Klinik Mutiara Cikutra

Masalah Kulit yang sering muncul pada Kehamilan

Masalah Kulit yang sering muncul pada Kehamilan

Taukah moms, pada ibu hamil akan banyak muncul perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan tersebut terjadi baik dari hormonnya hingga fisik. Dari fisik, salah satu perubahan yang dapat muncul adalah pada kuliit. Beberapa perubahan ini justru menimbulkan masalah kulit pada ibu hamil

 

Lalu masalah kulit apa saja yang dapat muncul pada ibu hamil??
Ini dia moms beberapa diantaranya :

 

  1. STRETCH MARK

       Stretch mark muncul sebagai garis-garis di perut yang berwarna merah muda-ungu, atrofi di perut, bokong, payudara, paha, atau lengan. Stretch mark lebih sering muncul pada ibu hamil berusia muda, ibu hamil dengan bayi besar, dan ibu hamil dengan IMT(Indeks Masa Tubuh) tinggi.

       Stretch mark terjadi akibat berbagai faktor seperti faktor fisik (adanya regangan kulit) dan faktor hormonal (efek steroid adrenokortikal, estrogen, dan relaksin pada serat elastis kulit).

       Kebanyakan stretch mark warnanya akan pudar setelah kelahiran, walaupun tidak hilang sepenuhnya. Beberapa dokter melakukan tindakan laser dan pemberian krim tretinoin (Retin-A) atau oral tretinoin (Vesanoid). Namun, tindakan untuk menghilangkan striae ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter masing-masing ya moms

 

  1. BERCAK HITAM

       Pada saat hamil, bagian pada payudara, ketiak, dan organ kemaluan mencari lebih kehitaman. Kemudian sering muncul garis kehitaman di perut atau yang disebut dengan linea nigra. Selain itu, dapat muncul juga melasma yaitu warna kulit wajah menjadi lebih kehitaman. Paparan terhadap sinar matahari dan radiasi ultraviolet akan memperburuk melasma.

       Dokter biasanya akan meresepkan krim dengan kandungan yang aman untuk menghilangkan noda kehitaman di bagian tubuh termasuk wajah. Melasma dan linea nigra merupakan masalah kulit yang umum terjadi pada ibu hamil. Faktanya, hampir 75 persen ibu akan mengalami pregnancy mask, dan 90 persen akan mengalami linea nigra selama masa kehamilan.

 

  1. PERUBAHAN PEMBULUH DARAH

Hormon estrogen yang muncul selama kehamilan dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang biasanya muncul di wajah, leher, dan lengan. Kondisi ini sering terjadi pada trimester pertama dan kedua. Perubahan dari pembuluh darah ini juga bisa menyebabkan volume darah mengakibatkan pembengkakan di wajah, kelopak mata, dan anggota gerak.

Wajah bisa menjadi merah, lebih sensitif terhadap panas dan dingin, kulit seperti marmer. Banyak ibu hamil yang juga mengeluhkan gusi menjadi kemerahan terutama di trimester ketiga. Varises yang berupa guratan kebiruan juga bisa terlihat pada tungkai. Namun, kondisi ini biasanya menghilang setelah bayi lahir. Jika kondisinya terus menerus terjadi, segera konsultasikan ke dokter ya Mom untuk diperiksa lebih lanjut.

 

  1. JERAWAT

Munculnya jerawat disebabkan karena peningkatan semua hormon di dalam tubuh ibu hamil sehingga bisa memicu kelenjar minyak mengeluarkan lebih banyak minyak. Jerawat yang muncul saat kehamilan umumnya akan hilang dengan sendirinya jika kadar hormon sudah kembali normal. Jangan lupa tetap konsultastikan ke dokter ya Mom tentang penggunaan obat jerawat yang aman selama kehamilan agar tidak membahayakan janin. Untuk pencegahannya maupun meminimalisirnya moms sangat disarankan untuk lebih rutin menjaga kebersihan kulit wajah yah.

 

            Masalah kulit ini dapat membuat rasa percaya diri pada ibu hamil jadi menurun. Namun moms, tidak selamanya perubahan kulit saat hamil mengganggu. Ada perubahan kulit yang dikenal dengan pregnancy glow, yang bisa membuat kulit ibu hamil terlihat lebih cantik.

 

Pregnancy glow terjadi karena perubahan fisiologis yang membuat kulit terlihat lebih cerah dan terjadi karena peningkatan hormon. Hal ini membuat kulit ibu hamil terlihat merah merona dan kenyal, serta tampak lebih halus dan berseri.Namun apabila justru merasakan dan muncul masalah kulit yang mengganggu saat hamil, moms bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan aman yah. Sehingga pemilihan produknya yang aman untuk kesehatan janin.

Perbedaan Foremilk dan Hindmilk

Perbedaan Foremilk dan Hindmilk

moms… Pernah mendengar istilah Foremilk dan Hindmilk ?. Jadi Foremilk dan Hindmilk ini adalah jenis ASI yang diproduksi saat masa menyusui. Laku apa perbedaan dari FOREMILK DAN HINDMILK dan pengaruhnya? Simak disini moms…

 

Perbedaan Foremilk dan Hindmilk

            Foremilk merupakan ASI yang keluar di awal menyusui, sedangkan hindmilk merupakan ASI yang keluar di akhir menyusui. Foremilk terdiri dari air yang dikombinasikan dengan nutrisi lain sehingga bertekstur agak encer. Sedangkan hindmilk memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan foremilk. Baik foremilk dan hindmilk keduanya mengandung laktosa yang diperlukan bayi untuk berkembang. Laktosa membantu bakteri baik tumbuh dalam sistem pencernaan, yang membantu bayi Moms untuk melawan bakteri jahat, virus, dan parasit.

Laktosa berkontribusi pada perkembangan otak dan jaringan saraf. Ini juga mendukung pertumbuhan bayi Moms dan memberi bayi energi untuk mengembangkan keterampilan. Ketidakseimbangan foremilk atau hindmilk akan mencegah bayi Moms mendapatkan laktosa yang mereka butuhkan untuk tumbuh.

 

Ketidakseimbangan Foremilk dan Hindmilk

Ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, juga dikenal sebagai kelebihan laktosa, dapat terjadi ketika bayi Moms mengalami kesulitan mencerna laktosa dalam ASI. Hal ini bisa terjadi karena pemberian makan yang berlebihan, pemberian makanan yang rendah lemak, atau pemberian makan dalam jumlah besar.

Saat bayi Moms minum ASI dalam jumlah besar, biasanya foremilk akan keluar lebih dulu. Bayi mungkin merasa kenyang sebelum bisa minum banyak hindmilk. Hal ini menyebabkan bayi tidak cukup mengonsumsi susu tinggi lemak dan akhirnya mengonsumsi banyak susu dengan kandungan rendah lemak dan laktosa tinggi.

Jika bayi minum lebih banyak foremilk daripada hindmilk, kandungan lemak menjadi tidak seimbang. Zat lemak lambat untuk dicerna karena foremilk biasanya lebih rendah lemak, dan foremilk akan bergerak melalui sistem pencernaan bayi dengan cepat. Hal ini menyebabkan semua laktosa dalam foremilk tidak mendapatkan cukup waktu untuk dipecah dan dicerna.‌

Jumlah foremilk yang tidak seimbang ini menyebabkan kelebihan laktosa untuk bayi Moms atau dikenal dengan istilah lactose intolerance. Laktosa yang tidak tercerna kemudian ke usus besar, difermentasi, dan usus besar lama kelamaan akan menghasilkan banyak gas. Gas inilah yang menyebabkan gejala ketidakseimbangan foremilk/hindmilk pada bayi. Gejala yang muncul biasanya perut bayi menjadi kembung, feses bayi berwarna hijau, berair, dan perut bayi terlihat kurang nyaman.

Perbandingan foremilk dan hindmilk setiap wanita berbeda-beda, begitu juga kandungan lemak yang ada di foremilk dan hindmilk. Beberapa bayi mungkin tidak pernah mengalami kelebihan laktosa, sementara beberapa bayi mungkin terus-menerus mengalami gejala dari kelebihan laktosa ini.

Untuk menghindari gejala kelebihan laktosa, bayi harus mendapat asupan foremilk dan hindmilk secara seimbang. Cara yang paling mudah yaitu dengan melakukan pengosongan satu payudara terlebih dahulu saat sedang menyusui bayi sebelum berpindah ke payudara lainnya. Moms harus memastikan bahwa satu payudara sudah kosong sebelum pindah ke payudara lain. Hal ini bisa terlihat dari respon bayi setelah selesai menyusui biasanya bayi akan tampak puas setelah menyusu satu payudara karena telah mendapat asupan ASI yang kaya akan lemak.

 

KELEBIHAN LAKTOSA

Ada beberapa cara yang Moms dapat lakukan jika bayi mengalami gejala kelebihan laktosa, yaitu :

  • Tawarkan menyusui lebih sering. Menyusui lebih sering mencegah susu dengan kandungan air dan laktosa yang lebih tinggi menumpuk di payudara Moms, sehingga bayi akan mengonsumsi lebih sedikit laktosa saat dia minum.
  • Pastikan satu payudara dikosongkan sebelum menyusui dengan payudara lain. Menyusui dari satu payudara sebelum benar-benar habis berarti bayi Moms akan mendapatkan lebih sedikit susu berlemak tinggi menjelang akhir menyusui.
  • Ubah posisi menyusui. Jika kelebihan ASI menyebabkan bayi mengambil terlalu banyak susu sekaligus, menyusui dari posisi santai dapat memperlambat aliran ASI.
  • Pastikan si kecil menyusu sampai dia benar-benar puas. Hal ini memastikan dia mendapatkan semua manfaat susu yang dia butuhkan.
  • Susu yang Moms hasilkan untuk bayi dapat bervariasi dalam kandungannya, tetapi sebagian besar kandungan ASI memenuhi apa yang dibutuhkan si kecil Anda. Jika dia mendapatkan terlalu banyak foremilk yang tinggi laktosa, Moms akan melihat perubahan yang pada kotoran bayi. Jika terjadi seperti ini, Moms segera konsultasikan ke dokter anak dan konsultan laktasi, ya!

 

Sumber :

https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-about-foremilk-and-hindmilk#:~:text=Breastfeeding%20mothers%20make%20standard%20breast,and%20hindmilk%20is%20highly%20fatty.

https://www.llli.org/breastfeeding-info/foremilk-and-hindmilk/

https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/foremilk-hindmilk-imbalance/#foremilk-vs-hindmilk