Klinik Mutiara Cikutra

Kanker Prostat Termasuk Penyakit Mematikan?

Kanker Prostat Termasuk Penyakit Mematikan?

Kanker Prostat Termasuk Penyakit Mematikan?

Pernah mendengar tentang Kanker prostat ? Kanker ini terjadi ketika sel di dalam prostat tumbuh tidak terkontrol. Prostat adalah kelenjar pada laki-laki yang membantu memproduksi cairan ke dalam semen. Prostat terletak di depan rektum dan dibawah kandung kemih. Jika dilakukan pemeriksaan rutin, kanker prostat akan terdeteksi dini sebelum kanker menyebar (metastasis) ke organ lain dan biasanya tidak mematikan. Ketika kanker terdeteksi dini, terdapat beberapa pilihan tatalaksana dan kemungkinan untuk sembuh.

Harapan hidup untuk kanker prostat biasanya sekitar 5 tahun, seseorang akan hidup sampai 5 tahun setelah terdiagnosis. Jika kanker prostat belum mengalami metastasis atau belum menyebar ke organ lain, maka harapan hidup 5 tahun kedepan mencapai 100%. Akan tetapi, jika kanker prostat sudah mengalami metastasis dan menyebar ke organ lain seperti paru-paru, hati, atau tulang maka harapan hidup turun menjadi 30%. Jadi, penting sekali untuk melakukan deteksi dini ya, Pearls!

kanker prostat

Gejala Kanker Prostat : 

Gejala kanker prostat diantaranya :

    • Masalah buang air kecil
    • Sering BAK terutama di malam hari
    • Aliran kencing melambat
    • Adanya darah pada urin atau semen
    • Masalah ereksi (disfungsi ereksi)
    • Nyeri pada pinggang, punggung, dada, dan area lain dimana kanker telah menyebar ke tulang
    • Kelemahan atau mati rasa pada tungkai atau kaki

Penyebab Kanker Prostat :

  • Belum diketahui dengan pasti penyebabnya, tetapi diduga faktor genetik atau keturunan turut berperan
  • Faktor risiko timbulnya kanker prostat di antaranya :
  • Usia laki-laki di atas 50 tahun
  • Ras paling sering Afrika-Amerika
  • Obesitas
  • Merokok
  • Peradangan pada prostat (prostatitis)
  • Infeksi menular seksual seperti gonorrhea atau chlamydia

Diagnosis Kanker Prostat :

  • Pemeriksaan colok dubur (meraba ukuran, tekstur, nyeri tekan, massa)
  • Tes darah untuk cek level PSA (prostate-specific antigen)
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI), Transrectal Ultrasound (TRUS)

Tatalaksana Kanker Prostat :

  • Tindakan operasi (mengambil seluruh prostat atau jaringan sekitar)
  • Terapi radiasi
  • Terapi hormonal
  • Kemoterapi
  • Obat-obatan anti nyeri

 

Sumber :

  1. Tjahjodjati et al. (2017) ‘Panduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia / BPH)’, Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), pp. 1–38. Available at: http://iaui.or.id/gdl/Guideline BPH 2017 (1).pdf.
  2. https://www.emedicinehealth.com/is_prostate_cancer_usually_fatal/article_em.htm

 

Persiapan dan Perawatan Pasca Khitan

Persiapan dan Perawatan Pasca Khitan

Persiapan dan Perawatan Pasca Khitan

 

Setelah anak menjalani khitan, Pearls perlu memperhatikan agar luka pasca khitan pada anak supaya cepat kering dan tidak terjadi infeksi. Biasanya dokter akan menjadwalkan kontrol rutin setelah khitan. Namun perlu diigat proses perawatan khitan secara khusus memiliki tahap perawatan yang berbeda-beda sesuai metode khitan yang digunakan. Rata-rata roses penyembuhan khitan biasanya berlangsung sekitar 1-2 minggu atau lebih cepat. Beberapa hal yang dapat Pearls lakukan di rumah untuk membantu proses penyembuhan, yaitu :

  • Pakaikan anak celana yang longgar sampai 3 hari setelah khitan untuk mencegah terjadi iritasi pada penis
  • Berikan obat sesuai dosis yang disarankanan dokter seperti obat antibotik dan anti nyeri
  • Jika anak merasa nyeri, Pearls juga dapat melakukan kompres dengan es yang dibalut dengan handuk pada area penis pasca khitan selama 15-20 menit
  • Tetap bersihkan bagian penis anak dengan menggunakan air hangat dan sabun secara perlahan (bagi metode khitan yang memperbolehkan terkena air)
  • Konsumsi makanan yang mengandung kacang-kacangan, sayuran hijau, protein daging, ikan salmon dan telur untuk membantu luka menjadi lebih cepat kering dan sembuh
  • Bagi anak yang memiliki riwayat alergi terhadap makanan di atas maka hindari anak untuk tidak mengkonsumsinya agar terhindar dari gatal karena dapat menimbulkan luka baru

 

Sekian Pearls penjelasan tentang beberapa perawatan yang dapat dilakukan di rumah setelah anak melakukan khitan. Namun, jika selama perawatan di rumah, anak mengalami demam, perdarahan, kemerahan, bengkak, atau muncul nanah pada penis sebelum jadwal kontrol, maka jangan ragu untuk segera kembali ke dokter atau hubungi perawat untuk diperiksa lebih lanjut. Semoga bermanfaat Pearls .

 

Sumber :

https://www.chadkids.org/urology/post-circumcision-care

https://www.childrensdayton.org/patients-visitors/services/urology/conditions/circumcision

https://id.theasianparent.com/7-tips-perawatan-pasca-sunat

Usia Tepat Untuk Khitan Anak Laki-Laki

Usia Tepat Untuk Khitan Anak Laki-Laki

Usia Tepat Untuk Khitan Anak Laki-Laki

 

Banyak para orangtua yang bertanya, sebenarnya kapan sih Usia yang tepat untuk melakukan khitan atau sunat pada anak laki-laki?. Nah Faktanya usia yang tepat untuk melakukan khitan pada anak laki-laki dapat dilakukan kapan pun apabila tidak ada kondisi medis tertentu. Pearls dapat melakukan sirkumisisi atau khitan saat bayi masih lahir, namun direkomendasikan untuk dilakukan antara 24-72 jam setelah bayi lahir ya agar meminimalisir terjadinya risiko saat sirkumsisi terutama perdarahan. Dilaporkan bahwa khitan yang dilakukan saat bayi, rasa nyerinya lebih berkurang  selain itu juga berhubungan dengan komplikasi yang rendah, tetapi memerlukan pengalaman pada dokter ahli yang akan melakukan khitan.

Penelitian dari Erzincan University of Medical Sciences, Erzincan, Turki pada tahun 2014 menjelaskan bahwa untuk melakukan khitan pada anak laki-laki dapat dilakukan pada usia neonatus, phallic stage (usia 3-4 tahun), dan usia sekolah (2, 12, dan 13 tahun). Namun, dengan mempertimbangkan penggunaan obat bius, komplikasi, dan durasi perawatan, waktu paling baik yaitu dilakukan saat usia dibawah 1 tahun (saat bayi). Jika usia anak sudah semakin dewasa, maka biasanya Pearls akan kesulitan untuk mengajak anak melakukan khitan karena mungkin anak akan cenderung takut sehingga sering ditunda. 

Nah, sebaiknya untuk melakukan khitan pada bayi, Pearls bisa konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Biasanya pada bayi jauh lebih minimal komplikasinya dibandingkan saat anak sudah beranjak dewasa. Semoga bermanfaat informasinya, Pearls.

 

Sumber :

https://www.circumcisioninlondon.co.uk/post/what-is-the-best-age-for-circumcision

https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2431-12-20

 

Manfaat dan Risiko Khitan pada Anak

Manfaat dan Risiko Khitan pada Anak

Manfaat dan Risiko Khitan pada Anak

 

Khitan merupakan pemotongan kulit yang menutupi penis sehingga keseluruhan dari kepala penis terlihat. Nah Khitan atau sunat itu sendiri tentu memiliki banyak manfaatnya loh Pearls terutama dalam bidang kesehatan. Apa aja sih manfaatnya??  Yuk simak ulasannya berikut ini

Manfaat khitan bagi kesehatan :

  • Menurunkan risiko terkena penyakit menular seksual seperti HIV, IMS (infeksi menular seksual), kutil kelamin, herpes genital, dan ulkus genital
  • Bagi pasangan seksual untuk wanita juga menurunkan risiko terkena bakterial vaginosis dan trikomoniasis
  • Tidak sakit saat berhubungan seksual
  • Menghindari risiko anak terkena balanitis (peradangan pada kulup atau kepala penis) dan balanopostitis (peradangan pada kepala penis dan preputium)
  • Mencegah timbulnya masalah pada penis (kulit pada penis yang tidak disirkumsisi biasanya sulit untuk ditarik (fimosis), lama-kelamaan bisa menimbulkan peradangan pada kulup atau kepala penis
  • Menurunkan risiko terkena kanker prostat, kanker penis, dan kanker serviks (Pauff and Miller, 2012)

Selain bagi kesehatan, sirkumsisi alias khitan ini juga bermanfaat bagi agama agar seorang muslim tetap mensucikan diri dari najis agar ibadah (shalat) tetap sah. 

 

Risiko khitan pada anak :

Melakukan proses sirkumsisi atau khitan tentu juga memiliki risiko pada anak, tetapi cenderung rendah yah, risiko yang paling sering yaitu :

  • Perdarahan 
  • Infeksi
  • Kulit penis pada anak juga menjadi lebih sensitif setelah sirkumsisi. Area sirkumsisi dapat mengalami iritasi apabila bergesekan dengan popok dan terkena pipis. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian gel pada penis untuk beberapa hari. 
  • Nyeri
  • Kulup yang terpotong terlalu pendek atau terlalu panjang
  • Meatitis (peradangan pada lubang penis)

Risiko khitan sangat rendah dan jarang sehingga tidak perlu khawatir untuk tetap melakukan khitan pada anak ya Pearls! Kini metode khitan atau sunat semakin canggih sehingga lebih aman tanpa resiko tinggi. Jika Pearls ingin melakukan khitan pada anak boleh melakukan konsultasikan terlebih dahulu ya… 

 

Sumber :

Pauff, S. M. and Miller, S. C. (2012) ‘NIH Public Access’, Bone, 78(2), pp. 711–716. doi: 10.1001/jama.2011.1431.The.

https://www.nhs.uk/conditions/circumcision-in-boys/

Berbagai Posisi Menyusui dan Perlekatan Menyusui yang Benar

Berbagai Posisi Menyusui dan Perlekatan Menyusui yang Benar

Berbagai Posisi Menyusui
& Perlekatan Menyusui yang Benar

 

Tau gak sih moms kalau keberhasilan menyusui tergantung pada posisi dan perlekatan bayi ke payudara loh. Ketika bayi diposisikan dan dilekatkan dengan benar, mereka akan menyusu dengan baik dan Moms tidak akan merasakan sakit. Saat Moms mulai menyusui, mungkin akan merasa tidak nyaman, tetapi lama kelamaan Moms akan terbiasa dengan perasaan itu. Posisi menyusui bisa berbeda-beda, jadi temukan satu yang paling sesuai untuk Moms dan bayi, ya!

 

Berbagai posisi menyusui yang dapat Moms coba di antaranya :


  1.   Cradle Position

Cradle Position
Cradle Position

Cradle Position merupakan posisi menyusui yang paling banyak dilakukan, yaitu dengan posisi Moms tegak dan bayi diposisikan miring, kepala dan leher berbaring di sepanjang lengan bawah serta tubuh menempel pada perut Moms. Moms bisa menggunakan bantal di belakang Moms dan bantal menyusui di pangkuan untuk menopang bayi dan lengan Moms. Jika menggunakan bantal menyusui pastikan posisi bayi tidak terlalu tinggi untuk menghindari putting yang sakit dan perlekatan yang terlalu tegang.

 


  1.   Cross-Cradle Position

Cross-Cradle
Cross-Cradle

Posisi ini terlihat mirip dengan Cradle, tetapi bayi diletakkan di sepanjang lengan yang berlawanan. Tujuannya adalah untuk menopang bayi di sekitar leher dan bahu agar bisa memiringkan kepalanya sebelum menempel. Posisi ini sangat bagus unutk bayi baru lahir terutama untuk bayi dengan tubuh kecil dan bayi-bayi yang kesulitan menempel pada tubuh ibu.

 


  1. Football Hold Position

Football Hold Position
Football Hold Position

Posisi ini merupakan posisi menyusui yang baik untuk Moms yang menjalani operasi Caesar, ibu dengan payudara besar atau bayi kecil. Caranya yaitu dengan meletakkan bantal di sebelah Moms. Kemudian gendong bayi menghadap ke atas di lengan Moms. Gunakan telapak tangan Moms di lengan yang sama untuk menopang leher bayi dan sandarkan sisi bayi ke sisi tubuh Moms. Kemudian angkat bayi ke payudara Moms.

 


  1. Laid Back Position

Laid Back Positions
Laid Back Position

Jika Anda pernah melahirkan secara operasi caesar dan tidak dapat menemukan posisi menyusui yang nyaman, posisi ini dapat membantu. Berbaring dengan tubuh bayi di bahu Moms akan membuat Moms menyusui dengan nyaman tanpa beban atau tekanan pada luka Moms.

 


  1. Side Lying Position

  

Side Lying
Side Lying

Posisi ini juga nyaman bagi ibu yang pernah menjalani operasi caesar karena bayi tidak memberikan tekanan pada perut ibu. Mulailah dengan berbaring miring dengan bayi Moms menghadap Anda. Bayi harus diposisikan sehingga hidungnya berseberangan dengan puting susu Moms. Gunakan lengan bawah Moms untuk menggendong punggung bayi, atau Moms dapat menyelipkan selimut yang digulung di belakang bayi untuk membantu meletakkan bayi di dekat Moms sementara Moms dapat menggunakan lengan untuk menopang kepala Moms sendiri. Moms dapat menopang payudara Moms dengan tangan yang lain.

 

Perlekatan menyusui yang benar :

perlekatan yang benar

  1.   Dekatkan seluruh badan bayi dan hidung dekat dengan puting susu ibu
  2.   Biarkan kepala bayi agak ke belakang sehingga bagian atas bibir bayi dapat menyentuh puting ibu
  3.   Ketika mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi akan menyentuh payudara, disertai bagian belakang kepala ke belakang sehingga lidah bayi dapat menyentuh keseluruhan payudara
  4.   Dengan posisi dagu yang menempel pada payudara dan posisi hidung terbuka, disertai mulut bayi yang terbuka lebar, maka pipi bayi akan terlihat bulat dan penuh selama bayi sedang menetek

 

Tanda-tanda bayi melekat dengan benar:

  • Bayi harus memiliki mulut penuh payudara di mulutnya
  • Dagu harus menyentuh payudara Moms
  • Moms mungkin melihat bibir atas dan bawah bayi melengkung
  • Pipi bayi harus penuh dan bulat, Moms seharusnya tidak melihat lesung pipi saat bayi menetek
  • Rahang bayi harus bergerak, mungkin juga melihat telinga bayi berkedut saat mereka makan
  • Bayi akan mulai dengan hisapan cepat pendek, kemudian berubah menjadi hisapan panjang dalam dengan jeda untuk bernapas
  • Moms harus mendengar bayi menelan saat volume ASI meningkat
  • Moms seharusnya tidak mendengar suara seperti “klik”
  • Bayi harus menyusui dengan tenang dan tidak berpindah-pindah payudara
  • Bayi selesai menyusu dan tampak puas
  • Moms akan merasa nyaman saat menyusui dan puting tidak akan sakit

 

 

Sumber :

https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/how-to-breastfeed/breastfeeding-positions/

https://www2.hse.ie/wellbeing/babies-and-children/breastfeeding/a-good-start/positioning-and-attachment/

 

 

Memahami Perbedaan USG 2D, 3D, 4D, dan Transvaginal

Memahami Perbedaan USG 2D, 3D, 4D, dan Transvaginal

Memahami Perbedaan USG 2D, 3D, 4D
dan USG Transvaginal

USG 2 DIMENSI

USG 2D
                                  USG 2D

USG 2 dimensi merupakan teknologi USG menggunakan 2 bidang untuk melihat perkembangan janin. USG ini menampilkan gambaran datar secara dua dimensi dan berwarna hitam putih. Moms dapat melihat gambaran tulang bayi yang berwarna putih. Biasanya USG 2 dimensi sering dipakai pada awal usia kehamilan untuk menentukan kehamilan dan perkiraan usia kelahiran. Moms juga bisa mendengar detak jantung bayi. Penggunaan USG ini biasanya diulang pada usia kehamilan 18-20 minggu untuk mengecek pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan Moms juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi.

 

USG 3 DIMENSI

USG 3D
                                        USG 3D

    USG 3 dimensi merupakan teknologi USG menggunakan 3 bidang yang sering digunakan untuk melihat apakah ada kecacatan dari wajah atau tulang bayi. Biasanya penggunaan USG ini dilakukan pada usia kehamilan 24-32 minggu. USG 3 dimensi dapat membantu untuk diagnosis apakah bayi memiliki kelainan seperti bibir sumbing, kelainan celah langit mulut, dan kondisi jantung bayi. Beberapa orang tua lebih menyukai penggunaan USG 3 dimensi karena bisa melihat wajah bayi dengan lebih jelas daripada USG 2 dimensi.

USG 4 Dimensi

USG 4D
                               USG 4D

Gambaran USG 4 dimensi mirip dengan USG 3 dimensi, namun perbedaannya adalah USG 4 dimensi bisa menampilkan video yang bergerak. Moms bisa melihat aktivitas bayi ketika sedang tersenyum, menguap, mengisap jempol, menendang, menutup atau membuka mata. Penggunaan USG 4 dimensi juga bisa melihat anggota tubuh bayi secara lebih jelas, seperti lesung pipi yang muncul pada bayi atau bentuk hidung bayi. USG 4 dimensi sebaiknya dilakukan ketika bagian tubuh janin sudah terbentuk yaitu pada usia kehamilan 26-30 minggu.

 

USG TRANSVAGINAL

USG Transvaginal
                                     USG Transvaginal

 USG transvaginal digunakan untuk melihat kondisi organ reproduksi seperti dinding rahim, leher rahim, dan panggul. Moms akan diminta untuk berbaring di tempat tidur, kemudian probe USG akan dimasukkan lewat vagina dengan menggunakan kondom dan gel. Mungkin rasanya akan sedikit tidak nyaman ya Moms, namun bisa berguna untuk melihat kantong kehamilan di awal usia kehamilan. USG transvaginal biasanya dilakukan pada awal-awal kehamilan yaitu usia kehamilan kurang dari 6 minggu atau pada kasus-kasus tertentu seperti kista ovarium, mioma uteri, dan kasus-kasus ginekologi lainnya.

 Itulah 4 perbedaan masing-masing USG yang sering digunakan. Semoga informasinya bermanfaat untuk Pearls dan penggunaan masing-masing USG bisa disesuaikan dengan usia kehamilan yah.

 

Sumber :

https://www.focusonthefamily.com/pro-life/the-differences-between-2d-3d-and-4d-ultrasounds-explained/

https://www.babycentre.co.uk/x557299/what-are-3d-and-4d-ultrasound-scans

MENGENAL MASTITIS, PENYEBAB NYERI SAAT MENYUSUI

MENGENAL MASTITIS, PENYEBAB NYERI SAAT MENYUSUI

MENGENAL MASTITIS,
PENYEBAB NYERI SAAT MENYUSUI

 

Mastitis adalah inflamasi pada payudara yang diakibatkan karena infeksi. Kondisi ini muncul pada wanita yang sedang menyusui, terutama pada 6-12 minggu pertama setelah bayi lahir.

mastitis

 GEJALA

  • Nyeri pada payudara
  • Bengkak
  • Nyeri tekan, kemerahan pada payudara
  • Payudara terasa hangat
  • Sensasi terbakar saat menyusui
  • Cairan keluar dari puting susu
  • Demam
  • Panas dingin
  • Mual, muntah

Mastitis ini dapat sering muncul hanya pada satu payudara

 

PENYEBAB

Mastitis disebabkan karena bakteri yang ditemukan pada kulit atau mulut bayi. Bakteri ini dapat masuk ke payudara melalui lubang saluran susu atau adanya celah pada puting susu. Infeksi lebih mungkin terjadi ketika susu terperangkap di dalam payudara. Susu yang tertahan dalam payudara membuat bakteri tumbuh sehingga menyebabkan infeksi. Susu yang tertahan ini sering diakibatkan karena teknik menyusui yang kurang tepat pada bayi. Terkadang saluran susu juga bisa tersumbat sehingga menyebabkan ASI kembali ke dalam payudara.

       Moms akan berisiko tinggi mengalami mastitis jika :

  • Memiliki puting yang sakit atau pecah-pecah
  • Menggunakan satu posisi untuk menyusui
  • Menggunakan bra yang ketat sehingga membatasi aliran ASI

 

DIAGNOSIS

Dokter dapat mendiagnosis mastitis dengan menggunakan USG, MRI, mammogram, atau biopsi.

PENCEGAHAN

  • Bayi harus menempel pada puting dengan mulut terbuka lebar.
  • Biarkan bayi mengosongkan satu payudara sebelum beralih ke payudara lainnya.
  • Ubah posisi bayi dari satu kali menyusui ke yang berikutnya untuk membantu mengosongkan semua area payudara.
  • Hindari memakai bra yang terlalu ketat sehingga dapat menyebabkan puting lembap setelah menyusui.
  • Keluarkan puting susu Moms jika memungkinkan.
  • Beritahu dokter atau konsultan laktasi jika Moms mengalami nyeri puting selama menyusui.

 

Penanganan

  • Kompres hangat pada payudara yang mengalami mastitis untuk mengurangi keluhan nyeri dan menghilangkan sumbatan. Sedangkan kompres dingin membantu untuk menhilangkan bengkak pada payudara. Kompres dapat dilakukan selama 15 menit, lakukan secara berkala sebanyak tiga kali sehari. 
  • Menyusui setiap dua jam atau lebih sering untuk menjaga agar ASI tetap mengalir melalui saluran susu. Jika perlu, gunakan pompa payudara untuk memeras ASI di antara waktu menyusui
  • Menyusui dari payudara yang mengalami mastitis, aman untuk bayi. Jika memulai dengan payudara yang mengalami mastitis terlalu nyeri, cobalah menyusui bayi dengan payudara yang sehat terlebih dahulu. Kemudian, setelah ASI mengalir, menyusuilah dari payudara yang sakit. Jika puting susu pecah-pecah dan nyeri untuk menyusui dari payudara yang mengalami mastitis, peras dengan tangan atau gunakan pompa payudara untuk mengosongkan ASI. Cobalah ini setiap kali Moms tidak dapat menyusui.
  • Minum banyak cairan dan istirahat bila memungkinkan
  • Pijat area payudara dengan gerakan melingkar yang lembut mulai dari bagian luar area yang sakit dan terus ke dalam menuju putting susu
  • Minum obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDS) sebagai anti nyeri. Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik.
  • Kenakan bra yang tidak terlalu ketat sehingga tidak menekan payudara

 

Sumber :

https://familydoctor.org/condition/mastitis/

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15613-mastitis

https://www.breastfeeding.asn.au/bf-info/common-concerns%E2%80%93mum/mastitis

 

 

 

 

 

Cara Menghitung Kontraksi Dan Kapan Ibu Hamil Harus Datang Ke Rumah Sakit

Cara Menghitung Kontraksi Dan Kapan Ibu Hamil Harus Datang Ke Rumah Sakit

Cara Menghitung Kontraksi
Dan Kapan Ibu Hamil Harus
Datang Ke Rumah Sakit

 

Saat mendekati masa persalinan, maka ibu hamil akan mengalami kontraksi. Kontraksi adalah kondisi dimana otot-otot rahim mengencang dan mengendur untuk mendorong bayi keluar ke jalan lahir. Kontraksi biasanya dimulai dari punggung bagian bawah kemudian ke perut bagian depan memunculkan sensasi seperti kram dan kencang. Kontraksi juga menyebabkan bagian atas rahim (fundus) mengencang dan menebal, sementara leher rahim dan bagian bawah rahim meregang dan rileks untuk membantu bayi keluar dari rahim menuju ke jalan lahir untuk dilahirkan. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengetahui apakah yang dialami Moms merupakan kontraksi palsu atau kontraksi yang sesungguhnya dengan cara menghitung kontraksi. Yuk, simak ulasannya berikut ini, Moms!

 

CARA MENGHITUNG KONTRAKSI

Moms dapat menghitung kontraksi dengan menggunakan stopwatch. Ada tiga faktor yang harus diperhatikan :

  1.   Jumlah kontraksi, yaitu seberapa sering kontraksi terjadi
  2.   Durasi kontraksi, yaitu seberapa lama tiap kontraksi terjadi
  3.   Regularitas kontraksi, yaitu apakah kontraksi terjadi dengan interval teratur, berakhir di waktu yang sama, atau semakin lama semakin intens

Jika kontraksi frekuensinya semakin sering dan teratur, maka semakin besar kemungkinan ibu hamil tengah dalam persalinan yang aktif. Walaupun banyak variasi yang muncul, kontraksi yang sebenarnya akan muncul dalam interval yang teratur. Kontraksi palsu tidak memiliki pola yang teratur.

  Langkah pertama untuk menghitung kontraksi yaitu Moms dapat membuat tabel yang menunjukkan kapan mulai kontraksi, akhir kontraksi, durasi kontraksi, dan frekuensi kontraksi. Berikut langkah selanjutnya :

  1. Ketika kontraksi dimulai, catat mulai jam berapa
  2. Ketika kontraksi berakhir, catat berakhir di jam berapa
  3. Waktu antara kontraksi dimulai dan berakhir menunjukkan durasi kontraksi
  4. Ketika kontraksi selanjutnya dimulai, catat waktunya
  5. Perhatikan perbedaan waktu dari akhir kontraksi pertama dengan awal kontraksi kedua. Hal ini menunjukkan frekuensi kontraksi.
  6. Lanjutkan catat waktu untuk setiap kontraksi yang muncul dengan tujuan untuk melihat apakah kontraksi sudah teratur atau belum. Jika belum teratur, Moms dapat beristirahat sejenak.

Berikut contoh tabel yang dapat dibuat oleh Moms :

tabel hitungan kontraksi

Sumber : https://www.verywellfamily.com/how-to-time-contractions-2752965

Kontraksi yang sesungguhnya akan terjadi dalam interval yang teratur dengan intensitas dan frekuensi yang semakin meningkat. Sedangkan jika Moms mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks contractions, maka interval kontraksi tidak teratur dan tidak semakin kuat seiring berjalannya waktu.

 

KAPAN IBU HAMIL HARUS DATANG KE RUMAH SAKIT

Jika frekuensi dari kontraksi semakin dekat, teratur, dan durasinya semakin lama, maka kemunginan Moms sudah mendekati waktu persalinan. Ada cara mudah Moms untuk mengetahui kapan harus pergi ke rumah sakit yaitu ketika kontraksi Moms berpola 5-1-1, yaitu:

5 – jarak antar kontraksi berlangsung dengan interval 5 menit

1 – berdurasi 1 menit

1 – berada di pola yang sama dalam waktu 1 jam

         Dengan pola 5-1-1 ini, Moms bisa bersiap-siap terlebih dahulu untuk ke rumah sakit karena sudah mulai memasuki fase aktif persalinan.

kontraksi

Sumber : https://bloomlife.com/preg-u/timing-contractions/

Selain itu, Moms juga harus segera ke rumah sakit jika muncul gejala seperti :

  Perdarahan dari vagina

  Demam

  Nyeri tidak tertahankan

  Ketuban pecah

  Gerakan janin berkurang

 

Menghitung kontraksi sangat penting untuk diketahui oleh Moms yang akan melakukan persalinan karena bisa menentukan waktu yang tepat kapan harus segera pergi ke rumah sakit. Selain itu, Moms juga bisa mengetahui apakah yang dialami merupakan kontraksi palsu atau kontraksi yang sesungguhnya. Jika dirasakan kontraksi semakin teratur, intens, dan sering menandakan Moms harus segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter atau bidan.

 

Sumber :

https://www.healthline.com/health/pregnancy/contractions-how-to-time#when-to-go-to-hospital

https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/labor-and-delivery/how-to-time-your-contractions/

https://www.verywellfamily.com/how-to-time-contractions-2752965

https://www.marchofdimes.org/pregnancy/contractions-and-signs-of-labor.aspx

MENGENAL PCOS (POLYCYSTIC OVARY SYNDROME)

MENGENAL PCOS (POLYCYSTIC OVARY SYNDROME)

MENGENAL PCOS
(POLYCYSTIC OVARY SYNDROME)

 

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah salah satu kondisi pada wanita yang menyebabkan sel telur tidak dapat berkembang secara normal. PCOS akan menyebabkan terbentuknya banyak kista dalam indung telur dan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan hormon sehingga terbentuk hormon androgen yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan pada wanita dengan PCOS sering mengalami masalah kehamilan berupa gangguan kesuburan loh, Moms!

 

GEJALA PCOS

Gejala PCOS yang sering dirasakan yaitu :

  • Berat badan bertambah
  • Gangguan siklus menstruasi
  • Pertumbuhan rambut berlebihan
  • Muncul banyak jerawat
  • Warna kulit di daerah lipatan menggelap
  • Kesulitan hamil
  • Sakit kepala

         Gejala yang muncul ini bervariasi untuk tiap wanita ya, Pearls! Namun ada gejala yang paling mudah untuk dikenali jika mengalami PCOS yaitu jadwal menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali. Jadi, jika mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya!

 

PENYEBAB PCOS

  • Faktor Keturunan

Seorang wanita kemungkinan besar akan mengalami PCOS jika ibu kandung atau dari keluarga ayah ada yang mengalami PCOS

  • Hormon Insulin Berlebihan

Insulin dihasilkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. Jika kadar insulin berlebihan, maka akan mengganggu fungsi indung telur sehingga hormon androgen menjadi berlebihan jumlahnya

  • Ketidakseimbangan Hormon

Hormon androgen yang berlebihan pada penderita PCOS akan menyebabkan proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari indung telur ke rahim menjadi terganggu sehingga produksi sel telur menurun dan siklus menstruasi terganggu.

 

DIAGNOSIS PCOS

Untuk mendiagnosis PCOS, biasanya dokter akan menanyakan terlebih dahulu apakah ada gejala PCOS pada Pearls. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat apakah ada tanda-tanda yang mengarah ke PCOS seperti pertumbuhan rambut berlebihan, jerawat, dan lain-lain. Kemudian jika gejalanya mengarah ke PCOS akan dilakukan pemeriksaan tambahan seperti tes laboratorium untuk melihat kadar gula darah, kadar hormon, kadar insulin, kadar kolesterol. USG transvaginal juga terkadang dilakukan untuk melihat jumlah kista di dalam indung telur atau bagian lain di saluran reproduksi wanita.

 

PENGOBATAN PCOS

  • Jaga Asupan Makanan

Cara pertama yang dapat dilakukan oleh Pearls jika sudah terdiagnosis PCOS oleh dokter yaitu dengan konsumsi makanan dengan indeks gula yang rendah seperti gandum, sayur, buah, dan hindari konsumsi karbohidrat seperti nasi atau mie yang terlalu banyak ya!

  • Lakukan Olahraga

Olahraga dapat dilakukan dengan anjuran 150 menit per minggu

  • Obat

Beberapa obat yang diberikan yaitu pil KB dengan tujuan untuk menekan produksi hormon androgen dalam tubuh, obat untuk diabetes (Metformin) untuk mengatasi kadar insulin yang berlebihan dalam tubuh. Selain itu, konsumsi progestin selama 10-14 hari dalam satu bulan dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih lancar

  • Pembedahan

Jika semua terapi di atas sudah dilakukan, pilihan terapi terakhir yaitu dengan pembedahan, Pearls! Tujuannya untuk menangani masalah kesuburan yang terjadi pada wanita dengan PCOS agar indung telur dapat bekerja lebih baik

 

Sumber :

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pcos/diagnosis-treatment/drc-20353443

http://news.unair.ac.id/2020/01/15/mengenal-polycystic-ovary-syndrome-pcos-gangguan-hormon-yang-seringkali-tak-disadari-perempuan/

https://www.morulaivf.co.id/pcos-adalah/

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC) Persalinan normal setelah persalinan caesar

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC) Persalinan normal setelah persalinan caesar

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN DELIVERY (VBAC)
Persalinan normal setelah persalinan caesar

 

VBAC merupakan proses persalinan normal setelah menjalani persalinan secara operasi caesar. Banyak ibu hamil yang menjalani VBAC tanpa timbul adanya masalah. VBAC sangat aman untuk wanita yang sebelumnya melakukan caesar dan dilaporkan minimal risiko. Tingkat keberhasilan pada wanita yang telah di skrining dan memenuhi syarat untuk dilakukan VBAC yaitu sekitar 60-80 persen. Ada beberapa alasan pada ibu hamil lebih memilih persalinan normal, yaitu :

  1. Menghindari persalinan dengan operasi caesar karena memiliki risiko seperti perdarahan post partum dan komplikasi anestesi saat operasi
  2. Risiko infeksi yang lebih rendah
  3. Waktu rawat inap di rumah sakit yang lebih pendek
  4. Waktu pemulihan yang lebih singkat

 

VBAC dapat membantu ibu untuk menghindari masalah kesehatan yang ditimbulkan jika ibu hamil melakukan prosedur caesar secara berulang, yaitu trauma kandung kemih, risiko dilakukan tindakan histerektomi (pengangkatan rahim), dan bisa terjadi masalah plasenta pada kehamilan selanjutnya.

 

SYARAT IBU HAMIL BOLEH MELAKUKAN VBAC

Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang memenuhi syarat untuk dilakukan VBAC yaitu:

  • Ibu hamil dengan bekas insisi operasi caesar garis horizontal dan terletak di perut bagian bawah
  • Ibu hamil dengan satu bayi dan memiliki riwayat satu kali operasi caesar dengan insisi horizontal dan letaknya rendah. Insisi vertikal tidak direkomendasikan karena bisa timbul risiko robekan dinding rahim
  • Mengandung bayi kembar dan memiliki riwayat satu kali operasi caesar dengan sayatan horizontal dan letaknya rendah
  • Memiliki tulang panggul yang cukup kuat dan besar agar bayi bisa keluar dengan mudah
  • Bayi di dalam kandungan harus dengan presentasi kepala di bagian bawah rahim
  • Tidak memiliki kondisi lain yang dapat mempersulit persalinan normal seperti plasenta previa atau tumor jinak rahim
  • Tidak memiliki riwayat robekan rahim sebelumnya
  • Tidak ada riwayat melakukan operasi berat sebelumnya seperti miomektomi

 

RISIKO VBAC

         Keberhasilan VBAC berhubungan dengan munculnya komplikasi seperti ruptur uteri, yaitu adanya robekan pada dinding rahim yang biasanya muncul pada bekas insisi operasi. Namun, komplikasi ini terjadi dalam waktu yang jarang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ibu yang memiliki riwayat operasi caesar dengan sayatan horizontal dan letaknya rendah, maka risiko robekan dinding rahim hanya kurang dari satu persen. Jika terjadi robekan pada dinding rahim, maka akan terjadi risiko yang serius pada bayi bahkan kematian akibat penurunan aliran darah ke bayi.

Operasi caesar yang berulang meningkatkan risiko komplikasi secara signifikan seperti infeksi, cedera pada organ yang berdekatan, implantasi plasenta yang abnormal, dan kondisi plasentra previa dimana plasenta menutupi serviks secara komplit atau sebagian.

 

CARA MEMPERSIAPKAN VBAC

  • Jika Moms memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya dan sedang hamil, konsultasikan kepada dokter pada saat pertama kali kunjungan antenatal. Dokter akan melihat semua riwayat medis selama kehamilan, kemudian menentukan apakah persalinan Moms boleh menggunakan prosedur VBAC atau tidak
  • Moms dapat mengikuti kelas melahirkan bayi dalam VBAC
  • Tetaplah berlaku fleksibel dan menyadari bahwa kemungkinan komplikasi dapat terjadi sehingga mungkin bisa dilakukan operasi caesar secara darurat
  • Pastikan kepada dokter bahwa rumah sakit tempat melakukan VBAC memiliki fasilitas jika diperlukan operasi caesar secara darurat
  • Konsultasikan terkait risiko dan manfaat VBAC, terutama risiko yang sering muncul

 

 

Sumber :

https://www.acog.org/womens-health/faqs/vaginal-birth-after-cesarean-delivery

https://health.ucdavis.edu/newsroom/news/headlines/4-things-to-know-about-vaginal-birth-after-cesarean-section-vbacs/2019/08

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vbac/about/pac-20395249