Klinik Mutiara Cikutra

Persalinan Spontan, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Persalinan Normal

Persalinan Spontan, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Persalinan Normal

Persalinan Spontan, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Persalinan Normal

 

Persalinan merupakan tahap akhir dari kehamilan. Ini adalah sebuah proses biologis ketika seorang perempuan mengeluarkan bayi dari dalam rahim melalui jalan lahir (vagina) atau dengan tindakan medis seperti operasi caesar.

Persalinan sendiri ada beberapa jenisnya, mulai dari yang normal hingga yang unik seperti bersalin dalam air. Namun, pernahkah Anda mendengar persalinan spontan? Apa itu? Dan apa bedanya dengan persalinan normal? Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda. Yuk, simak!

Mengenal Persalinan Spontan

Pemeriksaan Persalinan
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, persalinan spontan merupakan persalinan yang dilakukan secara “spontan” alias tidak direncanakan, sehingga semuanya terjadi dengan serba alami—tanpa bantuan medis seperti obat-obatan ataupun alat bantu tertentu.

Proses persalinan ini tetap melalui vagina (pervaginam), terjadi karena tubuh ibu secara alami memulai kontraksi rahim dan membuka jalan lahir. Dalam artian, ini adalah metode persalinan yang seratus persen benar-benar hanya mengandalkan tenaga dan usaha ibu semata untuk mendorong bayi keluar dari dalam rahim.

Namun, meski disebut spontan, prosesnya tetap penting untuk diawasi oleh tenaga medis profesional. Hal ini guna memastikan kelancaran bersalin, sekaligus memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Idealnya, proses persalinan ini dilakukan saat usia kehamilan memasuki 40 minggu. Bisa terjadi dengan posisi bayi normal, yaitu kepala terlebih dahulu (presentasi belakang kepala), ataupun dalam posisi sungsang, yaitu bokong bayi keluar lebih dulu.

Perbedaan Persalinan Spontan dan Normal

Sumber : Envato

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan persalinan spontan, mungkin kini Anda bertanya-tanya, bukankah persalinan ini sama saja dengan persalinan normal?

Seperti diketahui, persalinan normal merupakan persalinan yang dilakukan secara normal melalui jalan lahir (vagina) tanpa intervensi medis besar seperti operasi caesar. Metode normal ini bisa terjadi secara spontan, diinduksi, atau dibantu dengan alat seperti vakum, forsep, dan sejenisnya.

Dengan kata lain, selama bayi lahir lewat vagina dan bukan melalui tindakan medis besar seperti operasi caesar, maka tetap disebut “persalinan normal”. Jadi, dapat dikatakan bahwa persalinan spontan juga termasuk persalinan normal, tetapi tidak semua persalinan normal itu spontan (karena bisa saja distimulasi atau dibantu alat).

Untuk lebih jelasnya, agar Anda lebih paham tentang perbedaan keduanya, berikut ciri-cirinya:

Ciri-Ciri Persalinan Spontan

  • Bayi lahir melalui jalan lahir (vagina)
  • Kontraksi muncul secara alami dan teratur
  • Proses berlangsung sesuai dengan kemampuan alami tubuh ibu
  • Tidak ada intervensi medis untuk mempercepat atau memulai persalinan
  • Umumnya dianggap sebagai metode persalinan paling fisiologis dan ideal jika kondisi ibu serta janinnya sehat.

Intinya, persalinan spontan tidaklah dipicu, direncanakan, ataupun dipaksakan. Tubuh ibu yang memulai semuanya sendiri secara alami tanpa rangsangan dari luar. Air ketubannya pun bisa pecah sendiri sesuai waktunya.

Ciri-Ciri Persalinan Normal

  • Bayi lahir melalui vagina (jalan lahir)
  • Bisa terjadi secara spontan, diinduksi, atau dengan bantuan alat. Jadi, tidak harus hanya mengandalkan tenaga alami dari ibu.
  • Bisa dilakukan dengan intervensi medis untuk mempercepat/memulai persalinan, tetapi tidak sampai tindakan besar seperti operasi caesar.

Perbedaan intinya adalah, persalinan spontan fokus pada cara atau proses kelahiran dimulai, yaitu secara alami tanpa intervensi apa pun. Sementara itu, persalinan normal lebih merujuk  ke cara bayi dilahirkan, yaitu melalui vagina—tidak peduli apakah secara alami, dengan obat-obatan, dengan alat bantu tertentu, dan lain-lain.

Nah, jika Anda termasuk orang yang mendambakan persalinan normal, tetapi bingung sebaiknya melakukannya di mana, tenang, jangan khawatir. Sebab, ada rekomendasi fasilitas kesehatan berkualitas yang bisa menjadi pilihan utama Anda ketika momen persalinan tiba, yaitu KMC alias Klinik Mutiara Cikutra.

Klinik ini menyediakan berbagai macam layanan menarik untuk Anda dan keluarga, termasuk salah satunya Layanan Kesehatan Ibu yang meliputi poli spesialis kandungan, yoga prenatal, persalinan, hingga fototerapi.

Selain fasilitasnya lengkap, tempat senyaman rumah, dan pelayanan yang seramah keluarga, klinik satu ini juga didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan. Sangat cocok bagi Anda yang merasa lebih nyaman dan aman ditangani oleh sesama gender dalam proses konsultasi di masa kehamilan hingga persalinan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda sekarang juga di Klinik Mutiara Cikutra dan dapatkan pengalaman terbaik Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/apa-itu-persalinan-spontan/

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC) Persalinan normal setelah persalinan caesar

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC) Persalinan normal setelah persalinan caesar

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC)
Persalinan normal setelah persalinan caesar

 

VBAC merupakan proses persalinan normal setelah menjalani persalinan secara operasi caesar. Banyak ibu hamil yang menjalani VBAC tanpa timbul adanya masalah. VBAC sangat aman untuk wanita yang sebelumnya melakukan caesar dan dilaporkan minimal risiko. Tingkat keberhasilan pada wanita yang telah di skrining dan memenuhi syarat untuk dilakukan VBAC yaitu sekitar 60-80 persen. Ada beberapa alasan pada ibu hamil lebih memilih persalinan normal, yaitu :

  1. Menghindari persalinan dengan operasi caesar karena memiliki risiko seperti perdarahan post partum dan komplikasi anestesi saat operasi
  2. Risiko infeksi yang lebih rendah
  3. Waktu rawat inap di rumah sakit yang lebih pendek
  4. Waktu pemulihan yang lebih singkat

 

VBAC dapat membantu ibu untuk menghindari masalah kesehatan yang ditimbulkan jika ibu hamil melakukan prosedur caesar secara berulang, yaitu trauma kandung kemih, risiko dilakukan tindakan histerektomi (pengangkatan rahim), dan bisa terjadi masalah plasenta pada kehamilan selanjutnya.

 

SYARAT IBU HAMIL BOLEH MELAKUKAN VBAC

Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang memenuhi syarat untuk dilakukan VBAC yaitu:

  • Ibu hamil dengan bekas insisi operasi caesar garis horizontal dan terletak di perut bagian bawah
  • Ibu hamil dengan satu bayi dan memiliki riwayat satu kali operasi caesar dengan insisi horizontal dan letaknya rendah. Insisi vertikal tidak direkomendasikan karena bisa timbul risiko robekan dinding rahim
  • Mengandung bayi kembar dan memiliki riwayat satu kali operasi caesar dengan sayatan horizontal dan letaknya rendah
  • Memiliki tulang panggul yang cukup kuat dan besar agar bayi bisa keluar dengan mudah
  • Bayi di dalam kandungan harus dengan presentasi kepala di bagian bawah rahim
  • Tidak memiliki kondisi lain yang dapat mempersulit persalinan normal seperti plasenta previa atau tumor jinak rahim
  • Tidak memiliki riwayat robekan rahim sebelumnya
  • Tidak ada riwayat melakukan operasi berat sebelumnya seperti miomektomi

 

RISIKO VBAC

         Keberhasilan VBAC berhubungan dengan munculnya komplikasi seperti ruptur uteri, yaitu adanya robekan pada dinding rahim yang biasanya muncul pada bekas insisi operasi. Namun, komplikasi ini terjadi dalam waktu yang jarang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ibu yang memiliki riwayat operasi caesar dengan sayatan horizontal dan letaknya rendah, maka risiko robekan dinding rahim hanya kurang dari satu persen. Jika terjadi robekan pada dinding rahim, maka akan terjadi risiko yang serius pada bayi bahkan kematian akibat penurunan aliran darah ke bayi.

Operasi caesar yang berulang meningkatkan risiko komplikasi secara signifikan seperti infeksi, cedera pada organ yang berdekatan, implantasi plasenta yang abnormal, dan kondisi plasentra previa dimana plasenta menutupi serviks secara komplit atau sebagian.

 

CARA MEMPERSIAPKAN VBAC

  • Jika Moms memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya dan sedang hamil, konsultasikan kepada dokter pada saat pertama kali kunjungan antenatal. Dokter akan melihat semua riwayat medis selama kehamilan, kemudian menentukan apakah persalinan Moms boleh menggunakan prosedur VBAC atau tidak
  • Moms dapat mengikuti kelas melahirkan bayi dalam VBAC
  • Tetaplah berlaku fleksibel dan menyadari bahwa kemungkinan komplikasi dapat terjadi sehingga mungkin bisa dilakukan operasi caesar secara darurat
  • Pastikan kepada dokter bahwa rumah sakit tempat melakukan VBAC memiliki fasilitas jika diperlukan operasi caesar secara darurat
  • Konsultasikan terkait risiko dan manfaat VBAC, terutama risiko yang sering muncul

 

 

Sumber :

https://www.acog.org/womens-health/faqs/vaginal-birth-after-cesarean-delivery

https://health.ucdavis.edu/newsroom/news/headlines/4-things-to-know-about-vaginal-birth-after-cesarean-section-vbacs/2019/08

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vbac/about/pac-20395249