Dalam proses pengendalian pandemi covid-19 yang menyebar cukup pesat di berbagai negara, penggunaan vaksin menjadi salah satu pilihan utama untuk menjagakekebalan imun dari virus covid-19 ini. Jenis vaksin yang tersedia secara luas kini ada beberapa vaksin dan memiliki efikasi yang berbeda-beda.
Nah berikut jenis vaksin beserta detail efikasi dalam tiap jenis vaksinnya yang bisa moms ketahui.
- Pfizer – BioNTech
Vaksin Pfizer adalah vaksin mRNA (messenger RNA). Cara kerja jenis vaksin mRNA Pfizer mengirimkan kode genetik dari SARS COV-2 ke sel inang di tubuh, memberikan instruksi untuk menggandakan protein spike yang menempel pada virus covid. Protein spike akan menembus dan menginfeksi sel inang. Protein ini akan menstimulasi respon imun, memproduksi antibodi, dan membentuk sel memori yang akan mengenali dan merespon jika tubuh terinfeksi SARS-CoV 2.
Efikasi :
- 91.3% dalam mencegah munculnya gejala virus covid-19 dalam 7 hari sampai dengan 6 bulan setelah dosis kedua
- 100% efektif mencegah keparahan penyakit (berdasarkan CDC)
- 95.3% efektif mencegah keparahan penyakit (berdasarkan FDA)
Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 21 hari dari sejak menerima vaksin dosis 1.
Efek samping : nyeri otot, kemerahan, bengkak, demam, sakit kepala, mual, merasa kelelahan. FDA melaporkan terdapat kasus yang dilaporkan dengan risiko inflamasi otot jantung (myokarditis) atau inflamasi pada selaput pembungkus jantung (perikarditis) pada dewasa muda, namun membaik sendiri tanpa intervensi medis lanjutan.
- Moderna
Platform : Adalah jenis vaksin mRNA yang sama-sama dikembangkan dengan teknologi yang serupa dengan vaksin Pfizer dan BioNTech dimana vaksin mRNA akan mengirimkan instruksi sel tubuh untuk membuat protein spike sehingga sistem imun bisa mengenalinya. Sistem imun akan menyerang protein spike jika tubuh terinfeksi SARS CoV-2. Vaksin jenis Moderna merupakan vaksin Covid-19 kedua yang telah mendapat izin dari FDA untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat dan sudah digunakan di Indeonesia juga.
,Efikasi :
- 95% efektif mencegah keparahan penyakit
- 96.3% efektif mencegah munculnya gejala pada tenaga kesehatan dibandingkan Pfizer yang hanya 88% (NEJM, 2021)
Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 28 hari dari sejak menerima vaksin dosis 1
Efek samping : demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan/atau kemerahan, bengkak di area bekas suntikan. Gejala akan hilang dalam 1-2 hari. Pada beberapa kasus, vaksin mRNA dapat menimbulkan reaksi anafilaksis, yaitu reaksi parah akibat alergi vaksin, sehingga CDC merekomendasikan setelah pemberian vaksin harus dimonitor 15 menit setelah suntikan vaksin covid dan 30 menit jika memiliki riwayat alergi sebelumnya. FDA melaporkan terdapat kasus yang dilaporkan dengan risiko inflamasi otot jantung (miokarditis) atau inflamasi pada selaput pembungkus jantung (perikarditis) pada dewasa muda, namun membaik sendiri tanpa intervensi medis lanjutan.
- AstraZeneca
Platform : inactivated-virus atau virus yang dilemahkan. Virus adenovirus yang dilemahkan memiliki cangkang untuk membawa kode genetik pada protein spike ke sel tubuh. Cangkang dan kode genetik tidak akan membuat sakit, tetapi ketika kode genetik ada di dalam sel, maka sel akan memproduksi protein spike yang akan meminta sistem imun memproduksi antibodi dan sel memori dalam melawan infeksi SARS-CoV 2.
Efikasi :
- 76% efektif dalam menurunkan risiko timbulnya penyakit dengan gejala saat 15 hari atau setelah menerima 2 dosis vaksin
- 85% efektif dalam mencegah lansia berusia di atas 65 tahun terinfeksi covid-19
Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 2-4 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1
Efek samping : nyeri tekan, kemerahan, gatal, bengkak atau memar pada area bekas suntikan. Biasanya efek samping akan hilang dalam satu sampai dua hari. Penelitian menemukan pada kasus jarang dapat ditemukan adanya risiko pembekuan darah pada dua minggu setelah pemberian vaksin.
- Johnson & Johnson
Platform : inactivated-virus atau virus yang dilemahkan. Virus adenovirus yang dilemahkan memiliki cangkang untuk membawa kode genetik pada protein spike ke sel. Cangkang dan kode genetik tidak akan membuat sakit, tetapi ketika kode genetik ada di dalam sel tubuh, maka sel akan memproduksi protein spike yang akan meminta sistem imun memproduksi antibodi dan sel memori dalam melawan infeksi SARS-CoV 2.
Efikasi :
- 72% efikasi keseluruhan
- 86% efektif dalam melawan virus covid gejala sedang dan berat
- 94% efektif sebagai booster dalam melawan virus covid gejala sedang dan berat, efikasi meningkat pada 2 bulan setelah suntikan pertama
Jeda pemberian : hanya diberikan 1 dosis saja. Terbukti efektif 2 minggu setelah vaksin pertama.
Efek samping : mudah lelah, demam, sakit kepala nyeri pada bekas suntikan, nyeri otot. Gejala menghilang dalam satu sampai dengan dua hari. Pada kasus jarang, FDA menemukan adanya gangguan neurologis Guillain-Barre Syndrome pada 42 hari setelah vaksinasi.
- Sinopharm
Platform : inactivated virus, yaitu virus yang sudah dimatikan
Efikasi :
- 79% efektif dalam melawan infeksi SARS-CoV 2 dalam 14 hari atau setelahnya setelah dua dosis vaksin
Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 3-4 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1
Efek samping : bengkak dan nyeri di area bekas suntikan, kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, demam
- Sinovac
Platform : Vaksin Sinovac adalah vaksin Covid-19 pertama di Indonesia yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM. EUA diterbitkan oleh BPOM pada hari Senin, 11 Januari 2021. Kandungan dari vaksin sinovac ini adalah inactivated virus, yaitu virus yang sudah dimatikan
Efikasi :
- 65,3% efektif dalam melawan infeksi SARS-CoV 2
Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 28 hari dari sejak menerima vaksin dosis 1
Efek samping : bengkak dan nyeri di area bekas suntikan, iritasi, nyeri otot, demam, sakit kepala, diare
- Sputnik-V
Platform : vaksin vektor berdasarkan DNA adenovirus, yaitu SARS-CoV 2 yang diintegrasikan. Adenovirus digunakan sebagai tempat untuk mengirim gen virus corona ke sel dan mulai melakukan sintesis protein envelope, memperkenalkan sistem imun ke musuh potensial. Lalu sel akan menggunakan gen untuk produksi protein spike. Sistem imun akan mengenali protein spike sebagai benda asing dan memproduksi antibodi dan sel T untuk melawan protein tersebut.
Efikasi :
- 85.7% efektif dalam melawan infeksi SARS-CoV 2
eda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 3 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1
Efek samping : demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, atau reaksi lokal seperti nyeri dan bengkak pada lokasi injeksi
- CanSino
Platform : vaksin vektor adenovirus yang menggunakan rekayasa genetika dan membentuk protein spike dari SARS-CoV-2 ke sel dalam tubuh. Sel-sel dalam tubuh menghasilkan protein spike, kemudian akan mengenali protein tersebut untuk melawan jika tubuh terinfeksi virus covid.
Efikasi :
- 90,07% efektif dalam mencegah keparahan penyakit pada 28 hari setelah pemberian vaksin
- 95,47% efektif dalam mencegah keparahan penyakit pada 14 hari setelah pemberian vaksin
Jeda pemberian : hanya diberikan 1 dosis saja
Efek samping : bengkak, nyeri, atau kemerahan pada lokasi suntikan, nyeri otot, sakit kepala, mual, demam, lemas badan, mudah lelah
- NovaVac
Platform : protein adjuvant untuk menguatkan respon imun. Vaksin ini mengandung protein spike dari virus corona, diformulasikan dalam bentuk partikel nano, sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Ketika vaksin disuntikkan, sistem imun akan terstimulasi untuk produksi antibodi dan sel T respon imun.
Efikasi :
- 90% efektif dalam melawan infeksi dengan gejala
- 100% efektif dalam melawan gejala sedang dan berat
- 91% efektif untuk orang dengan populasi risiko tinggi seperti lansia lebih dari 65 tahun, kelompok rentan, tenaga kesehatan
Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 3 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1
Efek samping : nyeri tekan pada bekas suntikan, merasa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot
- Zifivax
Platform : rekombinan protein sub-unit
Efikasi :
- 92,93% efektif melawan SARS-CoV-2 varian alfa, 100% efektif melawan SARS-CoV-2 varian delta, 77,47% efektif melawan SARS-CoV-2 varian delta, dan 90% efektif melawan SARS-CoV-2 varian Kappa
- 81,71% efektif setelah 7 hari mendapatkan vaksin 2 dosis
- 81,4% efektif setelah 14 hari mendapatkan vaksin 2 dosis
- 81,51% efektif pada usia 18-59 tahun,
- 87,58% efektif pada lansia di atas 60 tahun
- 79,88% efektif pada populasi di Indonesia
Jeda pemberian : 3 dosis dengan jarak antar dosis 4 minggu
Efek samping : nyeri pada bekas suntikan, sakit kepala, merasa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, batuk, mual, diare ringan
Lalu jenis vaksin apa yang paling tepat untuk kita? tentunya vaksin covid-19 apapun yang tersedia saat ini terutama yang sudah mendapat izin BPOM sudah aman untuk kita moms. Jadi tak perlu khawatir kecuali untuk moms yang memiliki komorbid dan ada syarat menerma vaksin jenis tertentu.
So jangan lupa vaksin ya moms