Klinik Mutiara Cikutra

Ingin Tahu Kondisi Janin Lebih Jelas Sebelum Lahir? USG 4D Solusinya!

Ingin Tahu Kondisi Janin Lebih Jelas Sebelum Lahir? USG 4D Solusinya!

Ingin Tahu Kondisi Janin Lebih Jelas Sebelum Lahir? USG 4D Solusinya!

USG 4D
Sumber : Envanto

Menunggu momen kehadiran buah hati terlahir ke dunia merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi orang tua. Tak heran, masa-masa kehamilan menjadi periode yang banyak disambut dengan penuh sukacita.

Pada masa ini, ibu akan menjalani berbagai pemeriksaan guna memastikan janin dalam kandungan tumbuh dengan sehat tanpa kekurangan apa pun. Untungnya, berkat perkembangan medis yang makin maju, pengecekan si kecil kini bisa dilakukan secara lebih detail. Salah satunya melalui USG 4D.

Dengan pemeriksaan ini, Anda bisa menyaksikan perkembangan janin secara lebih jelas dan menyeluruh. Lantas, apa saja kira-kira manfaat dan keunggulan USG 4D dibanding USG biasa? Lalu, kapan waktu terbaik untuk melakukannya? Berikut penjelasannya untuk Anda.

Keunggulan USG 4D Dibanding USG Biasa

USG 4D
Sumber : Envanto

Ultrasonografi empat dimensi alias USG 4D merupakan salah satu pemeriksaan kehamilan populer yang kini banyak diminati oleh para ibu hamil. Ini adalah teknologi pencitraan yang memungkinkan Anda memantau janin dalam bentuk tiga dimensi yang bergerak secara real time (video).

Pemeriksaan dengan teknologi ini memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonik) untuk menghasilkan gambar bergerak terkait kondisi janin di dalam kandungan.

Sebenarnya, USG 4D merupakan pengembangan dari USG 2D dan USG 3D. Hanya saja, dibandingkan kedua USG tersebut, USG 4D bisa memberikan detail yang lebih jelas. Teknologi ini dapat menunjukkan bentuk fisik janin secara lebih detail, seperti wajah, tangan, kaki, dan lain-lain.

Selain itu, dengan ultrasonografi empat dimensi, Anda juga bisa menyaksikan gerakan janin secara langsung. Ini termasuk ketika janin tersenyum, menguap, mengisap jempol, dan sebagainya.

Oleh karena itu, salah satu keunggulan mencolok USG 4D dibanding USG 2D dan USG 3D adalah hasil yang ditampilkan. USG 2D hanya bisa menghasilkan gambar hitam putih datar. Sementara itu, USG 3D hanya bisa menampilkan gambar tiga dimensi statis alias tidak bergerak seperti teknologi 4D.

Selain itu, kualitas gambar yang dihasilkan oleh USG dengan teknologi 4D jauh lebih detail dan tajam dibanding USG 2D maupun 3D. Hal ini membuat ultrasonografi 4D dapat mendukung proses pemeriksaan medis yang lebih informatif.

Terlebih lagi, pencitraan dengan teknologi 4D juga dapat Anda simpan sebagai kenang-kenangan dalam bentuk softfile di flashdisk ataupun cakram padat (CD). Dengan berbagai keunggulan ini, sebagai orang tua, Anda pasti bisa mendapatkan pengalaman emosional yang lebih mendalam bersama buah hati.

Manfaat USG 4D dan Waktu Terbaik Melakukannya

USG 4D
Sumber : Envanto

Tidak hanya unggul dari segi visual, nyatanya, USG 4D juga memiliki berbagai manfaat penting, baik bagi ibu hamil maupun dokter yang menangani. Berikut beberapa di antaranya:

  • Membantu meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan janin.
  • Membantu mendeteksi perkembangan janin sejak dini, seperti kelainan pada wajah, organ, dan lain-lain. Dengan demikian, penanganan yang tepat bisa lebih cepat dilakukan.
  • Memudahkan dokter dalam evaluasi medis yang lebih menyeluruh. Sebab, teknologi 4D memungkinkan dokter untuk memantau posisi, pertumbuhan, serta perkembangan janin secara lebih jelas dan akurat.

Sejatinya, USG 4D hampir bisa dilakukan kapan saja, baik saat awal kehamilan, pertengahan, bahkan ketika menjelang persalinan. Namun, waktu terbaik untuk melakukannya yaitu ketika kehamilan Anda memasuki usia 26-30 minggu.

Pada masa ini, janin sudah cukup berkembang dan terbilang “sempurna” untuk bisa dilihat secara real time dengan berbagai gerakan dan ekspresi.

Rekomendasi Layanan USG 4D Terbaik

Bagi Anda yang ingin memahami kondisi janin secara lebih mendalam sebelum hari persalinan tiba, USG 4D bisa menjadi pilihan yang tepat. Nah, salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan terbaik dengan layanan USG 4D berkualitas adalah Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Klinik ini didukung oleh dokter obgyn profesional yang semuanya adalah perempuan. Jadi, KMC sangat cocok untuk Anda yang memang merasa lebih nyaman ditangani sesama perempuan.

Untuk kualitas, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, Klinik Mutiara Cikutra terdaftar secara resmi dan berizin Kementerian Kesehatan. Selain itu, klinik ini juga berdedikasi memberikan layanan terbaik melalui pelayanan yang seramah keluarga dan tempat yang senyaman rumah sendiri.

Tidak hanya USG, Anda bisa juga menemukan berbagai layanan kesehatan lainnya. Misalnya saja, layanan kesehatan ibu yang meliputi masa kehamilan, persalinan, hingga pascapersalinan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kunjungi KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Manfaat Prenatal Yoga di Trimester 3 untuk Ibu Hamil, Persiapan Optimal Menyambut Persalinan

Manfaat Prenatal Yoga di Trimester 3 untuk Ibu Hamil, Persiapan Optimal Menyambut Persalinan

Manfaat Prenatal Yoga di Trimester 3 untuk Ibu Hamil, Persiapan Optimal Menyambut Persalinan

Prenatal Yoga
Sumber : Envanto

Trimester ketiga merupakan fase yang menantang sekaligus penuh penantian dan harapan menuju momen kelahiran buah hati. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk tetap menjaga kesehatan secara menyeluruh, baik fisik maupun mental.

Nah, salah satu upaya efektif nan aman yang bisa ibu hamil lakukan untuk membantu menghadapi masa-masa krusial ini, yaitu dengan mengikuti prenatal yoga. Apa itu? Apa saja manfaatnya selama masa kehamilan? Dan mengapa penting dilakukan di trimester ketiga?

Berikut penjelasannya untuk Anda, termasuk sejumlah tips aman dalam melakukan prenatal yoga di trimester ketiga masa kehamilan. Yuk, simak selengkapnya!

Mengenal Prenatal Yoga dan Manfaatnya untuk Ibu Hamil

Prenatal Yoga
Sumber : Envanto

Prenatal yoga merupakan olahraga khusus untuk ibu hamil, tepatnya yoga yang memang secara khusus dilakukan di masa kehamilan. Namun, sebenarnya, ini adalah yoga klasik yang dimodifikasi agar lebih sesuai dengan ibu hamil.

Prenatal yoga sendiri menjadi salah satu cara yang aman sekaligus efektif bagi ibu hamil dalam menjaga kesehatan mereka selama masa kehamilan, baik fisik maupun mental. Tak heran yoga khusus bumil ini dianggap sebagai bagian dari persiapan optimal menyambut persalinan yang akan datang.

Lantas apa saja manfaatnya? Berikut beberapa di antaranya:

  • Meringankan sakit kepala.
  • Meringankan pegal-pegal.
  • Mengurangi keluhan mual.
  • Meringankan nyeri panggul.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Memperlancar sirkulasi darah.
  • Mengurangi keluhan sesak napas.
  • Membantu perbaikan postur pada ibu hamil.
  • Mengurangi rasa nyeri di bagian punggung bawah.
  • Membuat tidur lebih baik alias dapat meningkatkan kualitas tidur.
  • Membantu memperkecil berbagai risiko komplikasi kehamilan, termasuk berat badan bayi yang rendah serta kelahiran prematur.
  • Membantu menurunkan kecemasan dan rasa stres pada ibu hamil, khususnya yang berhubungan dengan persoalan kehamilan maupun persalinan.

Alasan Mengapa Prenatal Yoga Penting di Trimester 3

Prenatal Yoga
Sumber : Envanto

Trimester 3 dalam kehamilan adalah periode kehamilan yang berlangsung dari minggu ke-28 hingga minggu ke-40. Pada masa ini, bayi sudah berkembang dengan cukup matang. Bahkan terhitung mulai sempurna di sekitaran minggu ke-37 karena organ tubuh yang sudah berfungsi, sehingga tidak lama lagi memasuki momen persalinan.

Kendati demikian, trimester 3 bisa dibilang sebagai periode yang cukup rentan. Sebab, di masa ini, ibu hamil biasanya harus menghadapi berbagai tantangan, baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, prenatal yoga hadir sebagai solusi efektif untuk membantu ibu hamil selama masa-masa sulit ini.

Yoga khusus dapat membantu ibu hamil dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan fisik maupun emosional mereka secara lebih aman, nyaman, dan sehat. Dengan kata lain, yoga ini sangat baik dilakukan sebagai persiapan tubuh serta mental menjelang persalinan.

Selain bermanfaat secara fisik dan mental, yoga prenatal juga baik dalam melatih pernapasan untuk persiapan persalinan karena dapat membantu ibu menghadapi kontraksi. Dengan demikian, rasa cemas ibu selama persalinan bisa berkurang dan ibu pun bisa tetap menjaga fokus serta ketenangan mereka saat proses melahirkan.

Tips Aman Melakukan Prenatal Yoga di Trimester 3

Apabila Anda tertarik melakukan prenatal yoga di trimester 3 masa kehamilan, berikut beberapa tips aman dan bermanfaat yang dapat Anda terapkan:

  • Pastikan memilih fasilitas kesehatan resmi dengan layanan yoga prenatal berkualitas.
  • Pastikan instruktur yoga yang menangani Anda bersertifikat, profesional, dan ahli di bidangnya.
  • Pastikan Anda terhidrasi dengan cukup, baik sebelum, selama, maupun setelah yoga.
  • Lakukan gerakan yoga dengan perlahan, fokus pada pernapasan dan relaksasi.
  • Jangan memaksakan tubuh saat sudah merasa lelah atau nyeri.
  • Berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan pengalaman prenatal yoga terbaik selama masa kehamilan, Anda bisa mengandalkan Klinik Mutiara Cikutra (KMC). Ini adalah fasilitas kesehatan berizin resmi Kementerian Kesehatan, jadi dijamin aman dan berkualitas dari segala sisi.

Selain layanan yoga khusus ibu hamil, Klinik Mutiara Cikutra juga hadir dengan berbagai layanan kesehatan lainnya. Termasuk layanan kesehatan ibu yang meliputi pemeriksaan dan penanganan selama masa kehamilan, persalinan, hingga pascapersalinan.

Selain itu, KMC juga didukung oleh dokter kandungan yang semuanya adalah perempuan. Sangat cocok bagi Anda yang memang merasa lebih nyaman melakukan pemeriksaan dengan sesama perempuan.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Waspada! Ini Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter Obgyn

Waspada! Ini Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter Obgyn

Waspada! Ini Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter Obgyn

konsultasi obgyn
Sumber : Envanto

Meski termasuk momen yang sangat membahagiakan, tak dimungkiri bahwa kehamilan juga merupakan momen penuh tantangan bagi setiap calon ibu, bahkan bagi seorang ibu yang sudah pernah menjalani proses ini sebelumnya.

Sebab, di masa kehamilan, berbagai perubahan dapat terjadi, baik fisik maupun emosional. Maka dari itu, ibu hamil harus selalu waspada terhadap kondisi tubuh mereka sendiri.

Pasalnya, meskipun sebagian besar keluhan kehamilan memang bersifat normal, nyatanya ada juga tanda-tanda tertentu yang justru bisa menjadi sinyal adanya masalah serius.

Jadi, jika Anda mengalami gejala-gejala tertentu yang berisiko sebagai tanda bahaya kehamilan, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter obgyn alias dokter kandungan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Masa Kehamilan, Mengapa Penting Mengenali Tanda Bahayanya Sejak Dini?

konsultasi obgyn
Sumber : Envanto

Sebelum memasuki momen persalinan, semua ibu pastinya harus menjalani masa kehamilan terlebih dahulu. Ini merupakan periode yang sangat krusial, baik untuk perkembangan janin maupun kesehatan ibu secara menyeluruh.

Pada fase kehamilan ini, tubuh ibu akan mengalami berbagai perubahan fisik, hormonal, bahkan emosional—yang tentunya dapat memengaruhi kondisi kesehatan mereka secara signifikan.

Maka dari itu, mengenali tanda bahaya kehamilan sejak dini sangatlah penting. Sebab, hal ini bisa menjadi langkah awal untuk mencegah berbagai risiko seperti komplikasi yang serius, baik bagi ibu maupun janin dalam kandungan.

Terlebih, beberapa komplikasi kehamilan biasanya dapat berkembang secara tiba-tiba, sehingga deteksi dan penanganan dini memang bisa memberikan perbedaan besar terhadap hasil kehamilan itu sendiri.

Di sinilah kesadaran dari ibu hamil maupun keluarga terdekat dalam memperhatikan gejala yang tidak biasa menjadi sangat penting, karena dapat membantu proses intervensi medis lebih cepat dan tepat sasaran.

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan yang Tidak Boleh Diabaikan

konsultasi
Sumber : Envanto

Berikut beberapa tanda bahaya kehamilan yang tidak boleh Anda sepelekan, apalagi abaikan begitu saja:

Demam Tinggi

Ibu hamil memang rentan terjangkit pilek maupun flu, dan biasanya disertai dengan demam. Namun, jika ibu hamil mengalami demam tinggi dengan suhu di atas 37,5° Celcius tanpa gejala flu atau pilek—dan sudah berlangsung lebih dari tiga hari, maka ini bisa menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan.

Janin Kurang Aktif Bergerak

Apabila Anda merasa bahwa janin tidak cukup aktif bergerak seperti biasanya, maka Anda patut waspada. Sebab, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa janin kekurangan oksigen atau kekurangan nutrisi.

Kontraksi Sebelum Waktunya

Kontraksi sebelum waktu bersalin yang seharusnya, apalagi disertai dengan pendarahan atau keluarnya cairan dari vagina bisa menjadi tanda serius. Hal ini kemungkinan menandakan bahwa ibu akan melahirkan secara prematur.

Vagina Mengalami Pendarahan

Pendarahan pada vagina saat masa kehamilan masih terbilang normal jika hanya berupa bercak. Namun, lain halnya  jika volume darah yang keluar ternyata cukup banyak, apalagi disertai dengan gumpalan jaringan.

Pecah Ketuban Sebelum Waktunya

Ibu hamil yang mengalami kondisi air ketuban pecah sebelum waktunya harus segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, hal ini bisa mempermudah infeksi dalam kandungan dan membahayakan ibu maupun bayinya.

Sakit Kepala Disertai Gejala-Gejala Lain

Perubahan hormon pada ibu hamil dapat memengaruhi aliran darah yang memicu munculnya sakit kepala. Hal ini termasuk normal, tetapi bisa menjadi tanda bahaya kehamilan jika diikuti gejala-gejala lain. Misalnya gangguan penglihatan, beberapa bagian tubuh membengkak, kencing berbusa, dan tekanan darah tinggi.

Pemeriksaan dan Penanganan oleh Dokter Obgyn

Selama masa kehamilan, melakukan pemeriksaan ke dokter obgyn sangatlah penting. Hal ini guna memantau kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Melalui pemeriksaan secara rutin, dokter juga dapat mendeteksi dini jika ada ada kelainan atau kondisi tertentu yang berpotensi membahayakan ibu dan janin.

Dengan demikian, dokter obgyn pun dapat memberikan penanganan yang tepat dan akurat sesuai kondisi ibu. Baik melalui pengobatan tertentu, observasi ketat, ataupun tindakan-tindakan medis lainnya.

Nah, bagi Anda yang menginginkan pengalaman pemeriksaan dan penanganan dokter obgyn terbaik, Anda bisa mengandalkan KMC alias Klinik Mutiara Cikutra. Ini adalah klinik resmi berizin Kementerian Kesehatan yang kualitasnya terjamin serta sudah terbukti.

Terlebih, KMC juga didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan, sehingga sangat cocok bagi Anda yang memang lebih merasa nyaman ditangani sesama perempuan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke Klinik Mutiara Cikutra!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Morning Sickness, Kapan Masih Normal dan Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter Obgyn?

Morning Sickness, Kapan Masih Normal dan Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter Obgyn?

Morning Sickness, Kapan Masih Normal dan Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter Obgyn?

 

ibu hamil
Sumber : Envanto

Salah satu keluhan paling umum yang sering dialami oleh ibu hamil adalah morning sickness. Meski sering dianggap sesuatu yang normal dan bahkan sepele, nyatanya kondisi ini bisa mengganggu aktivitas harian ibu. Terlebih intensitas serta gejalanya sangat bervariasi antara ibu yang satu dengan yang lainnya.

Ada ibu yang mengalami morning sickness ringan, ada pula yang parah sehingga membutuhkan konsultasi dengan dokter obgyn untuk diagnosis akurat dan penanganan yang tepat.

Lantas, apa sebenarnya morning sickness itu? Mana yang termasuk normal, dan mana yang tergolong tidak normal? Kapan harus mengunjungi dokter obgyn? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut!

Pengertian dan Penyebab Morning Sickness

ibu hamil
Sumber: Envanto

Morning sickness merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang merujuk pada kondisi mual dan muntah ibu hamil yang umum terjadi di awal-awal kehamilan. Khususnya saat masih trimester pertama.

Meskipun disebut “morning” yang berarti “pagi”, bukan berarti hal ini hanya terjadi di pagi hari. Faktanya, morning sickness bisa muncul kapan saja di sepanjang hari, baik siang, sore, maupun malam.

Adapun untuk penyebabnya, sebenarnya belum bisa diketahui secara pasti. Namun, hal yang diduga kuat memicu munculnya morning sickness adalah perubahan hormon di awal kehamilan. Terutama yang terkait dengan peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).

Namun, selain perubahan hormon, morning sickness juga biasanya dapat dipicu oleh penyakit atau kondisi tertentu ibu hamil. Misalnya obesitas, penyakit liver, stres, ataupun gangguan kelenjar tiroid.

Selain itu, ada pula sejumlah faktor lain yang dianggap dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami morning sickness. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:

  • Ibu hamil yang mengandung bayi kembar.
  • Ibu hamil yang sering mengalami mabuk kendaraan/perjalanan.
  • Ibu yang baru pertama kali mengandung alias hamil anak pertama.
  • Ibu hamil punya anggota keluarga yang mengalami morning sickness saat masa kehamilan.
  • Ibu hamil yang juga pernah mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya.

Gejala Morning Sickness yang Normal

ibu hamil
Sumber : Envanto

Morning sickness merupakan kondisi umum yang memang wajar dialami oleh banyak ibu hamil. Namun, ada kalanya morning sickness juga bisa melewati batas wajar sehingga tidak termasuk normal lagi.

Nah, agar dapat menjadi acuan Anda, berikut beberapa gejala morning sickness yang masih termasuk kategori normal:

  • Sensitif terhadap bau.
  • Mengalami peningkatan air liur.
  • Terjadi di awal kehamilan saat trimester pertama.
  • Tidak menyebabkan perubahan nafsu makan yang mencolok.
  • Tidak membuat tubuh drop drastis atau menyebabkan penurunan berat badan, malah tubuh masih relatif fit.
  • Rasa mual datang dan pergi. Biasanya hanya dipicu oleh beberapa hal dan akan membaik setelah beberapa saat.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Obgyn?

Morning sickness yang normal umumnya hanya bersifat ringan dan akan mereda seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia kehamilan. Namun, dalam sejumlah kasus, ada kalanya ibu hamil justru mengalami morning sickness yang parah sehingga bahkan membutuhkan penanganan medis.

Kondisi ini biasanya disebut hiperemesis gravidarum, yaitu istilah medis untuk menggambarkan kondisi morning sickness yang parah pada ibu hamil. Secara umum, gejalanya tetap mengikuti pola waktu serupa dengan morning sickness biasa.

Hanya saja, hiperemesis gravidarum biasanya sering muncul lebih awal, yaitu sekitar di minggu ke-4 atau ke-5 kehamilan, dan bisa berlangsung lebih lama. Jadi, jika Anda mengalami kondisi ini, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter obgyn.

Terlebih apabila mual parah yang Anda alami juga disertai gejala-gejala tertentu, seperti demam, jantung berdebar-debar, sakit perut, muntah mengandung darah, penurunan berat badan, dan lain-lain.

Sebagai solusi, Anda bisa datang ke Klinik Mutiara Cikutra yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan dengan layanan dokter obgyn berkualitas. Klinik ini juga telah memiliki izin resmi dari Kementerian Kesehatan.

Di sini, tersedia berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan ibu di masa kehamilan, persalinan, hingga pascapersalinan. Klinik Mutiara Cikutra juga didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan. Sangat cocok untuk Anda yang memang merasa lebih nyaman diperiksa oleh sesama perempuan.

Selain itu, KMC pun dibekali dengan fasilitas lengkap nan modern, termasuk ruang inap yang nyaman dan super homey. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke Klinik Mutiara Cikutra!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Persalinan Normal di Bidan: Syarat, Kelebihan, dan Kekurangannya

Persalinan Normal di Bidan: Syarat, Kelebihan, dan Kekurangannya

Persalinan Normal di Bidan: Syarat, Kelebihan, dan Kekurangannya

persalinan
Sumber : Envanto

Persalinan normal merupakan persalinan yang dilakukan secara alami. Artinya persalinannya melalui jalan lahir (vagina). Persalinan jenis ini merupakan persalinan yang paling banyak dipilih oleh ibu hamil karena prosesnya tanpa intervensi tindakan bedah seperti operasi caesar.

Adapun persalinan normal dapat dilakukan oleh tim medis profesional, baik dokter kandungan maupun bidan. Nah, dalam artikel berikut, Anda akan menemukan informasi penting seputar peran bidan dalam hal ini, lengkap dengan beberapa informasi menarik lainnya terkait persalinan normal. Yuk, simak!

Peran Bidan dalam Persalinan Normal

persalinan
Sumber : Envanto

Dalam momen persalinan, khususnya persalinan normal, bidan memegang peran yang sangat penting. Pasalnya, mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan serta kenyamanan ibu dan bayi.

Pada tahap persalinan, bidan bertugas memberikan asuhan dan panduan secara menyeluruh selama proses melahirkan berlangsung. Ini dimulai dari tahap awal kontraksi hingga momen kelahiran bayi.

Tidak hanya memantau kondisi ibu dan janin, bidan juga membantu ibu terkait teknik pernapasan serta posisi melahirkan yang tepat. Selain itu, mereka juga hadir untuk memberikan dukungan emosional kepada sang ibu, sambil memberikan penilaian berkala terhadap kemajuan persalinan.

Dengan keterampilan, pengetahuan, serta pendekatan humanis yang mereka miliki, bidan memainkan peran krusial dalam mendukung persalinan normal yang aman dan nyaman untuk ibu.

Syarat Persalinan Normal

persalinan
Sumber : Envanto

Umumnya, ada dua metode persalinan yang sering dipilih oleh ibu hamil ketika akan melahirkan, yaitu persalinan normal dan persalinan yang melibatkan tindakan bedah (operasi caesar).

Dalam kasus bidan, mereka hanya bisa menangani persalinan normal alias persalinan alami. Sementara itu, proses persalinan dengan operasi caesar membutuhkan keahlian khusus dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn).

Adapun untuk melahirkan dengan metode persalinan normal yang masih bisa ditangani oleh bidan, setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya:

Posisi Janin Harus Ideal

Untuk melakukan persalinan dengan alami, syarat pertama adalah posisi janin yang ideal. Tepatnya, posisi kepala janin berada di bawah, bukan di atas atau posisi sungsang.

Bukan Kehamilan Kembar

Meski tidak semua, kelahiran mayoritas bayi kembar lebih dianjurkan untuk melalui operasi caesar. Sebab, bayi kembar dalam rahim akan sulit memiliki posisi lahir yang ideal untuk persalinan normal.

Tidak Ada Lilitan Tali Pusat

Jika janin terlilit oleh tali pusat, maka persalinan normal tidak bisa dilakukan karena akan mengganggu proses kelahiran. Jadi, keputusan akhir tergantung seberapa kuat lilitan tali pusat tersebut. Apabila terlalu kuat dan berisiko besar terhadap keselamatan bayi, maka operasi caesar adalah pilihan terbaik.

Posisi Plasenta Harus Normal

Persalinan alami tidak dapat dilakukan apabila posisi plasenta tidak normal, misalnya terletak di bawah janin hingga menutupi jalan lahir.

Berat Janin di Bawah 5.000 Gram (5 Kg)

Bayi yang memiliki berat badan di atas 5 kg cenderung tidak akan dianjurkan untuk dilahirkan melalui persalinan normal. Sebab, jika dipaksakan, maka tidak hanya keselamatan ibu yang akan terancam, melainkan juga bayi itu sendiri.

Kelebihan dan Kekurangan Persalinan Normal

Melahirkan secara normal merupakan impian banyak ibu hamil. Kira-kira, apa alasannya? Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan persalinan normal:

Kelebihan Persalinan Normal

  • Lebih hemat biaya.
  • Tanpa risiko operasi besar.
  • Pemulihan yang lebih cepat.
  • Masa inap yang lebih singkat.
  • Minim risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya.
  • Minim risiko masalah kesuburan di masa berikutnya.
  • Menyusui dini akan lebih mudah dilakukan karena tidak ada luka operasi.

Kekurangan Persalinan Normal

Melahirkan dengan metode normal sebenarnya tidak memiliki banyak kekurangan, tetapi mungkin Anda bisa mengalami beberapa hal berikut:

  • Ada kemungkinan peningkatan prolaps atau inkontinensia.
  • Jahitan di area sensitif jika terjadi robekan saat proses melahirkan.

Bagi Anda yang tertarik melakukan persalinan normal yang terjamin aman, nyaman, dan disertai pelayanan berkualitas, Klinik Mutiara Cikutra (KMC) dapat menjadi pilihan terbaik Anda.

Ini adalah klinik kesehatan resmi yang telah memiliki izin Kementerian Kesehatan. Selain pelayanan yang seramah keluarga, Klinik Mutiara Cikutra juga menawarkan tempat dan ruang inap yang senyaman rumah sendiri. Jadi, fasilitas kesehatan ini sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan keamanan, sekaligus kenyamanan.

Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke KMC dan dapatkan pengalaman persalinan terbaik Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Kerontokan Rambut pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Penyebab serta Solusinya

Kerontokan Rambut pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Penyebab serta Solusinya

Kerontokan Rambut pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Penyebab serta Solusinya

 

Rambut rontok termasuk masalah universal yang dapat terjadi pada pria maupun wanita, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Meski menjadi hal yang lazim, tak dimungkiri bahwa bagi sebagian orang, kerontokan rambut merupakan masalah yang cukup mengganggu.

Terlebih apabila kerontokan terjadi cukup sering dengan kuantitas yang lumayan parah, terutama pada ibu hamil dan menyusui. Jadi, sangat wajar jika timbul kekhawatiran hingga muncul berbagai macam pertanyaan terkait hal ini. Misalnya, apa kira-kira penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut. Mulai dari penyebab rambut rontok pada ibu hamil dan menyusui hingga solusi untuk menanganinya.

Rambut Rontok saat Hamil dan Menyusui, Normalkah?

Ibu hamil
Sumber : Envanto

Rambut rontok saat masa kehamilan dan menyusui termasuk keluhan yang memang cukup banyak dikeluhkan. Dalam kebanyakan kasus, kerontokan rambut ini sebenarnya terbilang normal—kendati penyebab dan tingkat keparahannya memang bisa bervariasi.

Saat mengandung alias masa kehamilan, setidaknya 40-50% ibu hamil menjadi rentan mengalami rambut rontok. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena umumnya hal ini hanya bersifat sementara. Lantas, apa penyebabnya?

Penyebab Rambut Rontok pada Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil
Sumber : Envanto

Bagi ibu yang sedang hamil, berikut beberapa penyebab kerontokan rambut yang umum terjadi:

  • Ibu mengalami gangguan kesehatan terkait tiroid. Contohnya seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
  • Ibu mengalami kondisi autoimun. Contohnya seperti arthritis rheumatoid atau sindrom ovarium polikistik/polycystic ovarian syndrome (PCOS).
  • Adanya perubahan hormon progesteron. Saat hamil, hormon ini biasanya meningkat dan membuat rambut menjadi lebih kering, rontok, dan mudah patah.
  • Kekurangan zat besi (vitamin dan mineral). Kerontokan yang terjadi karena hal ini umumnya tidak permanen dan biasanya ketebalan rambut dapat kembali jika kadar vitamin dan hormon juga kembali normal.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa dalam beberapa kasus, alih-alih mengalami kerontokan, ibu biasanya justru memiliki rambut yang lebih tebal dan kuat selama masa kehamilan. Hal ini terjadi karena perubahan hormon serta volume dan sirkulasi darah dalam tubuh yang ikut meningkat.

Akan tetapi, kerontokan rambut masih dapat terjadi setelah ibu melahirkan dan memasuki masa menyusui—yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah postpartum hair loss (kerontokan pascamelahirkan).

Hal ini biasanya disebabkan karena hormon estrogen yang menurun. Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir jika mengalaminya. Sebab, ini merupakan hal normal yang memang kebanyakan dialami oleh ibu setelah melahirkan, baik menyusui maupun tidak.

Solusi Rambut Rontok pada Ibu Hamil dan Menyusui

Mengatasi rambut rontok pada ibu hamil dan menyusui sebenarnya tidak membutuhkan cara yang khusus. Begitu pula dengan penggunaan obat-obatan tertentu, karena pada dasarnya tidak ada obat pasti yang dapat menjadi solusi dari permasalahan ini.

Mengapa demikian? Sebab, kerontokan rambut pada masa kehamilan maupun menyusui biasanya akan berhenti dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Umumnya hingga si kecil menginjak usia satu tahun atau ketika kadar hormon dalam tubuh sudah kembali normal dan stabil seperti sedia kala.

Namun, Anda bisa mengurangi kerontokan rambut dengan menerapkan beberapa hal berikut:

  • Tidak terlalu sering mengikat rambut.
  • Mengonsumsi makanan sehat bergizi.
  • Menyisir rambut dengan hati-hati dan lembut.
  • Tidak mengeringkan rambut dengan kasar menggunakan handuk.
  • Menggunakan sampo dan kondisioner yang cocok untuk rambut rontok.
  • Memenuhi kebutuhan zat besi, protein, dan berbagai nutrisi penting lainnya.
  • Menggunakan detangling brush untuk menyisir rambut (terutama saat rambut basah), karena sisir jenis ini dikenal sebagai sisir rambut anti kusut.
  • Menghindari perawatan rambut dengan bahan kimia yang keras, seperti pewarna atau bahan pelurus yang dapat membuat rambut lebih rapuh dan kering.

Selain beberapa solusi di atas, Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter profesional untuk mendapat informasi yang lebih akurat terkait kerontokan rambut di masa kehamilan dan menyusui.

Nah, salah satu fasilitas kesehatan resmi yang menawarkan layanan kesehatan berkualitas untuk ibu yang sedang hamil dan menyusui adalah Klinik Mutiara Cikutra alias KMC. Ini adalah klinik yang telah memiliki izin Kementerian Kesehatan, sehingga kualitasnya sudah pasti terjamin.

Berpusat di Bandung, Klinik Mutiara Cikutra juga memiliki beberapa cabang yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Jadi, Anda bisa menyesuaikannya dengan jarak terdekat dari lokasi Anda. Yuk, jadwalkan kunjungan Anda sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Calon Ibu Merapat! Ini 4 Jenis Persalinan dan Rekomendasi Tempatnya di Bandung

Calon Ibu Merapat! Ini 4 Jenis Persalinan dan Rekomendasi Tempatnya di Bandung

Calon Ibu Merapat! Ini 4 Jenis Persalinan dan Rekomendasi Tempatnya di Bandung

 

Momen kehamilan dan persalinan merupakan dua hal yang banyak dinantikan oleh para calon ibu. Terlebih lagi, di saat-saat menjelang kelahiran, Anda tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan buah hati.

Adapun salah satu hal penting yang perlu Anda ketahui menjelang persalinan adalah jenis-jenis persalinan yang tersedia. Sebab, setiap jenisnya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Mulai dari persalinan normal hingga modern, semuanya bisa disesuaikan dengan kondisi janin dan Anda sebagai calon ibu.

Nah, bagi Anda para calon ibu yang berdomisili di Bandung dan saat ini sedang mencari informasi lengkap seputar persalinan Bandung, termasuk pilihan jenisnya dan rekomendasi tempat persalinan Bandung terbaik, yuk, simak detailnya di bawah ini!

4 Jenis Persalinan

persalinan
Sumber : Envanto

Memasuki masa akhir kehamilan, Anda tentunya mulai dihadapkan pada berbagai pilihan penting; salah satunya terkait jenis atau metode persalinan yang tepat.

Seperti diketahui, setiap perempuan pasti memiliki kondisi dan preferensi yang berbeda. Jadi, mencari tahu terlebih dahulu jenis-jenis persalinan yang tersedia sebelum memantapkan keputusan akhir merupakan hal bijak. Dengan demikian, Anda bisa lebih siap secara fisik maupun mental saat hari H tiba.

Nah, berikut empat jenis persalinan yang bisa Anda pertimbangkan sebagai pilihan final saat momen kelahiran buah hati sudah di depan mata.

1. Persalinan Normal

Sesuai namanya, persalinan normal adalah proses bersalin atau melahirkan secara normal alias alami, yaitu melalui vagina dengan cara mengejan/ngeden tanpa adanya bantuan tindakan medis besar seperti pembedahan. Ini termasuk jenis persalinan paling umum dan banyak dipilih oleh para calon ibu.

Sebab, persalinan normal dianggap memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan persalinan pembedahan (caesar). Terlebih lagi, pemulihannya pun terbilang cukup cepat.

Kendati demikian, persalinan normal tetap memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang. Selain itu, tentunya perlu adanya pemantauan dari tenaga medis profesional untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi tanpa kendala.

Adapun hal yang harus Anda ingat, yaitu fakta bahwa keberhasilan persalinan normal biasanya dipengaruhi oleh tiga hal utama: tenaga ibu saat mengejan, kondisi jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya perlu berada dalam kondisi optimal agar proses persalinan bisa berlangsung dengan baik.

Namun, jika salah satu faktor ternyata mengalami kendala, maka biasanya dokter akan mengevaluasi apakah persalinan normal masih memungkinkan atau perlu pertimbangan metode lain.

2. Persalinan Caesar

Umumnya, persalinan caesar dipilih setelah persalinan normal tidak lagi menjadi opsi yang memungkinkan. Terlebih lagi, terdapat masalah darurat yang berisiko mengancam nyawa ibu dan bayi.

Persalinan caesar merupakan persalinan dengan pembedahan. Jadi, alih-alih bayi dilahirkan melalui jalan lahir (vagina), dokter akan membuat sayatan pada perut dan rahim ibu untuk mengeluarkan bayi.

3. Persalinan Air (Water Birth)

Sesuai namanya, ini adalah jenis persalinan yang dilakukan di dalam air, biasanya kolam berisi air hangat. Sebab, suhu air diyakini dapat membantu tubuh ibu lebih rileks, mengurangi rasa sakit, serta mempercepat proses persalinan.

4. Persalinan dengan Bantuan Alat

Jika persalinan normal terhambat, dokter bisa menggunakan bantuan alat seperti vakum atau forsep untuk membantu proses kelahiran.

Vakum menggunakan alat pengisap yang ditempel di kepala bayi dan ditarik perlahan saat ibu kesulitan mengejan. Sementara itu, forsep berbentuk seperti sendok logam yang digunakan saat ibu punya kondisi medis tertentu seperti hipertensi atau penyakit jantung.

Namun, perlu diketahui bahwa menggunakan bantuan dua alat ini bisa saja menimbulkan risiko. Misalnya, seperti lecet pada bayi atau luka di jalan lahir sehingga penggunaannya memang hanya dilakukan apabila benar-benar dibutuhkan.

Rekomendasi Tempat Persalinan Bandung

persalinan
Sumber : envanto

Khusus bagi Anda para ibu atau calon ibu di Bandung yang mengutamakan persalinan normal, Anda bisa memercayakan momen melahirkan berharga Anda di tempat persalinan Bandung terbaik, yaitu Klinik Mutiara Cikutra.

Klinik ini mendukung penuh proses persalinan normal yang aman dan nyaman. Terlebih lagi, semua dokter obgyn di sini adalah perempuan sehingga Anda dapat merasa lebih tenang dan leluasa saat berkonsultasi atau menjalani proses persalinan.

Jika Anda tertarik, silakan kunjungi langsung Klinik Mutiara Cikutra di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar layanan persalinan Bandung yang Anda butuhkan!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://www.johnsonsbaby.co.id/persiapan-persalinan/4-jenis-proses-persalinan-yang-harus-diketahui-calon-ibu

Terlalu Sering USG 4D, Adakah Dampak Buruknya? Ini Rekomendasi Layanan USG 4D Bandung Berkualitas

Terlalu Sering USG 4D, Adakah Dampak Buruknya? Ini Rekomendasi Layanan USG 4D Bandung Berkualitas

Terlalu Sering USG 4D, Adakah Dampak Buruknya? Ini Rekomendasi Layanan USG 4D Bandung Berkualitas

 

Pemeriksaan USG tak dimungkiri telah menjadi hal populer di kalangan ibu hamil, terutama USG 4D yang memungkinkan orang tua melihat gambaran janin dengan lebih nyata.

Selain memberikan pengalaman emosional yang mendalam antara orang tua dan janin, pemeriksaan USG 4D secara umum juga bisa dimanfaatkan sebagai media untuk mendokumentasikan momen kehamilan. Baik dalam bentuk foto maupun video sebagai kenang-kenangan.

Namun, di balik berbagai  keunggulannya, banyak orang yang penasaran, apakah USG 4D aman dilakukan atau adakah dampak buruknya, apalagi jika terlalu sering dijalani?

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan jawabannya, lengkap rekomendasi layanan USG 4D Bandung berkualitas—khusus untuk Anda warga Bandung dan sekitarnya. Yuk, simak!

Mengenal USG 4D

USG Bumil
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, USG 4D merupakan pemeriksaan USG yang menggunakan teknologi 4D dengan memanfaatkan gelombang suara untuk menampilkan dan memeriksa kondisi kehamilan.

Dengan teknologi ini, Anda bisa melihat janin dalam kandungan secara lebih jelas dalam bentuk foto bergerak alias video. Alhasil, Anda dapat mengecek berbagai gerakan, ekspresi, dan hal-hal lainnya terkait janin secara real-time.

Hal ini memudahkan Anda maupun dokter untuk melihat perkembangan janin dengan lebih mendetail. Mulai dari perkembangan organ, deteksi kelainan fisik (jika ada), hingga evaluasi berbagai kondisi janin lainnya secara lebih akurat. Dengan demikian, diagnosis dan penanganan yang tepat pun dapat segera diberikan oleh dokter.

Apabila Anda tertarik untuk melakukan USG 4D, maka waktu terbaik untuk melakukannya adalah saat kehamilan memasuki trimester kedua dan trimester ketiga. Tepatnya, yaitu kisaran 26-32 minggu masa kehamilan.

Pada masa ini, kondisi janin telah berada dalam tahap yang ideal sehingga bisa disaksikan melalui gambar bergerak (video) secara lebih jelas dan detail.

Adakah Dampak Buruk Terlalu Sering Melakukan USG 4D?

 

Meski USG 4D banyak diminati karena berbagai keunggulan dan manfaatnya bagi ibu hamil, tak dapat dimungkiri bahwa beberapa orang nyatanya merasa khawatir akan prosedur ini.

Tak heran jika sebagian di antaranya—mungkin termasuk Anda, bertanya-tanya apakah USG 4D aman? Adakah dampak buruk tertentu dari prosedur ini, apalagi jika dilakukan terlalu sering?

Melansir laman Parents yaitu American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Mmberikan pernyataan bahwa saat ini tidak ada bukti khusus terkait USG dapat menimbulkan risiko atau dampak buruk terhadap janin.

Namun, ACOG menambahkan bahwa pernyataan tersebut bisa saja berubah di masa depan, seiring dengan perkembangan teknologi dan bagaimana dunia medis menggunakan USG dalam kehamilan.

Adapun pencitraan ultrasound seperti USG memang telah dilakukan sejak lama dan hingga saat ini catatan keamanannya sangat baik. Ini karena USG menggunakan teknologi radiasi non-ionisasi, sehingga tidak memicu risiko bahaya seperti sinar-X  atau sistem pencitraan lainnya.

Hanya saja, kendati pencitraan ultrasound umumnya dianggap aman, nyatanya energi ultrasound berpotensi menimbulkan efek biologis pada tubuh. Sebab, gelombang ultrasound dapat sedikit memanaskan jaringan tubuh.

Dalam beberapa kasus seperti gelombang ini dapat menghasilkan kantung-kantung gas kecil di dalam cairan atau jaringan tubuh (cavitation). Namun, konsekuensi jangka panjang dari efek-efek ini masih belum diketahui. 

Oleh karena itu, pemeriksaan USG secara umum disarankan hanya dilakukan untuk alasan medis oleh tenaga kesehatan profesional yang memang berpengalaman. Jadi, di luar alasan itu, penggunaan USG tanpa tujuan medis selama masa kehamilan sebaiknya dihindari.

Rekomendasi Layanan USG 4D Bandung Berkualitas

USG
Sumber : Envanto

Bagi Pearls yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, Anda bisa mempertimbangkan Klinik Mutiara Cikutra (KMC) sebagai pilihan untuk melakukan USG 4D Bandung berkualitas.

Di sini tersedia layanan pemeriksaan USG 4D Bandung yang didukung oleh tenaga medis profesional yang ahli di bidangnya. Semua dokter obgyn di KMC adalah perempuan sehingga sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan pemeriksaan aman dan penanganan nyaman oleh sesama perempuan.

Jika tertarik, Anda bisa datang langsung ke klinik Mutiara Cikutra yang berpusat di Bandung. Tepatnya di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda dan dapatkan pengalaman pemeriksaan USG 4D Bandung terbaik bersama Klinik Mutiara Cikutra!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Prenatal Yoga, Olahraga untuk Bumil? Ini Manfaat dan Aturannya

Prenatal Yoga, Olahraga untuk Bumil? Ini Manfaat dan Aturannya

Prenatal Yoga, Olahraga untuk Bumil? Ini Manfaat dan Aturannya

 

Menjaga kesehatan tubuh di segala kondisi sangatlah penting, termasuk di masa kehamilan. Pasalnya, keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental merupakan hal krusial bagi ibu beserta janin dalam kandungan.

Seperti diketahui, di masa kehamilan, berbagai perubahan dapat terjadi pada ibu hamil, baik perubahan hormonal maupun fisik. Oleh karena itu, upaya tertentu diperlukan agar ibu dapat tetap aktif dan rileks selama periode ini.

Nah, salah satu cara yang paling populer untuk mendukung kesehatan fisik dan mental ibu hamil adalah dengan melakukan olahraga khusus seperti prenatal yoga. Apa itu? Apa saja manfaatnya dan bagaimana aturannya? Berikut informasi lengkapnya untuk Anda. Yuk, simak!

prenatal yoga
Sumber : Envanto

Mengenal Prenatal Yoga

Prenatal yoga atau yoga prenatal juga sering disebut sebagai “yoga bumil”. Sebab, ini memang adalah olahraga yoga yang dikhususkan untuk ibu hamil. Namun, pada dasarnya, prenatal yoga sebenarnya merupakan jenis yoga klasik yang dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan kondisi wanita di masa kehamilan.

Olahraga ini difokuskan pada kebutuhan fisik dan emosional ibu hamil agar ibu bisa lebih siap dalam menghadapi proses persalinan di kemudian hari. Itu sebabnya prenatal yoga dirancang khusus dengan menyesuaikan gerakan, posisi, hingga teknik pernapasan supaya tetap aman nan nyaman dilakukan selama masa kehamilan.

Perlu diketahui bahwa yoga bumil ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Maka dari itu, biasanya yoga prenatal melibatkan pendampingan dari instruktur yang paham tentang kondisi kehamilan.

Manfaat Prenatal Yoga

Baik untuk kesehatan fisik dan mental, berikut beberapa manfaat prenatal yoga bagi ibu hamil:

  • Membantu memperlancar sirkulasi darah.
  • Membantu tidur agar lebih nyenyak dan berkualitas.
  • Membantu menstabilkan dan menurunkan tekanan darah.
  • Membantu memperbaiki dan menjaga postur tubuh selama kehamilan.
  • Menurunkan stres dan rasa cemas, khususnya yang terkait dengan kehamilan dan persalinan.
  • Membantu mendukung kondisi emosional, sekaligus memotivasi ibu hamil untuk terus aktif bergerak.
  • Mengurangi risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur dan berat badan bayi yang rendah.
  • Meringankan berbagai keluhan saat hamil, seperti mual, nyeri panggul, sakit kepala, sakit punggung bagian bawah, sesak napas, dan pegal-pegal.

Aturan Prenatal Yoga

prenatal yoga
Sumber : Envanto

Umumnya, gerakan-gerakan prenatal yoga tergolong ringan karena memang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Namun, ada beberapa aturan yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

Atur Jadwal yang Tepat

Lakukan yoga selama 30 menit, bisa 3-5 kali dalam seminggu—atau setiap hari jika Anda memang ingin. Namun, ingat, jangan berlebihan hingga memaksakan diri.

Lakukan Latihan Pernapasan

Anda bisa berlatih menarik napas dalam secara perlahan melalui hidung hingga perut terasa penuh, lalu mengembuskannya kembali secara perlahan melalui hidung. Hal ini dapat membantu Anda merasa lebih tenang, sekaligus dapat mengurangi nyeri saat momen persalinan tiba.

Jangan Berlebihan Meregangkan Otot

Hindari meregangkan otot secara berlebih, khususnya otot perut. Meski tujuan yoga bumil ini memang untuk peregangan otot, tetapi peregangan yang berlebihan juga tidak baik untuk kondisi ibu hamil.

Lakukan Yoga dengan Lembut dan Perlahan

Ini penting Anda perhatikan agar tubuh tetap nyaman dan aman dari cedera maupun hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

Lakukan Yoga dengan Pendampingan Instruktur

Instruktur yang berpengalaman dapat membantu memastikan setiap gerakan dilakukan dengan benar untuk menghindari cedera atau tekanan berlebih pada area tubuh tertentu.

Jangan Melakukan Posisi Terlentang Terlalu Lama

Berbaring terlentang dalam waktu yang lama dapat menekan pembuluh darah besar di perut serta mengurangi aliran darah ke rahim. Hal ini juga dapat memicu rasa pusing, mual, hingga sesak napas.

Sebagai tambahan, apabila Anda mulai kepanasan, dehidrasi, sakit perut, mual, atau bahkan keluar cairan/darah dari vagina, maka segera hentikan olahraga yoga.

Untuk pendampingan terarah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau mengikuti layanan prenatal yoga khusus di fasilitas-fasilitas kesehatan berkualitas seperti Klinik Mutiara Cikutra.

Klinik Mutiara Cikutra (KMC) merupakan klinik kesehatan yang menyediakan berbagai layanan, termasuk salah satunya prenatal yoga. Di sini, Anda bisa mendapatkan pendampingan langsung dari trainer ahli nan ramah menyenangkan.

Terlebih, layanan ini juga didukung dengan ruangan yoga yang nyaman dan super homey sehingga Anda dipastikan akan merasa relaks saat melakukan kegiatan yoga.

Bagaimana? Tertarik mencoba? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke Klinik Mutiara Cikutra!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Ingin Kehamilan Lancar? Yuk, Penuhi Nutrisi Wajib Ibu Hamil Berikut!

Ingin Kehamilan Lancar? Yuk, Penuhi Nutrisi Wajib Ibu Hamil Berikut!

Ingin Kehamilan Lancar? Yuk, Penuhi Nutrisi Wajib Ibu Hamil Berikut!

ibu hamil
Sumber : Envanto

Masa kehamilan merupakan momen ketika tubuh Anda memerlukan lebih banyak energi jika dibandingkan sebelum mengandung dulu. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memenuhi nutrisi-nutrisi wajib ibu hamil selama masa ini. Hal ini perlu Anda perhatikan dengan baik jika memang ingin menjalani masa kehamilan yang lancar hingga momen persalinan tiba.

Lantas, apa saja nutrisi-nutrisi yang wajib bagi ibu hamil? Mengapa penting untuk dipenuhi? Berikut penjelasannya.

Mengapa Nutrisi Penting bagi Kehamilan?

ibu hamil
Sumber : Envanto

 

Nutrisi menjadi hal yang sangat penting untuk Anda penuhi selama masa kehamilan. Pasalnya, kandungan ini memiliki banyak manfaat kesehatan, baik bagi ibu maupun janin dalam kandungan.

Beberapa nutrisi tertentu sangat membantu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Bahkan, sebagian dapat menjaga kesehatan ibu agar tetap optimal sampai tiba masa persalinan.

Nah, ketika kekurangan nutrisi selama masa kehamilan, biasanya akan muncul sejumlah dampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi. Misalnya, berat badan bayi rendah saat dilahirkan atau risiko berbahaya lainnya, seperti keguguran hingga cacat lahir.

Kebutuhan Nutrisi Wajib Ibu Hamil

Berikut beberapa kebutuhan nutrisi yang wajib dipenuhi oleh ibu hamil agar masa kehamilan hingga persalinan dapat berjalan dengan lancar.

Zinc

Zinc (seng) merupakan nutrisi yang dapat membantu pertumbuhan serta perbaikan sel-sel tubuh, sekaligus menghasilkan energi bagi tubuh. Selain itu, zinc juga baik untuk perkembangan otak janin dalam kandungan. Contoh makanannya, yaitu sereal gandum, kepiting, yoghurt, dan lain-lain.

Kolin

Kolin dapat mencegah tekanan darah tinggi pada ibu hamil, sekaligus membantu menjaga kesehatan tulang. Selain itu, nutrisi ini juga bisa meminimalkan risiko cacat lahir pada janin. Contoh makanannya, yaitu telur, brokoli, ayam, dan lain-lain.

Serat

Serat sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Selain itu, nutrisi ini dapat mencegah diabetes gestasional serta mengontrol tingkat gula darah. Contoh makanannya, yaitu kacang-kacangan, sayuran hijau, oatmeal, dan lain-lain.

Protein

Protein dapat meningkatkan suplai darah ibu hamil, membantu memperbaiki sel, jaringan, hingga otot yang rusak. Contoh makanannya, yaitu telur, ikan, daging, dan lain-lain.

Yodium

Bagi ibu hamil, yodium dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar tiroid. Sementara itu, pada bayi, nutrisi ini berperan untuk mendukung perkembangan otak dan sistem saraf. Contoh makanannya, yaitu tuna, rumput laut, kentang, dan lain-lain.

Vitamin

Vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi, menjaga daya tahan tubuh, hingga memelihara kesehatan tulang dan gigi. Sementara itu, vitamin D membantu dalam penyerapan kalsium 

Kalsium

Kalsium berperan penting untuk mendukung pertumbuhan gigi serta tulang janin. Adapun nutrisi ini bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi susu, jus jeruk, salmon, dan lain-lain.

Zat Besi

Zat besi bermanfaat dalam menambah pasokan darah. Nutrisi ini penting bagi ibu hamil yang memang memerlukan suplai darah dua kali lipat lebih banyak dibanding sebelum kehamilan.

Asam Folat

Dengan mengonsumsi asam folat, Anda dapat mencegah keguguran, kelahiran prematur, hingga risiko cacat tabung saraf. Selain itu, nutrisi ini juga bisa membantu mengatasi masalah anemia.

Karbohidrat

Nutrisi ini bermanfaat untuk menyuplai energi tubuh. Jadi, Anda tidak akan mudah kelelahan selama masa kehamilan.

Lemak Sehat

Asam lemak seperti omega-3 yang terkandung dalam makanan seperti telur, seafood, dan bayam dapat mengurangi risiko kelahiran prematur pada bayi. Sementara itu, asam lemak seperti omega-6 juga baik untuk mendukung perkembangan saraf janin dalam kandungan.

Konsultasi Kehamilan dan Nutrisi Wajib Ibu Hamil ke KMC

Agar Anda bisa menjalani masa kehamilan dengan lancar, maka Anda perlu melakukan konsultasi kehamilan terkait nutrisi wajib ibu hamil. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter ahli yang berpengalaman.

Salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan terbaik yang dapat Anda kunjungi adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra. Di sini, Anda dapat memperoleh layanan konsultasi dan pemeriksaan kehamilan hingga persalinan berkualitas.

KMC merupakan klinik kesehatan yang telah terdaftar resmi dan memiliki izin Kementerian Kesehatan. Selain itu, KMC didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan. Jadi, klinik ini sangat cocok bagi Anda yang merasa lebih nyaman melakukan pemeriksaan oleh sesama perempuan.

Apabila tertarik konsultasi atau periksa, kunjungi Klinik Mutiara Cikutra yang berpusat di Bandung. Anda juga dapat menemukan beberapa cabang lainnya di sejumlah wilayah Indonesia.

Nah, tunggu apa lagi? Segera jadwalkan kunjungan Anda, ya!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/