Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil
Informasi seputar ibu hamil terkait deteksi dini dan mengenali tanda bahaya serta komplikasi saat hamil sangat penting untuk diketahui. Moms perlu mendiskusikan dengan dokter jika mengalami tanda bahaya saat hamil sehingga dapat mendapat penanganan lebih lanjut di rumah sakit.
Gejala
Jika mengalami gejala seperti dibawah ini sebelum usia kehamilan 37 minggu, segera hubungi tenaga kesehatan :
- Nyeri dan kram perut tidak tertahankan
- Kontraksi antara 20-37 minggu yang terjadi lebih dari 4 kali dalam satu jam atau kurang dari 15 menit
- Kesulitan bernafas
- Keluar cairan dari vagina
Selain gejala tersebut, Moms juga perlu mengunjungi petugas kesehatan segera jika muncul:
- Perdarahan berat dari vagina
- Muncul mual dan muntah
- Demam >38 derajat celcius
- Sakit kepala berat dengan penglihatan buram
- Pergerakan dan tendangan bayi berkurang
- Berat badan bertambah dengan disertai bengkak pada kaki, tumit, wajah, dan tangan
- Darah di urin, nyeri atau sensasi panas saat berkemih
- Diare
- Keluar keputihan berbau dari vagina
Faktor penyebab
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab munculnya gejala tersebut, yaitu :
- Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
KET adalah kondisi dimana ibu hamil merasakan nyeri atau penekanan pada bagian bawah perut pada 3 bulan pertama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya kehamilan di luar rahim. Kondisi nyeri perut ini bisa memberat pada satu sisi perut atau bisa sampai ke bahu. Ibu hamil juga bisa merasa pingsan, pusing, mual, atau muntah. Bayi tidak bisa tumbuh dan berkembang pada kehamilan ektopik. KET juga bisa mengakibatkan perdarahan berat dan bisa mengancam nyawa ibu. Jika KET terdiagnosis di awal kehamilan, bisa diberikan obat atau operasi untuk mengakhiri kehamilan.
- Keguguran
Kram dan perdarahan pada 20 minggu pertama kehamilan bisa merupakan tanda dari keguguran. Tanda lain bisa muncul darah atau semburan cairan dari vagina. Jika mengalami gejala seperti ini, maka Moms harus langsung bertemu dokter untuk dilakukan tindakan seperti kuretase untuk membersihkan sisa-sisa jaringan dalam rahim.
- Hiperemesis Gravidarum (HEG)
Hiperemesis Gravidarum (HEG) merupakan kondisi dimana ibu hamil mengalami mual dan muntah berat. Kondisi ini mengakibatkan ibu hamil dapat mengalami penurunan berat badan dan hilangnya cairan dari tubuh (dehidrasi). Ketika kondisi ini terjadi, ibu dan bayi bisa tidak mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah kesehatan yang serius pada bayi. Dokter akan menyarankan ibu hamil dengan HEG untuk dirawat inap di rumah sakit karena membutuhkan akses infus untuk pemberian cairan.
- Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Berikut adalah beberapa tanda dari kehamilan prematur, yaitu :
- Kontraksi, baik nyeri atau tidak nyeri yang terjadi lebih dari 4 kali dalam satu jam atau kurang dari 15 menit
- Tekanan pada panggul
- Nyeri pada punggung bagian bawah
- Peningkatan atau perubahan warna dari cairan vagina
- Nyeri atau kram perut hilang timbul
Jika kondisi ini terjadi segera ke rumah sakit terdekat ya, Moms
- Infeksi
Tanda infeksi yang sering muncul adalah demam, terutama jika suhunya diatas 38°C dan berlangsung selama 3 hari atau lebih. Kondisi infeksi juga bisa menyebabkan kehamilan prematur. Dokter akan memberikan antibiotik dan obat tambahan lain sesuai gejala untuk mengobati infeksinya.
- Gawat Janin
Jika bayi mulai berhenti bergerak dan tendangannya berkurang, menunjukkan bahwa ada masalah pada bayi. Moms dapat menghitung jumlah gerakan bayi dalam satu jam atau hitung berapa lama waktu yang terhitung jika bayi bergerak sepuluh kali. Jika setelah usia kehamilan 26 minggu, Moms hitung tendangan bayi kurang dari 10 maka segera hubungi dokter untuk dilakukan pengecekan terkait denyut jantung bayi. Hal ini tidak selalu menandakan adanya masalah, tetapi menandakan bahwa Moms membutuhkan perawatan tambahan sampai bayi dilahirkan.
- Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi dimana ibu mengalami gejala seperti tekanan darah tinggi dengan sakit kepala berat, bengkak pada kaki, tumit, muka, atau tangan, dan penglihatan buram. Preeklampsia terjadi pada usia kehamilan di atas usia kehamilan 30 minggu. Tatalaksana terbaik yaitu dengan melahirkan bayi. Jika kondisi ringan dan sudah mendekati kelahiran, dokter akan membantu untuk proses persalinan bayi segera. Jika perkembangan bayi belum cukup, ibu hamil perlu beristirahat dirumah atau dirawat di rumah sakit sampai tekanan darah turun dan bayi siap dilahirkan. Pada kondisi preeklampsia, ibu hamil akan dimonitor lebih lanjut sampai bayi lahir.
- Plasenta Previa
Perdarahan berat yang tidak nyeri, merah cerah, dan berat yang keluar dari vagina pada awal usia kehamilan merupakan tanda dari plasenta previa. Hal ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh dari leher rahim. Kondisi ini menyebabkan perdarahan berat dan bisa menjadi kondisi yang serius pada ibu dan bayi. Jika perdarahan berat, ibu dapat dirawat inap di rumah sakit sampai kondisinya stabil. Jika perdarahan berhenti, ibu dapat melakukan tirah baring sampai bayi lahir. Jika perdarahan tidak berhenti atau lahir prematur, bayi akan dilahirkan dengan operasi caesar.
- Abruptio Plasenta
Perdarahan dari vagina selama kehamilan dengan kram dan nyeri perut atau nyeri tekan bisa merupakan tanda dari abruptio plasenta. Hal ini menunjukkan bahwa plasenta bisa lepas dari dinding rahim dan bayi bisa tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Jika pelepasan plasenta ringan, maka ibu dapat istirahat selama beberapa hari sampai perdarahan berhenti. Jika kondisi pelepasan plasenta berat maka membutuhkan operasi caesar darurat untuk melahirkan bayi.
Semoga informasi terkait tanda-tanda bahaya pada ibu hamil bisa bermanfaat, Moms, agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya dan bayi dapat lahir dengan selamat.
Sumber :
A handbook for Building Skills. 2013. Counselling For Maternal and Newborn Health Care. World Health Organization.
http://www.advancedobgynmd.com/formpdf/DangerSignsinPregnancy.pdf