Klinik Mutiara Cikutra

Mengenal Penyakit Difteri Pada Anak

Mengenal Penyakit Difteri Pada Anak

Mengenal Penyakit Difteri Pada Anak

Penyakit difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphteria yang menyerang selaput lendir di hidung dan tenggorokan. Difteri dapat menular dengan cepat melalui kontak fisik atau lewat percikan air liur dari batuk ataupun bersin atau lewat sentuhan langsung pada luka penderita difteri. Seorang anak berpotensi untuk tertular penyakit difteri terutama apabila belum mendapatkan imunisasi. Yuk, simak lebih lanjut ulasan tentang penyakit difteri pada anak!

GEJALA

Gejala yang dapat muncul pada anak yang terkena difteri sebagai berikut :

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Kedua sisi leher bengkak (bull neck)
  • Hidung meler
  • Nyeri menelan
  • Suara serak
  • Sakit kepala
  • Detak jantung meningkat

DIAGNOSIS

         Untuk menentukan seorang anak terkena penyakit difteri, dokter akan melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala klinik yang muncul, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dengan swab tenggorok, kultur, atau PCR. Pada pemeriksaan fisik tonsil dapat ditemukan tonsil membengkak ditutupi oleh bercak putih kotor yang makin lama makin meluas. Kasus konfirmasi difteri didapatkan hasil kultur atau PCR dengan bakteri Corynebacterium diphteria positif.

PENCEGAHAN

         Pencegahan agar seorang anak tidak mengalami penyakit difteri yaitu dengan melakukan vaksin difteri  yang dapat diberikan dalam bentuk kombinasi DPT-HB-Hib. Vaksin ini dapat diberikan 3 kali yaitu saat berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian untuk selanjutnya diberikan saat anak berusia 18 bulan dan dalam bentuk Td diberikan saat kegiatan bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

 

TATALAKSANA

Langkah penanganan pada anak yang mengalami difteri sebagai berikut :

  1. Istirahat cukup
  2. Makan makanan lunak dan hindari makanan yang dapat mengiritasi
  3. Jaga kebersihan mulut
  4. Menggunakan obat kumur antiseptik

Dokter akan memberikan pengobatan pada pasien anak dengan difteri dengan 2 macam obat yaitu dengan antitoksin untuk menetralisir racun dari difteri di dalam tubuh dan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri difteri. Anak yang terdiagnosis difteri harus dilakukan perawatan di rumah sakit untuk mencegah komplikasi akibat difteri yang dapat terjadi seperti gangguan irama jantung, otot jantung, atau gangguan saraf.

 

REFERENSI :

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (2017) ‘Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer’, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pp. 162, 364.

MENGENAL KEJANG DEMAM PADA ANAK

MENGENAL KEJANG DEMAM PADA ANAK

MENGENAL KEJANG DEMAM PADA ANAK

Kejang demam merupakan suatu bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (di atas 38°C) pada anak berusia 6 bulan – 5 tahun dan tidak disebabkan oleh proses intrakranial (seperti infeksi atau radang otak). (Pusponegoro, Widodo and Ismael, 2006)

 Penanganan saat anak kejang 

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh Moms saat kejang terjadi di rumah :

  1.   Tetap tenang dan jangan panik
  2.   Bawa ke lokasi aman
  3.   Taruh anak di tempat beralas datar
  4.   Longgarkan pakaian anak terutama di sekitar leher
  5.   Miringkan kepala, badan, pinggul ke satu sisi (kiri atau kanan)
  6.   Ukur suhu, observasi, dan catat lama dan bentuk kejang
  7.   Tetap bersama pasien selama kejang
  8.   Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak pada saat kejang terjadi
  9.   Masukkan obat anti kejang dari anus sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter, obat ini hanya boleh diberikan 1x di rumah. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti. Jika kejang sudah berhenti setelah pemberian obat anti kejang, maka Moms segera bawa anak ke IGD Rumah Sakit terdekat

 Pemeriksaan pada anak kejang

Beberapa pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh dokter saat anak datang dengan riwayat kejang demam :

  1. Pemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam, tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain misalnya penyakit saluran pencernaan disertai dehidrasi dan demam. Pemeriksaan labora- torium yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer, elektrolit dan gula darah.

  2. Pemeriksaan cairan serebrospinal dapat dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami peradangan selaput otak (meningtitis). Dokter juga akan melakukan pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) untuk memperkirakan kemungkinan terjadi epilepsi pada pasien kejang demam.

Faktor risiko

Faktor risiko kemungkinan berulangnya kejang demam :

  1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
  2. Usia kurang dari 12 bulan
  3. Suhu yang rendah saat terjadi kejang
  4. Cepatnya kejang setelah demam

Moms tetap tenang ya jika anak mengalami kejang demam. Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam belum pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan saraf pasien kejang demam juga cenderung normal. Kejang demam yang menyebabkan kematian juga belum pernah dilaporkan. Tetap sehat selalu untuk si Kecil, Moms!

REFERENSI :

Pusponegoro, H., Widodo, D. P. and Ismael, S. (Ikatan D. A. I. (2006) ‘Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam’, Ikatan Dokter Anak Indonesia, pp. 1–23. Available at: http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Konsensus-Penatalaksanaan-Kejang-Demam.pdf.

GEJALA DEMAM BERDARAH DAN TANDA BAHAYA PADA ANAK

GEJALA DEMAM BERDARAH DAN TANDA BAHAYA PADA ANAK

GEJALA DEMAM BERDARAH DAN TANDA BAHAYA PADA ANAK

 

DEMAM BERDARAH DENGUE

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit, adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma. (Kemenkes, 2017)

GEJALA DEMAM BERDARAH

         Demam Berdarah Dengue (DBD) ditandai dengan demam yang tinggi, mendadak, kontinu berlangsung antara 2-7 hari. Gejala yang sering muncul di antaranya adalah muka kemerahan (facial flushing), kurang nafsu makan, nyeri otot, dan nyeri sendi. Gejala lain yang dapat muncul di antaranya nyeri ulu hati, mual, muntah, dan nyeri perut. Pada pemeriksaan fisik terkadang ditemukan mata merah dan radang tenggorokan. Demam dapat mencapai suhu 40°C dan dapat disertai dengan kejang demam. (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2014)

TANDA BAHAYA DEMAM BERDARAH

Selain gejala-gejala di atas, Moms juga harus memperhatikan beberapa tanda bahaya berikut yang dapat terjadi pada anak yang mengalami DBD :

  • Demam turun tetapi keadaan anak memburuk
  • Menolak makan dan minum
  • Nyeri perut hebat dan nyeri tekan perut
  • Muntah yang menetap
  • Anak gelisah
  • Perdarahan (mimisan, gusi berdarah, muntah darah, BAB hitam)
  • Anak tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam
  • Kejang
  • Sesak napas
  • Tangan dan kaki dingin dan lembab
  • Anak tampak lemas

TATALAKSANA DEMAM BERDARAH

Tips penanganan pada anak demam berdarah yang dapat dilakukan antara lain :

  •   Tirah baring selama demam
  •   Pemberian obat penurun demam seperti parasetamol dengan dosis yang direkomendasikan dokter dapat diulang setiap 4-6 jam bila demam
  •   Kompres hangat pada dahi, lipatan ketiak, lipatan paha untuk menurunkan demam
  •   Anak dianjurkan cukup minum (1-2 liter/hari), boleh air putih atau jus jambu, pastikan frekuensi buang air kecil ada setiap 4-6 jam
  •   Segera bawa ke rumah sakit jika muncul tanda bahaya pada anak

Sekian penjelasan seputar Demam Berdarah pada anak yang sekarang sedang menjadi wabah di Indonesia terutama saat di musim hujan . Semoga tetap sehat selalu untuk si Kecil ya, Pearls!

 

REFERENSI :

  1.   Ikatan Dokter Anak Indonesia (2014) ‘Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak’, p. 76.
  1.   Kemenkes (2017) ‘Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia’, Pedoman pencegahan dan pengendalian demam berdarah di indonesia, 5(7), p. 9. Available at: https://drive.google.com/file/d/1IATZEcgGX3x3BcVUcO_l8Yu9B5REKOKE/view.
Cara Mengatasi Luka Bakar pada Anak di Rumah

Cara Mengatasi Luka Bakar pada Anak di Rumah

Cara Mengatasi Luka Bakar pada Anak di Rumah

Luka Bakar

Luka bakar akibat benda panas sering terjadi pada anak-anak karena rasa penasaran anak terhadap lingkungan sekitarnya. Anak-anak dapat mengalami cacat dan trauma fisik apabila harus menjalani perawatan yang lama di rumah sakit akibat luka bakar. Yuk, simak penjelasan berikut ini agar Moms tahu cara yang tepat harus dilakukan saat anak mengalami luka bakar di rumah. (Asia, no date)

Luka bakar diartikan sebagai cedera pada kulit atau jaringan manusia yang disebabkan oleh panas. Luka bakar dapat terjadi pada sebagian lapisan kulit atau lebih dalam. Luka bakar yang dalam (full-thickness) berarti seluruh ketebalan kulit pasien mengalami kerusakan dan tidak akan terjadi regenerasi kulit. Luka bakar dapat disebabkan karena lapisan kulit terkena cairan panas (melepuh), api, radiasi, listrik, gesekan atau kontak dengan bahan kimia. (Hanny and Waldi, 2009)

TIPE LUKA BAKAR

LUKA BAKAR DERAJAT 1

 luka bakar derajat 3

Luka bakar derajat 1 merupakan yang paling ringan dan mengenai lapisan kulit paling luar. Gejala yang dapat muncul berupa kemerahan, nyeri, bengkak, kulit kering tanpa bulla. Luka bakar derajat 1 akan pulih dalam 3-6 hari.

LUKA BAKAR DERAJAT 2

luka bakar derajat 2

Luka bakar derajat 2 mengenai lapisan kulit paling atas dan bawahnya. Kulit dapat menjadi kemerahan, terdapat bulla, bengkak, dan muncul nyeri. Kulit dengan luka bakar derajat 2 akan pulih tergantung dari keparahan luka bakarnya, biasanya akan membaik dalam 3 minggu atau lebih.

LUKA BAKAR DERAJAT 3

luka bakar derajat 3

Luka bakar derajat 3 mengenai hampir semua lapisan kulit dan saraf. Kulit akan tampak kering, putih kecoklatan. Penderita akan tidak merasakan nyeri dan mulai merasakan mati rasa karena adanya kerusakan saraf. Waktu pemulihan tergantung dari keparahan luka bakar, biasanya memerlukan skin graft untuk mengambil bagian kulit lain dan dilakukan tindakan operasi untuk menutup area kulit yang mengalami luka bakar.

PENANGANAN LUKA BAKAR DI RUMAH

  • Pindahkan anak dari sumber panas dan segera lepaskan pakaian dari area yang terbakar
  • Alikan air di atas area yang terbakar dan berikan kompres dingin yang bersih pada luka bakar selama 3-5 menit
  • Hindari mengoleskan mentega, pasta gigi, kecap, minyak, bedak, atau obat tradisional lainnya pada luka bakar karena dapat membuat luka bakar lebih dalam dan meningkatkan risiko infeksi
  • Berikan obat parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri pada anak, disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan pada label obat
  • Jaga kebersihan pada area luka bakar yang terkena, Moms dapat menggunakan kain kassa steril atau perban selama 24 jam, namun jangan terlalu direkatkan
  • Bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut

REFERENSI :

https://kidshealth.org/en/parents/burns.html

Asia, E. (no date) ‘Children and burns’.

Hanny, R. and Waldi, N. (2009) ‘Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit’, WHO Indonesia, 1(pelayanan masyarakat), p. 434.

Kenali Penyakit Glaukoma ‘Si Pencuri Penglihatan’ Pada Mata

Kenali Penyakit Glaukoma ‘Si Pencuri Penglihatan’ Pada Mata

Kenali Penyakit Glaukoma ‘Si Pencuri Penglihatan’ Pada Mata

glaukoma

Glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf mata pusat sehingga menyebabkan penyempitan lapang pandang. Perjalanan penyakit glaukoma biasanya berjalan lambat sehingga penderita sering tidak sadar tentang gejala yang dialaminya dan biasanya datang berobat sudah dalam keadaan terlambat dengan kerusakan cukup luas. Oleh karena itu, glaukoma bisa mengakibatkan kebutaan secara permanen. Yuk, simak lebih lanjut penyakit glaukoma yang sering diberikan istilah ‘Si Pencuri Penglihatan!

glaukoma
Credit Photo : Big Stock / Guniita

PENYEBAB GLAUKOMA

Glaukoma disebabkan karena peningkatan tekanan bola mata lebih dari 21 mmHg. Tekanan bola mata normal adalah 10-20 mmHg. Faktor risiko glaukoma yaitu usia lebih dari 40 tahun, riwayat keluarga dengan glaukoma, dan minus tinggi (lebih dari 6). Penyakit kencing manis (diabetes melitus) dan darah tinggi (hipertensi) juga menjadi faktor risiko seseorang mengalami glaukoma.

JENIS GLAUKOMA

Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma sudut tertutup terjadi secara akut, biasanya muncul keluhan seperti nyeri pada mata, mual, muntah, mata merah, penglihatan mendadak buram. Tekanan bola mata dapat mencapai 40-50 mmHg. Glaukoma sudut tertutup disebabkan karena sudut bilik mata depan tertutup sehingga menutup saluran keluar air yang terdapat pada bilik mata depan.

Glaukoma Sudut Terbuka

Glaukoma sudut terbuka terjadi lebih lambat dan kadang tidak disertai rasa sakit maupun mata merah. Glaukoma sudut terbuka merusak saraf mata pusat secara perlahan sehingga penderitanya sering tidak merasakan adanya gejala. Glaukoma tipe ini diakibatkan karena sudut bilik mata depan terbuka namun terdapat tahanan pada saluran keluar air yang terdapat pada bilik mata depan. Pada tahap lebih lanjut dapat terjadi penyempitan lapang pandang sehingga penderitanya akan sulit melihat.

PENCEGAHAN GLAUKOMA

Untuk mencegah seseorang mengalami glaukoma, hingga saat ini belum ada pencegahan khusus yang dapat dilakukan. Cara terbaik adalah dengan melakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kebutaan pada kasus glaukoma. Jika kasus glaukoma semakin cepat ditemukan, maka pengobatan dapat diberikan di tahap awal untuk menjaga agar lapang pandang masih tetap terjaga. Cara yang paling tepat yaitu dengan melakukan pemeriksaan mata rutin minimal setiap 6 bulan sekali terutama pada orang-orang yang memiliki faktor risiko untuk mengalami glaukoma.

PENGOBATAN GLAUKOMA

         Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengembalikan serabut saraf mata rusak menjadi kembali lagi pada penyakit glaukoma. Pengobatan yang diberikan adalah untuk mempertahankan penglihatan dan menurunkan tekanan bola mata. Untuk menurunkan tekanan bola mata, biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata ataupun obat minum dan terkadang pemberian lewat infus jika diperlukan.

Namun, apabila dengan obat-obatan yang diberikan, tekanan bola mata masih belum terkontrol, maka harus dilakukan tindakan laser atau operasi pembuatan saluran. Bila tindakan laser tidak dapat dilakukan, maka tindakan operasi menjadi pilihan untuk membuat saluran agar cairan dapat disalurkan sehingga tekanan bola mata dapat turun. Jika tekanan bola mata dapat turun, maka dapat mempertahankan fungsi penglihatan dan meningkatkan kualitas hidup.

 

REFERENSI :

  1. American Academy of Ophthalmology. Section 10. Glaucoma. 2011-2012.
  2. AAO Section 10. Glaucoma. 2019-2020

3.  Stamper R, Lieberman M, Drake M. Becker Shaffer’s Diagnosis and Therapy of Glaucoma. Edisi ke 8. Mosby; 2009.

 

APA ITU INFEKSI SALURAN KEMIH?

APA ITU INFEKSI SALURAN KEMIH?

APA ITU INFEKSI SALURAN KEMIH?

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu masalah kesehatan akut yang sering terjadi pada perempuan. Keluhan ISK sering ditandai dengan demam, susah buang air kecil, nyeri saat akhir BAK, sering BAK, BAK cenderung lebih sering di malam hari, anyang-anyangan, dan nyeri pada perut bagian bawah. Yuk, simak ulasan berikut tentang ISK lebih lanjut!

Faktor Risiko

ISK (Infeksi Saluran Kemih) sering terjadi pada perempuan yang memiiki faktor risiko sebagai berikut :

  • Riwayat Diabetes Mellitus
  • Riwayat kencing batu
  • Kehamilan
  • Kurang terjaganya kebersihan daerah kewanitaan
  • Riwayat keputihan
  •  Sering menahan kencing

Diagnosis

Untuk mendiagnosis ISK (Infeksi Saluran Kemih) dokter akan menanyakan beberapa hal yang menjadi keluhan seperti penjelasan di atas. Kemudian saat dilakukan pemeriksaan fisik akan ditemukan demam, nyeri ketok pinggang belakang, dan nyeri pada perut bagian bawah. Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan untuk diagnosis ISK adalah darah lengkap, urin rutin, kultur urin, fungsi ginjal (ureum, kreatinin), dan kadar gula darah.

Komplikasi

Penyakit ISK (Infeksi Saluran Kemih) jika tidak ditangani lebih lanjut maka dapat menyebabkan beberapa komplikasi penyakit seperti gagal ginjal, infeksi bakteri seluruh tubuh (sepsis), bisa terjadi ISK berulang dan sering kambuh.

Tatalaksana

Untuk penderita ISK (Infeksi Saluran Kemih) perlu memperhatikan beberapa hal untuk menjaga agar ISK tidak semakin parah. Hal yang diperhatikan antara lain : 

  • Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari bila fungsi ginjal normal
  • Hindari sering menahan BAK
  • Menjaga kebersihan daerah kewanitaan secara rutin, membersihkan dari arah depan ke belakang agar bakteri di anus tidak masuk ke bagian kandung kemih
  • Tidak melakukan hubungan seks terlebih dahulu saat terdiagnosis ISK
  • Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan

 Dengan pola hidup lebih sehat semoga bisa menghindari hingga mempercepat proses recovery bagi penderita ISK (Infeksi Saluran Kemih). Semoga bermanfaat Pearls 

REFERENSI :

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (2017) ‘Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer’, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pp. 162, 364.

Mengenal Penyakit Serangan Jantung

Mengenal Penyakit Serangan Jantung

Mengenal Penyakit Serangan Jantung

serangan jantung

Serangan jantung merupakan suatu masalah penyakit jantung dan pembuluh darah sehingga menyebabkan angka perawatan di rumah sakit dan angka kematian meningkat tinggi. Yuk simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penyakit serangan jantung lebih lanjut!

GEJALA

Gejala serangan jantung dimulai dengan munculnya rasa nyeri dada yang terasa tertekan/berat, menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area punggung, bahu, atau ulu hati. Keluhan dirasakan beberapa menit atau lebih dari 20 menit

  • Keluhan penyerta disertai keringat dingin, mual muntah, nyeri perut, sesak nafas, pingsan
  • Gejala tidak khas dapat berupa gangguan pencernaan, sesak nafas, atau rasa lemah mendadak (sering dijumpai pada usia muda 25-40 tahun atau usia lanjut >75 tahun), wanita, penderita diabetes, gagal ginjal menahun, atau demensia (PERKI, 2018)

FAKTOR RISIKO

Yang beresiko terkena serangan jantung adalah :

  • Pria lebih mendominasi daripada wanita
  • Darah tinggi
  • Merokok
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes mellitus
  • Riwayat penyakit jantung di keluarga

DIAGNOSIS

untuk mengetahui diagnosis pada serangan jantung perlu dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain :

  • Pemeriksaan Fisik

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa suara jantung pasien

  • Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan EKG atau rekam jantung dilakukan saat pasien datang ke IGD. Jika hasil sadapan rekam jantung ada yang tidak normal menurut pemeriksaan dokter maka menandakan seorang pasien mengalami serangan jantung

  • Pemeriksaan Enzim Jantung

Pemeriksaan enzim jantung yang meningkat menunjukkan seorang pasien mengalami serangan jantung

  • Pemeriksaan Ekokardiografi

Pemeriksaan ekokardiografi berguna untuk melihat gambaran fungsi jantung

  • Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk cek darah rutin, gula darah sewaktu, elektrolit, tes pembekuan darah, tes fungsi ginjal, dan tes kolesterol.

  • Pemeriksaan Foto Polos Dada

Pemeriksaan foto polos dada dapat dilakukan untuk melihat gambaran dan ukuran jantung dari pasien

TATALAKSANA

  • Tirah baring
  • Pemberian oksigen
  • Dokter akan memberikan obat untuk mengurangi keluhan anti nyeri
  • Pemasangan ring jantung atau stent jika sumbatan terjadi cukup luas

 

 

REFERENSI :

PERKI (2018) ‘Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut’, Indonesian Heart Association, p. 76.

Jenis Vaksin dan Efikasinya

Jenis Vaksin dan Efikasinya

Dalam proses pengendalian pandemi covid-19  yang menyebar cukup pesat di berbagai negara, penggunaan vaksin menjadi salah satu pilihan utama untuk menjagakekebalan imun dari virus covid-19 ini. Jenis vaksin yang tersedia secara luas kini ada beberapa vaksin dan memiliki efikasi yang berbeda-beda.

Nah berikut jenis vaksin  beserta detail efikasi dalam  tiap jenis vaksinnya yang bisa moms ketahui.

  1. Pfizer – BioNTech

Vaksin Pfizer adalah vaksin mRNA (messenger RNA). Cara kerja jenis vaksin mRNA Pfizer mengirimkan kode genetik dari SARS COV-2 ke sel inang di tubuh, memberikan instruksi untuk menggandakan protein spike yang menempel pada virus covid. Protein spike akan menembus dan menginfeksi sel inang. Protein ini akan menstimulasi respon imun, memproduksi antibodi, dan membentuk sel memori yang akan mengenali dan merespon jika tubuh terinfeksi SARS-CoV 2.

Efikasi :

  • 91.3% dalam mencegah munculnya gejala virus covid-19 dalam 7 hari sampai dengan 6 bulan setelah dosis kedua
  • 100% efektif mencegah keparahan penyakit (berdasarkan CDC)
  • 95.3% efektif mencegah keparahan penyakit (berdasarkan FDA)

Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 21 hari dari sejak menerima vaksin dosis 1.

Efek samping : nyeri otot, kemerahan, bengkak, demam, sakit kepala, mual, merasa kelelahan. FDA melaporkan terdapat kasus yang dilaporkan dengan risiko inflamasi otot jantung (myokarditis) atau inflamasi pada selaput pembungkus jantung (perikarditis) pada dewasa muda, namun membaik sendiri tanpa intervensi medis lanjutan.

 

  1. Moderna

Platform : Adalah jenis vaksin mRNA yang sama-sama dikembangkan dengan teknologi yang serupa dengan vaksin Pfizer dan BioNTech dimana  vaksin mRNA akan mengirimkan instruksi sel tubuh untuk membuat protein spike sehingga sistem imun bisa mengenalinya. Sistem imun akan menyerang protein spike jika tubuh terinfeksi SARS CoV-2. Vaksin jenis Moderna merupakan vaksin Covid-19 kedua yang telah mendapat izin dari FDA untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat dan sudah digunakan di Indeonesia juga.

,Efikasi :

  • 95% efektif mencegah keparahan penyakit
  • 96.3% efektif mencegah munculnya gejala pada tenaga kesehatan dibandingkan Pfizer yang hanya 88% (NEJM, 2021)

Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 28 hari dari sejak menerima vaksin dosis 1

Efek samping : demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan/atau kemerahan, bengkak di area bekas suntikan. Gejala akan hilang dalam 1-2 hari. Pada beberapa kasus, vaksin mRNA dapat menimbulkan reaksi anafilaksis, yaitu reaksi parah akibat alergi vaksin, sehingga CDC merekomendasikan setelah pemberian vaksin harus dimonitor 15 menit setelah suntikan vaksin covid dan 30 menit jika memiliki riwayat alergi sebelumnya. FDA melaporkan terdapat kasus yang dilaporkan dengan risiko inflamasi otot jantung (miokarditis) atau inflamasi pada selaput pembungkus jantung (perikarditis) pada dewasa muda, namun membaik sendiri tanpa intervensi medis lanjutan.

 

  1. AstraZeneca

Platform : inactivated-virus atau virus yang dilemahkan. Virus adenovirus yang dilemahkan memiliki cangkang untuk membawa kode genetik pada protein spike ke sel tubuh. Cangkang dan kode genetik tidak akan membuat sakit, tetapi ketika kode genetik ada di dalam sel, maka sel akan memproduksi protein spike yang akan meminta sistem imun memproduksi antibodi dan sel memori dalam melawan infeksi SARS-CoV 2.

Efikasi :

  • 76% efektif dalam menurunkan risiko timbulnya penyakit dengan gejala saat 15 hari atau setelah menerima 2 dosis vaksin
  • 85% efektif dalam mencegah lansia berusia di atas 65 tahun terinfeksi covid-19

Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 2-4 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1

Efek samping : nyeri tekan, kemerahan, gatal, bengkak atau memar pada area bekas suntikan. Biasanya efek samping akan hilang dalam satu sampai dua hari. Penelitian menemukan pada kasus jarang dapat ditemukan adanya risiko pembekuan darah pada dua minggu setelah pemberian vaksin.

 

  1. Johnson & Johnson

Platform : inactivated-virus atau virus yang dilemahkan. Virus adenovirus yang dilemahkan memiliki cangkang untuk membawa kode genetik pada protein spike ke sel. Cangkang dan kode genetik tidak akan membuat sakit, tetapi ketika kode genetik ada di dalam sel tubuh, maka sel akan memproduksi protein spike yang akan meminta sistem imun memproduksi antibodi dan sel memori dalam melawan infeksi SARS-CoV 2.

Efikasi :

  • 72% efikasi keseluruhan
  • 86% efektif dalam melawan virus covid gejala sedang dan berat
  • 94% efektif sebagai booster dalam melawan virus covid gejala sedang dan berat, efikasi meningkat pada 2 bulan setelah suntikan pertama

Jeda pemberian : hanya diberikan 1 dosis saja. Terbukti efektif 2 minggu setelah vaksin pertama.

Efek samping : mudah lelah, demam, sakit kepala nyeri pada bekas suntikan, nyeri otot. Gejala menghilang dalam satu sampai dengan dua hari. Pada kasus jarang, FDA menemukan adanya gangguan neurologis Guillain-Barre Syndrome pada 42 hari setelah vaksinasi.

 

  1. Sinopharm

Platform : inactivated virus, yaitu virus yang sudah dimatikan

Efikasi :

  • 79% efektif dalam melawan infeksi SARS-CoV 2 dalam 14 hari atau setelahnya setelah dua dosis vaksin

Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 3-4 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1

Efek samping : bengkak dan nyeri di area bekas suntikan, kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, demam

 

  1. Sinovac

Platform : Vaksin Sinovac adalah vaksin Covid-19 pertama di Indonesia yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM. EUA diterbitkan oleh BPOM pada hari Senin, 11 Januari 2021. Kandungan dari vaksin sinovac ini adalah inactivated virus, yaitu virus yang sudah dimatikan

Efikasi :

  • 65,3% efektif dalam melawan infeksi SARS-CoV 2

Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 28 hari dari sejak menerima vaksin dosis 1

Efek samping : bengkak dan nyeri di area bekas suntikan, iritasi, nyeri otot, demam, sakit kepala, diare

 

  1. Sputnik-V

Platform : vaksin vektor berdasarkan DNA adenovirus, yaitu SARS-CoV 2 yang diintegrasikan. Adenovirus digunakan sebagai tempat untuk mengirim gen virus corona ke sel dan mulai melakukan sintesis protein envelope, memperkenalkan sistem imun ke musuh potensial. Lalu sel akan menggunakan gen untuk produksi protein spike. Sistem imun akan mengenali protein spike sebagai benda asing dan memproduksi antibodi dan sel T untuk melawan protein tersebut.

Efikasi :

  • 85.7% efektif dalam melawan infeksi SARS-CoV 2

eda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 3 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1

Efek samping :  demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, atau reaksi lokal seperti nyeri dan bengkak pada lokasi injeksi

 

  1. CanSino

Platform : vaksin vektor adenovirus yang menggunakan rekayasa genetika dan membentuk protein spike dari SARS-CoV-2 ke sel dalam tubuh. Sel-sel dalam tubuh menghasilkan protein spike, kemudian akan mengenali protein tersebut untuk melawan jika tubuh terinfeksi virus covid.

Efikasi :

  • 90,07% efektif dalam mencegah keparahan penyakit pada 28 hari setelah pemberian vaksin
  • 95,47% efektif dalam mencegah keparahan penyakit pada 14 hari setelah pemberian vaksin

Jeda pemberian : hanya diberikan 1 dosis saja

Efek samping : bengkak, nyeri, atau kemerahan pada lokasi suntikan, nyeri otot, sakit kepala, mual, demam, lemas badan, mudah lelah

 

  1. NovaVac

Platform : protein adjuvant untuk menguatkan respon imun. Vaksin ini mengandung protein spike dari virus corona, diformulasikan dalam bentuk partikel nano, sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Ketika vaksin disuntikkan, sistem imun akan terstimulasi untuk produksi antibodi dan sel T respon imun.

Efikasi :

  • 90% efektif dalam melawan infeksi dengan gejala
  • 100% efektif dalam melawan gejala sedang dan berat
  • 91% efektif untuk orang dengan populasi risiko tinggi seperti lansia lebih dari 65 tahun, kelompok rentan, tenaga kesehatan

Jeda pemberian untuk vaksin dosis 2 dengan jarak 3 minggu dari sejak menerima vaksin dosis 1

Efek samping : nyeri tekan pada bekas suntikan, merasa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot

 

  1. Zifivax

Platform : rekombinan protein sub-unit

Efikasi :

  • 92,93% efektif melawan SARS-CoV-2 varian alfa, 100% efektif melawan SARS-CoV-2 varian delta, 77,47% efektif melawan SARS-CoV-2 varian delta, dan 90% efektif melawan SARS-CoV-2 varian Kappa
  • 81,71% efektif setelah 7 hari mendapatkan vaksin 2 dosis
  • 81,4% efektif setelah 14 hari mendapatkan vaksin 2 dosis
  • 81,51% efektif pada usia 18-59 tahun,
  • 87,58% efektif pada lansia di atas 60 tahun
  • 79,88% efektif pada populasi di Indonesia

Jeda pemberian : 3 dosis dengan jarak antar dosis 4 minggu

Efek samping : nyeri pada bekas suntikan, sakit kepala, merasa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, batuk, mual, diare ringan

Lalu jenis vaksin apa yang paling tepat untuk kita? tentunya vaksin covid-19 apapun yang tersedia saat ini terutama yang sudah mendapat izin BPOM sudah aman untuk kita moms. Jadi tak perlu khawatir kecuali untuk moms yang memiliki komorbid dan ada syarat menerma vaksin jenis tertentu.

So jangan lupa vaksin ya moms

Kandungan Skincare yang Berbahaya Bagi Ibu Hamil

Kandungan Skincare yang Berbahaya Bagi Ibu Hamil

Moms, pada Ibu hamil penting untuk memperhatikan penggunaan skincare yang digunakan karena jika kandungan skincare berbahaya maka bisa berisiko terhadap ibu hamil dan janin. Bukan hanya makanan, dan kegiatan saja yang perlu diperhatikan saat masa kehamilan, kandungan skincare pun perlu diperhatikan. Meskipun penggunaannya dioleskan di kulit bagian luar, menggunakan skincare dengan kandungan yang tidak aman ternyata bisa masuk ke aliran darah, lho! Yuk simak ulasan berikut ini tentang kandungan skincare apa saja yang berbahaya untuk ibu hamil.

  1. Retinoid

Penggunaan skincare yang mengandung retinoid dapat menyebabkan kecacatan fisik pada bayi baru lahir. Walaupun terdapat studi yang menjelaskan bahwa pada kehamilan trimester pertama 96 dari 106 ibu hamil tidak ditemukan adanya peningkatan risiko dari gangguan kecacatan pada bayi. Namun, sampai data yang lebih lanjut ditemukan, sebaiknya ibu hamil menghindari skincare yang mengandung retinoid.

 

  1. Benzoyl Peroxide

Benzoyl Peroxide jika masuk ke dalam aliran darah maka bisa membahayakan janin. Kandungan ini sering ditemukan pada obat jerawat dan sebaiknya dihindari selama kehamilan ya, Moms!

 

  1. Asam Salisilat

Asam salisilat sering ditemukan pada kandungan obat jerawat. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ibu hamil yang menggunakan skincare dengan kandungan asam salisilat bisa menyebabkan kecacatan janin, bayi lahir prematur, atau berat badan bayi lahir rendah.

 

  1. Asam Glikolat

Asam glikolat merupakan asam alfa hidroksi yang kandungannya sering ditemukan pada banyak obat jerawat. Penelitian menjelaskan bahwa penggunaan asam glikolat dengan dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya gangguan reproduksi selama kehamilan.

 

  1. Hidrokuinon

Hidrokuinon sering digunakan sebagai kandungan skincare untuk memutihkan kulit. Kandungan ini jika digunakan pada ibu hamil juga dapat menyebabkan kecacatan janin karena dapat diserap oleh kulit dan masuk ke aliran darah sehingga dapat membahayakan pertumbuhan janin.

 

  1. Oxybenzone

Kandungan sunscreen yang mengandung oxybenzone dapat mengganggu hormon endokrin yang sangat berbahaya untuk ibu hamil. Oxybenzone dapat mengkontaminasi semen, plasenta, dan ASI dari ibu hamil, bahkan ada penelitian yang menyebutkan kandungan ini dapat membuat bayi mengalami penyakit kongenital seperti Hirschprung Disease. Oleh karena itu, pilihlah kandungan suncscreen yang aman, Moms!

 

  1. Paraben

Kandungan paraben dalam skincare dalam mengganggu hormon kehamilan dan sangat mudah diserap oleh kulit. Kandungan ini jika dipakai dapat menyebabkan keguguran, berat badan bayi lahir rendah, obesitas, gangguan pertumbuhan janin dan perilaku.

 

 

Itulah beberapa kandungan skincare yang berbahaya bagi ibu hamil sehingga perlu dihindari. Tak hanya itu moms, Saat masa kehamilan juga penting untuk mengantisipasi alergi pada kandungan product skincare. Cara mengantisipasinya, moms bisa mencoba dioleskan pada kulit dan lihat apakah ada reaksi. Bila ada reaksi pada kult seperti kemerahan hingga gatal stop penggunaannya ya. Pilihlah kandungan skincare yang keamanannya sudah teruji ya moms karena untuk keselamatan ibu hamil dan janin.

 

Jika masih ragu dalam memilih, bisa konsultasi ke dokter spesialis kulit yah untuk bantu memberikan produk yang cocok sesuai kulit moms saat dimasa kehamilan.

 

Know More About Vaksin Booster

Know More About Vaksin Booster

Halo moms! Vaksin booster sudah resmi diberikan untuk masyarakat umum pada tanggal 12 Januari 2022 ! Untuk target terdekat, diperkirakan ada sekitar 21 juta orang yang menjadi target sasaran untuk mendapatkan vaksin booster di bulan Januari 2022. Simak pembahasan selanjutnya tentang vaksin booster yuk, Pearls!

Vaksin booster adalah vaksin tambahan yaitu dosis ke-3 diberikan tujuannya untuk meningkatkan perlindungan terhadap infeksi virus Covid-19, apalagi di tengah varian baru Omicron yang sudah mulai masuk ke Indonesia sehingga pemberian vaksin booster ini sangat direkomendasikan ya, Pearls!

Vaksin booster ini juga berfungsi sebagai pemberian kekebalan tambahan bagi tubuh agar bisa menghalangi virus Covid-19 dalam menginfeksi tubuh. Penelitian pun menyebutkan bahwa seiring berjalannya waktu, kadar kekebalan di dalam tubuh kita akan berkurang jumlahnya dalam 6 bulan dan respon kekebalan terbukti lebih tinggi serta lebih kuat setelah pemberian vaksin dosis ketiga.

 

SYARAT MENDAPAT VAKSIN BOOSTER

Lalu, syaratnya apa aja sih untuk bisa mendapatkan vaksin booster covid? Berikut untuk syaratnya.

  • Penduduk berusia 18 tahun ke atas
  • Telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan
  • Tinggal di kabupaten/kota yang telah mencatatkan capaian vaksinasi dosis pertama 70% dan 60 % untuk dosis kedua

 

Vaksin booster atau vaksinasi dosis ketiga ini bersifat tidak wajib untuk diberikan namun bersifat suntikan tambahan. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa berdasarkan rekomendasi banyak negara mengenai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (vaksin booster) diberikan kepada kelompok rentan dan lansia (lanjut usia) merupakan prioritas pertama. Berdasarkan informati terbaru, Presiden Bapak Jokowi menyatakan bahwa vaksin booster ini akan bersifat gratis untuk masyarakat umum.

 

JENIS DAN HARGA VAKSIN BOOSTER

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan izin Emergency Use Authorization (EUA) untuk 5 vaksin covid yang akan digunakan sebagai booster :

HOMOLOG

Vaksin homolog artinya dosis ketiga sama dengan jenis dosis pertama dan kedua, yaitu: Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna

HETEROLOG

Vaksin heterolog artinya dosis ketiga berbeda dengan jenis vaksin pertama dan kedua, yaitu:

Moderna, Zifivax

Berikut kombinasi vaksin booster yang direkomendasikan :

Dosis 1

Dosis 2

Dosis 3

Coronavac

Coronavac

Coronavac/Zifivax

Pfizer

Pfizer

Pfizer/Moderna setengah dosis

Astrazeneca

Astrazeneca

Astrazeneca/Moderna setengah dosis

Moderna

Moderna

Moderna setengah dosis

Sinopharm

Sinopharm

Zifivax

Johnson & Johnson

Moderna setengah dosis

 

(Sumber : Konferensi Pers BPOM RI 10 Januari 2022)

 

Berikut merupakan perkiraan harga untuk vaksin booster yang akan digunakan  :

  1. Coronavac/Vaksin PT Bio Farma : Rp 85.000 – Rp 200.000
  2. Pfizer : Rp 142.000 – Rp 328.000
  3. Astrazeneca : Rp 45.000 – Rp 71.000
  4. Moderna : Rp 214.000 – Rp 400.000
  5. Zifivax : Tidak diketahui

Sumber : Kontan (1 Januari 2022), Health Detik (1 Januari 2022)

KIPI SETELAH VAKSIN BOOSTER

            Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dapat muncul setelah seseorang diberikan vaksinasi covid-19. Namun, tidak semua orang akan merasakan KIPI atau efek samping dari pemberian vaksin booster karena reaksi vaksin di dalam tubuh masing-masing individu berbeda. KIPI biasanya muncul sekitar 1-2 hari setelah seseorang divaksin. Nah untuk gejala yang dialami hanya bersifat sementara dan cenderung ringan seperti :

  • Nyeri atau bengkak di area bekas suntikan
  • Demam (jika suhu di atas 37,5° C)
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendiri
  • Rasa menggigil
  • Mudah lelah
  • Mual atau muntah

 

            Nah, jika muncul reaksi KIPI setelah vaksin booster tetap tenang dan jangan panik ya Pearls karena ini merupakan hal yang wajar setelah seseorang divaksin. Reaksi yang timbul setelah divaksinasi jauh lebih ringan bila dibandingkan terkena virus covid-19. Berikut ada beberapa cara yang dapat diakukan seperti :

  • Beristirahat yang cukup
  • Konsumsi obat penurun panas sesuai anjuran dokter
  • Konsumsi air putih dengan cukup
  • Kompres dingin area lengan yang terasa nyeri atau bengkak pasca vaksinasi dengan menggunakan kain bersih yang dibasahi air dingin

 

Sekian info seputar vaksin booster, buat moms yang belum melakukan vaksin segera cek aplikasi peduli lindungi atau puskesmas terdekat ya