Klinik Mutiara Cikutra

Persalinan di Rumah, Aman atau Berisiko? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Persalinan di Rumah, Aman atau Berisiko? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Persalinan di Rumah, Aman atau Berisiko? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

 

Tak dimungkiri bahwa setiap ibu pastinya menginginkan proses persalinan yang aman, nyaman, dan sesuai harapan. Kini, seiring berkembangnya zaman, makin berjamur pula berbagai pilihan fasilitas/layanan kesehatan untuk melahirkan.

Hal ini acap kali menjadi pertimbangan penting bagi para ibu hamil yang akan memasuki masa bersalin, mengingat persalinan merupakan salah satu momen berharga dalam hidup seorang ibu.

Namun, meski bersalin di fasilitas kesehatan resmi sudah sangat umum menjadi pilihan utama, nyatanya tak sedikit ibu yang justru penasaran dengan opsi melahirkan di rumah.

Lantas, apakah opsi ini aman dan patut dicoba? Apa saja kelebihan serta kekurangannya? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut!

persalinan
Sumber : Envanto

Mengapa Sebagian Orang Memilih Bersalin di Rumah?

Meskipun menuai pro kontra, faktanya cukup banyak ibu yang merasa tertarik untuk melakukan persalinan di rumah. Alasannya pun bisa sangat beragam, beberapa di antaranya yaitu:

  • Dianggap bisa menghemat biaya.
  • Skeptis terhadap pelayanan fasilitas/layanan kesehatan terdekat.
  • Ingin melahirkan di tempat nyaman yang familier, yaitu di rumah sendiri.
  • Kurangnya fasilitas/layanan kesehatan melahirkan di lokasi tempat tinggal ibu.
  • Terbatasnya akses transportasi untuk mengunjungi fasilitas/layanan kesehatan.
  • Adanya keinginan untuk lebih mengendalikan sendiri bagaimana proses bersalin berlangsung.
  • Keinginan ibu atau keluarga untuk melakukan persalinan normal tanpa adanya intervensi medis.
  • Ibu merasa malu dan tidak nyaman dengan kehadiran orang lain, terutama jika ditangani oleh dokter obgyn laki-laki.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, melahirkan di rumah memang memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya, yaitu bisa menghemat biaya—atau setidaknya, biayanya lebih rendah daripada bersalin di fasilitas kesehatan resmi.

Selain itu, sebagian ibu memilih melahirkan di rumah dikarenakan faktor kenyamanan dan lingkungan yang lebih familier. Begitu pula dengan privasi serta kebebasan tertentu saat momen bersalin.

Risiko Melakukan Persalinan di Rumah

persalinan
Sumber : envanto

Kendati memiliki sejumlah kelebihan, bukan berarti persalinan di rumah 100% aman. Terlebih jika tidak didampingi oleh tenaga medis profesional yang ahli dan berpengalaman. Salah-salah justru bisa  memunculkan risiko-risiko tertentu. Inilah yang menjadi kekurangan terbesar bersalin di rumah, yaitu faktor keamanan.

Berdasarkan penelitian, melahirkan di rumah sering kali dikaitkan dengan risiko berbahaya yang lebih tinggi dibanding bersalin di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau klinik. Risiko-risiko tersebut meliputi kejang, gangguan sistem saraf, dan dalam kondisi tertentu bahkan bisa berujung pada kematian bayi maupun sang ibu.

Untuk lebih detailnya, berikut beberapa kekurangan melahirkan di rumah:

  • Fasilitas dan peralatan medis tidak lengkap.
  • Risiko keamanan yang lebih rendah, terlebih jika hanya dibantu oleh orang nonmedis tanpa pengetahuan dan keahlian khusus.
  • Terbatasnya akses ke fasilitas medis darurat. Hal ini bisa sangat fatal jika tiba-tiba terjadi pendarahan hebat atau muncul masalah-masalah gawat tak terduga lainnya.
  • Tidak semua kehamilan cocok dan memungkinkan untuk melakukan persalinan di rumah. Misalnya kehamilan kembar, posisi bayi sungsang, ibu memiliki riwayat komplikasi, ibu memiliki penyakit atau kondisi tertentu seperti hipertensi dan diabetes gestasional.

Intinya, keputusan untuk melahirkan di rumah tidak boleh dianggap sepele. Harus benar-benar dengan pertimbangan dan persiapan yang matang, termasuk rencana darurat jika sewaktu-waktu memerlukan rujukan cepat ke rumah sakit atau klinik kesehatan.

Namun, jika Anda memprioritaskan keamanan, maka opsi bersalin di fasilitas kesehatan resmi tentunya jauh lebih baik dibanding melahirkan di rumah tanpa pengawasan tenaga medis profesional.

KMC, Rekomendasi Tempat Bersalin Aman dan Senyaman Rumah Sendiri

Nah, bagi Anda yang tertarik melakukan persalinan normal di fasilitas kesehatan resmi, Klinik Mutiara Cikutra (KMC) bisa menjadi pilihan terbaik. Sebab, ini adalah klinik kesehatan berkualitas yang telah mendapat izin resmi dari Kementerian Kesehatan.

Klinik ini berkomitmen mendukung penuh proses persalinan normal yang aman dan nyaman, berdedikasi memberikan pelayanan seramah keluarga serta tempat bersalin yang senyaman rumah sendiri.

Terlebih, Klinik Mutiara Cikutra didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan, sehingga sangat cocok untuk Anda yang kurang nyaman ditangani dokter lawan jenis.

Terdiri dari beberapa cabang, Klinik Mutiara Cikutra tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Jadi, bagi Anda yang tertarik bisa menyesuaikan lokasi terdekat dari tempat tinggal Anda.

Tunggu apa lagi? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda ke KMC dan dapatkan pengalaman persalinan terbaik dalam hidup Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/home-birth/art-20046878

Demam Berdarah pada Si Kecil: Cegah dan Tangani Lebih Cepat Bersama Dokter Anak

Demam Berdarah pada Si Kecil: Cegah dan Tangani Lebih Cepat Bersama Dokter Anak

Demam Berdarah pada Si Kecil: Cegah dan Tangani Lebih Cepat Bersama Dokter Anak

 

Dari sekian banyak penyakit di sekitar kita, salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah, terutama pada anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka memang belum sekuat orang dewasa.

Namun, lantaran gejala demam berdarah cenderung mirip dengan penyakit biasa, hal ini sering membuat kewaspadaan orang tua menurun. Hasilnya, banyak dari mereka yang terlambat menyadari bahwa sang buah hati sedang terjangkit penyakit serius.

Padahal, demam berdarah sangat memerlukan penanganan yang cepat dan tepat guna mencegah terjadinya komplikasi yang bisa mengundang masalah lebih serius.

Nah, di sini lah peran dokter anak menjadi sangat krusial. Sebab, dengan pemantauan dan diagnosis akurat dari dokter anak, orang tua juga dapat melakukan penanganan yang sesuai sejak munculnya gejala awal.

Demam Berdarah, Penyebab dan Gejalanya

demam berdarah
Sumber : Envanto

Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Oleh sebab itu, penyakit ini juga sering disebut DBD alias demam berdarah dengue. Adapun virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang memiliki ciri berwarna hitam dengan garis-garis putih seperti belang di bagian punggung dan kakinya.

Umumnya, penyakit ini sering muncul di wilayah atau daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia, utamanya saat musim hujan ketika populasi nyamuk cenderung meningkat.

Demam berdarah sebenarnya dapat menyerang siapa saja, tetapi tak dimungkiri bahwa anak-anak memang lebih rentan terjangkit penyakit ini. Kendati demikian, selain anak-anak, ada beberapa kelompok lain dengan faktor risiko lebih tinggi terserang penyakit ini.

Misalnya wanita yang sedang hamil, lansia (orang lanjut usia/orang tua), orang dengan daya tahan tubuh lemah, dan orang yang sebelumnya sudah pernah terjangkit demam berdarah.

Lantas, apa saja gejala dari demam berdarah? Secara umum, gejala utamanya adalah demam tinggi (sekitar 39°-40° C) secara mendadak, kemudian turun selama beberapa hari sebelum akhirnya kembali naik.

Namun, selain itu, biasanya demam berdarah juga disertai dengan gejala-gejala lain, seperti:

  • Tubuh lemas
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan hilang
  • Otot dan sendi sakit
  • Sakit kepala yang parah
  • Bagian belakang mata nyeri
  • Muncul ruam kemerahan (timbul atau tidak timbul)

Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak

demam berdarah
Sumber : Envanto

Jika Anda merasa bahwa si kecil kemungkinan terjangkit penyakit demam berdarah, ada beberapa pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan. Berikut beberapa di antaranya:

Kompres Dingin atau Berikan Obat Pereda Nyeri

Gejala awal munculnya demam berdarah adalah demam tinggi. Oleh karena itu, memberikan kompres dingin menjadi salah satu pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan.

Gunakan kain atau handuk bersih yang telah direndam di dalam air dingin, lalu kompreskan ke beberapa bagian tubuh anak seperti dahi, lipatan siku, ketiak, hingga selangkangan.

Adapun alternatif lain jika Anda ingin mempercepat demam anak turun, Anda bisa memberikan obat pereda nyeri seperti paracetamol.

Pastikan Anak Beristirahat dengan Cukup

Istirahat yang cukup juga dapat membantu si kecil agar kondisi kesehatannya dapat pulih dengan lebih cepat.

Berikan Makanan Bergizi dengan Asupan Bernutrisi

Makanan sehat nan bergizi dan bernutrisi juga terbilang bisa membantu memperkuat imun anak agar dapat melawan infeksi virus dengue yang menyebabkan penyakit DBD.

Berikan Banyak Cairan

Cairan seperti air putih, sup hangat, dan sejenisnya juga merupakan salah satu pertolongan pertama penyakit demam berdarah. Sebab, DBD memang bisa meningkatkan risiko dehidrasi karena adanya gejala demam tinggi, diare, muntah,dan lain-lain.

Namun, perlu diingat bahwa apabila anak tak kunjung sembuh, bahkan setelah pemberian sejumlah pertolongan pertama, maka saatnya Anda membawa mereka ke dokter anak untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Rekomendasi Dokter Anak

dokter anak
Sumber : Envanto

Nah, salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan terbaik yang menyediakan layanan dokter anak adalah Klinik Mutiara Cikutra (KMC). Ini adalah klinik yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan, berdedikasi memberikan pelayanan seramah keluarga dan tempat yang nyaman senyaman rumah sendiri.

Di sini tersedia berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan poli anak yang didukung oleh dokter spesialis anak bersertifikat dan profesional, sehingga dipastikan ahli di bidangnya.

Dengan ruang poli yang nyaman serta dokter yang ramah anak, Anda dan buah hati dijamin bisa mendapatkan pengalaman berobat berkualitas nan menyenangkan di Klinik Mutiara Cikutra.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadwalkan kunjungan Anda dan si kecil ke KMC sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

ASI Tidak Keluar? Poli Laktasi Bandung Ini Siap Bantu!

ASI Tidak Keluar? Poli Laktasi Bandung Ini Siap Bantu!

ASI Tidak Keluar? Poli Laktasi Bandung Ini Siap Bantu!

 

Masa kehamilan, persalinan, hingga menyusui merupakan momen-momen penting nan berkesan bagi sebagian besar ibu di seluruh dunia. Kendati demikian, umumnya, orang-orang hanya akan fokus pada masa kehamilan dan persalinan. Padahal, sebenarnya tahap menyusui juga tak kalah krusialnya.

Pasalnya, ASI alias air susu ibu adalah sumber nutrisi utama yang paling ideal bagi bayi baru lahir. Sayangnya, ternyata tidak semua ibu langsung bisa memberikan ASI eksklusif kepada buah hati setelah melahirkan. Mengapa?

Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini. Anda akan menemukan informasi penyebab ASI tidak keluar, hal yang harus Anda lakukan jika mengalaminya, hingga rekomendasi poli laktasi Bandung—khusus bagi Anda para warga Bandung!

Penyebab ASI Tidak Keluar

ASI
Sumber : Envanto

Salah satu tantangan/hambatan sekaligus masalah meresahkan yang cukup sering dialami oleh ibu yang baru melahirkan (pejuang ASI) adalah tidak keluarnya ASI. Padahal, bayi sangat membutuhkan nutrisi dari air susu ibu ini untuk menunjang tumbuh kembang mereka.

Memang, ada ibu yang bisa langsung menyusui sesaat setelah melahirkan atau ketika melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Namun, nyatanya ada juga ibu yang baru bisa menyusui setelah hari kedua dan ketiga pasca-melahirkan. Itu pun terkadang dengan kuantitas yang tidak optimal sehingga pemberian ASI juga menjadi tidak maksimal.

Lantas, apa kira-kira penyebab ASI tidak keluar atau tidak lancar? Berikut beberapa di antaranya:

  • Stres. Terlebih lagi, seorang ibu mengalami proses persalinan yang traumatik. Sebab, stres cukup memengaruhi penurunan hormon oksitosin yang memiliki peran penting dalam produksi ASI. Ini bisa berujung pada ASI tidak/susah keluar.
  • Kelahiran prematur. Ini bisa menghambat produksi ASI karena ketidaksiapan hormon, minimnya stimulasi dari isapan bayi (biasanya tidak sekuat bayi normal), hingga kemungkinan stres emosional ibu.
  • Kelelahan. Rasa lelah biasanya datang dari kurang tidur atau hal-hal sejenisnya, dan ini cukup sering dialami oleh ibu yang baru saja melakukan persalinan.
  • Pemberian cairan infus saat bersalin. Hal ini bisa membuat payudara bengkak sehingga ASI menjadi sulit keluar sampai payudara kembali normal.
  • Ibu memiliki kondisi tertentu, seperti obesitas, kanker payudara, anemia, dan lain-lain.
  • Terjadi masalah pada plasenta sehingga produksi ASI tertunda.
  • Ibu memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Cara menyusui keliru, seperti perlekatan yang kurang tepat.
  • Ibu kehilangan banyak darah usai melahirkan.
  • Efek samping obat-obatan tertentu.

Hal yang Harus Dilakukan ketika ASI Tidak Keluar

ASI
Sumber : Envanto

Jika Anda saat ini kebingungan karena ASI tidak bisa keluar atau tidak lancar, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:

  • Mempelajari posisi menyusui yang tepat agar tidak keliru. Pastikan mulut bayi melekat dengan benar ke payudara dan jangan menyusui melalui salah satu payudara saja.
  • Melakukan kontak kulit dengan bayi untuk merangsang oksitosin dan prolaktin. Keduanya merupakan hormon yang berperan dalam produksi ASI.
  • Memompa ASI dan menyusui secara rutin agar payudara terus-menerus mendapat rangsangan untuk memproduksi ASI.
  • Merelaksasikan tubuh agar bisa melancarkan pelepasan hormon laktasi yang berperan dalam proses pengeluaran ASI.
  • Minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi, sekaligus sebagai upaya untuk mencegah produksi ASI menurun.
  • Melakukan pijat payudara (pijat laktasi) guna memperlancar peredaran darah dan produksi ASI.
  • Beristirahat dengan baik, jangan stres, dan pastikan mengonsumsi makanan sehat bergizi.
  • Berkonsultasi ke poli laktasi.

Rekomendasi Poli Laktasi Bandung Berkualitas

Apabila Anda telah mencoba cara-cara di atas, tetapi ASI tak kunjung keluar atau tidak lancar, maka saatnya Anda mengambil langkah bijak: segera berkonsultasi ke poli laktasi.

Nah, khusus para warga Bandung, salah satu rekomendasi fasilitas kesehatan terbaik di Kota Kembang yang menawarkan layanan poli laktasi Bandung berkualitas adalah Klinik Mutiara Cikutra alias KMC.

Di poli laktasi Bandung milik Klinik Mutiara Cikutra ini, tersedia berbagai pelayanan seputar menyusui. Beberapa di antaranya, seperti:

  • Konsultasi laktasi
  • Edukasi menyusui
  • Penyimpanan ASI
  • Pemeriksaan payudara
  • Pijat oksitosin dan laktasi

Namun, selain layanan umum di atas, KMC juga menyediakan induksi dan relaktasi. Induksi berguna untuk merangsang produksi ASI pada wanita yang tidak sedang hamil (contohnya jika ibu mengadopsi bayi), sedangkan relaktasi bisa membantu ibu yang sempat berhenti menyusui untuk kembali memproduksi ASI.

Jadi, yuk, segera konsultasikan berbagai permasalahan laktasi/menyusui Anda di poli laktasi Bandung Klinik Mutiara Cikutra! Silakan datang langsung ke Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Pentingnya Dukungan Emosional saat Bersalin, Lengkap Rekomendasi Tempat Persalinan Bandung Terbaik

Pentingnya Dukungan Emosional saat Bersalin, Lengkap Rekomendasi Tempat Persalinan Bandung Terbaik

Pentingnya Dukungan Emosional saat Bersalin, Lengkap Rekomendasi Tempat Persalinan Bandung Terbaik

Selain tempat persalinan yang berkualitas, salah satu hal terpenting yang dibutuhkan oleh seorang ibu ketika bersalin adalah dukungan emosional, khususnya dari orang-orang terdekat seperti pasangan dan keluarga. Namun, perlu diketahui bahwa dukungan emosional dari tenaga kesehatan juga sama pentingnya.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memilih tempat persalinan yang tidak hanya unggul secara fasilitas, tetapi juga dalam pendekatan yang ramah dan suportif terhadap ibu.

Nah, bagi Anda yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, artikel ini hadir dengan rekomendasi tempat persalinan Bandung terbaik. Selain itu, terdapat juga informasi lain terkait hal-hal yang dapat memengaruhi proses persalinan.

Penasaran? Berikut pembahasan lengkapnya khusus untuk Anda.

Hal-Hal yang Dapat Memengaruhi Proses Bersalin

persalinan
Sumber : Envanto

Proses bersalin dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari segi mental, fisik, maupun lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Anda setidaknya harus memahami faktor-faktor tersebut agar Anda bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik menjelang momen persalinan. Berikut beberapa di antaranya:

Dukungan Emosional dan Mental

Selain dukungan emosional dari orang-orang terdekat, faktor mental dari diri sang ibu juga memengaruhi proses persalinan. Hal ini mencakup stres atau kecemasan berlebihan yang dapat berpengaruh pada hormon.

Kondisi Ibu dan Janin

Kondisi fisik (kesehatan) ibu, misalnya memiliki penyakit kronis atau kondisi lainnya, dapat memengaruhi kelancaran persalinan. Begitu pula dengan kondisi janin, seperti posisi dan ukurannya. Sebab, janin yang besar atau berada pada posisi tidak normal dapat menyulitkan proses bersalin.

Pengalaman dan Pengetahuan

Ibu yang telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dari persalinan sebelumnya biasanya akan memiliki reaksi yang berbeda dengan ibu baru. Mereka umumnya cenderung lebih tenang dan mampu bekerja sama saat persalinan.

Faktor Medis

Adanya kondisi medis tertentu, seperti hipertensi, diabetes, dan lainnya dapat meningkatkan risiko komplikasi saat bersalin. Selain itu, intervensi medis seperti pemberian obat perangsang kontraksi, anestesi, ataupun operasi caesar juga dapat memengaruhi jalannya proses persalinan.

Tempat Bersalin dan Lingkungan Persalinan

Lingkungan yang nyaman, dukungan suportif dari tenaga medis, dan fasilitas memadai di tempat bersalin tak dimungkiri juga memegang peran krusial saat proses bersalin. Paslnya, faktor-faktor ini sangat penting bagi kenyamanan dan keamanan ibu.

Mengapa Dukungan Emosional Penting saat Bersalin?

Dukungan emosional menjadi salah satu faktor terpenting saat seorang ibu akan bersalin, mengingat hal ini dapat memengaruhi kondisi fisik hingga mental mereka.

Ibu yang melakukan persalinan dengan pendampingan orang terdekat seperti pasangan, keluarga, bahkan tenaga medis cenderung akan lebih tenang (tingkat kecemasan menurun). Pasalnya, ketika ibu merasa didukung, dihargai, dan didengarkan, umumnya mereka akan lebih mampu mengatasi tantangan-tantangan yang terjadi selama proses persalinan.

Dukungan emosional ini dapat memberikan rasa aman dan membantu mereka tak merasa kesepian. Hal ini memberi kekuatan bahwa mereka tak sendiri menghadapi masa sulit ini. Terlebih lagi, apabila ditemukan masalah-masalah seperti komplikasi ataupun hal-hal kurang menyenangkan lainnya.

Dengan dukungan emosional, rasa percaya diri seorang ibu bisa meningkat secara drastis. Hal ini juga dapat membantu mengurangi rasa sakit yang mereka alami selama proses persalinan berlangsung.

Rekomendasi Tempat Persalinan Bandung Terbaik

persalinan
Sumber : Envanto

 

Setelah pembahasan di atas, tentu kini Anda sudah lebih tahu bahwa ternyata sejumlah faktor dapat memengaruhi proses persalinan. Selain dukungan emosional dan faktor lainnya, tempat bersalin serta lingkungan persalinan juga sangat bisa memengaruhi kelancaran persalinan seorang ibu.

Jadi, wajar jika Anda pun menginginkan untuk melakukan persalinan di tempat yang berkualitas. Nah, bagi Anda warga Bandung, salah satu fasilitas kesehatan terbaik dengan layanan persalinan Bandung berkualitas yang dapat Anda jadikan pilihan adalah Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

KMC adalah klinik yang sangat mengutamakan kenyamanan dan keamanan pasien. Terbukti dari fasilitasnya yang lengkap, tempatnya yang senyaman rumah, hingga pelayanannya yang hangat seramah keluarga.

Terlebih lagi, KMC juga didukung oleh tim dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan. Jadi, Anda bisa melakukan pemeriksaan kehamilan hingga persalinan dengan lebih nyaman.

Tak hanya dokter, para staf di sini pun ramah, suportif, dan berdedikasi tinggi dalam membantu kelancaran proses persalinan Anda. Selain itu, untuk menambah kenyamanan Anda sebagai pasien, Klinik Mutiara Cikutra juga menawarkan ruang inap bersalin yang super homey—senyaman rumah sendiri.

Dengan berbagai keunggulan ini, Klinik Mutiara Cikutra menjadi solusi sempurna bagi Anda yang menginginkan persalinan Bandung yang aman, nyaman, dan berkualitas.

Bagaimana? Tertarik mencoba? Yuk, segera jadwalkan kunjungan Anda!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Penyebab Mommy Wrist, Kenali Gejala dan Solusinya Bersama Dokter Saraf Bandung Terbaik

Penyebab Mommy Wrist, Kenali Gejala dan Solusinya Bersama Dokter Saraf Bandung Terbaik

Penyebab Mommy Wrist, Kenali Gejala dan Solusinya Bersama Dokter Saraf Bandung Terbaik

 

Salah satu gangguan yang kerap kali dialami oleh para new moms alias ibu baru adalah rasa nyeri yang muncul di pergelangan tangan (mommy wrist). Seperti diketahui, ketika seorang ibu memiliki bayi atau balita, mereka cenderung mengalami perubahan fisik seiring dengan rutinitas padat merawat buah hati kesayangan.

Meski tampak sepele, kondisi ini sebenarnya tidak boleh diabaikan begitu saja karena dapat berdampak signifikan terhadap kenyamanan hingga kualitas hidup seorang ibu. Oleh karena itu, apabila Anda mengalami hal ini, khususnya jika berdomisili di Bandung, jangan ragu-ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter saraf Bandung.

Nah, di akhir artikel, Anda bisa mendapat rekomendasi dokter saraf Bandung terbaik yang jaraknya dekat dari lokasi Anda. Selain itu, Anda juga akan menemukan informasi-informasi menarik seputar mommy wrist—mulai dari penyebab, gejala, hingga solusinya.

Berikut informasi lengkapnya yang telah dirangkum khusus untuk Anda!

Penyebab dan Gejala Mommy Wrist

mommy wrist
Sumber : Envanto

Melansir American Society for Surgery of the Hand (ASSH), mommy wrist atau mommy’s thumb merupakan kondisi yang secara resmi disebut “de Quervain’s tenosynovitis” atau tendonitis dalam ranah medis. Penyebabnya adalah peradangan ataupun iritasi pada area tendon tangan.

Kondisi ini biasanya sering dialami oleh new mom atau orang yang mengasuh bayi/balita. Mengapa demikian? Sebab, sejumlah aktivitas seperti menyusui, menggendong, dan sejenisnya sering kali mengharuskan tangan berada dalam posisi yang tidak ideal secara berulang kali.

Meski terlihat seperti aktivitas biasa, tekanan yang terus-menerus terjadi dapat memunculkan gangguan pada pergelangan tangan atau rasa sakit di bagian pangkal ibu jari. Jika dibiarkan, maka kondisi ini bisa saja berkembang menjadi gangguan jangka panjang yang lebih serius.

Lantas, apa gejala dari mommy wrist ini? Gejala yang paling umum terjadi adalah munculnya rasa nyeri pada sisi ibu jari pergelangan tangan sehingga tidak dapat digerakkan secara leluasa.

Dalam kasus tertentu, tangan bahkan akan sulit digunakan untuk berkegiatan sehari-hari. Misalnya, seperti mengangkat/menggendong anak, membuka stoples, atau sekadar memutar gagang pintu.

Apabila sudah sampai di tahap yang lebih parah lagi, ibu jari Anda pun bisa mengalami pembengkakan hingga infeksi dan peradangan. Jika tidak segera ditangani, maka rasa sakitnya akan makin menjadi-jadi.

Solusi Mommy Wrist

mommy wrist
Sumber : Envanto

Adapun untuk solusi mommy wrist ini bisa Anda coba tangani dengan beberapa cara seperti berikut:

  • Melakukan terapi tangan.
  • Menyesuaikan penggunaan tangan.
  • Menggunakan belat yang berfungsi sebagai penyangga agar gejalanya bisa sedikit berkurang.
  • Mengistirahatkan tangan, usahakan agar Anda tidak melakukan gerakan ibu jari yang berulang-ulang.
  • Menggunakan obat antiradang yang dapat membantu mengurangi rasa sakit, seperti ibuprofen, naproxen, dan tylenol.

Jika solusi-solusi di atas masih dirasa kurang manjur, maka saatnya Anda berkonsultasi dengan tenaga medis yang lebih ahli seperti dokter saraf.

Rekomendasi Dokter Saraf Bandung Terbaik

Nah, bagi Anda yang berdomisili di Bandung dan sedang mencari rekomendasi dokter saraf Bandung terbaik, Anda bisa berkunjung ke Klinik Mutiara Cikutra (KMC)—yang klinik utamanya kebetulan juga berlokasi di Kota Kembang.

Klinik Mutiara Cikutra merupakan sebuah fasilitas kesehatan berkualitas dan tepercaya yang telah mendapat izin resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Klinik ini menawarkan tempat yang senyaman rumah dan pelayanan yang seramah keluarga. Cocok bagi Anda yang mengutamakan kualitas dan kenyamanan.

Di Klinik Mutiara Cikutra sendiri tersedia berbagai layanan kesehatan, termasuk salah satunya layanan kesehatan keluarga. Adapun layanan ini terdiri dari dokter umum, THT, internis (spesialis penyakit dalam), poli gigi, hingga poli saraf.

Layanan kesehatan poli saraf di KMC didukung oleh tim dokter spesialis saraf bersertifikat yang dipastikan ahli dan berpengalaman di bidangnya. Mereka siap menangani berbagai keluhan, gangguan, dan masalah sistem saraf yang Anda alami.

Beberapa di antaranya, seperti keluhan sakit kepala kronis, nyeri pada tulang belakang, epilepsi, stroke, mommy wrist, dan masih banyak lagi. Intinya, di Klinik Mutiara Cikutra, Anda bisa mendapat pelayanan lengkap, mulai dari tahap diagnosis, penanganan, hingga pengobatan.

Bagaimana? Apa Anda tertarik? Jika iya, yuk segera kunjungi dokter saraf Bandung terbaik di Klinik Mutiara Cikutra yang berlokasi di Jl. Cikutra No. 115 Blok A-B, Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

Dokter Kandungan, Apa Bedanya dengan Bidan?

Dokter Kandungan, Apa Bedanya dengan Bidan?

Dokter Kandungan, Apa Bedanya dengan Bidan?

 

Masa kehamilan dan persalinan merupakan dua momen paling penting, berkesan, sekaligus kompleks dalam hidup seorang perempuan. Wajar jika kedua hal ini membutuhkan perhatian ekstra, termasuk pendampingan tenaga medis profesional selama menjalaninya.

Berbicara mengenai kehamilan dan persalinan, tentunya Anda sudah tidak asing dengan tenaga medis profesional seperti dokter kandungan dan bidan, bukan? Kendati demikian, bisa saja sebenarnya Anda masih keliru menganggap keduanya serupa, padahal sebenarnya tidak.

Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan Anda sejumlah informasi menarik terkait dokter kandungan dan bidan. Mulai dari definisinya, perbedaan antara keduanya, hingga apa-apa saja yang bisa mereka tangani.

Penasaran? Langsung saja, berikut informasi selengkapnya untuk Anda. Yuk, simak hingga tuntas!

Pengertian Dokter Kandungan

konsultasi obgyn
Sumber Envanto

Dokter kandungan atau dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) adalah dokter yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus pada hal-hal seputar masalah kesehatan reproduksi perempuan. Contohnya seperti kehamilan, persalinan, dan persoalan kesehatan reproduksi lainnya.

Jadi, dokter spesialis satu ini memang berfokus untuk menangani berbagai kondisi terkait sistem reproduksi perempuan. Tidak hanya terkait kehamilan dan persalinan, tetapi juga hal-hal seperti menstruasi dan menopause.

Jika berbicara dari segi cabang ilmunya, obstetri atau kebidanan fokus pada kesehatan perempuan sebelum kehamilan, selama masa kehamilan, saat melahirkan, hingga periode pascapersalinan.

Sementara itu, ginekologi merupakan ilmu kedokteran yang fokus pada masalah kesehatan sistem reproduksi wanita secara umum. Misalnya gangguan kesehatan pada rahim, ovarium, payudara, dan lain-lain.

Biasanya, dokter obgyn ini juga bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya dalam menangani gangguan atau masalah kesehatan tertentu. Sebut saja salah satu contohnya seperti merancang promil alias program hamil/kehamilan bagi pasangan bersama dokter spesialis andrologi.

Adapun beberapa prosedur yang dapat dilakukan oleh dokter kandungan/obgyn adalah persalinan (termasuk operasi caesar); operasi untuk memperbaiki cedera organ panggul; USG panggul (untuk pemeriksaan organ panggul dan memantau kehamilan); histerektomi; tes kesuburan perempuan, dan lain-lain.

Perbedaan Dokter Kandungan dan Bidan

konsultasi obgyn
sumber : Envanto

 

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tingkat pendidikan, cakupan keahlian, serta jenis layanan yang mereka berikan dalam perawatan kehamilan dan persalinan.

Untuk menjadi seorang bidan, seseorang harus menempuh program pendidikan profesi kebidanan yang biasanya tersedia dalam jenjang pendidikan D3 maupun D4. Setelahnya, apabila ingin membuka praktik, maka harus memiliki sertifikat kompetensi sebagai bukti dan penunjang atas kemampuannya di bidang kebidanan.

Di sisi lain, dokter kandungan (obgyn) harus menempuh pendidikan sarjana kedokteran terlebih dahulu, kemudian menjalani koasisten (koas), lalu dilanjutkan dengan ujian kompetensi dokter sebagai tahapan sebelum resmi menjadi dokter umum. Setelah melalui semua proses tersebut, barulah mereka boleh mengambil spesialis kandungan/obgyn.

Oleh karena itu, dokter kandungan memiliki kompetensi yang lebih mumpuni dibandingkan bidan. Mereka juga memiliki keahlian lebih dalam menangani kehamilan risiko tinggi dan berbagai prosedur medis yang lebih kompleks.

Di sisi lain, pada umumnya tindakan yang dapat dilakukan oleh seorang bidan hanya terbatas pada hal-hal umum, seperti kehamilan normal dan persalinan normal (tanpa komplikasi)—bukan yang kompleks. Sebab, dari segi peralatan yang dimilikinya pun lebih terbatas.

Bagaimana? Setelah mengetahui lebih dalam terkait perbedaan keduanya, Anda tertarik untuk berkonsultasi dan melakukan persalinan di mana? Jika Anda masih bingung, Anda bisa mempertimbangkan Klinik Mutiara Cikutra (KMC).

Ini adalah sebuah klinik yang menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk Layanan Kesehatan Ibu yang mencakup yoga prenatal, poli spesialis kandungan, layanan persalinan, hingga  fototerapi.

Selain pelayanan seramah keluarga serta tempat yang senyaman rumah, Klinik Mutiara Cikutra juga didukung oleh dokter obgyn yang semuanya adalah perempuan dan pastinya bersertifikat resmi, sehingga dijamin ahli di bidangnya.

Jadi, bagi Anda yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan dengan fasilitas lengkap nan modern serta dokter kandungan yang sesama perempuan, KMC bisa menjadi solusi terbaik. Klinik berkualitas ini siap menemani Anda selama masa-masa kehamilan hingga proses persalinan dan pascapersalinan.

Yuk, kunjungi Klinik Mutiara Cikutra sekarang juga!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/program-hamil/bidan-atau-dokter-kandungan-untuk-program-hamil/

 

Pentingnya Poli Laktasi bagi Ibu Menyusui

Pentingnya Poli Laktasi bagi Ibu Menyusui

Pentingnya Poli Laktasi bagi Ibu Menyusui

 

Masa kehamilan adalah salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup seorang ibu. Wajar jika banyak persiapan yang harus dilakukan selama periode ini, termasuk mempersiapkan diri untuk menyusui setelah melahirkan.

Namun, tak dimungkiri bahwa meskipun banyak ibu yang sudah mempersiapkan diri dengan baik, ada kalanya akan tetap muncul sejumlah kendala ataupun tantangan dalam proses menyusui.

Nah, di sinilah poli laktasi memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan dukungan medis dan edukasi untuk membantu para ibu mengatasi berbagai masalah menyusui.

Dengan adanya layanan layanan ini, diharapkan para ibu dapat merasa lebih percaya diri dan siap memberikan ASI terbaik untuk buah hati mereka.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan poli laktasi? Mengapa penting bagi ibu menyusui? Apa saja manfaatnya? Dan kapan waktu yang tepat untuk mengunjunginya?

Tenang, semua pertanyaan tersebut akan terjawab lengkap dalam artikel ini. Jadi, Anda tidak perlu khawatir melewatkan informasi-informasi penting seputar layanan poli laktasi. Langsung saja, yuk, simak detailnya berikut!

Laktasi
Sumber : Envanto

Seputar tentang Poli Laktasi

Poli laktasi adalah sebuah layanan kesehatan dengan tenaga medis profesional sebagai konselor laktasi. Ini merupakan fasilitas kesehatan tempat para ibu dapat berkonsultasi terkait berbagai hal yang menyangkut proses laktasi (menyusui).

Layanan ini hadir sebagai solusi untuk para ibu menyusui agar mereka dapat mengatasi segala kendala ataupun tantangan yang berkaitan dengan pemberian ASI untuk si kecil.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berkunjung ke poli laktasi? Meskipun ini termasuk layanan kesehatan seputar persoalan menyusui, tetapi sebenarnya konsultasi laktasi sudah diperlukan bahkan sejak mengandung alias saat masa kehamilan.

Pasalnya, berdasarkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ibu setidaknya perlu konsultasi laktasi sebanyak tujuh kali sejak masa kehamilan hingga bayi lahir dan masuk masa menyusui. Berikut detailnya:

  • Konsultasi 1: Saat kehamilan memasuki usia 28 minggu/trimester 2.
  • Konsultasi 2: Saat kehamilan memasuki usia 36 minggu/trimester 3.
  • Konsultasi 3: Segera setelah persalinan (1-3 hari), saat inisiasi menyusui dini (IMD).
  • Konsultasi 4: 1-2 pekan setelah persalinan.
  • Konsultasi 5: Sebulan setelah persalinan (nifas hari ke-40)
  • Konsultasi 6: 3-4 bulan setelah persalinan (early infancy).
  • Konsultasi 7: Enam bulan setelah persalinan, saat mulai MPASI pada bayi.

Selanjutnya, Anda bisa melakukan konsultasi tambahan apabila memang diperlukan. Contohnya ada kendala tertentu seperti permasalahan terkait persiapan ibu yang harus kembali bekerja, memiliki bayi kembar, ASI kurang, dan kondisi-kondisi khusus lainnya.

Apa Pentingnya Poli Laktasi bagi Ibu Menyusui?

Laktasi
Sumber : Envanto

Selain penanganan masalah terkait proses laktasi, poli laktasi juga sekaligus berperan sebagai wadah untuk membantu meningkatkan kesadaran para ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama bayi lahir ke dunia.

Jadi, layanan kesehatan ini memang penting karena dapat membantu para ibu dari berbagai sisi, baik dari segi medis, mental, hingga edukasi bermanfaat terkait proses laktasi.

Dengan dukungan tepat yang ditawarkan fasilitas kesehatan ini, Anda sebagai ibu/calon ibu bisa mengoptimalkan pemberian ASI eksklusif—yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang bayi yang sehat.

Inilah sebabnya poli laktasi menjadi tempat yang sangat bermanfaat bagi para ibu menyusui, yaitu untuk memastikan bahwa proses menyusui mereka berjalan lancar dan efektif.

Rekomendasi Poli Laktasi Berkualitas

Nah, setelah mengetahui beberapa hal menarik seputar poli laktasi dan alasan mengapa layanan ini sangat penting bagi ibu menyusui, kini saatnya Anda mengambil langkah nyata dengan memilih poli laktasi berkualitas.

Untuk rekomendasi terbaik, salah satunya ada Klinik Mutiara Cikutra (KMC) yang menawarkan berbagai layanan kesehatan yang cocok untuk Anda dan keluarga. Di sini tersedia Layanan Kesehatan Ibu, termasuk di dalamnya poli laktasi yang siap membantu Anda menangani hal-hal berikut:

  • Konsultasi laktasi
  • Edukasi menyusui
  • Penyimpanan ASI
  • Induksi dan relaktasi
  • Pemeriksaan payudara
  • Pijat oksitosin dan laktasi

Bagaimana? Sangat lengkap, bukan? Sebagai informasi, Klinik Mutiara Cikutra merupakan klinik kesehatan berkualitas yang memiliki izin resmi dari Kementerian Kesehatan. Jadi, soal pelayanan, Anda tidak perlu khawatir.

Anda ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang senyaman rumah dan seramah keluarga? Klinik Mutiara Cikutra jawabannya!

 

Referensi:

https://mutiaracikutra.com/

https://primaku.com/parenting/kapan-waktu-terbaik-melakukan-konsultasi-laktasi-

ASI Foremilk dan Hindmilk, mana yang lebih baik?

ASI Foremilk dan Hindmilk, mana yang lebih baik?

ASI Foremilk dan Hindmilk,
mana yang lebih baik?

Moms pernah mendengar istilah Foremilk dan Hindmilk mana yang lebih baik ? Keduanya bisa dibilang adalah dua jenis ASI yang ibu produksi saat masa menyusui. Namun, tahukah moms apa perbedaan keduanya? Mengapa moms perlu mengetahui perbedaan antara Foremilk dan Hindmilk?? Agar lebih jelas, berikut ulasan lengkapnya untuk moms

Perbedaan ASI Foremilk dan Hindmilk

         Inilah perbedaan ASI Foremilk dan Hindmilk. Foremilk merupakan ASI yang keluar di awal menyusui, sedangkan hindmilk merupakan ASI yang keluar di akhir menyusui. Foremilk terdiri dari air yang dikombinasikan dengan nutrisi lain sehingga bertekstur agak encer. Sedangkan hindmilk memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan foremilk. Baik foremilk dan hindmilk keduanya mengandung laktosa yang diperlukan bayi untuk berkembang. Laktosa membantu bakteri baik tumbuh dalam sistem pencernaan, yang membantu bayi Moms untuk melawan bakteri jahat, virus, dan parasit.

Laktosa berkontribusi pada perkembangan otak dan jaringan saraf. Ini juga mendukung pertumbuhan bayi Moms dan memberi bayi energi untuk mengembangkan keterampilan. Ketidakseimbangan foremilk ataupun hindmilk akan mencegah bayi Moms mendapatkan laktosa yang mereka butuhkan untuk tumbuh.

Ketidakseimbangan Pada ASI Foremilk dan Hindmilk

Foremilk dan Hindmilk mana yang lebih baik harus ketahui bahwa ada Ketidakseimbangan ASI foremilk dan hindmilk, juga dikenal sebagai kelebihan laktosa, dapat terjadi ketika bayi Moms mengalami kesulitan mencerna laktosa dalam ASI. Hal ini bisa terjadi karena pemberian makan yang berlebihan, pemberian makanan yang rendah lemak, atau pemberian makan dalam jumlah besar.

Saat bayi Moms minum ASI dalam jumlah besar, biasanya foremilk akan keluar lebih dulu. Bayi mungkin merasa kenyang sebelum bisa minum banyak hindmilk. Hal ini menyebabkan bayi tidak cukup mengonsumsi susu tinggi lemak dan akhirnya mengonsumsi banyak susu dengan kandungan rendah lemak dan laktosa tinggi.

Jika bayi minum lebih banyak foremilk daripada hindmilk, kandungan lemak menjadi tidak seimbang. Zat lemak lambat untuk dicerna karena foremilk biasanya lebih rendah lemak, dan foremilk akan bergerak melalui sistem pencernaan bayi dengan cepat. Hal ini menyebabkan semua laktosa dalam foremilk tidak mendapatkan cukup waktu untuk dipecah dan dicerna.‌

Jumlah foremilk yang tidak seimbang ini menyebabkan kelebihan laktosa untuk bayi Moms atau dikenal dengan istilah lactose intolerance. Laktosa yang tidak tercerna kemudian ke usus besar, difermentasi, dan usus besar lama kelamaan akan menghasilkan banyak gas. Gas inilah yang menyebabkan gejala ketidakseimbangan foremilk/hindmilk pada bayi. Gejala yang muncul biasanya perut bayi menjadi kembung, feses bayi berwarna hijau, berair, dan perut bayi terlihat kurang nyaman.

Perbandingan foremilk dan hindmilk setiap wanita berbeda-beda, begitu juga kandungan lemak yang ada di foremilk dan hindmilk. Beberapa bayi mungkin tidak pernah mengalami kelebihan laktosa, sementara beberapa bayi mungkin terus-menerus mengalami gejala dari kelebihan laktosa ini.

Untuk menghindari gejala kelebihan laktosa, bayi harus mendapat asupan foremilk dan hindmilk secara seimbang. Cara yang paling mudah yaitu dengan melakukan pengosongan satu payudara terlebih dahulu saat sedang menyusui bayi sebelum berpindah ke payudara lainnya. Moms harus memastikan bahwa satu payudara sudah kosong sebelum pindah ke payudara lain. Hal ini bisa terlihat dari respon bayi setelah selesai menyusui biasanya bayi akan tampak puas setelah menyusu satu payudara karena telah mendapat asupan ASI yang kaya akan lemak.

 

Kelebihan Laktosa Pada ASI

Pertanyaan seputarASI Foremilk dan Hindmilk, mana yang lebih baik? masih terus menjadi pertanyaan besar, Ada beberapa cara yang Moms dapat lakukan jika bayi mengalami gejala kelebihan laktosa, yaitu :

  • Tawarkan menyusui lebih sering. Menyusui lebih sering mencegah susu dengan kandungan air dan laktosa yang lebih tinggi menumpuk di payudara Moms, sehingga bayi akan mengonsumsi lebih sedikit laktosa saat dia minum.
  • Pastikan satu payudara dikosongkan sebelum menyusui dengan payudara lain. Menyusui dari satu payudara sebelum benar-benar habis berarti bayi Moms akan mendapatkan lebih sedikit susu berlemak tinggi menjelang akhir menyusui.
  • Ubah posisi menyusui. Jika kelebihan ASI menyebabkan bayi mengambil terlalu banyak susu sekaligus, menyusui dari posisi santai dapat memperlambat aliran ASI.
  • Pastikan si kecil menyusu sampai dia benar-benar puas. Hal ini memastikan dia mendapatkan semua manfaat susu yang dia butuhkan.
  • Susu yang Moms hasilkan untuk bayi dapat bervariasi dalam kandungannya, tetapi sebagian besar kandungan ASI memenuhi apa yang dibutuhkan si kecil Anda. Jika dia mendapatkan terlalu banyak foremilk yang tinggi laktosa, Moms akan melihat perubahan yang pada kotoran bayi. Jika terjadi seperti ini, Moms segera konsultasikan ke dokter anak dan konsultan laktasi, ya!

Selamat & semangat mengaASIhi ya untuk para moms!

Jangan lupa baca informasi lainnya hanya di Mutiara Cikutra 

Di review oleh : dr. Rinesa Larasati