Becker Shaffer’s Diagnosis and Therapy of Glaucoma. Edisi ke 8. Mosby; 2009.