Klinik Mutiara Cikutra

Jangan Anggap Sepele! Ini Risiko Sakit Gigi jika Diabaikan, Lengkap Rekomendasi Dokternya di Bandung

Jangan Anggap Sepele! Ini Risiko Sakit Gigi jika Diabaikan, Lengkap Rekomendasi Dokternya di Bandung

 

Jangan Anggap Sepele! Ini Risiko Sakit Gigi jika Diabaikan, Lengkap Rekomendasi Dokternya di Bandung

periksa gigi
Sumber : Envanto

Ada yang bilang bahwa “lebih baik sakit hati daripada sakit gigi”. Bagi sebagian orang, ungkapan ini mungkin terdengar sangat dramatis dan tak masuk akal. Namun, sakit gigi faktanya memang sering kali terasa amat menyiksa bagi penderitanya.

Oleh karena itu, Anda tidak boleh menganggapnya sepele jika mengalaminya, apalagi mengabaikannya. Pasalnya, sakit gigi yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang tepat dapat memunculkan sejumlah risiko.

Nah, jadi kira-kira apa saja bahayanya dan bagaimana solusinya? Berikut penjelasan lengkap seputar masalah sakit gigi untuk Anda. Mulai dari penyebab, tanda bahaya, solusi, hingga rekomendasi dokter gigi Bandung—khusus bagi Anda warga Bandung dan sekitarnya. Yuk, simak!

Sakit Gigi dan Penyebabnya

periksa gigi
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, sakit gigi adalah kondisi ketika gigi terasa sakit atau nyeri sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Sama seperti gangguan kesehatan lainnya, sakit gigi juga bervariasi. Mulai dari yang sifatnya ringan hingga yang tergolong parah.

Biasanya, sakit gigi bisa disertai dengan gejala-gejala lain, mengingat gigi berkaitan erat dengan gusi, rahang, dan area-area lainnya di sekitar mulut. Hal ini membuat orang yang sakit gigi umumnya mengalami kesulitan dalam berbagai aktivitas, seperti berbicara, menggigit makanan, mengunyah, dan lain-lain.

Pertanyaannya, mengapa seseorang bisa sakit gigi? Apa yang menyebabkannya? Berikut beberapa di antaranya:

  • Trauma gigi
  • Penyakit gusi
  • Infeksi akar gigi
  • Impaksi gigi bungsu
  • Gigi retak atau patah
  • Gigi berlubang (karies)
  • Masalah pada rahang atau sinus

Perlu Anda ketahui bahwa pemicu sakit gigi pada dasarnya sangat beragam. Bisa karena makanan tertentu, kebiasaan atau aktivitas tertentu, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sakit gigi harus segera ditangani agar tidak menimbulkan risiko bahaya yang dapat berujung fatal.

Risiko Bahaya Sakit Gigi jika Diabaikan

periksa gigi
Sumber : Envanto

Tahukah Anda? Meskipun tampak sepele, dalam beberapa kasus, sakit gigi ada kalanya dapat menyebabkan kematian. Hal ini sebenarnya tergolong jarang, tetapi bukan berarti risikonya tidak ada sama sekali.

Jadi, mengabaikan sakit gigi tentu saja bukan hal yang bijak. Selain bisa menambah rasa sakit, infeksi akibat mengabaikan sakit gigi juga bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lain hingga menjadi sesuatu yang lebih serius.

Agar Anda bisa terhindar dari kondisi ini, salah satu hal penting yang harus Anda ketahui adalah tanda-tanda sakit gigi yang berbahaya serta solusi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Berikut detailnya.

Tanda Sakit Gigi yang Berbahaya

Sakit gigi yang tergolong parah cenderung memiliki risiko bahaya kesehatan yang juga tinggi bagi penderitanya. Berikut ini tanda-tanda yang harus Anda waspadai:

  • Kelenjar getah bening membesar.
  • Sakit/nyeri menjalar ke area tubuh lain, seperti telinga dan kepala.
  • Beberapa area tubuh, seperti pipi, rahang, leher mengalami pembengkakan.
  • Sakit gigi disertai dengan demam tinggi, tubuh menggigil, serta wajah yang memerah dan terasa panas.
  • Sakit gigi memunculkan tanda-tanda awal sepsis, seperti kulit pucat, tekanan darah menurun, dan denyut jantung yang meningkat.
  • Sakit gigi sudah sangat mengganggu aktivitas di sekitar mulut, seperti kesulitan membuka mulut, berbicara, dan menelan. Jika ini terjadi, ada kemungkinan bahwa infeksi telah menyebar ke jaringan lunak di leher.

Solusi Sakit Gigi

Sakit gigi yang bersifat ringan umumnya masih bisa diatasi secara mandiri atau dengan bantuan obat-obatan apotek. Namun, sakit gigi yang sudah tergolong parah tidak akan lagi efektif diatasi hanya dengan kompres dingin, berkumur air garam, dan perawatan sederhana lainnya.

Jika kondisinya sudah tidak bisa Anda atasi sendiri, maka solusi terbaiknya adalah memeriksakan diri ke dokter gigi untuk pengecekan akurat dan penanganan yang tepat.

Rekomendasi Dokter Gigi Bandung Terbaik

Bagi Anda warga Bandung dan sekitarnya, memeriksakan gigi ke dokter gigi Bandung merupakan langkah bijak untuk kesehatan jangka panjang gigi dan mulut. Nah, salah satu rekomendasi terbaik yang dapat Anda andalkan adalah layanan dokter gigi Bandung di Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Selain didukung oleh dokter gigi profesional yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, KMC juga menawarkan tempat yang nyaman serta pelayanan yang ramah. Cocok bagi Anda yang memprioritaskan kualitas, keamanan, sekaligus, kenyamanan.

Jadi, untuk urusan sakit gigi dan sejenisnya, dokter gigi Bandung Klinik Mutiara Cikutra bisa menjadi pertimbangan utama Anda. Yuk, jadwalkan kunjungan Anda untuk penanganan yang tepat!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Gigi Kuning dan Bau Mulut? Ini Pilihan Treatment Serta Rekomendasi Dokter Gigi Bandung Terbaik

Gigi Kuning dan Bau Mulut? Ini Pilihan Treatment Serta Rekomendasi Dokter Gigi Bandung Terbaik

Gigi Kuning dan Bau Mulut? Ini Pilihan Treatment Serta Rekomendasi Dokter Gigi Bandung Terbaik

Dokter gigi
Sumber : Envanto

Dua permasalahan gigi dan mulut yang paling sering dialami banyak orang adalah gigi kuning serta napas yang kurang sedap alias bau mulut. Hal ini bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri untuk tersenyum hingga bahkan berbicara.

Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengabaikan kedua hal ini begitu saja. Sebab, senyum yang sehat serta napas yang segar tak lepas dari perawatan gigi dan mulut yang tepat.

Selain cara umum seperti menyikat gigi, nyatanya ada beberapa treatment efektif yang dapat Anda lakukan di dokter gigi untuk mengatasinya. Apa saja? Berikut informasinya, lengkap rekomendasi dokter gigi Bandung—khusus bagi Anda warga Bandung dan sekitarnya. Yuk, simak!

Penyebab Gigi Kuning dan Bau Mulut

dokter gigi bedah mulut
Sumber : Envanto

Baik gigi kuning maupun bau mulut, keduanya merupakan permasalahan yang umumnya disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga. Namun, bukan berarti bahwa dua masalah ini tidak memiliki penyebab yang spesifik. Nah, berikut beberapa di antaranya:

Penyebab Gigi Kuning

  • Mengisap rokok dan mengunyah tembakau.
  • Terpapar fluoride secara berlebihan sejak usia dini.
  • Terlalu sering mengonsumsi kopi, teh, alkohol, atau minuman bersoda.
  • Sering mengonsumsi makanan yang memiliki warna kuat, seperti soto atau gulai.
  • Sering mengonsumsi permen dengan pewarna buatan, terutama yang berwarna gelap.
  • Sering mengonsumsi buah-buahan berwarna pekat, seperti blackberry, blueberry, anggur, ceri, dan sejenisnya.

Penyebab Bau Mulut

  • Mulut kering.
  • Gigi berlubang.
  • Gusi bermasalah.
  • Ada batu amandel.
  • Ada infeksi di dalam mulut.
  • Mengonsumsi makanan beraroma tajam.
  • Mengidap GERD atau penyakit asam lambung.
  • Memiliki penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sinusitis.

Pilihan Treatment untuk Atasi Gigi Kuning dan Bau Mulut

periksa gigi
Sumber : Envanto

Gigi kuning dan bau mulut sejatinya dapat dicegah sejak dini. Salah satunya dengan perawatan dasar harian di rumah seperti rajin menyikat gigi. Namun, bagi beberapa orang, ada kalanya hal mendasar ini sudah dianggap tidak terlalu efektif sehingga memerlukan penanganan dokter gigi.

Nah, berikut beberapa pilihan perawatan (treatment) untuk mengatasi gigi kuning dan bau mulut yang dapat Anda lakukan di dokter gigi:

Treatment Gigi Kuning

  • Veneer. Ini adalah perawatan gigi yang bertujuan untuk memperbaiki tampilan gigi dengan menempelkan lapisan tipis berbahan khusus yang “membungkus” gigi agar tampak lebih putih. Perawatan veneer cocok untuk mengatasi masalah gigi kuning/berwarna gelap.
  • Bleaching. Ini adalah perawatan pemutihan gigi yang melibatkan penggunaan zat pemutih seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida. Dokter gigi akan mengoleskan bahan tersebut ke permukaan gigi dan mendiamkannya selama beberapa saat, lalu dibersihkan. Selain itu, bleaching juga bisa dikombinasikan dengan pemberian sinar laser agar hasilnya lebih optimal.

Treatment Bau Mulut

  • Scaling. Ini adalah perawatan pembersihan gigi secara profesional oleh dokter gigi. Tujuannya, yaitu untuk mengangkat plak dan karang gigi yang berpotensi menjadi sarang bakteri penyebab bau mulut.
  • Perbaikan kondisi gigi/gusi. Beberapa kondisi gigi dan gusi dapat menjadi penyebab bau mulut. Untuk mengatasinya, dokter gigi bisa melakukan penanganan tertentu. Misalnya root planing untuk perawatan penyakit gusi, menambal atau mencabut gigi berlubang, dan lain-lain.

Rekomendasi Dokter Gigi Bandung Terbaik

Menjaga kesehatan gigi, gusi, dan mulut secara menyeluruh merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, mempertimbangkan treatment tertentu dalam mengatasi berbagai permasalahan seperti gigi kuning dan bau mulut bisa menjadi solusi terbaik.

Nah, bagi Anda yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, salah satu fasilitas kesehatan dengan layanan dokter gigi Bandung berkualitas yang dapat Anda coba adalah KMC.

KMC alias Klinik Mutiara Cikutra merupakan klinik berizin resmi Kementerian Kesehatan yang menawarkan berbagai layanan. Salah satunya layanan dokter gigi Bandung.

Didukung oleh dokter gigi Bandung terbaik, KMC hadir sebagai jawaban atas berbagai permasalahan gigi dan mulut yang Anda alami selama ini, termasuk gigi kuning serta bau mulut.

Terlebih, klinik ini juga dilengkapi tempat nyaman yang senyaman rumah sendiri serta pelayanan yang seramah keluarga. Sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan kualitas sekaligus kenyamanan.

Bagi Anda yang tertarik, silakan datang langsung ke klinik utama Mutiara Cikutra Bandung yang berlokasi di Jl. Cikutra No.115 Blk. A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke dokter gigi Bandung berkualitas KMC!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Pasang Behel atau Aligner? Yuk, Konsultasi Solusi Meratakan Gigi ke Dokter Gigi Bandung Berkualitas!

Pasang Behel atau Aligner? Yuk, Konsultasi Solusi Meratakan Gigi ke Dokter Gigi Bandung Berkualitas!

Pasang Behel atau Aligner? Yuk, Konsultasi Solusi Meratakan Gigi ke Dokter Gigi Bandung Berkualitas!

Dokter gigi
Sumber : Envanto

Memiliki senyum indah nan menawan tentunya merupakan dambaan bagi banyak orang. Nah, salah satu langkah untuk mewujudkan hal ini yaitu dengan memiliki struktur serta susunan gigi yang rapi dan rata.

Sayangnya, tidak semua orang dianugerahi susunan gigi yang baik. Kondisi seperti gigi renggang, berjejal, atau tidak sejajar kerap kali menjadi masalah. Hal ini tidak hanya dapat mengganggu penampilan, tetapi juga kenyamanan saat makan maupun berbicara.

Namun, warga Bandung yang mengalami kondisi ini tidak perlu khawatir. Sebab, ada solusi efektif seperti pemasangan behel (kawat gigi) atau aligner yang dapat Anda konsultasikan ke dokter gigi Bandung berkualitas. Penasaran seperti apa? Yuk, simak penjelasan berikut!

Penyebab Gigi Tidak Rata

Dokter gigi
Sumber : Envanto

Gigi yang tidak rata dan tidak rapi sejatinya dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya, yaitu:

Bibir Sumbing

Bibir sumbing merupakan kelainan bawaan (cacat lahir) berupa belahan atau celah pada bibir atas dan langit-langit mulut. Kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan serta posisi gigi hingga dapat membuat susunan gigi menjadi tidak rapi/rata.

Genetik/Keturunan

Bisa dibilang bahwa faktor genetik atau keturunan merupakan penyebab utama gigi yang tidak rapi/rata. Sebab, struktur gigi maupun rahang yang tidak normal bisa diwariskan oleh orang tua ke anak mereka.

Struktur Rahang yang Kecil

Rahang yang kecil, baik atas maupun bawah, biasanya akan kesulitan untuk menampung seluruh gigi dalam mulut. Akibatnya, gigi tidak bisa berkembang dan tersusun dengan baik.

Kebiasaan Mengisap Jempol

Siapa sangka bahwa kebiasaan kecil seperti sering mengisap jempol juga bisa memicu ketidakrapian susunan gigi. Hal ini bisa terjadi karena tekanan saat mengisap jempol dapat memengaruhi dan mendorong gigi depan hingga menyebabkan maloklusi.

Kebiasaan Mendorong Gigi ke Depan dengan Lidah

Selain kebiasaan mengisap jempol, kebiasaan buruk lainnya seperti mendorong gigi ke depan dengan lidah juga bisa menjadi penyebab gigi tidak rapi. Terlebih lagi, tekanan lidah ke gigi ini terjadi secara terus-menerus.

Behel atau Aligner, Mana Solusi Terbaik untuk Meratakan Gigi?

dokter gigi
Sumber : Envanto

Dalam dunia medis atau kedokteran, meratakan gigi yang tidak rapi dapat diatasi dengan penggunaan behel (kawat gigi/braces) ataupun aligner. Namun, kendati sama-sama berfungsi untuk memperbaiki struktur gigi, sejatinya behel dan aligner merupakan dua hal berbeda.

Behel adalah alat ortodonti yang terdiri dari bracket yang ditempel pada gigi, yang kemudian dihubungkan dengan kawat khusus. Alat ini kemudian akan dikencangkan oleh dokter gigi secara berkala untuk mengatur pergerakan gigi.

Dalam banyak kasus, behel alias kawat gigi dianggap efektif mengatasi berbagai permasalahan gigi yang kompleks. Sebut saja, susunan gigi yang tidak rata/rapi seperti gigi berjejal, gigi renggang, hingga bahkan kelainan rahang karena ketidakrapian gigi.

Sementara itu, aligner merupakan alat ortodonti yang sifatnya lebih sederhana dibanding kawat gigi. Namun, alat ini perlu diganti secara berkala sesuai arahan dari dokter yang menangani.

Alat ini bisa dilepas-pasang sendiri oleh penggunanya. Ini jelas berbeda dengan kawat gigi yang semuanya harus ditangani langsung oleh dokter, mulai dari konsultasi, pemasangan, hingga pelepasannya.

Adapun aligner bisa mengatasi kasus gigi yang ringan hingga sedang, bahkan biasanya juga bisa menangani kasus yang kompleks. Kendati demikian, dokter gigi umumnya akan lebih merekomendasikan behel untuk kebanyakan kasus serius atau maloklusi yang parah.

Jadi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu untuk memutuskan pilihan antara behel atau aligner dalam meratakan/merapikan gigi. Sebab, pemilihan antara keduanya akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien.

Rekomendasi Dokter Gigi Bandung Berkualitas untuk Konsultasi dan Penanganan Terbaik

Bagi Anda warga Bandung dan sekitarnya, atasi berbagai permasalahan gigi Anda ke dokter gigi Bandung terbaik seperti di Klinik Mutiara Cikutra (KMC)!

Klinik Mutiara Cikutra merupakan fasilitas kesehatan yang telah terdaftar resmi dan berizin Kementerian Kesehatan. Di sini, Anda bisa menemukan berbagai layanan kesehatan. Salah satunya layanan dokter gigi Bandung berkualitas yang berpengalaman di bidangnya.

Dokter gigi Bandung KMC siap membantu mengatasi berbagai permasalahan gigi Anda, termasuk persoalan gigi yang tidak rata atau tidak rapi. Jadi, bagi Anda yang tertarik, segera jadwalkan kunjungan Anda sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Kanker Mulut: Gejala, Pencegahan, dan Peran Dokter Bedah Mulut dalam Penanganannya

Kanker Mulut: Gejala, Pencegahan, dan Peran Dokter Bedah Mulut dalam Penanganannya

Kanker Mulut: Gejala, Pencegahan, dan Peran Dokter Bedah Mulut dalam Penanganannya

dokter gigi bedah mulut
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, kanker mulut adalah kanker yang menyerang mulut. Dengan kata lain, ini merupakan kanker yang terjadi di sekitar mulut. Termasuk pada jaringan dinding mulut, lidah, gusi, bibir, atau langit-langit mulut.

Kendati demikian, kanker mulut nyatanya juga dapat menyerang kelenjar ludah dan faring (jaringan di tenggorokan). Oleh karena itu, penanganan yang tepat oleh tenaga medis profesional seperti dokter bedah mulut sangatlah penting untuk mengatasi penyakit yang satu ini.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa informasi menarik seputar kanker mulut. Mulai dari penyebab, gejala, pencegahan, hingga peran dokter bedah mulut dalam penanganan yang tepat. Yuk, simak!

Penyebab dan Gejala Kanker Mulut

bedah mulut
Sumber : Envanto

Sejatinya, kanker mulut dapat terjadi jika jaringan di dalam mulut tumbuh dengan abnormal. Kondisi ini biasanya muncul karena sel-sel di jaringan mulut mengalami perubahan atau mutasi genetik. Adapun penyebab mengapa genetik tersebut bisa bermutasi, sayangnya belum bisa diketahui secara pasti.

Namun, setidaknya ada sejumlah faktor yang dianggap dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut pada seseorang. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Merokok
  • Faktor keturunan
  • Suka minum minuman beralkohol
  • Terlalu sering mengunyah buah pinang
  • Jarang mengonsumsi sayur dan buah-buahan
  • Faktor usia (biasanya usia di atas 50 tahun lebih rentan terjangkit)
  • Sering terpapar sinar matahari (biasanya orang yang aktif di luar rumah seperti pekerja lapangan)
  • Tidak memedulikan kesehatan mulut dan malas membersihkan mulut, misalnya membiarkan kondisi gigi berlubang

Sementara itu, beberapa penyakit yang diduga kuat bisa berpotensi memicu terjadinya kanker mulut, antara lain:

  • HPV
  • Herpes mulut
  • HIV/AIDS atau penyakit lain yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
  • Penyakit/kelainan genetik tertentu, misalnya diskeratosis kongenital dan anemia fanconi

Secara umum, kanker mulut biasanya ditandai dengan sariawan yang tidak kunjung sembuh (bahkan hingga berminggu-minggu). Hal ini juga bisa dibarengi dengan bercak putih atau merah serta rasa sakit di dalam mulut.

Selain itu, gejala lainnya bisa ditandai dengan sariawan yang disertai pendarahan, gigi tiba-tiba goyang tanpa penyebab yang jelas, serta munculnya benjolan atau penebalan. Benjolan ini terjadi di dinding dalam mulut, meliputi gusi hingga langit-langit mulut, dan tidak kunjung hilang meski waktu sudah berlalu cukup lama.

Cara Mencegah Kanker Mulut

dokter gigi bedah mulut
Sumber : Envanto

Sebelum terlambat, sangat penting bagi Anda melakukan langkah pencegahan agar dapat terhindar dari risiko kanker mulut. Nah, berikut beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mencegah penyakit ini:

  • Menghindari faktor risikonya, seperti tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak membiarkan diri terlalu lama terpapar sinar matahari, dan lain-lain.
  • Rutin berolahraga. Sebab, rajin berolahraga bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah, termasuk ke area mulut, guna mencegah terjadinya kanker mulut.
  • Tidak berlebihan menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol (etanol alkohol) yang biasanya menjadi bahan pengawet, penstabil, dan sejenisnya.
  • Tidak melakukan seks bebas atau seks yang tidak aman agar terhindar dari risiko HPV, herpes mulut, dan HIV/AIDS yang dapat memicu kanker mulut.
  • Rajin mengonsumsi makanan-makanan pencegah kanker, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lain-lain.
  • Menggunakan lip balm dengan formula tertentu untuk melindungi kulit bibir dari risiko kanker akibat paparan sinar ultraviolet.
  • Senantiasa menjaga kebersihan mulut, termasuk tidak membiarkan gigi berlubang berlarut-larut.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter.

Peran Dokter Bedah Mulut dalam Penanganan Kanker Mulut

Untuk mencegah atau mendeteksi dini kanker mulut, sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter agar Anda bisa mendapatkan diagnosis yang akurat. Namun, jika sudah telanjur terjadi, maka penanganan oleh dokter bedah mulut merupakan solusi terbaik.

Pasalnya, dokter bedah mulut memegang peranan penting dalam penanganan kanker mulut. Mulai dari tahap diagnosis hingga pengobatan dan pemulihan. Dengan keahlian khusus yang mereka miliki, dokter bedah mulut mampu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker mulut.

Jadi, bagi Anda yang mencari layanan dokter bedah mulut berkualitas, salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan terbaik adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra. Ini adalah klinik berizin resmi Kementerian Kesehatan, jadi soal kualitas maupun pelayanannya, Anda tidak perlu ragu.

Tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda bersama keluarga ke KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Alasan Cabut Gigi Jadi Opsi Penanganan Terakhir yang Harus Dipertimbangkan

Alasan Cabut Gigi Jadi Opsi Penanganan Terakhir yang Harus Dipertimbangkan

Alasan Cabut Gigi Jadi Opsi Penanganan Terakhir yang Harus Dipertimbangkan

periksa gigi
Sumber : Envanto

Tak dimungkiri bahwa cabut gigi sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi beberapa masalah gigi yang tergolong parah, seperti infeksi atau nyeri hebat.

Namun, dalam dunia kedokteran sendiri, pencabutan gigi sebenarnya termasuk opsi penanganan terakhir yang hanya akan dipilih jika sudah tidak ada cara untuk mempertahankan gigi tersebut. Nah, kira-kira apa alasannya?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

Jenis-Jenis Perawatan Gigi yang Umum Dilakukan

periksa gigi
Sumber : Envanto

Sebelum membahas mengapa cabut gigi bukanlah pilihan utama dalam penanganan masalah gigi, yuk ketahui dulu beberapa jenis perawatan gigi yang umum dilakukan berikut:

Cabut Gigi

Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengatasi gigi yang telah rusak parah, patah, atau tumbuh tidak normal sehingga berpotensi mengganggu pertumbuhan gigi lainnya.

Tambal Gigi

Ini merupakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Fungsinya, yaitu mengembalikan fungsi sekaligus bentuk gigi.

Pemutihan Gigi

Prosedur ini bisa berupa “bleaching” atau “veneer”, yaitu perawatan yang bertujuan untuk mencerahkan gigi agar tampak lebih putih bersih.

Pembersihan Gigi

Ini merupakan prosedur yang bertujuan untuk membersihkan gigi dari berbagai kotoran, termasuk plak dan karang gigi (scaling and polishing).

Perawatan Fluoride

Sesuai namanya, ini adalah perawatan gigi yang melibatkan penggunaan fluoride untuk menjaga kesehatan gigi. Fungsinya, yaitu guna memperkuat enamel serta mencegah gigi berlubang, terutama pada anak-anak.

Perawatan Saluran Akar

Ini adalah perawatan yang berfokus mengobati infeksi pada akar gigi dan jaringan di sekitarnya. Biasanya cocok untuk penanganan gigi yang sakit parah, tetapi masih bisa diselamatkan tanpa dicabut.

Behel (Orthodontic Treatment)

Behel atau kawat gigi merupakan perawatan ortodonti yang bertujuan untuk merapikan posisi gigi yang tidak rata atau berjejal. Perawatan ini cocok untuk gigi renggang, tonggos, dan lain sejenisnya.

Pemasangan Gigi Palsu/Tiruan (Denture)

Sesuai namanya, ini merupakan perawatan umum yang dilakukan untuk mengganti gigi yang hilang, baik demi fungsi makan maupun penampilan. SIfatnya ada yang permanen, ada pula yang bisa lepas dan pasang.

Mengapa Cabut Gigi Bukan Pilihan Utama Penanganan Gigi?

periksa gigi
Sumber : Envanto

Alasan mengapa cabut gigi bukanlah pilihan utama dalam penanganan gigi bermasalah, yaitu karena setiap gigi permanen pada dasarnya memiliki peran vital tersendiri di dalam mulut. Mulai dari mengunyah, berbicara, mempertahankan posisi gigi yang lain, hingga menjaga struktur wajah.

Kehilangan satu gigi bahkan dapat memicu perubahan besar, baik secara fungsi maupun dari segi penampilan yang juga bisa berpotensi berubah. Oleh sebab itu, dalam penanganan gigi bermasalah, prinsip utamanya bisa dibilang adalah “mempertahankan gigi sebisa mungkin”.

Jadi, selama masih ada jenis perawatan alternatif lain yang cocok dan memungkinkan untuk mengatasi permasalahan gigi tertentu, maka opsi pencabutan bisa dijadikan sebagai pilihan terakhir.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk melakukan pencabutan gigi, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional seperti dokter gigi. Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang lebih tepat untuk permasalahan gigi Anda.

Kondisi yang Membuat Cabut Gigi Menjadi Opsi Penanganan Terakhir

Anda memiliki permasalahan gigi tertentu yang membuat bingung apakah perlu dicabut atau tidak? Berikut sedikit gambaran terkait beberapa kondisi yang sekiranya memerlukan prosedur pencabutan sebagai opsi penanganan terakhir:

  • Gigi yang telah mengalami kerusakan parah. Contohnya gigi berlubang yang memang sudah tidak dapat diperbaiki dengan penambalan maupun perawatan alternatif lainnya.
  • Gigi berlebih. Biasanya ini adalah gigi susu yang menghalangi tumbuhnya gigi permanen, sehingga harus dicabut untuk menjaga struktur gigi agar tetap rapi.
  • Gigi geraham bungsu tumbuh dengan miring, sehingga menekan dan mengganggu gigi yang lain.
  • Infeksi parah yang sudah tidak bisa diselamatkan dengan perawatan saluran akar.
  • Gigi yang goyang hebat akibat penyakit gusi parah (periodontitis).
  • Gigi patah hingga ke akar.

Apabila Anda mengalami keluhan seputar gigi, solusi terbaiknya adalah segera berkonsultasi ke dokter gigi agar permasalahan Anda bisa ditangani sejak dini. Sebab, semakin cepat diperiksa, semakin besar pula peluang gigi Anda bisa diselamatkan tanpa perlu dicabut.

Nah, untuk pengalaman pemeriksaan dan perawatan gigi terbaik, salah satu fasilitas kesehatan yang dapat Anda andalkan adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra. Di sini tersedia berbagai layanan, termasuk layanan dokter bedah mulut dan dokter gigi—baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Jadi, yuk, jangan ditunda-tunda lagi, segera jadwalkan kunjungan Anda ke KMC!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Perawatan Veneer di Dokter Gigi, Apa Itu? Ini Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya

Perawatan Veneer di Dokter Gigi, Apa Itu? Ini Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya

Perawatan Veneer di Dokter Gigi, Apa Itu? Ini Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya

 

Ada berbagai jenis perawatan gigi dan mulut yang dapat Anda lakukan di dokter gigi. Salah satunya yaitu veneer treatment. Ini merupakan perawatan gigi yang sedang naik daun di kalangan masyarakat, baik masyarakat biasa hingga selebriti ternama.

Jadi, wajar jika Anda merasa penasaran dengan jenis perawatan gigi yang satu ini. Oleh karena itu, jangan sampai Anda melewatkan artikel berikut. Sebab, di sini Anda akan menemukan beragam informasi menarik terkait veneer treatment di dokter gigi. Mulai dari definisi, tujuan, manfaat, hingga prosedurnya. Yuk, simak!

Perawatan Veneer Gigi

gigi
Sumber : Envanto

Dalam dunia kedokteran gigi, veneer merupakan istilah untuk lapisan tipis dengan warna menyerupai gigi alami yang ditempel secara permanen pada permukaan gigi. Biasanya, lapisan ini terbuat dari bahan resin-komposit atau porselen yang berguna untuk meningkatkan penampilan gigi.

Jadi, veneer treatment atau perawatan veneer gigi adalah prosedur medis yang melibatkan penempelan veneer di bagian depan gigi dengan tujuan tertentu. Umumnya, prosedur ini dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah estetika gigi, baik terkait bentuk maupun warnanya.

Manfaat dan Tujuan Veneer Gigi

Seperti yang telah disebutkan sekilas di atas, perawatan veneer bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah terkait penampilan gigi. Perawatan ini bermanfaat untuk menutupi berbagai kekurangan gigi Anda dengan memberikan hasil yang tampak alami. 

Dengan melakukan perawatan veneer, gigi bisa menjadi lebih cerah hingga bahkan dapat membuat senyuman Anda tampak lebih simetris. Alhasil, keindahan senyuman serta rasa percaya diri Anda pun bisa turut meningkat.

Untuk lebih detailnya, berikut beberapa tujuan dari veneer gigi:

  • Memperbaiki gigi yang rusak, misalnya gigi patah atau terkelupas.
  • Memperbaiki gigi runcing atau gigi yang memiliki bentuk tidak wajar.
  • Memperbaiki gigi renggang alias gigi yang rongga/celahnya tidak selaras.
  • Memperbaiki ukuran gigi yang tidak seragam antara satu dengan yang lainnya.
  • Mengatasi perubahan warna pada gigi, misalnya mencerahkan gigi kuning yang tidak dapat dicerahkan dengan pemutih gigi.

Dengan melakukan treatment veneer gigi, Anda bisa mendapat beberapa manfaat menarik untuk memperindah penampilan gigi. Terlebih bagi Anda yang selama ini sering merasa kurang percaya diri ketika tersenyum dan harus unjuk gigi di muka umum.

Prosedur Veneer Treatment di Dokter Gigi

Gigi
Sumber : Envanto

Sebelum memutuskan untuk melakukan veneer treatment, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai prosedurnya di dokter gigi. Hal ini bertujuan agar Anda memiliki gambaran jelas terkait prosedur yang akan Anda jalani ini. Berikut detailnya:

  • Melakukan pertemuan awal dengan dokter gigi. Pada tahap ini, Anda akan menjalani pemeriksaan gigi dan gusi terlebih dahulu untuk menentukan apakah Anda memenuhi syarat atau tidak.
  • Jika memenuhi syarat, dokter akan mempersiapkan gigi dengan melakukan pembersihan permukaan gigi dan menggerus sebagian kecil email gigi. Tujuannya, yaitu agar veneer nantinya lebih mudah menempel serta bisa tahan lebih lama.
  • Selanjutnya, gigi akan dicetak agar veneer bisa lebih sesuai dengan gigi Anda.
  • Setelah itu, veneer akan ditempel ke permukaan gigi menggunakan zat perekat khusus agar hasil tempelannya kuat maksimal.
  • Setelah itu, dokter akan mengecek apakah veneer sudah menempel dengan baik. Pada tahap ini, zat perekat yang tersisa akan dibuang agar hasilnya lebih rapi.
  • Terakhir, dokter akan melakukan pengujian kemampuan menggigit Anda setelah gigi dipasangi veneer. Jika sudah bagus, maka dokter sisa mengatur jadwal kontrol yang sesuai.

Biasanya, pemasangan veneer membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan untuk mempercepat proses pengeringan zat perekat, dokter dapat memanfaatkan sinar ultraviolet.

Nah, bagi Anda yang tertarik melakukan veneer treatment oleh dokter gigi berkualitas, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi Klinik Mutiara Cikutra. Ini adalah klinik kesehatan yang telah terdaftar resmi dan memiliki izin Kementerian Kesehatan.

Di KMC tersedia berbagai layanan kesehatan, salah satunya layanan poli gigi yang didukung oleh dokter gigi bersertifikat yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Jadi, soal kualitas sudah pasti terjamin dan tak perlu Anda khawatirkan lagi.

Bagaimana? Anda tertarik mencoba? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda ke Klinik Mutiara Cikutra dan dapatkan pengalaman pemeriksaan hingga penanganan gigi terbaik Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Jangan Abaikan! Ini Bahaya Gigi Berlubang, Segera Periksakan ke Dokter Gigi

Jangan Abaikan! Ini Bahaya Gigi Berlubang, Segera Periksakan ke Dokter Gigi

Jangan Abaikan! Ini Bahaya Gigi Berlubang, Segera Periksakan ke Dokter Gigi

 

Tak hanya tubuh yang perlu dirawat, kesehatan gigi dan mulut juga sama pentingnya. Seperti diketahui, ada cukup banyak permasalahan gigi dan mulut yang bisa dialami oleh seseorang. Salah satunya adalah gigi berlubang.

Sering disepelekan karena dianggap persoalan biasa, nyatanya gigi berlubang bisa berkembang menjadi gangguan serius jika Anda mengabaikannya begitu saja tanpa penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki gigi berlubang, apalagi jika jumlahnya lebih dari satu, segera ambil langkah bijak dengan memeriksakan diri ke dokter gigi.

periksa gigi
Sumber : Envanto

Gigi Berlubang, Definisi dan Penyebabnya

Gigi berlubang adalah kondisi ketika struktur gigi mengalami kerusakan karena lapisan terluar gigi (enamel) terkikis, sehingga menyebabkan terbentuknya lubang (karies) di permukaan gigi.

Awal mula seseorang bisa mengalami kondisi ini, yaitu ketika plak dari berbagai sisa makanan yang mengandung gula dan pati menempel pada gigi. Tanpa disadari, lama-kelamaan asam yang dihasilkan plak pun mengikis enamel gigi secara perlahan sehingga akhirnya menjadi berlubang.

Jadi, dapat dikatakan bahwa penyebab gigi berlubang adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh asam dari bakteri di dalam mulut. Ini bisa terjadi karena adanya penumpukan bakteri dari hasil mengonsumsi makanan dan minuman manis.

Pasalnya, bakteri dalam plak di mulut dapat mengubah gula dari makanan atau minuman menjadi asam. Asam inilah yang kemudian mengikis permukaan terluar gigi secara perlahan, bahkan bisa menembus dentin hingga saraf.

Selain penyebab utama di atas, terdapat pula sejumlah faktor lain yang dapat membuat seseorang berisiko lebih tinggi untuk mengalami gigi berlubang. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:

  • Keseringan mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, es krim, kue, soda, dan lain-lain.
  • Kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut alias malas menyikat gigi, utamanya setelah makan.
  • Faktor usia. Semakin lanjut usia, semakin menipis pula enamel gigi dengan sendirinya.
  • Pasta gigi atau obat kumur yang digunakan sehari-hari tidak mengandung fluoride.
  • Menderita penyakit asam lambung (GERD) dan mulut kering.

Bahaya Gigi Berlubang

Meski tampak cukup sepele, gigi berlubang sebenarnya sangat berbahaya. Dalam kondisi yang parah, gigi berlubang dapat memicu timbulnya sakit gigi berupa rasa nyeri yang tak tertahankan. Bahkan dalam sejumlah kasus, gigi berlubang juga bisa berujung dengan tanggalnya gigi.

Selain itu, gigi berlubang yang mengalami infeksi pun bisa menimbulkan gangguan kesehatan serius karena dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya hingga akhirnya mengakibatkan komplikasi.

Berikut beberapa bahaya komplikasi yang dapat timbul akibat gigi yang berlubang:

  • Abses gigi, yaitu kondisi terbentuknya kantong nanah dalam gigi dan gusi lantaran adanya infeksi bakteri.
  • Endokarditis, yaitu infeksi serius pada dinding dan katup jantung yang bisa disebabkan oleh bakteri dari gigi berlubang.
  • Sinusitis, selain virus dan kuman, penyakit ini juga bisa muncul karena infeksi bakteri pada gigi yang menyebar ke dinding rongga sinus.
  • Sakit gigi, mulai dari yang ringan hingga yang tingkatannya parah sehingga membutuhkan penanganan serius oleh dokter gigi.
  • Berbagai penyakit gusi, seperti gusi bengkak, gusi yang memerah, hingga gusi berdarah. Adapun salah satu penyakit gusi yang berkaitan erat dengan gigi berlubang adalah periodontitis. Ini adalah peradangan/infeksi gusi pada jaringan penyangga gigi (gusi dan tulang di sekitar gigi).

Rekomendasi Dokter Gigi Berkualitas untuk Atasi Gigi Berlubang

Gigi
Sumber : Envanto

Agar Anda terhindar dari berbagai permasalahan kesehatan gigi dan mulut, jangan sampai Anda menyepelekan gigi yang berlubang. Jika Anda memiliki gigi berlubang yang cukup sering menimbulkan rasa sakit/nyeri dan gangguan-gangguan lainnya, maka sudah saatnya Anda periksa ke dokter gigi.

Nah, salah satu fasilitas kesehatan yang menawarkan layanan dokter gigi berkualitas dan cocok untuk mengatasi permasalahan gigi berlubang Anda adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra.

Ini adalah klinik kesehatan yang telah terdaftar dan berizin resmi dari Kementerian Kesehatan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan kualitasnya. Sebab, Klinik Mutiara Cikutra menyediakan layanan poli gigi yang didukung oleh dokter spesialis gigi profesional, ahli, dan berpengalaman di bidangnya.

Menariknya lagi, klinik ini tak hanya menyediakan layanan dokter gigi untuk orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Jadi, Anda dan buah hati kesayangan bisa bersama-sama melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.

Tertarik mencoba? Yuk, kunjungi KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Abrasi Gigi, Ini Ciri-Ciri dan Penanganannya, Perlukah ke Dokter Gigi?

Abrasi Gigi, Ini Ciri-Ciri dan Penanganannya, Perlukah ke Dokter Gigi?

Abrasi Gigi, Ini Ciri-Ciri dan Penanganannya, Perlukah ke Dokter Gigi?

 

Secara umum, tubuh memerlukan perawatan teratur yang bisa dilakukan secara berkala, termasuk perawatan gigi. Sebab, tak dimungkiri bahwa ada banyak gangguan atau masalah kesehatan yang dapat menyerang gigi. Salah satunya yaitu abrasi gigi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan abrasi gigi? Apa penyebabnya? Seperti apa ciri-cirinya dan bagaimana cara penanganannya? Apakah bisa ditangani secara mandiri atau harus ke dokter gigi?

Untuk mengetahui semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda bisa menyimak artikel ini hingga tuntas. Berikut berbagai informasi menarik terkait abrasi gigi, mulai dari definisi, penyebab, ciri-ciri, cara penanganan, hingga rekomendasi dokter gigi berkualitas. Yuk, simak!

Mengenal Abrasi Gigi

bedah mulut
Sumber : Envanto

Abrasi gigi tidak disebabkan oleh proses karies maupun maupun erosi kimia, melainkan gesekan mekanis yang berlebihan dan secara terus-menerus, sehingga mengakibatkan hilangnya struktur gigi.

Jadi, dapat dikatakan bahwa abrasi gigi adalah kerusakan berupa pengikisan email alias lapisan luar gigi akibat adanya gesekan fisik yang berlebihan dengan benda keras. Bukan lantaran proses kimia seperti erosi ataupun infeksi seperti karies/gigi berlubang.

Umumnya, abrasi gigi terjadi di sekitaran area servikal gigi, tepatnya di bagian dekat gusi—dan terjadi karena cara menyikat gigi yang tidak tepat ataupun penggunaan alat bantu gigi yang tidak sesuai.

Ketika abrasi gigi terjadi, lapisan dentin akan terbuka sehingga Anda akan merasakan ketidaknyamanan hingga rasa sensitif pada gigi.

Ciri-Ciri Abrasi Gigi

Gigi Anak
Sumber : Envanto

Tahukah Anda? Seringnya, abrasi gigi terjadi tanpa disadari. Ini karena perkembangannya yang memang cenderung pelan dan perlahan. Namun, setidaknya ada beberapa ciri-ciri abrasi gigi yang dapat Anda perhatikan, antara lain:

  • Gusi tampak turun di sekitar area yang mengalami abrasi.
  • Saat diraba dengan lidah, Anda bisa merasakan tepi gigi yang tajam.
  • Jika abrasi telah menjangkau lapisan dalam, maka akan ada bercak gelap pada gigi.
  • Sisa-sisa makanan sering tersangkut di bagian cekungan gigi yang mengalami abrasi.
  • Terjadinya perubahan bentuk gigi, khususnya pada gigi yang berada di area dekat gusi. Ciri gigi yang abrasi biasanya akan menunjukkan cekungan tajam atau lekukan berbentuk “V”.
  • Gigi menjadi lebih sensitif, baik terhadap makanan/minuman yang dingin, panas, ataupun asam. Biasanya sensasi nyeri atau rasa ngilu akan muncul ketika Anda mengonsumsi makanan/minuman tertentu.
  • Terjadinya perubahan pada warna gigi menjadi lebih kuning dan mengilap dibanding gigi-gigi lainnya. Ini karena enamel yang terkikis akan membuat lapisan dentin yang berwarna kuning lebih terlihat.

Penanganan Abrasi Gigi, Perlukah ke Dokter Gigi?

Penanganan abrasi gigi umumnya disesuaikan dengan kondisi ataupun tingkat keparahannya. Jika abrasi masih tergolong ringan, maka Anda cukup mengubah kebiasaan menyikat gigi dan menggunakan pasta gigi khusus, misalnya pasta gigi untuk gigi sensitif. Hal ini setidaknya dapat membantu mengurangi gejalanya.

Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan mempelajari cara menyikat gigi yang benar. Sebagai tambahan, sebaiknya Anda pun menghindari kebiasaan menggigit benda keras, termasuk kebiasaan membuka benda dengan gigi secara langsung.

Namun, apabila kondisi abrasi gigi sudah termasuk parah, maka Anda perlu mendapat tindakan medis oleh dokter gigi. Adapun untuk penanganan medisnya, biasanya seperti berikut:

  • Penambalan gigi.
  • Restorasi komposit resin.
  • Penerapan fluoride topikal.
  • Perawatan saluran akar—jika memang abrasi gigi sudah sangat dalam.

Nah, salah satu fasilitas kesehatan terbaik di Indonesia yang menawarkan layanan pemeriksaan gigi oleh dokter gigi berkualitas adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra.

Klinik Mutiara Cikutra merupakan klinik kesehatan berkualitas yang telah terdaftar resmi dan memiliki izin Kementerian Kesehatan, sehingga kualitas serta pelayanannya sudah pasti terjamin.

Khusus untuk pemeriksaan berbagai masalah kesehatan yang menyangkut gigi, di Klinik Mutiara Cikutra tersedia beberapa layanan praktik, yaitu:

  • Dokter gigi.
  • Dokter spesialis gigi anak.
  • Dokter spesialis bedah mulut.

Bagaimana? Sangat lengkap, bukan? Terlebih, selain dokter gigi berkualitas, KMC juga menawarkan suasana menyenangkan, tempat yang senyaman rumah sendiri, serta pelayanan yang seramah keluarga. Sangat cocok bagi Anda yang memprioritaskan kenyamanan sekaligus keamanan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda bersama keluarga tercinta ke KMC dan dapatkan pengalaman pemeriksaan gigi terbaik!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Gigi Si Kecil Goyang, Sebaiknya Cabut di Rumah atau ke Dokter Gigi Anak?

Gigi Si Kecil Goyang, Sebaiknya Cabut di Rumah atau ke Dokter Gigi Anak?

Gigi Si Kecil Goyang, Sebaiknya Cabut di Rumah atau ke Dokter Gigi Anak?

gigi anak
Sumber : Envanto

Gigi si kecil goyang, dan Anda kebingungan sebaiknya berbuat apa? Apakah aman mencabutnya sendiri di rumah atau harus mengunjungi dokter gigi anak? Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.

Yuk, simak informasi berikut ini agar Anda tak salah langkah dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak!

Penyebab Gigi Anak Goyang

gigi anak
Sumber : Envanto

Anak, khususnya usia 6 atau 7 tahun, sering kali mulai mengalami peristiwa “gigi goyang”. Jika hal ini juga terjadi pada buah hati Anda, jangan panik dulu. Pasalnya, gigi goyang pada anak memang merupakan hal yang umum dan bisa terjadi secara natural apabila saatnya sudah tiba.

Seperti diketahui, memasuki usia enam bulan, umumnya gigi susu anak mulai tumbuh. Biasanya, ini diawali dengan pertumbuhan gigi seri bawah, yang kemudian disusul oleh gigi seri atas, lalu dilanjut gigi taring dan gigi geraham.

Nah, di usia 2 hingga 2,5 tahun, rata-rata gigi susu pada anak sudah tumbuh seluruhnya dengan total 20 gigi. Tepatnya ada 10 gigi di rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah.

Kemudian, menginjak usia 6 tahun, biasanya anak mulai memasuki masa peralihan gigi, yaitu dari gigi susu ke gigi tetap/gigi dewasa. Gigi inilah yang nantinya akan menjadi gigi permanen yang dapat bertahan seumur hidup jika dirawat dengan baik.

Lantas, selain karena proses alami pergantian gigi susu ke gigi permanen, apakah ada penyebab lain mengapa gigi anak bisa goyang? Jawabannya, ya ada. Berikut beberapa di antaranya:

  • Cedera/benturan ketika kecelakaan tertentu. Misalnya, anak jatuh dan terbentur di bagian mulut saat sedang bermain. Jika parah, hal ini dapat menimbulkan trauma pada gigi sehingga gigi anak pun menjadi goyang.
  • Terjadi infeksi/radang gusi. Jika anak malas membersihkan gigi dan mulut, sisa makanan yang menumpuk akan menyebabkan plak lalu dapat berkembang menjadi radang gusi. Nah, gusi yang meradang berpotensi melemahkan penyangga gigi, sehingga gigi pun akan goyang.
  • Karies gigi atau gigi berlubang, yang dalam kasus tertentu bahkan dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, jika gigi susu rusak parah karena karies, maka bisa saja akan goyang sebelum tiba waktunya

Sebaiknya Cabut Gigi di Rumah atau ke Dokter Gigi Anak?

gigi
Sumber : Envanto

Tak dimungkiri bahwa sebagian dari kita mungkin pernah mencabut gigi sendiri di rumah. Entah karena merasa mudah melakukannya atau mempertimbangkan perihal biayanya. Namun, pertanyaannya, jika gigi anak goyang, sebaiknya cabut gigi di rumah atau harus ke dokter gigi anak?

Apabila mempertimbangkan soal keamanan, tentu saja mencabut gigi si kecil di dokter gigi anak merupakan langkah tepat yang bijak. Karena dengan penanganan dokter, berbagai risiko bahaya yang tidak diinginkan dapat dihindari. Termasuk risiko infeksi, salah cabut, hingga pendarahan berlebihan.

Selain itu, dokter yang ahli dan berpengalaman juga akan lebih cermat menilai apakah gigi yang hendak dicabut memang perlu dicabut atau tidak. Pasalnya, sebenarnya tidak semua gigi goyang anak bisa dicabut, contohnya gigi tetap/gigi permanen, kecuali memang termasuk kategori tertentu yang mengharuskan pencabutan.

Adapun alasan lain mengapa gigi goyang anak sebaiknya dicabut dokter gigi anak, yaitu agar rasa sakitnya dapat diminimalkan. Seperti diketahui, anak cenderung mudah rewel dan menangis, sehingga pencabutan gigi dengan bantuan medis seperti anestesi lokal merupakan langkah bijak agar anak tidak terlalu merasakan sakit.

Jadi, intinya, mencabut gigi anak sendiri di rumah sebenarnya boleh-boleh saja, tetapi keamanannya tentu tidak terjamin. Salah-salah, bahkan, justru itu bisa mengundang masalah serius. Oleh karenanya, untuk hasil terbaik, sangat disarankan untuk mencabut gigi anak di fasilitas kesehatan resmi dengan layanan dokter gigi anak berkualitas.

Rekomendasi Dokter Gigi Anak yang Aman Berkualitas

Bagi Anda yang menginginkan pemeriksaan dan penanganan gigi terbaik untuk anak, salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan aman nan berkualitas adalah KMC alias Klinik Mutiara Cikutra.

KMC adalah klinik kesehatan yang memiliki izin resmi Kementerian Kesehatan. Klinik ini didukung oleh tenaga medis profesional, termasuk dokter gigi anak bersertifikat yang berpengalaman di bidangnya.

Jadi, untuk berbagai masalah kesehatan gigi si kecil, Anda bisa memercayakannya pada Klinik Mutiara Cikutra tanpa rasa khawatir.

Yuk, jadwalkan kunjungan Anda bersama si kecil sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Dokter Bedah Mulut: Peran dan Masalah Gigi-Mulut yang Perlu Penanganannya

Dokter Bedah Mulut: Peran dan Masalah Gigi-Mulut yang Perlu Penanganannya

Dokter Bedah Mulut: Peran dan Masalah Gigi-Mulut yang Perlu Penanganannya

 

Umumnya, ketika seseorang mengalami masalah gigi dan mulut, mereka akan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Namun, tahukah Anda? Nyatanya beberapa gangguan kesehatan pada area mulut, gigi, dan rahang tidak sepenuhnya dapat ditangani oleh dokter gigi biasa, melainkan harus melibatkan dokter bedah mulut.

Ini karena beberapa kondisi pasien memang tergolong lebih kompleks sehingga memerlukan penanganan khusus yang lebih spesifik dan terfokus melalui tindakan bedah atau operasi.

Oleh karena itu, dalam kondisi-kondisi tertentu, dokter spesialis bedah mulut berperan penting dalam memastikan diagnosis tepat dan tindakan yang efektif.

Nah, berikut pembahasan lengkap terkait dokter bedah mulut dan berbagai masalah kesehatan yang dapat ditanganinya.

Dokter Bedah Mulut dan Perannya

bedah mulut
Sumber : Envanto

Sesuai namanya, dokter bedah mulut adalah dokter spesialis yang ahli dalam tindakan pembedahan atau operasi untuk penanganan berbagai penyakit terkait mulut, gigi, lidah, dan rahang.

Memiliki gelar Sp.BMMF, dokter ini biasanya juga disebut sebagai dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial. Adapun untuk menyandang gelar ini, mereka yang telah menjadi seorang dokter gigi masih harus menempuh pendidikan spesialis selama kurang lebih 5 hingga 6 tahun.

Selain perlu menguasai ilmu kedokteran gigi, nyatanya cakupan bidang yang ditangani oleh dokter bedah mulut cukup luas sehingga mereka pun perlu menguasai ilmu bedah umum.

Kendati demikian, dokter spesialis bedah mulut tak jarang melakukan kolaborasi penanganan pasien dengan dokter spesialis lain. Beberapa di antaranya, seperti dokter bedah umum, dokter gigi, dokter THT, dokter onkologi, dokter anestesi, hingga dokter ortopedi.

Tujuannya, yaitu agar mereka dapat menangani berbagai kondisi atau masalah kesehatan pasien yang terkait dengan mulut, gigi, lidah, dan rahang secara optimal.

Sebagai kesimpulan, seorang dokter bedah mulut memiliki peran besar dalam memberikan langkah pencegahan, diagnosis, tindakan bedah, hingga pengobatan efektif untuk pasien.

Masalah Gigi dan Mulut yang Perlu Penanganan Dokter Bedah Mulut

bedah mulut
Sumber : Envanto

Berikut beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang sekiranya memerlukan penanganan oleh dokter bedah mulut:

  • Abses di wilayah mulut dan rahang.
  • Gangguan pada fungsi gerak rahang, contohnya trismus alias rahang kaku.
  • Kelainan saraf yang memengaruhi area mulut dan rahang, seperti neuralgia trigeminal.
  • Kelainan di sekitar area mulut dan rahang, contohnya bibir sumbing dan langit-langit mulut.
  • Cedera atau trauma di sekitar area mulut dan rahang, termasuk keretakan tulang rahang, patah, dan dislokasi sendi.
  • Beberapa gangguan tidur yang berhubungan dengan fungsi mulut dan saluran napas, seperti sleep apnea dan mendengkur.
  • Impaksi gigi, yaitu kondisi ketika gigi tumbuh tidak sempurna sehingga sebagian atau keseluruhan bagiannya terjebak di dalam gusi.
  • Berbagai infeksi pada gigi, gusi, maupun jaringan lunak mulut, misalnya abses gigi, abses gusi, atau abses pada jaringan mulut dan lidah.
  • Tumor, kanker, dan kista yang muncul di area mulut dan rahang, termasuk kanker mulut, kanker lidah, kanker kelenjar ludah, serta kista gigi.
  • Masalah pada sendi temporomandibular (TMJ). Ini adalah sendi penghubung rahang dengan tengkorak yang membuat rahang dapat bergerak.
  • Masalah terkait struktur atau posisi rahang dan gigi yang tidak sesuai. Misalnya gigi tonggos (overbite), rahang bawah terlalu menonjol (underbite), dan rahang bawah terlalu mundur (retrognathia).
  • Berbagai masalah atau gangguan pada gigi dan gusi yang membutuhkan penanganan berupa tindakan pembedahan/operasi. Contohnya gigi retak, periodontitis, gingivitis, dan lain-lain.

Rekomendasi Layanan Dokter Bedah Mulut Berkualitas

Bagi Anda yang ingin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut, Anda bisa mempertimbangkan KMC alias Klinik Mutiara Cikutra sebagai pilihan utama.

Pasalnya, klinik berkualitas yang berizin resmi Kementerian Kesehatan ini menyediakan berbagai layanan kesehatan. Salah satunya ada layanan kesehatan gigi dan mulut bagi anak-anak hingga orang dewasa.

Di Klinik Mutiara Cikutra kini tersedia beberapa layanan praktik untuk kesehatan gigi dan mulut, yaitu:

  • Dokter gigi.
  • Dokter spesialis gigi anak.
  • Dokter spesialis bedah mulut.

Sangat lengkap, bukan? Bagi Anda yang tertarik, silakan datang langsung ke klinik utama Mutiara Cikutra yang berlokasi di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Yuk, tunggu apa lagi? Jadwalkan kunjungan dan pemeriksaan Anda sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/