Klinik Mutiara Cikutra

Calon Ibu Merapat! Ini 4 Jenis Persalinan dan Rekomendasi Tempatnya di Bandung

Calon Ibu Merapat! Ini 4 Jenis Persalinan dan Rekomendasi Tempatnya di Bandung

Calon Ibu Merapat! Ini 4 Jenis Persalinan dan Rekomendasi Tempatnya di Bandung

 

Momen kehamilan dan persalinan merupakan dua hal yang banyak dinantikan oleh para calon ibu. Terlebih lagi, di saat-saat menjelang kelahiran, Anda tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan buah hati.

Adapun salah satu hal penting yang perlu Anda ketahui menjelang persalinan adalah jenis-jenis persalinan yang tersedia. Sebab, setiap jenisnya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Mulai dari persalinan normal hingga modern, semuanya bisa disesuaikan dengan kondisi janin dan Anda sebagai calon ibu.

Nah, bagi Anda para calon ibu yang berdomisili di Bandung dan saat ini sedang mencari informasi lengkap seputar persalinan Bandung, termasuk pilihan jenisnya dan rekomendasi tempat persalinan Bandung terbaik, yuk, simak detailnya di bawah ini!

4 Jenis Persalinan

persalinan
Sumber : Envanto

Memasuki masa akhir kehamilan, Anda tentunya mulai dihadapkan pada berbagai pilihan penting; salah satunya terkait jenis atau metode persalinan yang tepat.

Seperti diketahui, setiap perempuan pasti memiliki kondisi dan preferensi yang berbeda. Jadi, mencari tahu terlebih dahulu jenis-jenis persalinan yang tersedia sebelum memantapkan keputusan akhir merupakan hal bijak. Dengan demikian, Anda bisa lebih siap secara fisik maupun mental saat hari H tiba.

Nah, berikut empat jenis persalinan yang bisa Anda pertimbangkan sebagai pilihan final saat momen kelahiran buah hati sudah di depan mata.

1. Persalinan Normal

Sesuai namanya, persalinan normal adalah proses bersalin atau melahirkan secara normal alias alami, yaitu melalui vagina dengan cara mengejan/ngeden tanpa adanya bantuan tindakan medis besar seperti pembedahan. Ini termasuk jenis persalinan paling umum dan banyak dipilih oleh para calon ibu.

Sebab, persalinan normal dianggap memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan persalinan pembedahan (caesar). Terlebih lagi, pemulihannya pun terbilang cukup cepat.

Kendati demikian, persalinan normal tetap memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang. Selain itu, tentunya perlu adanya pemantauan dari tenaga medis profesional untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi tanpa kendala.

Adapun hal yang harus Anda ingat, yaitu fakta bahwa keberhasilan persalinan normal biasanya dipengaruhi oleh tiga hal utama: tenaga ibu saat mengejan, kondisi jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya perlu berada dalam kondisi optimal agar proses persalinan bisa berlangsung dengan baik.

Namun, jika salah satu faktor ternyata mengalami kendala, maka biasanya dokter akan mengevaluasi apakah persalinan normal masih memungkinkan atau perlu pertimbangan metode lain.

2. Persalinan Caesar

Umumnya, persalinan caesar dipilih setelah persalinan normal tidak lagi menjadi opsi yang memungkinkan. Terlebih lagi, terdapat masalah darurat yang berisiko mengancam nyawa ibu dan bayi.

Persalinan caesar merupakan persalinan dengan pembedahan. Jadi, alih-alih bayi dilahirkan melalui jalan lahir (vagina), dokter akan membuat sayatan pada perut dan rahim ibu untuk mengeluarkan bayi.

3. Persalinan Air (Water Birth)

Sesuai namanya, ini adalah jenis persalinan yang dilakukan di dalam air, biasanya kolam berisi air hangat. Sebab, suhu air diyakini dapat membantu tubuh ibu lebih rileks, mengurangi rasa sakit, serta mempercepat proses persalinan.

4. Persalinan dengan Bantuan Alat

Jika persalinan normal terhambat, dokter bisa menggunakan bantuan alat seperti vakum atau forsep untuk membantu proses kelahiran.

Vakum menggunakan alat pengisap yang ditempel di kepala bayi dan ditarik perlahan saat ibu kesulitan mengejan. Sementara itu, forsep berbentuk seperti sendok logam yang digunakan saat ibu punya kondisi medis tertentu seperti hipertensi atau penyakit jantung.

Namun, perlu diketahui bahwa menggunakan bantuan dua alat ini bisa saja menimbulkan risiko. Misalnya, seperti lecet pada bayi atau luka di jalan lahir sehingga penggunaannya memang hanya dilakukan apabila benar-benar dibutuhkan.

Rekomendasi Tempat Persalinan Bandung

persalinan
Sumber : envanto

Khusus bagi Anda para ibu atau calon ibu di Bandung yang mengutamakan persalinan normal, Anda bisa memercayakan momen melahirkan berharga Anda di tempat persalinan Bandung terbaik, yaitu Klinik Mutiara Cikutra.

Klinik ini mendukung penuh proses persalinan normal yang aman dan nyaman. Terlebih lagi, semua dokter obgyn di sini adalah perempuan sehingga Anda dapat merasa lebih tenang dan leluasa saat berkonsultasi atau menjalani proses persalinan.

Jika Anda tertarik, silakan kunjungi langsung Klinik Mutiara Cikutra di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar layanan persalinan Bandung yang Anda butuhkan!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://www.johnsonsbaby.co.id/persiapan-persalinan/4-jenis-proses-persalinan-yang-harus-diketahui-calon-ibu

Induksi Persalinan: Alasan dan Jenis Metodenya, Amankah Dilakukan?

Induksi Persalinan: Alasan dan Jenis Metodenya, Amankah Dilakukan?

Induksi Persalinan: Alasan dan Jenis Metodenya, Amankah Dilakukan?

persalinan
Sumber : Envanto

Kehamilan dan persalinan yang lancar tentunya menjadi hal yang sangat diharapkan oleh ibu hamil. Namun, pada kenyataannya, tidak semua proses melahirkan dapat berlangsung secara alami tanpa kendala sesuai perkiraan.

Ada kalanya, terdapat beberapa kondisi tertentu yang mengharuskan dokter melakukan tindakan khusus untuk membantu mempercepat proses kelahiran bayi. Salah satunya dengan induksi persalinan.

Nah, sebelum Anda ataupun orang terdekat menjalani prosedur ini, ada baiknya Anda memahami lebih dulu apa itu induksi. Begitu pula dengan alasan penerapannya, jenis metodenya, serta apakah tindakan medis ini aman bagi ibu dan bayi atau tidak.

Berikut informasinya untuk Anda. Yuk, simak!

Induksi Persalinan dan Alasan Dilakukannya

persalinan
Sumber : envanto

Induksi persalinan adalah sebuah prosedur medis untuk merangsang kontraksi rahim menggunakan metode buatan sebelum kontraksi alami terjadi. Tindakan ini melibatkan alat dan obat tertentu dalam penerapannya. Tujuannya untuk mempercepat proses melahirkan.

Biasanya, induksi persalinan bisa dilakukan di saat usia kehamilan sudah lebih dari 42 minggu dan cairan ketuban pun mulai berkurang. Dalam kondisi ini, ibu harus segera melahirkan bayinya. Jika tidak, hal ini dapat memicu berbagai risiko berbahaya, mulai dari gawat janin hingga bahkan kematian.

Oleh sebab itu, demi keselamatan ibu dan bayi, induksi persalinan harus hati-hati dan penuh pertimbangan. Tindakan medis ini harus ditangani dengan tepat oleh dokter ahli nan berpengalaman di bidangnya.

Terlebih lagi, dokter menyarankan induksi setelah menilai bahwa menunggu persalinan normal justru akan meningkatkan risiko bahaya yang dapat mengancam nyawa. Nah, berikut beberapa alasan umum prosedur ini dilakukan:

  • Masa kehamilan melewati atau melebihi estimasi tanggal kelahiran yang telah diprediksi. Hal ini dapat berdampak buruk karena berpotensi memengaruhi plasenta sehingga bisa meningkatkan risiko bahaya saat melahirkan.
  • Air ketuban sudah pecah, tetapi belum ada kontraksi atau tanda-tanda kelahiran. Dalam kondisi ini, apabila tidak segera dilahirkan, maka janin berisiko tinggi terkena infeksi.
  • Analisis medis menunjukkan bahwa kandungan tidak sehat, misalnya pertumbuhan janin terganggu.
  • Ibu mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
  • Terjadi infeksi bakteri pada kandungan (chorioamnionitis).

Jenis Metode Induksi Persalinan

Induksi persalinan terdiri atas beberapa jenis metode dan prosedur tertentu. Tindakan ini biasanya disesuaikan dengan kondisi sang ibu serta masalah kehamilan yang terjadi. Berikut beberapa di antaranya:

Pemecahan Air Ketuban

Metode ini biasanya juga disebut “amniotomi”, yaitu pemecahan ketuban secara sengaja dengan membuat sedikit celah (lubang kecil) di kantung ketuban. Prosedur ini dilakukan ketika kepala bayi sudah turun ke panggul dan leher rahim dalam kondisi setengah terbuka.

Pematangan Leher Rahim

Pada metode ini, dokter akan memberikan obat hormon berupa obat minum (oral) atau obat yang dimasukkan melalui vagina (suppositoria). Selain itu, tindakan ini bisa menggunakan kateter yang mengandung larutan garam. Tujuannya untuk menipiskan atau mematangkan leher rahim.

Penggunaan Teknik Membrane Stripping

Ini adalah teknik yang mengharuskan dokter menggunakan jarinya untuk memisahkan leher rahim dengan lapisan kantung ketuban. Metode ini dapat membantu melepas hormon prostaglandin sehingga dapat memicu terjadinya persalinan.

Pemberian Obat-obatan Melalui Infus ke Pembuluh Darah

Sesuai namanya, ini adalah metode induksi dengan memberikan obat-obatan (obat hormon seperti oksitosin) melalui infus ke pembuluh darah.

Apakah Induksi Persalinan Aman?

Umumnya, dokter melakukan induksi demi keselamatan ibu dan bayi. Jadi, secara umum, induksi merupakan prosedur yang aman, terutama ketika Anda menjalaninya di rumah sakit atau fasilitas kesehatan berkualitas.

Hanya saja, sama halnya dengan prosedur-prosedur medis lainnya, induksi persalinan juga memiliki sejumlah risiko. Hal ini tergantung pada kondisi ibu, janin, dan alasan perlu melakukannya.

Oleh karena itu, penanganan oleh tenaga medis berpengalaman di fasilitas kesehatan terjamin seperti Klinik Mutiara Cikutra pun sangat penting. Hal ini guna meminimalkan berbagai risiko berbahaya yang tidak diinginkan.

Adapun Klinik Mutiara Cikutra (KMC) merupakan salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan resmi dengan kualitas terbaik. Klinik ini telah terdaftar secara resmi dan memiliki izin Kementerian Kesehatan.

Selain itu, KMC memiliki dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan. Jadi, tempat ini sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan kenyamanan dengan pemeriksaan dan penanganan oleh sesama perempuan.

Apabila Anda tertarik melakukan persalinan aman dengan kualitas terjamin, maka Klinik Mutiara Cikutra hadir sebagai solusi terbaik. Nah, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda ke KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Persalinan Normal dengan Metode ILA, Benarkah Tanpa Rasa Sakit?

Persalinan Normal dengan Metode ILA, Benarkah Tanpa Rasa Sakit?

Persalinan Normal dengan Metode ILA, Benarkah Tanpa Rasa Sakit?

persalinan
Sumber : Envanto

Tak dimungkiri bahwa sebagian wanita menganggap bahwa persalinan merupakan salah satu momen menakutkan dalam hidup mereka. Bahkan lantaran hal ini, tak sedikit wanita yang menunda kehamilan atau bahkan enggan mengandung karena tidak ingin merasakan proses melahirkan yang menyakitkan.

Kendati ini termasuk reaksi wajar, tetapi faktanya masih banyak wanita yang justru sangat menanti-nantikan momen kehamilan hingga persalinan karena tak sabar untuk menyambut kehadiran buah hati terlahir ke dunia.

Oleh sebab itu, dalam persalinan, ada beberapa metode yang biasanya digunakan. Salah satunya, yaitu metode ILA yang disebut-sebut dapat mengurangi rasa nyeri saat melahirkan. Benarkah demikian? Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.

Persalinan Metode ILA, Apa Itu?

Persalinan
Sumber : Envanto

ILA merupakan singkatan dari Intrathecal Labour Analgesia, yaitu salah satu metode yang biasa digunakan dalam persalinan normal sebagai pereda nyeri (bukan “penghilang” nyeri).

Sesuai namanya, cara kerja metode ini, yaitu melibatkan injeksi atau penyuntikan obat analgesik alias obat pereda nyeri (biasanya opioid) ke ruang subarachnoid dalam tulang belakang bagian bawah.

Tujuannya, yaitu untuk mengurangi intensitas rasa nyeri saat bersalin tanpa menghilangkan kesadaran ibu serta kemampuannya untuk terlibat aktif dalam proses persalinan.

Metode ILA cocok bagi Anda yang ingin mengurangi rasa nyeri saat melahirkan. Namun, perlu diingat bahwa sebelum melakukannya, Anda tentunya harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, termasuk memahami manfaat dan kemungkinan risikonya.

Lantas, apa saja risiko atau efek samping dari metode ini? Berikut beberapa di antaranya:

  • Tekanan darah menurun (hipotensi).
  • Mual dan muntah, tetapi biasanya hanya bersifat ringan alias tidak parah.
  • Ada kemungkinan risiko infeksi, meski kemungkinannya sangat kecil terjadi.
  • Sakit kepala pasca pungsi dural. Namun, ini termasuk efek samping yang paling umum.
  • Gatal. Meski tidak semua, tetapi sebagian wanita terkadang mengalami gatal sebagai efek samping obat.

Prosedur dan Manfaat Persalinan Metode ILA

Persalinan
Sumber : Envanto

Bagi Anda yang penasaran bagaimana prosedur persalinan normal dengan metode ILA dilakukan, berikut langkah-langkahnya:

  • Pertama, persiapan. Punggung bagian bawah Anda akan dibersihkan dan disterilkan terlebih dahulu.
  • Kedua, penyuntikan anestesi. Dokter akan menyuntik Anda dengan anestesi lokal guna mengurangi rasa sakit ketika jarum ILA nantinya dimasukkan.
  • Selanjutnya, penyuntikan obat. Obat pereda nyeri akan disuntikkan langsung melalui jarum kecil yang dimasukkan ke dalam ruang subarachnoid.
  • Terakhir, pemantauan. Setelah penyuntikan dilakukan, kondisi Anda akan dipantau secara berkala—yang meliputi pernapasan, denyut jantung, serta tekanan darah.

Sebagai informasi, efek dari pereda nyeri dengan metode ILA ini biasanya akan segera terasa dalam beberapa menit, dan umumnya dapat bertahan selama sekitar 1-3 jam. Namun, jika diperlukan, dokter juga bisa memberikan dosis tambahan.

Nah, selain mengurangi rasa nyeri, kira-kira apa saja manfaat lain dari persalinan dengan metode ILA? Berikut beberapa contohnya:

  • Dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan ibu dalam melahirkan.
  • Dapat membantu ibu lebih rileks dan fokus dalam melahirkan karena rasa nyeri yang berkurang.
  • Ibu tetap sadar selama proses bersalin berlangsung, sehingga tetap dapat berpartisipasi secara aktif.
  • Penggunaan dosis yang tepat membuat ibu masih dapat bergerak dan bahkan mengubah posisi selama proses melahirkan.

Persalinan Normal yang Aman di Klinik Berkualitas

Selain pemilihan metode yang sesuai, faktor lain yang perlu Anda perhatikan ketika akan melahirkan adalah memilih tempat bersalin yang aman dan berkualitas. Adapun salah satu fasilitas kesehatan dengan layanan persalinan normal terbaik yang dapat Anda pertimbangkan adalah Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Klinik Mutiara Cikutra merupakan klinik kesehatan yang menawarkan berbagai layanan, termasuk layanan persalinan dengan dukungan tenaga medis profesional yang ahli di bidangnya.

Tenang, semua dokter obgyn di Klinik Mutiara Cikutra adalah perempuan, sehingga cocok bagi Anda yang menginginkan penanganan nyaman oleh sesama perempuan.

KMC sendiri telah terdaftar resmi dan memiliki izin Kementerian Kesehatan, sehingga kualitasnya tak perlu Anda ragukan. Klinik ini berdedikasi memberikan pengalaman terbaik untuk Anda, baik dari segi layanan yang seramah keluarga maupun tempat yang senyaman rumah sendiri.

Terlebih, Klinik Mutiara Cikutra menyediakan ruang inap nyaman dengan jaminan privasi terjaga. Cocok untuk Anda yang memprioritaskan kenyamanan dan keamanan dalam satu waktu.

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi KMC sekarang juga untuk konsultasi lebih lanjut dan dapatkan pengalaman persalinan terbaik Anda bersama dokter obgyn perempuan profesional!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Persalinan Normal Bersama Bidan: Pilihan Nyaman dan Aman untuk Ibu dan Bayi

Persalinan Normal Bersama Bidan: Pilihan Nyaman dan Aman untuk Ibu dan Bayi

Persalinan Normal Bersama Bidan: Pilihan Nyaman dan Aman untuk Ibu dan Bayi

 

Salah satu  hal yang banyak diidam-idamkan oleh ibu hamil adalah dapat melakukan persalinan normal. Terlebih lagi, jika itu adalah momen melahirkan untuk pertama kalinya. Alasannya pun bisa cukup beragam, mulai dari kekhawatiran akan operasi, ingin merasakan pengalaman tertentu, dan lain sebagainya.

Tak heran persalinan secara normal bersama bidan kerap kali menjadi pilihan yang sangat diminati. Pasalnya, pendampingan penuh dan perhatian yang diberikan bidan tak dimungkiri dapat membuat ibu merasa lebih tenang serta percaya diri ketika menghadapi momen bersalin.

Nah, berikut informasi menarik seputar persalinan normal dan peran bidan dalam pendampingannya, lengkap rekomendasi klinik pilihan untuk Anda. Yuk, simak!

Apa Itu Persalinan Normal?

bersalin
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, persalinan normal merupakan persalinan yang terjadi secara “normal”. Seorang ibu mengeluarkan bayi dari dalam rahim melalui vagina tanpa intervensi bedah, misalnya seperti operasi caesar. Jadi, secara singkat, ini adalah proses melahirkan yang alami melalui jalan lahir (vagina) tanpa adanya pembedahan.

Persalinan secara normal merupakan proses bersalin yang banyak dipilih oleh para ibu. Umumnya, hal ini dilakukan ketika kehamilan/kandungan memenuhi syarat, yaitu sehat tanpa komplikasi serius.

Pada kenyataannya, para ibu memang cenderung lebih banyak memilih persalinan jenis ini. Selain ingin merasakan pengalaman melahirkan secara alami, banyak juga yang melakukannya karena alasan lain. Beberapa di antaranya, seperti pemulihan yang lebih cepat, minim risiko infeksi, dan lain-lain.

Adapun persalinan normal biasanya ditangani oleh dokter obgyn atau bidan profesional yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Tentu saja, kondisi ini dapat terjadi ketika seorang ibu dinyatakan sehat dan selama ini kehamilannya tergolong mulus tanpa masalah.

Peran Bidan dalam Mendampingi Persalinan Normal

bersalin
Sumber : Envanto

Persalinan merupakan momen berharga bagi setiap ibu. Semua rasa sakit yang mendera bahkan seolah lenyap begitu saja tatkala tangisan bayi pecah ke udara, menandakan momen lahirnya sang buah hati ke dunia.

Dalam hal ini, bidan berperan penting dalam mendampingi ibu, baik secara fisik maupun mental. Sebab, tak hanya dari sisi medis, bidan juga sangat memengaruhi kondisi ibu dari sisi psikologis.

Dengan pendekatan personal penuh empati, seorang bidan dapat membantu menciptakan pengalaman melahirkan yang lebih nyaman. Ini termasuk memastikan keselamatan serta keamanan ibu dan bayi selama proses bersalin berlangsung.

Lantas, apa itu bidan? Bidan adalah orang yang berpengalaman dalam membantu proses persalinan. Secara khusus, mereka memang telah menempuh pendidikan khusus di sekolah kebidanan.

Setelah lulus, bidan bisa mendapat SIKB dan SIPB, yaitu Surat Izin Kerja Bidan serta Surat Izin Praktik Bidan. Dengan surat-surat izin tersebut, mereka pun dapat melakukan beberapa tindakan medis seperti berikut:

  • Asuhan dan konseling selama masa kehamilan
  • Asuhan selama persalinan serta kelahiran
  • Asuhan kepada ibu nifas dan menyusui
  • Asuhan kepada bayi yang baru lahir
  • Asuhan kepada bayi dan balita.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua persalinan normal dapat ditangani oleh bidan. Pasalnya, terkadang muncul masalah-masalah tertentu selama masa kehamilan menuju melahirkan, seperti adanya komplikasi berupa penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Keunggulan Persalinan Normal dan Rekomendasi Kliniknya

Ada cukup banyak keunggulan atau keuntungan dari persalinan normal yang membuat seorang ibu tertarik melakukannya. Berikut beberapa di antaranya:

  • Prosedurnya lebih sederhana
  • Waktu pemulihannya lebih cepat
  • Umumnya, produksi ASI akan lebih lancar
  • Ikatan emosional (bonding) antara ibu dan bayi lebih kuat
  • Biaya relatif lebih murah dibanding persalinan dengan pembedahan
  • Minim risiko infeksi dan dapat terhindar dari risiko lain yang lebih serius
  • Bisa membantu meningkatkan fungsi hormon endokrin pada tubuh bayi sehingga bayi pun lebih sehat.

Bagi Anda yang tertarik melakukan persalinan secara normal, rumah sakit ataupun klinik bersalin bisa menjadi pilihan. Nah, salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan berkualitas untuk persalinan normal adalah Klinik Mutiara Cikutra alias KMC.

Ini adalah klinik kesehatan yang telah terdaftar dan berizin resmi dari Kementerian Kesehatan. Klinik ini menawarkan berbagai layanan kesehatan, termasuk salah satunya layanan persalinan normal yang didukung penuh oleh dokter obgyn dan bidan bersertifikat.

Soal kenyamanan, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, Klinik Mutiara Cikutra sangat memprioritaskan keamanan dan kenyamanan Anda. Hal ini terbukti dengan tenaga medis profesional yang akan membantu dalam proses persalinan dipastikan semuanya adalah perempuan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke Klinik Mutiara Cikutra dan dapatkan pengalaman persalinan terbaik Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Persalinan Spontan, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Persalinan Normal

Persalinan Spontan, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Persalinan Normal

Persalinan Spontan, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Persalinan Normal

 

Persalinan merupakan tahap akhir dari kehamilan. Ini adalah sebuah proses biologis ketika seorang perempuan mengeluarkan bayi dari dalam rahim melalui jalan lahir (vagina) atau dengan tindakan medis seperti operasi caesar.

Persalinan sendiri ada beberapa jenisnya, mulai dari yang normal hingga yang unik seperti bersalin dalam air. Namun, pernahkah Anda mendengar persalinan spontan? Apa itu? Dan apa bedanya dengan persalinan normal? Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda. Yuk, simak!

Mengenal Persalinan Spontan

Pemeriksaan Persalinan
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, persalinan spontan merupakan persalinan yang dilakukan secara “spontan” alias tidak direncanakan, sehingga semuanya terjadi dengan serba alami—tanpa bantuan medis seperti obat-obatan ataupun alat bantu tertentu.

Proses persalinan ini tetap melalui vagina (pervaginam), terjadi karena tubuh ibu secara alami memulai kontraksi rahim dan membuka jalan lahir. Dalam artian, ini adalah metode persalinan yang seratus persen benar-benar hanya mengandalkan tenaga dan usaha ibu semata untuk mendorong bayi keluar dari dalam rahim.

Namun, meski disebut spontan, prosesnya tetap penting untuk diawasi oleh tenaga medis profesional. Hal ini guna memastikan kelancaran bersalin, sekaligus memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Idealnya, proses persalinan ini dilakukan saat usia kehamilan memasuki 40 minggu. Bisa terjadi dengan posisi bayi normal, yaitu kepala terlebih dahulu (presentasi belakang kepala), ataupun dalam posisi sungsang, yaitu bokong bayi keluar lebih dulu.

Perbedaan Persalinan Spontan dan Normal

Sumber : Envato

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan persalinan spontan, mungkin kini Anda bertanya-tanya, bukankah persalinan ini sama saja dengan persalinan normal?

Seperti diketahui, persalinan normal merupakan persalinan yang dilakukan secara normal melalui jalan lahir (vagina) tanpa intervensi medis besar seperti operasi caesar. Metode normal ini bisa terjadi secara spontan, diinduksi, atau dibantu dengan alat seperti vakum, forsep, dan sejenisnya.

Dengan kata lain, selama bayi lahir lewat vagina dan bukan melalui tindakan medis besar seperti operasi caesar, maka tetap disebut “persalinan normal”. Jadi, dapat dikatakan bahwa persalinan spontan juga termasuk persalinan normal, tetapi tidak semua persalinan normal itu spontan (karena bisa saja distimulasi atau dibantu alat).

Untuk lebih jelasnya, agar Anda lebih paham tentang perbedaan keduanya, berikut ciri-cirinya:

Ciri-Ciri Persalinan Spontan

  • Bayi lahir melalui jalan lahir (vagina)
  • Kontraksi muncul secara alami dan teratur
  • Proses berlangsung sesuai dengan kemampuan alami tubuh ibu
  • Tidak ada intervensi medis untuk mempercepat atau memulai persalinan
  • Umumnya dianggap sebagai metode persalinan paling fisiologis dan ideal jika kondisi ibu serta janinnya sehat.

Intinya, persalinan spontan tidaklah dipicu, direncanakan, ataupun dipaksakan. Tubuh ibu yang memulai semuanya sendiri secara alami tanpa rangsangan dari luar. Air ketubannya pun bisa pecah sendiri sesuai waktunya.

Ciri-Ciri Persalinan Normal

  • Bayi lahir melalui vagina (jalan lahir)
  • Bisa terjadi secara spontan, diinduksi, atau dengan bantuan alat. Jadi, tidak harus hanya mengandalkan tenaga alami dari ibu.
  • Bisa dilakukan dengan intervensi medis untuk mempercepat/memulai persalinan, tetapi tidak sampai tindakan besar seperti operasi caesar.

Perbedaan intinya adalah, persalinan spontan fokus pada cara atau proses kelahiran dimulai, yaitu secara alami tanpa intervensi apa pun. Sementara itu, persalinan normal lebih merujuk  ke cara bayi dilahirkan, yaitu melalui vagina—tidak peduli apakah secara alami, dengan obat-obatan, dengan alat bantu tertentu, dan lain-lain.

Nah, jika Anda termasuk orang yang mendambakan persalinan normal, tetapi bingung sebaiknya melakukannya di mana, tenang, jangan khawatir. Sebab, ada rekomendasi fasilitas kesehatan berkualitas yang bisa menjadi pilihan utama Anda ketika momen persalinan tiba, yaitu KMC alias Klinik Mutiara Cikutra.

Klinik ini menyediakan berbagai macam layanan menarik untuk Anda dan keluarga, termasuk salah satunya Layanan Kesehatan Ibu yang meliputi poli spesialis kandungan, yoga prenatal, persalinan, hingga fototerapi.

Selain fasilitasnya lengkap, tempat senyaman rumah, dan pelayanan yang seramah keluarga, klinik satu ini juga didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan. Sangat cocok bagi Anda yang merasa lebih nyaman dan aman ditangani oleh sesama gender dalam proses konsultasi di masa kehamilan hingga persalinan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda sekarang juga di Klinik Mutiara Cikutra dan dapatkan pengalaman terbaik Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/apa-itu-persalinan-spontan/

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC) Persalinan normal setelah persalinan caesar

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC) Persalinan normal setelah persalinan caesar

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC)
Persalinan normal setelah persalinan caesar

 

VBAC merupakan proses persalinan normal setelah menjalani persalinan secara operasi caesar. Banyak ibu hamil yang menjalani VBAC tanpa timbul adanya masalah. VBAC sangat aman untuk wanita yang sebelumnya melakukan caesar dan dilaporkan minimal risiko. Tingkat keberhasilan pada wanita yang telah di skrining dan memenuhi syarat untuk dilakukan VBAC yaitu sekitar 60-80 persen. Ada beberapa alasan pada ibu hamil lebih memilih persalinan normal, yaitu :

  1. Menghindari persalinan dengan operasi caesar karena memiliki risiko seperti perdarahan post partum dan komplikasi anestesi saat operasi
  2. Risiko infeksi yang lebih rendah
  3. Waktu rawat inap di rumah sakit yang lebih pendek
  4. Waktu pemulihan yang lebih singkat

 

VBAC dapat membantu ibu untuk menghindari masalah kesehatan yang ditimbulkan jika ibu hamil melakukan prosedur caesar secara berulang, yaitu trauma kandung kemih, risiko dilakukan tindakan histerektomi (pengangkatan rahim), dan bisa terjadi masalah plasenta pada kehamilan selanjutnya.

 

SYARAT IBU HAMIL BOLEH MELAKUKAN VBAC

Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang memenuhi syarat untuk dilakukan VBAC yaitu:

  • Ibu hamil dengan bekas insisi operasi caesar garis horizontal dan terletak di perut bagian bawah
  • Ibu hamil dengan satu bayi dan memiliki riwayat satu kali operasi caesar dengan insisi horizontal dan letaknya rendah. Insisi vertikal tidak direkomendasikan karena bisa timbul risiko robekan dinding rahim
  • Mengandung bayi kembar dan memiliki riwayat satu kali operasi caesar dengan sayatan horizontal dan letaknya rendah
  • Memiliki tulang panggul yang cukup kuat dan besar agar bayi bisa keluar dengan mudah
  • Bayi di dalam kandungan harus dengan presentasi kepala di bagian bawah rahim
  • Tidak memiliki kondisi lain yang dapat mempersulit persalinan normal seperti plasenta previa atau tumor jinak rahim
  • Tidak memiliki riwayat robekan rahim sebelumnya
  • Tidak ada riwayat melakukan operasi berat sebelumnya seperti miomektomi

 

RISIKO VBAC

         Keberhasilan VBAC berhubungan dengan munculnya komplikasi seperti ruptur uteri, yaitu adanya robekan pada dinding rahim yang biasanya muncul pada bekas insisi operasi. Namun, komplikasi ini terjadi dalam waktu yang jarang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ibu yang memiliki riwayat operasi caesar dengan sayatan horizontal dan letaknya rendah, maka risiko robekan dinding rahim hanya kurang dari satu persen. Jika terjadi robekan pada dinding rahim, maka akan terjadi risiko yang serius pada bayi bahkan kematian akibat penurunan aliran darah ke bayi.

Operasi caesar yang berulang meningkatkan risiko komplikasi secara signifikan seperti infeksi, cedera pada organ yang berdekatan, implantasi plasenta yang abnormal, dan kondisi plasentra previa dimana plasenta menutupi serviks secara komplit atau sebagian.

 

CARA MEMPERSIAPKAN VBAC

  • Jika Moms memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya dan sedang hamil, konsultasikan kepada dokter pada saat pertama kali kunjungan antenatal. Dokter akan melihat semua riwayat medis selama kehamilan, kemudian menentukan apakah persalinan Moms boleh menggunakan prosedur VBAC atau tidak
  • Moms dapat mengikuti kelas melahirkan bayi dalam VBAC
  • Tetaplah berlaku fleksibel dan menyadari bahwa kemungkinan komplikasi dapat terjadi sehingga mungkin bisa dilakukan operasi caesar secara darurat
  • Pastikan kepada dokter bahwa rumah sakit tempat melakukan VBAC memiliki fasilitas jika diperlukan operasi caesar secara darurat
  • Konsultasikan terkait risiko dan manfaat VBAC, terutama risiko yang sering muncul

 

 

Sumber :

https://www.acog.org/womens-health/faqs/vaginal-birth-after-cesarean-delivery

https://health.ucdavis.edu/newsroom/news/headlines/4-things-to-know-about-vaginal-birth-after-cesarean-section-vbacs/2019/08

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vbac/about/pac-20395249