Klinik Mutiara Cikutra

Imunisasi Polio: Hal-Hal yang Perlu Diketahui dan Rekomendasi Dokter Anak untuk Melakukannya

Imunisasi Polio: Hal-Hal yang Perlu Diketahui dan Rekomendasi Dokter Anak untuk Melakukannya

Imunisasi Polio: Hal-Hal yang Perlu Diketahui dan Rekomendasi Dokter Anak untuk Melakukannya

imunisasi anak
Sumber : Envanto

Pemberian imunisasi secara umum merupakan salah satu upaya untuk melindungi tubuh dari berbagai jenis penyakit, tak terkecuali imunisasi polio. Polio (poliomyelitis) sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio.

Penyakit polio menyerang sistem saraf pusat (otak serta sumsum tulang belakang) dan dapat merusak sistem saraf motorik. Akibatnya, seseorang yang terjangkit penyakit polio akan mengalami kelumpuhan anggota gerak, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Nah, terkait imunisasi polio ini, berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui. Di sini, Anda juga akan tahu rekomendasi dokter anak berkualitas untuk melakukannya. Yuk, simak!

Mengenal Imunisasi Polio dan Jenisnya

imunisasi anak
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, imunisasi polio adalah imunisasi yang menggunakan vaksin polio. Ini termasuk salah satu imunisasi dasar yang berlaku di Indonesia. Tujuannya adalah memperkuat sistem imun tubuh seseorang agar kebal terhadap virus tersebut.

Imunisasi polio menjadi imunisasi wajib bagi anak Indonesia. Tindakan ini merupakan langkah preventif untuk melindungi anak sejak dini dari serangan virus polio yang berbahaya.

Terlebih lagi, kebanyakan anak-anak berusia di bawah 5 tahun sangat rentan tertular penyakit polio. Biasanya, virusnya menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, virus polio juga dapat menyebar melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi feses penderita.

Adapun untuk jenisnya, imunisasi polio terbagi atas dua: Oral Polio Vaccine (OPV) dan Inactivated Polio Vaccine (IPV). OPV juga dikenal sebagai “vaksin polio suntik”, sedangkan IPV sebutan lainnya adalah “vaksin polio oral”.

Inactivated Polio Vaccine (IPV)

Ini adalah pemberian vaksin polio melalui suntikan. Jadi, virus polio yang telah mati/tidak aktif diinjeksi ke lengan atas atau paha anak. Namun, vaksin ini hanya membentuk kekebalan dalam darah, tetapi tidak pada usus.

Alhasil, masih ada kemungkinan anak tetap dapat terserang penyakit polio lantaran virus yang bisa berkembang bebas di usus. Oleh karena itu, pemberian IPV perlu didampingi dengan OPV.

Oral Polio Vaccine (OPV)

Ini adalah pemberian vaksin melalui oral. Dengan kata lain, vaksin diberikan dengan cara diteteskan langsung ke mulut anak. Berbeda dengan IPV yang menggunakan virus polio yang telah dinonaktifkan, OPV menggunakan virus polio yang masih aktif tetapi sudah dilemahkan. Jadi, imunisasi ini tetap aman dan tidak berbahaya.

Tujuan pemberian OPV untuk membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi) di dalam usus, tak hanya darah. Jadi, dengan IPV dan OPV, virus polio yang berkembang di usus dan darah bisa terbunuh sekaligus. Hasilnya? Anak pun akan terhindar dari penyakit polio.

Kapan Anak Harus Diberikan Imunisasi Polio?

Berdasarkan jadwal imunisasi polio dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin polio umumnya diberikan saat anak masih bayi sebanyak 4 kali. Waktunya adalah ketika bayi baru lahir serta ketika mereka menginjak usia 2, 3, dan 4 bulan.

Untuk bayi yang baru lahir, dokter menganjurkan imunisasi polio pertama berupa OPV. Sementara itu, IPV bisa diberikan pada imunisasi selanjutnya, meski bayi tetap bisa diberikan OPV kembali.

Sebagai tambahan, anak juga bisa mendapat vaksin booster saat mereka memasuki usia 18-24 bulan dan 5 tahun. Hal ini bertujuan untuk menjaga sekaligus memperkuat kekebalan tubuh terhadap virus polio yang kemungkinan sudah mulai menurun.

Hal-Hal yang Perlu Anda  Ketahui dan Rekomendasi Dokter Anak untuk Imunisasi Polio

Meski sangat bermanfaat, Anda perlu tahu bahwa imunisasi polio tetap memiliki risiko efek samping. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Demam ringan.
  • Rasa nyeri di bekas suntikan.
  • Pengerasan kulit di area suntikan.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan reaksi alergi anak. Jika sebelumnya anak pernah mengalami alergi berat terhadap IPV, maka sebaiknya mereka tidak menerimanya kembali pada imunisasi selanjutnya .

Nah, bagi Anda yang ingin memberikan pengalaman imunisasi terbaik untuk buah hati kesayangan, Klinik Mutiara Cikutra bisa menjadi pilihan utama Anda. Sebab, klinik ini menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan dokter anak berkualitas.

Imunisasi lengkap dengan dokter anak di KMC dipastikan aman dan nyaman bagi si kecil. Pasalnya, Klinik Mutiara Cikutra berdedikasi memberikan pelayanan terbaik yang seramah keluarga dan tempat yang senyaman rumah sendiri.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda bersama si kecil ke dokter anak KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Batuk Pilek Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter? Segera Periksakan ke Dokter Anak Bandung!

Batuk Pilek Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter? Segera Periksakan ke Dokter Anak Bandung!

Batuk Pilek Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter? Segera Periksakan ke Dokter Anak Bandung!

 

Masa kanak-kanak merupakan masa yang cukup rentan bagi buah hati terjangkit berbagai jenis penyakit, salah satunya batuk pilek. Penyakit ini bahkan bisa terjadi hingga delapan kali dalam setahun pada anak.

Pada dasarnya, batuk pilek merupakan penyakit umum yang sebenarnya bersifat ringan dan bahkan bisa sembuh dalam beberapa hari. Namun, apa jadinya jika batuk dan pilek masih terus berlanjut?

Jika demikian, maka mungkin itulah saatnya Anda sebagai orang tua harus segera mengambil langkah bijak dengan memeriksakan buah hati ke dokter anak Bandung—apabila Anda berdomisili di Bandung.

Lantas, apa penyebab batuk pilek? Dan kapan waktu terbaik untuk membawa anak ke dokter? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel berikut, lengkap dengan tips penanganan awal untuk batuk pilek anak hingga rekomendasi dokter anak Bandung terbaik yang lokasinya tak jauh dari tempat Anda.

Batuk Pilek Anak, Penyebab dan Waktu Terbaik untuk ke Dokter

sumber : Envanto

Batuk pilek atau juga sering disebut “bapil” merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi, termasuk pada anak-anak. Umumnya, penyebab batuk pilek adalah infeksi virus (rhinovirus) pada saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan.

Sesuai namanya, “bapil” atau batuk-pilek merupakan kondisi ketika anak mengalami batuk yang disertai dengan pilek (hidung berair/tersumbat). Saat hal ini terjadi, biasanya tenggorokan juga akan terasa gatal dan umumnya disertai gejala lain, seperti demam ringan, bersin berkali-kali, mudah lelah, dan sebagainya.

Namun, dalam kasus yang lebih parah, lendir/ingus pada anak akan berwarna kuning atau hijau dengan tekstur yang “kental”. Biasanya, bapil juga disertai diare, muntah, demam tinggi, bahkan hingga ruam.

Lantas, kapan anak harus dibawa ke dokter? Menilik penjelasan di atas, Anda bisa segera memeriksakan buah hati ke dokter anak jika gejalanya semakin serius dan mengkhawatirkan, seperti:

  • Demam
  • Mengi atau napas bunyi seperti “ngik”
  • Ketika bernapas, lubang hidung mengembang.
  • Napas menjadi pendek sehingga kesulitan berbicara banyak dalam satu waktu.
  • Kulit tampak terisap/tersedot di sekitar tenggorokan atau di bawah tulang rusuk ketika anak bernapas.

Tips Penanganan Awal untuk Meredakan Batuk Pilek Anak

batuk pilek anak
Sumber : Envanto

Biasanya, batuk pilek pada anak bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika Anda khawatir dan ingin melakukan sesuatu, setidaknya ada sejumlah tips penanganan awal yang dapat Anda terapkan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Pastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup agar sistem imun dapat bekerja dengan baik melawan virus penyebab infeksi dalam tubuh.
  • Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi. Ini penting dilakukan agar lendir/ingus/dahak pada anak bisa lebih mudah dikeluarkan dari hidung.
  • Jika hidung anak tersumbat, Anda bisa mencoba menggunakan alat penyedot seperti bulb syringe untuk menyedot lendir dari hidung (biasanya pada bayi atau anak usia 1-3 tahun).
  • Gunakan cairan saline atau larutan garam sekitar 2-3 tetes pada masing-masing lubang hidung secara bergantian; fungsinya untuk “mencuci” hidung anak.
  • Untuk batuk, Anda bisa memberikan madu pada anak. Namun, ini hanya dianjurkan untuk anak usia di atas satu tahun.
  • Untuk demam, jika memang cukup tinggi, Anda bisa memberikan obat umum seperti parasetamol dan ibuprofen.

Rekomendasi Dokter Anak Bandung Berkualitas

Batuk pilek yang ringan pada anak memang bisa ditangani sendiri di rumah. Namun, dalam kasus tertentu, Anda tentunya harus segera membawa mereka ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Nah, bagi Anda orang tua di Bandung yang sedang bingung karena tengah mengalami hal ini, kini Anda bisa bernapas lega. Sebab, ada fasilitas kesehatan tepercaya di Bandung dengan layanan dokter anak Bandung berkualitas yang siap membantu Anda menyembuhkan batuk pilek si kecil, yaitu Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Klinik Mutiara Cikutra merupakan klinik berizin resmi dari Kementerian Kesehatan yang menawarkan berbagai jenis layanan kesehatan, termasuk salah satunya Layanan Kesehatan Anak—terdiri dari khitan, imunisasi, dan poli anak.

Poli anak di KMC didukung oleh tim dokter spesialis anak profesional yang ramah dan berpengalaman di bidangnya. Selain itu, klinik ini juga menyediakan ruang poli yang nyaman agar Anda dan buah hati mendapat pengalaman berobat yang menyenangkan.

Bagaimana? Tertarik? Yuk, segera temui dokter anak Bandung di Klinik Mutiara Cikutra yang berlokasi di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Imunisasi: Definisi, Jadwal IDAI, dan Daftar Penyakit yang Dapat Dicegahnya

Imunisasi: Definisi, Jadwal IDAI, dan Daftar Penyakit yang Dapat Dicegahnya

Sumber Envanto
imunisasi
Sumber Envanto

Imunisasi: Definisi, Jadwal IDAI, dan Daftar Penyakit yang Dapat Dicegahnya

 

Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kualitas hidup serta menurunkan jumlah kasus penyakit maupun risiko kematian.

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan sejumlah informasi menarik terkait imunisasi. Mulai dari definisi, daftar penyakit yang dapat dicegahnya, hingga jadwal lengkap imunisasi  IDAI. Yuk, simak!

Definisi Imunisasi dan Daftar Penyakit yang Dapat Dicegahnya

Sumber Envanto

Imunisasi adalah sebuah upaya pengebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit melalui penyuntikan vaksin. Kalaupun terjangkit, maka akan sebatas sakit ringan saja. Selain itu, imunisasi juga dapat memberikan kontribusi terhadap pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) guna mencegah wabah penyakit di masyarakat.

Nah, berikut beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:

  • Difteri
  • Pertusis
  • Tetanus
  • Hepatitis B
  • Tuberkulosis
  • Poliomyelitis (Penyakit Polio)
  • Pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Haemophilus Influenza tipe b (Hib), dan masih banyak lagi.

Jadwal Imunisasi IDAI 2024

 

Berikut jadwal lengkap imunisasi IDAI terbaru (2024) berdasarkan usia anak dan jenis-jenis vaksinnya.

Jadwal Imunisasi Berdasarkan Usia Anak

  • 0 Bulan (Saat Lahir)
    • Hepatitis B 0
    • Polio 0

 

  • <1 Bulan
    • BCG

 

  • 2 Bulan
    • DTP 1
    • Polio 1
    • Hepatitis B 1
    • Hib 1
    • PCV 1
    • Rotavirus 1

(Untuk DTP 1, Polio 1, Hepatitis B 1, Hib 1, dan PCV bisa dengan vaksin kombinasi Combo DTP 1).

 

  • 3 Bulan
    • DTP 2
    • Polio 2
    • Hepatitis B 2
    • Hib 2

(Untuk seluruh vaksin ini bisa menggunakan vaksin kombinasi Combo DTP 2).

 

  • 4 Bulan
    • DTP 3
    • Polio 3
    • Hepatitis B 3
    • Hib 3
    • PCV 2
    • Rotavirus 2

(Untuk DTP 3, Polio 3, Hepatitis B 3, dan Hib 3 gunakan vaksin kombinasi Combo DTP 3).

 

  • 6 Bulan
    • PCV 3
    • Rotavirus 3
    • Influenza 1
    • (+) HFMD (Flu Singapore) 1

 

  • 7 Bulan
    • Influenza 2
    • (+) HFMD (Flu Singapore) 2

 

  • 9 Bulan
    • MR 1
    • Japanese Encephalitis (JE) 1

 

  • 12 Bulan
    • PCV 4
    • Varicella 1
    • Hepatitis A 1

Jadwal Imunisasi IDAI 2024

  • 14 Bulan
    • Varicella 2

 

  • 18 Bulan
    • DTP 4
    • Polio 4
    • Hepatitis B 4
    • Hib 4
    • MMR 1
    • Hepatitis A 2

(Untuk DTP 4, Polio 4, Hepatitis B 4, dan Hib 4 bisa menggunakan vaksin kombinasi Combo DTP 4).

 

  • 24 Bulan
    • Japanese Encephalitis (JE) 2
    • Tifoid 1
    • Influenza (tahunan)

 

  • 3 – 4 Tahun
    • Influenza (tahunan)

 

  • 5 Tahun
    • DTP 5
    • Polio 5
    • MMR 2
    • Influenza (tahunan)
    • Tifoid (3 tahunan)

(Untuk DTP 5 dan Polio 5 bisa menggunakan vaksin kombinasi Combo DTP 5).

 

  • 6 Tahun
    • Influenza (tahunan)
    • Demam Berdarah 1

 

  • 6 Tahun 3 Bulan
    • Demam Berdarah 2

 

  • 7 – 8 Tahun
    • Influenza (tahunan)
    • Tifoid (3 tahunan)

 

  • 9 Tahun
    • HPV 1
    • Influenza (tahunan)

 

  • 9,5 Tahun
    • HPV 2

 

  • 10 Tahun
    • DTP 6 (dalam bentuk Tdap)
    • Influenza (tahunan)

 

  • 11 – 18 Tahun
    • Influenza (ulangan tiap tahun)
    • Tifoid (ulangan tiap 3 tahun)

 

Jadwal Imunisasi Berdasarkan Jenis-Jenis Vaksin

  • Vaksin Hepatitis B (Hep B) – 5 Dosis:
    • Hep B 0: Saat lahir
    • Hep B 1: 2 bulan
    • Hep B 2: 3 bulan
    • Hep B 3: 4 bulan
    • Hep B 4: 18 bulan

(Hep B 1, 2, 3, & 4 diberikan dengan vaksin lain dalam bentuk Combo DTP)

 

  • Vaksin Polio – 5 Dosis:
    • Polio 0: Saat lahir
    • Polio 1: 2 bulan
    • Polio 2: 3 bulan
    • Polio 3: 4 bulan
    • Polio 4 : 18 bulan

(Polio 1, 2, 3, & 4 diberikan dengan vaksin lain dalam bentuk Combo DTP)

 

  • Vaksin BCG – 1 Dosis:
    • BCG: Setelah lahir, sebelum usia 1 bulan

 

  • Vaksin DTP – 6 Dosis:
    • DTP 1: 2 bulan
    • DTP 2: 3 atau 4 bulan
    • DTP 3: 4 atau 6 bulan
    • DTP 4: 18 bulan
    • DTP 5: 5 – 7 tahun
    • DTP 6: 10 – 18 tahun

 

  • Vaksin Hib – 4 Dosis:
    • Hib 1: 2 bulan
    • Hib 2: 3 atau 4 bulan
    • Hib 3: 4 atau 6 bulan
    • Hib 4: 18 bulan

(Hib 1, 2, 3, & 4 diiberikan dengan vaksin lain dalam bentuk Combo DTP)

 

  • Vaksin PCV – 4 Dosis:
    • PCV 1: 2 bulan
    • PCV 2: 4 bulan
    • PCV 3: 6 bulan
    • PCV 4: 12 bulan

 

  • Vaksin Rotavirus – 3 Dosis:
    • Rotavirus 1: 2 bulan
    • Rotavirus 2: 4 bulan
    • Rotavirus 3: 6 bulan

(Untuk vaksin Rotavirus jenis pentavalen).

Jadwal Imunisasi Berdasarkan Jenis-Jenis Vaksin 

  • Vaksin Influenza – 2 Dosis:
    • Influenza 1: 6 bulan
    • Influenza 2: 7 bulan

(Selanjutnya diulang 1 dosis setiap tahun).

 

  • Vaksin MR/MMR – 3 Dosis:
    • MR: 9 bulan
    • MMR 1: 18 bulan
    • MMR 2: 5 tahun

 

  • Vaksin Japanese Encephalitis – 2 Dosis:
    • JE 1: 9 bulan
    • JE 2: 2 tahun

 

  • Vaksin Varicella – 2 Dosis:
    • Varicella 1: 12 bulan
    • Varicella 2: 14 bulan

 

  • Vaksin Hepatitis A – 2 Dosis:
    • Hepatitis A 1: 12 bulan
    • Hepatitis A 2: 18 bulan

 

  • Vaksin Tifoid – 1 Dosis:
    • Tifoid: Usia 2 tahun, selanjutnya diulang 1 dosis per 3 tahun.

 

  • Vaksin HPV – 2 atau 3 Dosis

Usia 9 – 14 tahun:

  • HPV 1: 9 – 14 tahun
  • HPV 2: 6 bulan dari dosis 1

Usia >15 tahun

  • HPV 1: 15 tahun ke atas
  • HPV 2: 2 bulan dari dosis 1
  • HPV 3: 6 bulan dari dosis 1

 

  • Vaksin Demam Berdarah Dengue – 2 Dosis:
    • DBD 1: minimal usia 6 tahun
    • DBD 2: 3 bulan dari dosis 1

 

  • Vaksin HFMD (Flu Singapore), vaksin baru – 2 Dosis:
    • Usia 6 bulan hingga 3 tahun, 2 dosis dengan jarak sebulan. 

Nah, bagi Anda para orang tua yang ingin memberikan pengalaman imunisasi terbaik untuk buah hati, Klinik Mutiara Cikutra (KMC) merupakan salah satu rekomendasi berkualitas yang layak Anda coba!

Klinik berizin resmi dari Kementerian Kesehatan ini menawarkan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan imunisasi yang lengkap. Mulai dari imunisasi wajib program pemerintah hingga imunisasi tambahan.

Jadi, yuk, kunjungi KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://www.idai.or.id/news-event/agenda-nasional/others/6798

 

Imunisasi di Bandung: Tips Memilih Tempat yang Tepat untuk Anak Anda

Imunisasi di Bandung: Tips Memilih Tempat yang Tepat untuk Anak Anda

Imunisasi di Bandung: Tips Memilih Tempat yang Tepat untuk Anak Anda

 

Salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan anak sejak dini yaitu dengan melakukan imunisasi. Berbagai penelitian medis dan program kesehatan global pun telah membuktikan betapa pentingnya hal ini.

Oleh sebab itu, Anda sebagai orang tua harus berperan aktif mewujudkan langkah penting ini. Salah satu caranya dengan memilih tempat imunisasi yang tepat sehingga anak bisa mendapatkan pelayanan dan penanganan imunisasi terbaik.

Nah, khusus bagi Anda yang berdomisili di Bandung, artikel ini akan memberikan Anda rekomendasi tempat imunisasi Bandung berkualitas. Selain itu, di sini Anda juga akan menemukan sejumlah informasi menarik terkait imunisasi, mulai dari definisi, tujuan, hingga tips memilih tempat imunisasi Bandung.

Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Imunisasi, Definisi dan Tujuannya

imunisasi anak
Sumber : Envanto

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imunisasi adalah upaya perlindungan tubuh (terhadap penyakit) melalui penyuntikan vaksin agar tubuh membuat antibodi untuk mencegah penyakit tertentu.

Melalui pemberian vaksin, tubuh anak dibantu untuk membentuk kekebalan terhadap berbagai penyakit menular yang berbahaya, seperti campak, polio, difteri, hepatitis, dan lain-lain.

Dalam artian, dengan meningkatnya kekebalan anak, maka apabila suatu saat anak terjangkit penyakit tertentu, risikonya bisa lebih kecil (sakit ringan saja) atau bahkan tidak terjangkit sama sekali (kebal).

Jadi, bisa dibilang bahwa tujuan melakukan imunisasi secara lengkap dan tepat waktu, yaitu agar dapat menekan risiko komplikasi serius—bahkan kematian akibat penyakit infeksi—secara signifikan.

Selain itu, tindakan ini tidak hanya melindungi anak secara individu, melainkan turut berkontribusi pada terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) yang penting untuk mencegah wabah penyakit di masyarakat.

Tips Memilih Tempat Imunisasi untuk Anak

Jika masih bingung dalam menentukan pilihan, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam memilih tempat imunisasi terbaik untuk buah hati kesayangan Anda:

  • Pilih tempat imunisasi resmi tepercaya, yang memiliki izin dari Kementerian Kesehatan atau dinas kesehatan setempat. Bisa di posyandu, puskesmas, klinik, rumah sakit, ataupun tempat praktik dokter anak.
  • Cek ulasan dan reputasi tempat imunisasi tujuan Anda. Jika perlu, lakukan perbandingan beberapa tempat, lalu pilih yang terbaik di antara semua pilihan. Caranya  bisa dengan mengecek review online ataupun bertanya langsung pada orang sekitar yang sudah pernah mencoba di tempat-tempat tersebut.
  • Pastikan tempat imunisasi tujuan Anda didukung oleh tenaga medis berkualitas yang profesional, bersertifikat dan ahli di bidangnya, serta tentunya ramah terhadap anak.
  • Pertimbangkan kebersihan dan kenyamanan tempat imunisasi. Sebab, lingkungan yang bersih, rapi, dan ramah anak akan membuat proses imunisasi lebih nyaman
  • Pertimbangkan ketersediaan dan jenis vaksin, begitu pula dengan jadwal yang fleksibel. Sebab, tempat imunisasi yang memiliki sistem pendaftaran atau antrean yang tertata baik dan waktu layanan fleksibel akan memudahkan Anda sebagai orang tua dalam mengatur waktu.

Rekomendasi Tempat Imunisasi Bandung Berkualitas

imunisasi anak
Sumber : Envanto

Pada dasarnya, imunisasi bisa dilakukan di berbagai tempat resmi, seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit, maupun klinik. Namun, posyandu dan puskesmas yang biasanya menyediakan imunisasi secara gratis sering kali hanya menyediakan imunisasi dasar.

Sementara itu, melakukan imunisasi di rumah sakit ataupun klinik biasanya menawarkan pilihan imunisasi yang lebih lengkap bahkan kombinasi

Oleh karena itu, bagi Anda orang tua di Bandung yang merasa lebih tertarik untuk melakukan imunisasi anak di klinik, salah satu rekomendasi tempat imunisasi Bandung yang layak Anda pertimbangkan adalah Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Tempat imunisasi Bandung yang satu ini menawarkan tempat senyaman rumah dan pelayanan yang seramah keluarga. Jadi, Anda tidak perlu khawatir buah hati kesayangan Anda mengalami kesulitan saat proses imunisasi berlangsung.

Terlebih, klinik ini menawarkan layanan imunisasi lengkap, mulai dari imunisasi wajib program pemerintah hingga imunisasi tambahan.

Nah, jika Anda tertarik, Anda bisa langsung mengunjungi Klinik Mutiara Cikutra Bandung, yaitu di Jl. Cikutra No. 115 Blok. A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Yuk, jadwalkan kunjungan Anda sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/seputar-imunisasi

 

7 Penyakit Anak Usia Sekolah yang Mudah Menular, Segera Cek ke Dokter Anak Bandung Berikut!

7 Penyakit Anak Usia Sekolah yang Mudah Menular, Segera Cek ke Dokter Anak Bandung Berikut!

Penyakit menular memang tidak pandang bulu. Tak hanya orang dewasa yang bisa menjadi korban, melainkan juga anak-anak, termasuk para anak usia sekolah. Umumnya, anak di usia ini memang cukup rentan terhadap penyakit menular.

Oleh karena itu, bagi Anda para orang tua yang saat ini berdomisili di Bandung, segera konsultasikan dengan dokter anak Bandung jika buah hati Anda mulai mengalami gejala mencurigakan. Langkah ini penting dilakukan agar anak Anda bisa secepatnya mendapat penanganan yang tepat.

Nah, dalam artikel ini, Anda akan menemukan sejumlah informasi terkait penyakit menular yang rentan menyerang anak usia sekolah—mulai dari jenis-jenisnya hingga rekomendasi dokter anak Bandung terbaik. Yuk, simak!

Mengapa Anak Rentan terhadap Penyakit?

Sumber : Envanto

Secara umum, anak-anak, termasuk anak usia sekolah, rentan terhadap penyakit lantaran daya tahan tubuh mereka yang lemah dan masih dalam proses berkembang (sistem imun belum matang). Namun, selain faktor daya tahan tubuh, ada juga sejumlah faktor lainnya yang turut berpengaruh.

Khusus untuk anak-anak usia sekolah, faktor lingkungan dan interaksi sosial dengan teman atau orang-orang di sekitar mereka juga dapat menjadi pemicu utama. Perlu diingat bahwa lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat yang memungkinkan tersebarnya penyakit secara cepat.

Kelas yang padat, ventilasi yang kurang baik, serta aktivitas bersama dalam waktu yang lama dapat mempercepat penyebaran virus dan bakteri. Di sekolah, anak-anak sering berkumpul, berbagi alat tulis, makanan, bahkan hingga botol minuman.

Semua aktivitas tersebut dapat menjadi media penularan penyakit yang cepat, apalagi jika anak memiliki tingkat kesadaran rendah soal kebersihan. Selain itu, apabila mereka termasuk anak yang aktif dengan mobilitas tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan risiko tertular atau justru menularkan penyakit.

7 Penyakit Anak Usia Sekolah yang Mudah Menular

Berikut tujuh penyakit anak usia sekolah yang mudah menular dan perlu perhatian serius dari para orang tua:

1. Cacar Air

Disebabkan oleh virus Varicella Zoster, penyakit ini bisa dibilang pernah menjangkiti hampir setiap anak. Ditandai dengan munculnya ruam berbintik merah, cacar air biasanya dapat bertahan selama 5-10 hari, dan termasuk penyakit yang sangat mudah menular.

2. Diare

Diare juga menjadi salah satu penyakit menular yang rentan menjangkiti anak usia sekolah. Faktor penyebabnya pun beragam, mulai dari salah makan hingga virus dan bakteri. Jika disebabkan oleh virus, maka diare dapat menular dengan mudah ke anak-anak lainnya.

3. Campak

Selanjutnya, ada campak—penyakit menular yang penularannya sangat mudah melalui udara dan disebabkan oleh virus dari famili Paramyxovirus. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya ruam merah di sekujur tubuh.

4. Cacingan

Cacingan merupakan infeksi parasit usus akibat cacing seperti cacing gelang atau cacing kremi. Biasanya, penyakit ini dialami oleh anak-anak di bawah usia 10 tahun dan merupakan penyakit menular, khususnya di lingkungan yang kurang bersih.

5. Konjungtivitis

Konjungtivitis juga sering disebut “mata merah”, yaitu peradangan pada konjungtiva yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi. Penyakit ini sangat mudah menular lewat tangan atau benda yang terkontaminasi.

6. Infeksi Saluran Pernapasan

Ini merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Jenisnya pun cukup banyak, seperti flu, batuk, radang tenggorokan, hingga pneumonia.

7. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)

Penyakit ini disebabkan oleh virus Enterovirus dan mudah menular di lingkungan sekolah. Gejalanya meliputi demam, sakit tenggorokan, serta bintik di mulut yang bisa berubah menjadi seriawan.

Rekomendasi Dokter Anak Bandung Berkualitas

Sumber : Envanto

Bagi Anda para orang tua di Bandung yang saat ini sedang khawatir lantaran buah hati mulai mengalami gejala-gejala mencurigakan, maka berkonsultasi dengan dokter anak Bandung di Klinik Mutiara Cikutra merupakan solusi terbaik.

Klinik ini menyediakan berbagai jenis layanan kesehatan berkualitas, termasuk layanan kesehatan anak yang terdiri dari poli anak, imunisasi, hingga khitan.

Melakukan pemeriksaan dan perawatan di sini dijamin tidak akan membuat Anda khawatir. Pasalnya, pelayanannya ditangani langsung oleh dokter spesialis anak yang profesional dan tentunya ramah nan menyenangkan.

Jadi, tunggu apa lagi? Pastikan jagoan Anda mendapatkan penanganan sejak dini dari dokter anak Bandung yang tepat, termasuk dalam menghadapi penyakit-penyakit menular yang umum terjadi di usia sekolah. Yuk, ke KMC sekarang juga!

 

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gejala-anak/penyakit-di-sekolah-anak/