Klinik Mutiara Cikutra

Pengaruh Pemberian ASI terhadap Imunitas Si Kecil, yuk, Konsultasikan ke Dokter Anak Bandung

Pengaruh Pemberian ASI terhadap Imunitas Si Kecil, yuk, Konsultasikan ke Dokter Anak Bandung

Pengaruh Pemberian ASI terhadap Imunitas Si Kecil, yuk, Konsultasikan ke Dokter Anak Bandung

pemberian ASI
Sumber : Envanto

Air susu ibu atau yang lebih dikenal dengan istilah “ASI” merupakan nutrisi alami dari ibu yang berperan penting untuk pertumbuhan si kecil, termasuk imunitas mereka.

ASI mengandung banyak komponen yang bermanfaat bagi kesehatan bayi secara menyeluruh. Tidak hanya sebagai asupan nutrisi, tetapi juga sebagai fondasi penting yang mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi secara optimal.

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua, terutama ibu, untuk memahami apa saja manfaat ASI bagi si kecil dan bagaimana ASI berperan dalam peningkatan imunitas.

Nah, berikut penjelasannya, lengkap rekomendasi dokter anak Bandung berkualitas untuk konsultasi yang tepat dan akurat.

ASI dan Manfaatnya untuk Si Kecil

pemberian ASI
Sumber : Envant

Di dalam air susu ibu (ASI) terkandung beragam komponen zat kekebalan yang sangat bermanfaat untuk imunitas bayi. Tak heran, ASI juga sering kali disebut sebagai sumber nutrisi yang dapat melindungi si kecil dari berbagai risiko infeksi dan penyakit.

Berdasarkan sejumlah penelitian, komposisi ASI bahkan diklaim akan tetap baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi meskipun sang ibu dalam kondisi kurang gizi sekalipun. Hal ini membuktikan betapa besar efek perlindungan ASI bagi kesehatan si kecil.

Lantas, apa saja kira-kira manfaat ASI untuk bayi? Berikut beberapa di antaranya:

Menyediakan Nutrisi Lengkap Sesuai Kebutuhan

ASI menawarkan rangkaian nutrisi yang lengkap dan sesuai untuk kebutuhan bayi, seperti protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak sehat, dan lain-lain. Menariknya, komponen-komponen ini secara alami akan menyesuaikan persentasenya dengan tahap perkembangan bayi.

Menjaga Kesehatan Pencernaan agar Lebih Optimal

Bayi pada umumnya memiliki saluran pencernaan yang rentan terhadap infeksi dan iritasi. Namun, menurut penelitian, pemberian ASI eksklusif dapat mengatasi hal ini. Dari data yang dihasilkan, bayi yang diberi ASI eksklusif cenderung memiliki pola buang air besar lebih teratur dan jarang mengalami konstipasi.

Mengoptimalkan Perkembangan Otak dan Potensi Kecerdasan

Beberapa studi menunjukkan keterkaitan yang positif antara pemberian ASI dan perkembangan kognitif anak. Mereka yang diberikan ASI eksklusif dengan waktu yang lebih lama diklaim memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan pencapaian hidup yang juga lebih baik saat dewasa.

Membangun Hubungan Batin/Kedekatan Emosional antara Ibu dan Anak

Mungkin tak banyak ibu yang menyadari bahwa aktivitas menyusui yang melibatkan sentuhan, dekapan hangat, hingga kontak mata ternyata dapat memperkuat ikatan emosional dengan si kecil. Hal ini nantinya juga akan berdampak pada perkembangan psikologis mereka hingga dewasa kelak.

Memperkuat Imunitas dan Memberi Perlindungan dari Infeksi dan Penyakit

Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif cenderung lebih kebal terhadap infeksi dan berbagai penyakit. Mulai dari diare, gangguan pencernaan, hingga infeksi saluran napas.

Selain itu, menurut penelitian, ASI juga dapat membentuk pertahanan tubuh jangka panjang yang berkontribusi mengurangi risiko obesitas serta diabetes mellitus di masa remaja dan dewasa.

Pengaruh Pemberian ASI terhadap Imunitas

pemberian ASI
Sumber : Envanto

Menilik manfaat-manfaatnya, dapat dipastikan bahwa ASI memberikan pengaruh besar pada pertumbuhan dan kesehatan si kecil secara keseluruhan. Termasuk untuk imunitas alias sistem kekebalan tubuh mereka.

ASI yang sering disebut “darah putih” mengandung sel-sel penting yang efektif melawan kuman. Hal ini membuat ASI berperan sebagai pertahanan awal atau perlindungan pertama untuk bayi.

Dengan berbagai kandungan di dalamnya, ASI dapat meningkatkan kemampuan tubuh bayi dalam melawan infeksi sehingga sistem kekebalan pun tetap terjaga secara optimal.

Rekomendasi Dokter Anak Bandung untuk Konsultasi ASI

Tak dimungkiri bahwa ASI memang memiliki beragam manfaat. Namun, lantaran setiap bayi memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda, maka berkonsultasi dengan ahlinya tetap dianjurkan.

Nah, bagi Anda warga Bandung dan sekitarnya, Anda bisa mengandalkan KMC alias Klinik Mutiara Cikutra untuk urusan yang satu ini. Sebab, KMC menawarkan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan dokter anak Bandung berkualitas.

Dengan konsultasi ke dokter anak Bandung KMC, Anda bisa mengetahui cara pemberian ASI yang tepat serta berbagai tips dan panduan lain untuk menjaga kesehatan si kecil.

Selain didukung oleh dokter anak Bandung profesional nan berpengalaman di bidangnya, Klinik Mutiara Cikutra juga hadir dengan pelayanan yang seramah keluarga dan tempat yang senyaman rumah sendiri. Sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan kualitas dan keamanan untuk si kecil.

Bagaimana? Tertarik? Yuk, kunjungi KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Demam Bisa Jadi Sinyal Bahaya? Yuk, Periksa Segera ke Klinik 24 Jam Terdekat!

Demam Bisa Jadi Sinyal Bahaya? Yuk, Periksa Segera ke Klinik 24 Jam Terdekat!

Demam Bisa Jadi Sinyal Bahaya? Yuk, Periksa Segera ke Klinik 24 Jam Terdekat!

demam anak
Sumber : Envanto

Demam sering kali menyerang siapa saja secara tiba-tiba, baik anak-anak maupun orang dewasa. Meski begitu, gangguan kesehatan yang satu ini biasanya hanya dianggap sebagai kondisi sepele yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Namun, Anda harus paham bahwasanya tidak semua demam boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, ada juga demam yang justru merupakan sinyal bahaya atau tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.

Oleh karena itu, mewaspadai demam dan menganggapnya sebagai sinyal bahaya alami dari tubuh menjadi hal yang penting—dan jika terus berlanjut, maka salah satu langkah terbaik yang harus Anda lakukan adalah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.

Demam Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Kesehatan Serius

demam anak
Sumber : Envanto

Secara umum, dapat dikatakan bahwa sebenarnya demam bukan termasuk gangguan kesehatan yang serius. Sebab, meningkatnya suhu tubuh seseorang bisa saja terjadi karena berbagai faktor. Namun, bukan berarti bahwa demam tidak berpotensi menimbulkan bahaya sama sekali.

Ada kalanya demam juga bisa menjadi pertanda awal bahwa tubuh benar-benar sedang tidak baik-baik saja. Bahkan dalam sejumlah kasus, demam bisa menjadi sinyal adanya infeksi tertentu yang berkaitan dengan masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan segera.

Ketika suhu tubuh meningkat, hal tersebut dapat menandakan bahwa sistem imun/kekebalan tubuh kita sedang bekerja keras menghadapi gangguan. Entah itu bersifat ringan, sedang, atau bahkan berat alias parah.

Maka dari itu, demam tidak boleh Anda anggap sepele, apalagi jika muncul secara tiba-tiba dengan suhu tinggi yang disertai gejala-gejala lain. Apabila kondisinya demikian, kemungkinan demam bukan lagi sekadar “panas biasa” yang bisa sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus.

Namun, dengan mengenali tanda-tanda atau gejala-gejala tertentu, setidaknya Anda bisa mengambil langkah cepat untuk mencari pertolongan medis ke klinik 24 jam atau pusat kesehatan lainnya.

Gejala Demam yang Tidak Boleh Ditunda untuk Periksa

demam anak
Sumber : Envanto

Sebagian besar demam yang berskala ringan hingga sedang biasanya masih bisa Anda tangani sendiri di rumah atau cukup dengan mengonsumsi obat-obatan standar dari apotek. Namun, jika demam tergolong parah, maka memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin merupakan langkah terbaik.

Berikut beberapa gejala demam yang perlu Anda waspadai dan tidak boleh Anda tunda pemeriksaannya ke dokter:

  • Suhu tubuh sangat tinggi atau lebih dari 40° Celcius.
  • Demam membuat Anda merasa kepanasan, tetapi tubuh tidak berkeringat.
  • Demam disertai dengan kondisi tubuh yang menggigil, gemetar, atau gigi yang bergemeletuk.
  • Demam terus berlangsung hingga lebih dari tiga hari, bahkan setelah melakukan pengobatan secara mandiri di rumah.
  • Demam disertai dengan nyeri/sakit kepala yang luar biasa parah—yang  tidak kunjung mereda bahkan setelah mengonsumsi obat pereda nyeri.
  • Demam disertai gejala-gejala lain yang tidak biasa. Beberapa di antaranya, yaitu muncul ruam di kulit (tidak hilang jika ditekan), leher terasa kaku, kejang otot, jantung berdebar sangat cepat, atau bahkan sampai membuat Anda sampai muntah-muntah.

Selain gejala-gejala di atas, Anda juga harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami demam setelah Anda baru saja melakukan perjalanan luar negeri.

Klinik 24 Jam Mutiara Cikutra, Solusi Penanganan Cepat dan Tepat

Salah satu jenis fasilitas kesehatan dengan pelayanan tepat dan cepat yang bisa Anda andalkan di saat membutuhkan, termasuk untuk demam dengan gejala serius secara tiba-tiba, adalah klinik 24 jam.

Adapun salah satu rekomendasi terbaiknya adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra yang telah berizin resmi Kementerian Kesehatan. Di klinik ini tersedia layanan kesehatan 24 jam dengan dukungan dokter profesional yang siap siaga membantu Anda kapan pun Anda butuh.

Tersebar di beberapa cabang di sejumlah wilayah Indonesia, klinik utama Mutiara Cikutra berpusat di Bandung. Tepatnya di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Nah, jika Anda tidak berdomisili di Bandung, Anda bisa mengunjungi KMC terdekat dari lokasi Anda. Sangat praktis, bukan?

Selain itu, klinik 24 jam Mutiara Cikutra juga didukung oleh tempat nyaman yang senyaman rumah sendiri serta pelayanan ramah yang seramah keluarga. Sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan kualitas dan keamanan, sekaligus kenyamanan.

Jadi, untuk urusan kesehatan Anda dan keluarga, jangan lupa percayakan semuanya kepada Klinik Mutiara Cikutra!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Si Kecil Tidak Imunisasi atau Terlambat Melakukannya? Ini Dampaknya, yuk Konsultasi Segera ke Dokter Anak!

Si Kecil Tidak Imunisasi atau Terlambat Melakukannya? Ini Dampaknya, yuk Konsultasi Segera ke Dokter Anak!

Si Kecil Tidak Imunisasi atau Terlambat Melakukannya? Ini Dampaknya, yuk Konsultasi Segera ke Dokter Anak!

konsultasi anak
Sumber : Envanto

Imunisasi adalah upaya efektif untuk melindungi tubuh dari penyakit-penyakit tertentu melalui pemberian vaksin. Adapun vaksin yang diberikan berupa kuman, bakteri, atau virus yang sudah dilemahkan ataupun dimatikan sebelumnya, sehingga dipastikan tidak berbahaya bagi tubuh.

Vaksin ini justru akan merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi agar tubuh bisa lebih kebal terhadap berbagai penyakit. Lantas, bagaimana jika si kecil tidak diimunisasi atau terlambat melakukannya? Perlukah konsultasi ke dokter anak jika mengalami situasi ini?

Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda, termasuk rekomendasi dokter anak terbaik untuk konsultasi imunisasi si kecil yang berkualitas di akhir artikel. Yuk, simak!

Apa Bahayanya jika Anak Tidak Diimunisasi?

dokter anak
Sumber : Envanto

Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan anak sejak dini. Bahkan upaya ini dianggap sebagai investasi kesehatan yang paling cost-effective oleh World Health Organization (WHO) alias Organisasi Kesehatan Dunia.

Bukan tanpa alasan, ini karena imunisasi sudah terbukti ampuh dan efektif dalam mencegah maupun mengurangi kasus sakit, cacat, hingga bahkan kematian akibat PD3I yang diperkirakan bisa menembus angka 2-3 juta kematian per tahunnya.

Dengan pemberian vaksin melalui imunisasi, anak bisa tumbuh lebih kuat dan sehat. Oleh karena itu, sebagai orang tua bijak, penting bagi Anda untuk mengikutsertakan si kecil dalam program imunisasi secara terjadwal.

Namun, bagaimana jadinya jika anak tidak diimunisasi? Apa saja bahayanya? Pertama-tama, Anda harus paham bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang krusial. Pasalnya, di fase inilah pertumbuhan terjadi dengan pesat dan dapat memengaruhi kualitas hidup jangka panjang mereka di masa depan.

Kendati demikian, pada fase ini tubuh anak juga masih sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Terlebih jika tidak dibarengi dengan perlindungan seperti imunisasi. Maka dari itu, anak yang tidak diimunisasi akan jauh lebih rentan terinfeksi penyakit berbahaya dibandingkan mereka yang diimunisasi.

Bagi anak yang sudah diimunisasi, meskipun suatu hari mereka terjangkit penyakit, maka setidaknya hanya akan berupa sakit ringan alias tidak parah. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa bahaya yang bisa terjadi jika anak tidak menerima imunisasi:

  • Sistem imun atau kekebalan tubuh yang buruk.
  • Risiko komplikasi penyakit yang lebih besar.
  • Risiko penurunan harapan hidup.

Dampak Imunisasi Terlambat atau Terlewat

dokter anak
Sumber : Envanto

Imunisasi merupakan hal yang sangat penting, bahkan termasuk hal wajib untuk dilakukan sejak dini dan secara terjadwal. Namun, tak dimungkiri bahwa dalam praktiknya, berbagai faktor terkadang bisa membuat imunisasi menjadi terlambat, terlewat, atau tertunda.

Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan akses hingga kurangnya informasi. Nah, pertanyaannya, apa dampaknya jika imunisasi terlewat atau terlambat diberikan kepada anak?

Ketika imunisasi tidak dilakukan sesuai jadwal, maka dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh anak yang bersangkutan, tetapi juga orang-orang di sekitar mereka yang rentan terhadap suatu penyakit.

Selain untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh anak itu sendiri, vaksin juga berfungsi sebagai pencegah penularan/penyebaran penyakit berbahaya. Terutama kepada bayi atau anak-anak lainnya yang memang paling rentan terhadap penyakit-penyakit menular.

Layanan Dokter Anak Terbaik untuk Konsultasi Imunisasi Berkualitas

Jika Anda sedang mengalami situasi yang membingungkan karena anak terlambat atau sempat melewatkan jadwal imunisasi, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, anak Anda tetap bisa mendapat imunisasi susulan (catch-up immunization) melalui “imunisasi kejar”.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa berkonsultasi dulu dengan dokter anak untuk memperoleh arahan dan penanganan terbaik. Dan, salah satu fasilitas layanan dokter anak berkualitas yang dapat diandalkan yaitu, KMC atau Klinik Mutiara Cikutra.

Ini adalah klinik kesehatan berizin resmi Kementerian Kesehatan yang menawarkan pelayanan seramah keluarga serta tempat yang senyaman rumah sendiri. Jadi, sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan kualitas sekaligus kenyamanan.

Di Klinik Mutiara Cikutra juga tersedia berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan dokter anak dan imunisasi berkualitas. Mulai dari imunisasi wajib program pemerintah hingga imunisasi tambahan.

Jadi, bagi Anda yang tertarik, Anda bisa datang langsung ke Klinik Mutiara Cikutra terdekat dari lokasi Anda. Sebab, KMC hadir dengan berbagai cabang di sejumlah wilayah Indonesia.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda dan si kecil kesayangan ke dokter anak berkualitas di Klinik Mutiara Cikutra sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Mengenal TSH Neonatus dan Pentingnya Pemeriksaan Ini untuk Anak Sejak Dini

Mengenal TSH Neonatus dan Pentingnya Pemeriksaan Ini untuk Anak Sejak Dini

Mengenal TSH Neonatus dan Pentingnya Pemeriksaan Ini untuk Anak Sejak Dini

dokter anak
Sumber : Envanto

Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sejak awal kehidupan mereka alias sejak mereka dilahirkan ke dunia. Adapun salah satu upaya dalam mendukung hal ini adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sedini mungkin.

Nah, di antara berbagai jenis pemeriksaan awal untuk bayi baru lahir, terdapat beberapa skrining khusus yang bertujuan mendeteksi kondisi-kondisi medis tertentu. Salah satunya, yaitu pemeriksaan TSH Neonatus.

Lantas, apa itu pemeriksaan TSH Neonatus? Mengapa penting dilakukan sejak bayi baru lahir? Kapan bisa dilakukan? Apa saja manfaatnya untuk pertumbuhan anak? Berikut penjelasannya, lengkap informasi mengenai rekomendasi tempat terbaik untuk melakukannya. Yuk, simak!

TSH Neonatus, Mengapa Penting Dilakukan Sejak Bayi Baru Lahir?

anak
Sumber : Envanto

TSH merupakan singkatan dari Thyroid Stimulating Hormone, sedangkan TSH Neonatus berarti pemeriksaan kadar hormon TSH yang dilakukan pada bayi yang baru lahir.

Ini adalah pemeriksaan skrining yang efektif untuk menilai fungsi kelenjar tiroid pada bayi baru lahir. Khususnya dalam mendeteksi hipotiroid kongenital, yaitu kelainan akibat kekurangan hormon tiroid sejak dalam kandungan. Dengan kata lain, ini merupakan kondisi menurunnya atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid sejak bayi baru dilahirkan.

Dengan melakukan TSH Neonatus, Anda dapat mendeteksi kemungkinan adanya hipotiroid kongenital sejak dini pada bayi yang baru lahir. Meski kondisi ini tidak selalu menunjukkan gejala langsung, tetapi sebenarnya kelainan hipotiroid kongenital bisa memberikan dampak yang serius terhadap tumbuh kembang anak ke depannya.

Terlebih, kelainan hipotiroid kongenital juga dapat membuat anak mengalami gangguan intelektual. Oleh karena itu, pemeriksaan TSH Neonatus menjadi sangat penting dilakukan sejak bayi baru lahir guna mencegah berbagai gangguan pertumbuhan pada anak di masa mendatang.

Semakin cepat kelainan ditemukan, semakin besar pula peluang bayi untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dengan penanganan yang tepat nan akurat.

Manfaat Deteksi Dini Melalui Pemeriksaan TSH Neonatus

Sumber : Envato

Deteksi dini melalui pemeriksaan TSH Neonatus memiliki manfaat yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan bayi agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang sehat.

Untuk lebih detailnya, berikut beberapa manfaat deteksi dini melalui pemeriksaan TSH Neonatus:

  • Membantu mendeteksi hipotiroid kongenital sebelum terlambat, bahkan sebelum gejalanya muncul.
  • Membantu menurunkan risiko gangguan pertumbuhan fisik, seperti pertumbuhan tubuh yang lambat.
  • Membantu mencegah terjadinya disabilitas intelektual yang bisa berdampak pada kualitas hidup anak.
  • Mencegah keterlambatan perkembangan otak dan mental yang bisa bersifat permanen jika tidak ditangani dengan tepat.
  • Memungkinkan pemberian terapi hormon tiroid sedini mungkin, sehingga anak tetap dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
  • Meningkatkan keberhasilan pengobatan, karena penanganan yang lebih awal biasanya akan jauh lebih efektif dibanding penanganan yang terlambat.
  • Bisa menjadi langkah pencegahan jangka panjang. Sebab, dapat membantu tenaga medis dan orang tua dalam pemantauan kesehatan jangka panjang anak secara lebih terarah.

Deteksi dini merupakan langkah krusial dalam memastikan bayi memiliki peluang terbaik untuk tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. Selain itu, pemeriksaan ini juga bisa menjadi langkah preventif yang sederhana, tetapi sangat signifikan dalam menjamin kualitas hidup buah hati di masa depan.

Kapan dan di Mana Pemeriksaan TSH Neonatus Bisa Dilakukan?

Pemeriksaan TSH Neonatus dapat dilakukan pada bayi dengan usia mulai dari 0-28 hari. Namun, kebanyakan pemeriksaan TSH Neonatus dilakukan pada minggu pertama sejak bayi dilahirkan dan biasanya dibarengi dengan tes penyaringan metabolik lainnya.

Kendati demikian, sebagaimana dilansir dari Journal of Clinical Research in Pediatric Endocrinology, pemeriksaan TSH Neonatus idealnya dilakukan ketika  bayi berusia 3-5 hari. Hal ini untuk meminimalkan nilai TSH tinggi positif palsu karena lonjakan TSH neonatal.

Nah, untuk mendapatkan pengalaman pemeriksaan terbaik, Anda bisa mengandalkan KMC alias Klinik Mutiara Cikutra, yang merupakan klinik kesehatan berizin resmi Kementerian Kesehatan.

Di sini tersedia berbagai jenis layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan ibu yang meliputi pemeriksaan dan penanganan selama masa kehamilan, saat persalinan, maupun pascapersalinan.

Menariknya, layanan persalinan di Klinik Mutiara Cikutra juga ada yang sudah termasuk dengan layanan pemeriksaan TSH Neonatus. Sangat cocok bagi Anda yang menginginkan pemeriksaan lengkap sekaligus untuk buah hati kesayangan.

Jadi, yuk, jadwalkan kunjungan Anda ke KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Kondisi Anak yang Tidak Disarankan Melakukan Imunisasi

Kondisi Anak yang Tidak Disarankan Melakukan Imunisasi

Kondisi Anak yang Tidak Disarankan Melakukan Imunisasi

dokter anak
Sumber : Envanto

Salah satu langkah penting dalam melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya adalah dengan melakukan imunisasi. Namun, sama halnya dengan tindakan medis lainnya, upaya ini juga harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan anak secara menyeluruh agar tetap aman dan hasilnya maksimal.

Nah, dalam artikel ini, Anda bisa mengetahui beberapa kondisi anak yang tidak disarankan untuk diimunisasi atau sebaiknya ditunda dulu. Apa saja kira-kira? Berikut informasi lengkapnya. Yuk, simak!

Imunisasi, Definisi dan Manfaatnya

dokter anak
Sumber : Envanto

Imunisasi adalah pemberian vaksin yang bertujuan untuk merangsang kekebalan tubuh. Dengan memberikan vaksin kepada anak, sistem imun mereka diharapkan meningkat sehingga bisa kebal terhadap penyakit-penyakit tertentu.

Dengan kata lain, vaksin yang diberikan berperan dalam menciptakan antibodi, yaitu zat yang bertugas melawan infeksi. Hasilnya, anak akan kebal terhadap penyakit-penyakit tertentu. Kalaupun di kemudian hari mereka sakit, maka setidaknya gejalanya tidak akan separah anak yang tidak melakukan imunisasi sama sekali.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat dari imunisasi:

  • Mencegah penyakit menular berbahaya.
  • Mengurangi risiko komplikasi dan kematian.
  • Menurunkan angka kejadian penyakit dan kecacatan.
  • Menghemat waktu dan biaya pengobatan jangka panjang.
  • Membantu membentuk kekebalan individu dan kelompok (herd immunity), sehingga dapat melindungi diri sendiri serta masyarakat dari wabah penyakit.

Kondisi Anak Tidak Disarankan Imunisasi

dokter anak
Sumber : Envanto

Berikut beberapa kondisi anak yang tidak disarankan/dibolehkan atau ditunda dulu untuk diimunisasi:

Sistem Kekebalan Tubuh Sedang Menurun

Imunisasi tidak disarankan dilakukan ketika sistem kekebalan tubuh anak sedang menurun. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang menjalani pengobatan tertentu setelah transplantasi organ, kemoterapi, mengidap HIV, dan lain-lain.

Alasannya, memberikan vaksin hidup (meski sudah dilemahkan) pada anak dengan sistem imun yang lemah justru dapat membuat virus/bakteri hidup tersebut berkembang biak hingga menyebabkan infeksi serius.

Memiliki Gangguan Saraf Progresif

Anak dengan gangguan saraf progresif umumnya tidak dianjurkan untuk menerima imunisasi hingga kondisi mereka stabil. Sebab, sistem saraf yang belum terkendali dapat berisiko mengalami kerusakan lebih lanjut jika tubuh bereaksi terhadap vaksin.

Gangguan saraf progresif seperti epilepsi yang tidak terkontrol dapat memengaruhi fungsi otak, dan demam atau respon imun pasca vaksinasi bisa semakin memperburuk gejala tersebut.

Selain itu, pemberian vaksin yang mengandung virus hidup juga berpotensi memicu reaksi yang lebih kuat dan berisiko pada anak dengan masalah neurologis aktif. Oleh karena itu, imunisasi disarankan ditunda terlebih dahulu, setidaknya sampai gangguan saraf pada anak benar-benar teratasi.

Menderita Penyakit Kronis

Jika anak menderita penyakit akut atau kronis seperti kanker dan lain sejenisnya, imunisasi harus ditunda dulu sampai keadaan mereka benar-benar membaik. Jika tetap dipaksakan, maka kemungkinan besar vaksin tidak akan bisa bekerja secara optimal. 

Sebab, pemberian vaksin ke dalam tubuh anak bertujuan untuk merangsang sistem imun agar lebih kebal. Di sisi lain, ketika anak menderita penyakit kronis, respons imun mereka terhadap vaksin justru menurun.

Mengalami Alergi Parah

Apabila si kecil pernah mengalami reaksi alergi yang parah akibat imunisasi, sebaiknya Anda tidak melanjutkan tahap selanjutnya sebelum berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.

Selain alergi, dalam sejumlah kasus, beberapa anak bahkan bisa mengalami reaksi lain seperti kejang setelah diimunisasi. Terlebih jika mereka menerima vaksin yang memang dapat memicu demam ringan sebagai efek sampingnya.

Demam Tinggi

Anak yang mengalami demam ringan tetap diperbolehkan menerima vaksin. Namun, lain halnya jika anak demam tinggi dengan suhu lebih dari 38,3 derajat Celcius. Apabila buah hati kesayangan Anda mengalami hal ini, terlebih jika memang memiliki riwayat kejang demam, maka imunisasi sebaiknya ditunda dulu.

Rekomendasi Layanan Imunisasi Berkualitas

Bagi Anda yang ingin memberikan pengalaman imunisasi terbaik untuk si kecil, pastikan Anda memilih fasilitas kesehatan berkualitas seperti KMC alias Klinik Mutiara Cikutra.

Ini adalah klinik kesehatan yang telah terdaftar resmi dan berizin Kementerian Kesehatan. Jadi, dipastikan sangat aman dan sesuai standar yang berlaku. Terlebih lagi, Klinik Mutiara Cikutra didukung oleh dokter serta tim medis profesional yang berpengalaman di bidangnya.

Selain itu, klinik ini juga menawarkan tempat senyaman rumah sendiri dan pelayanan yang seramah keluarga. Cocok bagi Anda yang memprioritaskan keamanan, sekaligus kenyamanan.

Di Klinik Mutiara Cikutra tersedia layanan imunisasi yang lengkap, baik imunisasi wajib dari pemerintah maupun imunisasi tambahan. Jadi, yuk, jadwalkan kunjungan Anda bersama si kecil sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Gigi Anak Rusak? Ini Penyebab, Tips Perawatan, dan Rekomendasi Dokter Gigi Anak Terbaik

Gigi Anak Rusak? Ini Penyebab, Tips Perawatan, dan Rekomendasi Dokter Gigi Anak Terbaik

Gigi Anak Rusak? Ini Penyebab, Tips Perawatan, dan Rekomendasi Dokter Gigi Anak Terbaik

Gigi Anak
Sumber : Envanto

Masa kanak-kanak merupakan momen pertumbuhan dan perkembangan terbaik bagi si kecil. Namun, di masa ini jugalah biasanya muncul beberapa masalah kesehatan, termasuk yang berkaitan dengan gigi seperti gigi rusak.

Hal ini sering kali membuat orang tua khawatir dan bingung harus melakukan apa jika mengalami situasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui seputar informasi mengenai gigi rusak pada anak.

Mulai dari penyebab gigi anak rusak, tips perawatannya, hingga rekomendasi dokter gigi anak terbaik dengan jarak terdekat dari lokasi Anda. Penasaran? Yuk, simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut!

Penyebab Gigi Anak Rusak

gigi anak
Sumber : Envanto

Sejatinya, ada banyak hal yang dapat menyebabkan rusaknya gigi anak. Kerusakan gigi tersebut pun bisa sangat beragam. Mulai dari gigi patah, berlubang, gigi maju, dan lain-lain. Nah, secara umum, berikut beberapa penyebab gigi anak rusak:

Kebiasaan Mengisap Jempol

Bagi bayi dan balita, mengisap jempol merupakan kebiasaan yang terbilang wajar. Namun, jika hingga usia 5 tahun ke atas kebiasaan ini tetap berlanjut, maka gigi anak kemungkinan akan rusak. Tepatnya, gigi bagian atas berpotensi keluar jalur sehingga anak pun akan sulit menggigit dan mengunyah.

Kebiasaan Menggunakan Dot

Sama halnya dengan mengisap jempol, kebiasaan menggunakan dot juga bisa membuat gigi anak keluar dari jalur yang seharusnya alias gigi maju (tonggos). Selain itu, dot identik dengan susu, sehingga kebiasaan meminum susu dengan dot menjadi dua kali lipat lebih berisiko membuat gigi rusak.

Pasalnya, air susu yang mengendap terlalu lama di sekitar gigi akan membuat gigi rentan terhadap asam maupun bakteri.

Sisa Makanan yang Menumpuk

Sisa-sisa makanan yang menumpuk dalam mulut juga dapat berkembang menjadi sarang bakteri dan berpotensi membuat anak mengalami karies alias gigi berlubang. Selain itu, tumpukan plak hasil dari sisa makanan, bakteri, dan air liur juga bisa memicu terjadinya gingivitis.

Terjatuh atau Mengalami Insiden Tertentu

Kebanyakan anak-anak sangat aktif bergerak. Hal ini membuat mereka lebih berisiko terjatuh atau mengalami kecelakaan/insiden yang dapat membuat gigi patah, retak, atau bahkan tanggal sebelum waktunya.

Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan/Minuman Manis

Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis, seperti cokelat, permen, kue, minuman dengan kandungan gula tinggi, dan lain sejenisnya juga membuat gigi anak lebih rentan mengalami kerusakan seperti gigi berlubang.

Tips Perawatan agar Gigi Anak Tidak Rusak

gigi anak
Sumber : Envanto

Agar gigi anak tidak mengalami kerusakan, sudah seharusnya Anda sebagai orang tua bijak memandu mereka untuk senantiasa merawat kesehatan gigi dan mulut. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Biarkan anak menggunakan pasta gigi ber-fluoride ketika usia mereka menginjak 3 tahun. Berikan sesuai anjuran, jangan berlebihan dan jangan sampai anak menelan pasta gigi saat menyikat gigi.
  • Ajarkan anak untuk menyikat gigi secara teratur, setidaknya dua kali sehari—pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
  • Batasi makanan dan minuman manis untuk anak. Hindari juga membiarkan anak minum susu dengan dot sambil tidur dalam waktu lama.
  • Rutin mengunjungi dokter gigi anak untuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara berkala, setidaknya enam bulan sekali.

Rekomendasi Dokter Gigi Anak Terbaik

Jika Anda ingin memberikan pengalaman pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terbaik untuk Anak, Anda bisa mempertimbangkan Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Klinik Mutiara Cikutra merupakan fasilitas kesehatan resmi berizin Kementerian Kesehatan. Di sini tersedia berbagai jenis layanan, termasuk layanan dokter gigi anak yang berkualitas.

Selain didukung oleh dokter gigi anak profesional dan berpengalaman di bidangnya, Klinik Mutiara Cikutra juga menawarkan tempat senyaman rumah sendiri serta pelayanan yang seramah keluarga. Sangat cocok bagi Anda yang mengutamakan kualitas, keamanan, sekaligus kenyamanan bagi buah hati.

Terlebih, Klinik Mutiara Cikutra juga hadir dengan berbagai cabang yang terletak di sejumlah wilayah di Indonesia. Jadi, Anda bisa mengunjungi cabang terdekat yang mudah dijangkau dari lokasi Anda.

Nah, bagi Anda yang tertarik, yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda bersama si kecil kesayangan ke dokter gigi anak berkualitas KMC dan dapatkan pengalaman pemeriksaan terbaik!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Imunisasi Kejar, Solusi Tepat Jadwal Vaksinasi yang Terlewat! Yuk, Konsultasi ke Dokter Anak Bandung!

Imunisasi Kejar, Solusi Tepat Jadwal Vaksinasi yang Terlewat! Yuk, Konsultasi ke Dokter Anak Bandung!

Imunisasi Kejar, Solusi Tepat Jadwal Vaksinasi yang Terlewat! Yuk, Konsultasi ke Dokter Anak Bandung!

konsultasi anak
Sumber : Envanto

Imunisasi merupakan salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi buah hati dari berbagai risiko penyakit berbahaya. Namun, ada kalanya jadwal imunisasi anak justru terlewat atau harus tertunda karena berbagai alasan, seperti kesibukan, sakit, dan lain-lain.

Padahal, imunisasi yang lengkap dan tepat waktu alias sesuai jadwal sangatlah penting agar anak bisa terlindungi secara maksimal dari berbagai penyakit menular. Oleh karena itu, jika Anda sedang berada dalam posisi ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat solusi jitu seperti “imunisasi kejar”.

Nah, bagi Anda warga Bandung dan sekitarnya, Anda bisa mengunjungi dokter anak Bandung tepercaya seperti yang direkomendasikan di akhir artikel. Baca sampai selesai, ya.

Mengapa Jadwal Imunisasi Harus Sesuai?

imunisasi
Sumber : Envanto

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh. Tujuannya untuk merangsang sistem kekebalan agar tubuh dapat membentuk perlindungan yang efektif terhadap penyakit-penyakit tertentu.

Adapun untuk pemberiannya, imunisasi memiliki jadwal yang umumnya disesuaikan dengan usia anak. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa jadwal imunisasi harus Anda ikuti sesuai anjuran.

Mengapa demikian? Sebab, pada dasarnya setiap vaksin memang dirancang untuk diberikan pada usia tertentu ketika sistem kekebalan tubuh anak dianggap siap merespons pemberian vaksin secara optimal.

Dengan memberikan vaksin yang sesuai jadwal, anak bisa membentuk perlindungan sejak dini terhadap berbagai jenis penyakit berbahaya. Misalnya seperti polio, campak, hepatitis, dan lain-lain.

Apabila pemberian imunisasi tidak lengkap, maka efektivitas perlindungannya pun tentu bisa menurun. Hal ini dapat membuat anak menjadi jauh lebih rentan terjangkit berbagai penyakit yang padahal sebenarnya bisa dicegah

Selain itu, memastikan buah hati mengikuti imunisasi sesuai jadwal juga dapat membantu menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok). Hal ini penting untuk melindungi anak-anak lain yang mungkin belum bisa divaksin karena alasan tertentu.

Dengan kata lain, kepatuhan terhadap jadwal imunisasi tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan individu, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Mengenal Imunisasi Kejar

konsul dokter anak
Sumber : Envanto

Memberikan imunisasi kepada anak sesuai anjuran jadwal memang baik. Namun, tak dimungkiri bahwa ada sejumlah alasan yang terkadang membuat pemberian imunisasi menjadi terhambat hingga bahkan terlewat dan berujung tidak lengkap.

Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, jika terlambat, Anda tetap bisa membuat jadwal imunisasi yang baru dengan dokter, misalnya melalui “imunisasi kejar”. Apa itu?

Imunisasi kejar adalah istilah untuk imunisasi yang diberikan kepada anak yang terlambat menerima vaksin atau mungkin belum menerima vaksin tertentu. Ini merupakan solusi untuk mengejar ketertinggalan jadwal imunisasi rutin yang sebelumnya terlewat, baik sebagian maupun seluruhnya.

Imunisasi kejar bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian vaksin lain atau imunisasi rutin. Dalam artian, anak bisa menerima lebih dari satu suntikan vaksin dalam satu kunjungan. Namun, vaksin bisa juga diberikan secara terpisah alias dalam kunjungan berikutnya, tergantung dari rekomendasi ataupun arahan dokter.

Dengan imunisasi kejar, anak tetap bisa memperoleh imunisasi yang lengkap, meski sebelumnya mereka sempat tertinggal karena alasan-alasan tertentu. Nah, sebagai orang tua bijak, perlu Anda pahami bahwa pemberian imunisasi dengan dosis lengkap sangatlah penting untuk anak.

Sebab, imunisasi yang lengkap dapat membuat tubuh anak mencapai sistem kekebalan yang optimal agar tidak mudah terjangkit penyakit. Kalaupun suatu hari tetap terserang penyakit tertentu, maka setidaknya risiko bahayanya akan jauh lebih minim.

Rekomendasi Dokter Anak Bandung dengan Layanan Imunisasi Berkualitas

Berkonsultasi dengan dokter saat anak melewatkan jadwal imunisasi merupakan langkah tepat yang bisa Anda ambil ketika mengalami keadaan tertentu. Nah, khusus bagi Anda warga Kota Kembang dan sekitarnya, jangan lupa untuk memilih dokter anak Bandung terbaik untuk menangani permasalahan ini.

Adapun salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan yang menawarkan layanan dokter anak Bandung dengan kualitas terbaik adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra yang telah berizin resmi Kementerian Kesehatan.

Di klinik ini, tersedia berbagai jenis layanan kesehatan, termasuk layanan dokter anak Bandung profesional yang bersertifikat, ramah anak, dan berpengalaman di bidangnya. Jadi, soal kualitas, Anda tidak perlu khawatir.

Jika tertarik, Anda bisa langsung datang berkunjung ke klinik utama Mutiara Cikutra yang beralamat di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Yuk, jadwalkan kunjungan Anda segera!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Mengenal TSH Neonatus dan Pentingnya Pemeriksaan Ini untuk Anak Sejak Dini

Mengenal TSH Neonatus dan Pentingnya Pemeriksaan Ini untuk Anak Sejak Dini

Mengenal TSH Neonatus dan Pentingnya Pemeriksaan Ini untuk Anak Sejak Dini

Berat Badan Anak
Sumber : Envanto

Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sejak awal kehidupan mereka alias sejak mereka dilahirkan ke dunia. Adapun salah satu upaya dalam mendukung hal ini adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sedini mungkin.

Nah, di antara berbagai jenis pemeriksaan awal untuk bayi baru lahir, terdapat beberapa skrining khusus yang bertujuan mendeteksi kondisi-kondisi medis tertentu. Salah satunya, yaitu pemeriksaan TSH Neonatus.

Lantas, apa itu pemeriksaan TSH Neonatus? Mengapa penting dilakukan sejak bayi baru lahir? Kapan bisa dilakukan? Apa saja manfaatnya untuk pertumbuhan anak? Berikut penjelasannya, lengkap informasi mengenai rekomendasi tempat terbaik untuk melakukannya. Yuk, simak!

TSH Neonatus, Mengapa Penting Dilakukan Sejak Bayi Baru Lahir?

persalinan
Sumber : Envanto

TSH merupakan singkatan dari Thyroid Stimulating Hormone, sedangkan TSH Neonatus berarti pemeriksaan kadar hormon TSH yang dilakukan pada bayi yang baru lahir.

Ini adalah pemeriksaan skrining yang efektif untuk menilai fungsi kelenjar tiroid pada bayi baru lahir. Khususnya dalam mendeteksi hipotiroid kongenital, yaitu kelainan akibat kekurangan hormon tiroid sejak dalam kandungan. Dengan kata lain, ini merupakan kondisi menurunnya atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid sejak bayi baru dilahirkan.

Dengan melakukan TSH Neonatus, Anda dapat mendeteksi kemungkinan adanya hipotiroid kongenital sejak dini pada bayi yang baru lahir. Meski kondisi ini tidak selalu menunjukkan gejala langsung, tetapi sebenarnya kelainan hipotiroid kongenital bisa memberikan dampak yang serius terhadap tumbuh kembang anak ke depannya.

Terlebih, kelainan hipotiroid kongenital juga dapat membuat anak mengalami gangguan intelektual. Oleh karena itu, pemeriksaan TSH Neonatus menjadi sangat penting dilakukan sejak bayi baru lahir guna mencegah berbagai gangguan pertumbuhan pada anak di masa mendatang.

Semakin cepat kelainan ditemukan, semakin besar pula peluang bayi untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dengan penanganan yang tepat nan akurat.

Manfaat Deteksi Dini Melalui Pemeriksaan TSH Neonatus

periksa dokter anak
Sumber : Envanto

Deteksi dini melalui pemeriksaan TSH Neonatus memiliki manfaat yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan bayi agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang sehat.

Untuk lebih detailnya, berikut beberapa manfaat deteksi dini melalui pemeriksaan TSH Neonatus:

  • Membantu mendeteksi hipotiroid kongenital sebelum terlambat, bahkan sebelum gejalanya muncul.
  • Membantu menurunkan risiko gangguan pertumbuhan fisik, seperti pertumbuhan tubuh yang lambat.
  • Membantu mencegah terjadinya disabilitas intelektual yang bisa berdampak pada kualitas hidup anak.
  • Mencegah keterlambatan perkembangan otak dan mental yang bisa bersifat permanen jika tidak ditangani dengan tepat.
  • Memungkinkan pemberian terapi hormon tiroid sedini mungkin, sehingga anak tetap dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
  • Meningkatkan keberhasilan pengobatan, karena penanganan yang lebih awal biasanya akan jauh lebih efektif dibanding penanganan yang terlambat.
  • Bisa menjadi langkah pencegahan jangka panjang. Sebab, dapat membantu tenaga medis dan orang tua dalam pemantauan kesehatan jangka panjang anak secara lebih terarah.

Deteksi dini merupakan langkah krusial dalam memastikan bayi memiliki peluang terbaik untuk tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. Selain itu, pemeriksaan ini juga bisa menjadi langkah preventif yang sederhana, tetapi sangat signifikan dalam menjamin kualitas hidup buah hati di masa depan.

Kapan dan di Mana Pemeriksaan TSH Neonatus Bisa Dilakukan?

Pemeriksaan TSH Neonatus dapat dilakukan pada bayi dengan usia mulai dari 0-28 hari. Namun, kebanyakan pemeriksaan TSH Neonatus dilakukan pada minggu pertama sejak bayi dilahirkan dan biasanya dibarengi dengan tes penyaringan metabolik lainnya.

Kendati demikian, sebagaimana dilansir dari Journal of Clinical Research in Pediatric Endocrinology, pemeriksaan TSH Neonatus idealnya dilakukan ketika  bayi berusia 3-5 hari. Hal ini untuk meminimalkan nilai TSH tinggi positif palsu karena lonjakan TSH neonatal.

Nah, untuk mendapatkan pengalaman pemeriksaan terbaik, Anda bisa mengandalkan KMC alias Klinik Mutiara Cikutra, yang merupakan klinik kesehatan berizin resmi Kementerian Kesehatan.

Di sini tersedia berbagai jenis layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan ibu yang meliputi pemeriksaan dan penanganan selama masa kehamilan, saat persalinan, maupun pascapersalinan.

Menariknya, layanan persalinan di Klinik Mutiara Cikutra juga ada yang sudah termasuk dengan layanan pemeriksaan TSH Neonatus. Sangat cocok bagi Anda yang menginginkan pemeriksaan lengkap sekaligus untuk buah hati kesayangan.

Jadi, yuk, jadwalkan kunjungan Anda ke KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Perawatan Fluoride pada Gigi Anak, Mengapa Penting?

Perawatan Fluoride pada Gigi Anak, Mengapa Penting?

Perawatan Fluoride pada Gigi Anak, Mengapa Penting?

gigi anak
Sumber : Envanto

Merawat kesehatan mulut, termasuk gigi dan gusi, sangat penting dilakukan sejak dini. Nah, kini, banyak orang tua menyadari pentingnya melakukan perawatan fluoride pada gigi bagi si kecil. Terlebih lagi, para dokter gigi pun merekomendasikan perawatan fluoride untuk gigi anak. Fluoride sendiri merupakan salah satu topik perawatan yang kerap muncul dalam konsultasi, terutama terkait upaya pencegahan gigi berlubang.

Namun, tak dimungkiri bahwa masih banyak orang tua yang tidak memahami seberapa penting sebenarnya perawatan ini untuk gigi anak. Oleh karena itu, yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut!

Mengenal Fluoride dan Manfaatnya untuk Gigi

gigi anak
Sumber : Envanto

Fluoride adalah mineral alami yang umumnya banyak ditemukan pada makanan, air putih, dan bahkan dalam tubuh manusia. Ini merupakan zat yang secara umum dikenal memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan gigi.

Jadi, jangan heran jika Anda melihat banyak merek pasta gigi maupun obat kumur yang menonjolkan kandungan fluoride di dalamnya. Sebab, fluoride memang telah terbukti secara ilmiah sebagai bahan aktif yang sangat penting dalam perawatan kesehatan gigi sehari-hari.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat fluoride untuk kesehatan mulut:

  • Dapat memperkuat enamel gigi.
  • Dapat membantu menjaga kesehatan gusi.
  • Dapat membantu proses remineralisasi gigi.
  • Dapat membunuh bakteri berbahaya penyebab plak gigi.
  • Dapat mencegah hilangnya mineral dari lapisan terluar gigi.
  • Dapat membantu mencegah gigi keropos dan karies gigi (gigi berlubang).
  • Dapat membantu menurunkan tingkat kelarutan enamel gigi dalam suasana asam.

Perawatan Fluoride pada Gigi Anak

Untuk perawatan pencegahan gigi berlubang pada anak, dokter gigi biasanya menyarankan fluoride treatment alias perawatan fluoride. Sesuai namanya, ini adalah perawatan gigi yang memanfaatkan penggunaan fluoride.

Prosedur pengerjaan perawatan fluoride dimulai dengan pembersihan gigi anak terlebih dahulu. Setelah itu, gigi dikeringkan menggunakan semprotan udara. Jika sudah, barulah lanjut ke proses pengolesan fluoride berbentuk gel ke lapisan terluar gigi (permukaan gigi).

Kandungan fluoride dalam treatment ini biasanya lebih tinggi dibandingkan yang terkandung dalam pasta gigi anak sehari-hari. Jadi, untuk hasil terbaik, Anda bisa rutin menerapkan perawatan fluoride pada gigi anak sebanyak dua kali setahun sampai mereka menginjak usia remaja.

Mengapa Perawatan Fluoride Penting untuk Gigi Anak?

gigi anak
Sumber : Envanto

Menjaga kesehatan gigi sejak dini dengan rutin perawatan ke dokter gigi akan membantu anak memiliki gigi yang kuat serta senyum yang sehat hingga mereka dewasa.

Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menerapkan perawatan fluoride pada gigi anak. Ini merupakan treatment yang penting, mengingat gigi mereka masih dalam tahap perkembangan dan lebih rentan terhadap kerusakan seperti gigi berlubang.

Dengan fluoride, enamel gigi bisa lebih kuat serta terjaga, termasuk dalam pertahanan melawan asam yang dihasilkan oleh bakteri dari sisa-sisa makanan. Sebaliknya, tanpa perlindungan yang tepat, gigi anak akan lebih cepat mengalami kerusakan. Hal ini sangat berpotensi memengaruhi kesehatan mulut mereka secara keseluruhan.

Selain itu, gigi susu yang sehat pada anak juga penting sebagai fondasi pertumbuhan gigi permanen. Apabila gigi susu rusak sejak dini atau tanggal lebih awal karena karies, maka hal tersebut tentu saja dapat mengganggu pertumbuhan gigi permanen.

Maka dari itu, perawatan fluoride sangatlah penting. Sebab, ini bisa menjadi solusi pencegahan gigi berlubang anak sejak dini, sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mulut mereka dalam jangka panjang.

Nah, bagaimana? Tertarik mencobanya untuk si kecil? Bagi Anda yang saat ini mencari perawatan gigi terbaik untuk buah hati kesayangan, KMC alias Klinik Mutiara Cikutra bisa menjadi pilihan sempurna.

Klinik berizin resmi Kementerian Kesehatan ini menawarkan berbagai layanan kesehatan berkualitas. Di sini, Andad pun bisa menemukan layanan dokter gigi anak yang profesional, ramah, dan berpengalaman dalam menangani berbagai kebutuhan kesehatan gigi si kecil.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda sekarang juga dan rasakan sendiri kualitas layanan terbaik di Klinik Mutiara Cikutra!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Kapan Harus ke Poli Spesialis Anak? Ini Panduan untuk Orang Tua

Kapan Harus ke Poli Spesialis Anak? Ini Panduan untuk Orang Tua

Kapan Harus ke Poli Spesialis Anak? Ini Panduan untuk Orang Tua

konsul dokter anak
Sumber : Envanto

Sebagai orang tua, Anda memegang peran penting dalam menjaga kesehatan sang buah hati. Oleh karena itu, Anda juga harus paham kapan harus membawa anak ke poli spesialis anak untuk mendapat penanganan yang tepat.

Nah, berikut beberapa panduan penting untuk Anda terkait poli spesialis anak—mulai dari definisi, manfaat, hingga rekomendasi berkualitasnya. Yuk, simak!

Poli Spesialis Anak, Definisi dan Manfaat Pemeriksaan

konsul dokter anak
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, poli spesialis anak atau poli anak/poliklinik anak adalah layanan kesehatan yang dikhususkan untuk anak. Tepatnya, ini diperuntukkan bagi bayi hingga remaja, yang biasanya sampai usia 18 tahun.

Poli anak berfokus untuk menangani pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, serta pemantauan tumbuh kembang anak. Layanan ini ditangani oleh dokter spesialis anak yang memang memiliki keahlian khusus dalam penanganan berbagai kondisi kesehatan anak, mulai dari penyakit ringan hingga yang bersifat kronis.

Secara umum, berikut manfaat pemeriksaan di poli spesialis anak:

  • Mendeteksi dini gangguan kesehatan pada anak. Identifikasi masalah sejak awal dapat membantu dokter dalam pemberian penanganan yang cepat.
  • Menangani penyakit dengan tepat. Lantaran memang memiliki keahlian khusus di bidangnya, poli spesialis anak bisa memberikan penanganan penyakit yang lebih akurat.
  • Membantu memberi edukasi dan dukungan bagi orang tua. Di poli anak, orang tua bisa mendapat panduan dan bimbingan terkait kesehatan anak secara menyeluruh.
  • Memantau tumbuh kembang anak. Dokter bisa membantu Anda mengevaluasi apakah pertumbuhan dan perkembangan buah hati sudah sesuai dengan usia mereka atau tidak.
  • Membantu memeriksa perkembangan mental dan perilaku anak. Jika ada tanda-tanda gangguan perilaku atau perkembangan emosional, dokter spesialis anak bisa memberikan penilaian awal hingga bahkan rujukan.

Perbedaan Dokter Spesialis Anak dan Dokter Umum

Biasanya, saat dokter umum menilai bahwa anak membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, mereka akan merujuk ke dokter spesialis anak alih-alih menanganinya secara langsung. Ini karena pada dasarnya, dokter umum berbeda dengan dokter spesialis anak.

Dokter umum adalah dokter yang menangani berbagai masalah kesehatan pasien, baik anak-anak maupun orang dewasa. Dalam artian, cakupannya lebih umum, tetapi penanganan yang bisa mereka berikan juga bersifat mendasar.

Sementara itu, dokter spesialis anak adalah dokter khusus yang memang memiliki spesialisasi dalam diagnosis maupun penanganan pasien anak. Biasanya, pasiennya dari usia 0-18 tahun.

Dokter spesialis anak biasanya berperan menangani berbagai keluhan, gangguan kesehatan, atau penyakit pada anak. Namun, ada juga beberapa dokter spesialis lain yang biasanya dibutuhkan oleh anak. Contohnya seperti dokter spesialis gigi anak dan dokter mata anak.

Tanda-Tanda Anak Harus Diperiksa ke Poli Spesialis Anak

konsul dokter anak
Sumber : Envanto

Kondisi kesehatan setiap anak tentunya berbeda-beda. Bahkan, ada kalanya keluhan yang tampak ringan ternyata justru bisa menjadi masalah yang serius. Jadi, wajar jika orang tua merasa khawatir dan kebingungan untuk mengambil langkah selanjutnya.

Kendati demikian, ada beberapa tanda atau kasus-kasus tertentu yang menunjukkan bahwa Anda perlu memeriksakan anak ke poli spesialis anak, misalnya:

  • Gangguan tumbuh kembang. Contohnya anak belum bisa berbicara atau berjalan, meski sudah mencapai usia yang seharusnya.
  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun. Apabila anak mengalami demam tinggi, apalagi sudah lebih dari tiga hari, maka sebaiknya Anda membawa mereka ke poli anak.
  • Berat badan susah naik. Ketika berat badan buah hati sulit naik, atau bahkan justru turun secara terus-menerus, maka saatnya Anda memeriksakan mereka ke dokter spesialis anak.
  • Keluhan tidak membaik, meski sudah minum obat. Ini meliputi banyak hal, contohnya seperti muntah serta diare terus-menerus, alergi berulang, batuk tak kunjung sembuh, dan lain-lain.

Agar kesehatan buah hati kesayangan senantiasa terjaga, Anda sebagai orang tua harus segera mengambil langkah bijak begitu mendapati tanda-tanda atau keluhan tertentu. Caranya, yaitu dengan mengunjungi poli spesialis anak.

Makin cepat si kecil ditangani oleh ahlinya, makin besar pula peluang kesembuhan mereka dalam waktu singkat. Nah, salah satu fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan poli spesialis anak berkualitas adalah Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Ini adalah klinik kesehatan yang menyediakan berbagai layanan, termasuk pemeriksaan khusus untuk buah hati kesayangan Anda. Klinik ini berdedikasi memberikan yang terbaik, baik dari segi pelayanan yang seramah keluarga maupun tempat yang senyaman rumah sendiri.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke poli spesialis anak KMC bersama si kecil!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/